Anda di halaman 1dari 25

BAB II

GAMBARAN UMUM DAERAH PERENCANAAN

2.1 Gambaran Umum Wilayah Perencanaan


2.1.1 Kondisi Geografis Kecamatan Cikole
Luas wilayah Kecamatan Cikole 62,2236 km2 yang terletak pada koordinat
6°55'16.0" Lintang Selatan 106°55'38.0" Bujur Timur, dengan ketinggian 550 -
750 mdpl dan memiliki kemiringan 0-3 % pada bagian selatan. Secara
administratif Pemerintah Kecamatan Cikole terbagi dalam 6 Kelurahan, dengan
batas-batas administratif :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Sukabumi Kabupaten
Sukabumi.
b. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Gunung Puyuh Kota
Sukabumi.
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi
dan Kecamatan Warudoyong Kota.
d. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Sukaraja Kabupaten
Sukabumi dan Kecamatan Cibeurem Kota Sukabumi.

2.1.2 Karakteristik Kependudukan Kecamatan Cikole


Kecamatan Cikole memiliki jumlah penduduk yang cukup padat. Dengan
jumlah penduduk pada tahun 2018 diperkirakan sebanyak 63.812 jiwa yang terdiri
dari 31.711 jiwa laki-laki dan 32.106 jiwa perempuan.
Jumlah penduduk terbanyak ada di Kelurahan Cisarua yaitu sebanyak
19.436 jiwa, diikuti oleh Kelurahan Subangjaya 17.075 jiwa, dan Kelurahan
Selabatu sebanyak 9.762 jiwa, sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit
yaitu Kelurahan Gunung Parang 4.050 jiwa dan Kelurahan Cikole 5.930 jiwa.
Dengan sex ratio 98,77 yang artinya ada 98,77 penduduk laki-laki pada setiap 100
penduduk perempuan. Jika dilihat menurut kelurahan, maka Kelurahan Cisarua
dan Subangjaya memiliki sex ratio tertinggi, yaitu masing-masing sebesar 102,43
dan 98,8, sedangkan sex ratio terendah adalah Kelurahan Cikole yaitu 93,22.

II-1
II-2

Hanya Kelurahan Cisarua yang memiliki sex ratio diatas 100 sedangkan kelurahan
yang lain memiliki sex ratio dibawah 100, yang artinya penduduk laki-laki lebih
sedikit daripada penduduk perempuan.

2.1.3 Kondisi Topografi Kecamatan Cikole


Berdasarkan topografi wilayah Kecamatan Cikole terletak pada ketinggian
550 – 750 m diatas permukaan laut, dengan kemiringan dataran pada Kecamatan
Cikole yakni 0 – 3% pada bagian selatan. Keadaan topografi perencanaan secara
umum relative datar, akan tetapi dilihat dari bentuk permukaan lahannya
disamping terdapat dataran yang rata, terdapat pula kawasan yang bergelombang
dan berbukit.

2.1.4 Tata Guna Lahan Kecamatan Cikole


Penggunaan lahan di Kota Sukabumi dibedakan menjadi lahan sawah dan
lahan bukan sawah (lahan kering). Lahan bukan sawah (lahan kering) sendiri
dibedakan atas lahan pekarangan/rumah, tegal/kebun, kolam/tebat/empang dan
lahan lainnya. Menurut penggunaannya, dari seluruh wilayah sebesar 1.551 Ha
(32,31%) digunakan untuk tanah sawah dan sisanya seluas 3.210 Ha (66,87%)
merupakan tanah kering dan lain-lain.
Fenomena yang terjadi didaerah perkotaan menunjukkan bahwa luas lahan
sawah akan semakin berkurang sejalan dengan banyaknya pembangunan di bidang
perumahan, perdagangan ataupun industri sehingga fungsi lahan pertanian berubah
fungsi menjadi lahan bukan pertanian.

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-3

PETA

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-4

PETA

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-5

2.2 Fasilitas dan Utilitas


2.2.1 Sarana Pemukiman
Konsep penduduk menurut BPS adalah semua orang yang berdomisili di
wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka
yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Sedangkan
konsep penduduk menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah orang
yang mempunyai KTP dan atau mempunyai KK (beridentitas).
Data kependudukan yang disajikan dalam publikasi ini berasal dari estimasi
penduduk dan registrasi penduduk. Pada akhir tahun 2018 diperkirakan sebanyak
63.812 jiwa yang terdiri dari 31.711 jiwa laki-laki dan 32.106 jiwa perempuan,
yang artinya terdapat 98,77 penduduk laki-laki pada setiap 100 penduduk
perempuan. Jika dilihat menurut kelurahan, maka Kelurahan Cisarua dan
Subangjaya memiliki sex ratio tertinggi, yaitu masing-masing sebesar 102,43 dan
98,8, sedangkan sex ratio terendah adalah Kelurahan Cikole yaitu 93,22. Hanya
Kelurahan Cisarua yang memiliki sex ratio diatas 100 sedangkan kelurahan yang
lain memiliki sex ratio dibawah 100, yang artinya penduduk laki-laki lebih sedikit
daripada penduduk perempuan.

Tabel 2.1 Jenis Pemukiman Wilayah Kecamatan Cikole


Standar Kepadatan Kepadatan
Tingkat Kepadatan
Penghuni Kecamatan Cikole
Kepadatan tinggi (Rumah
>150 jiwa/ha
Type 21 & 27)
Kepadatan sedang (Rumah
60-150 jiwa/ha
Type 36 & 45)
Kepadatan rendah (Rumah
<60 jiwa/ha
Type 60 & 75)
Sumber : Lembar Tugas PALD, 2018

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-6

2.2.2 Sarana Kegiatan Komersial dan Jasa


Pengembangan kegiatan komersial dan jasa dimaksudkan untuk
mendistribusikan barang dan jasa pada konsumen akhir, yakni penduduk. Wujud
fisik kegiatan ini yaitu dalam bentuk pasar, pertokoan, super market, dan kios.

Tabel 2.2 Fasilitas Umum dan Sarana Komersial Kecamatan Cikole


Fasilitas Umum/Sarana Komersial Satuan
Kawasan Komersial Perdagangan (Pertokoan) 5000 unit/ha/hari
Kawasan Komersial dan Perkantoran 1000 penghuni/ha/hari
Terminal 400 orang/ha/hari
Stasiun Kereta Api 500 orang/ha/hari
Kaawasan Campur (Pasar) 2000 pegunjung/ha/hari
Kawasan Industri 750 karyawan/ha/hari
Kawasan Pendidikan Tinggi 100 mahasiswa/ha/hari
Kawasan Tertentu (Rumah Sakit) 100 pasien/ha/hari
Perkantoran dan Jasa Pelayanan Umum 2500 karyawan/ha/hari
Fasilitas Umum (Mesjid/Rumah Ibadah) 2000 jemaah/unit/hari
Pariwisata (Hotel) 500 pengunjung/ha/hari
Sumber : Lembar Tugas PALD, 2018

2.2.3 Sarana Umum


2.2.3.1 Sarana Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan
dan keterampilan sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung
dari kualitas pendidikan. Sementara itu pembangunan pendidikan
dititikberatkan pada peningkatan mutu serta perluasan kesempatan belajar,
terutama pada jenjang pendidikan dasar.

Tabel 2.3 Jumlah Fasilitas Pendidikan Kecamatan Cikole


No. Jenis Fasilitas Jumlah (Jiwa)
1 SD/MI 34224
2 SMP/MTs 34095
3 SMA/MA/SMK 10794
Sumber: Kecamatan Cikole Dalam Angka 2018

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-7

2.2.4 Utilitas
2.2.4.1 Sarana Air Minum
Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat,
bersih dan produktif. Sistem penyediaan air minum selanjutnya disebut
SPAM merupakan satu kesatuan.
Sistem penyediaan air minum didasarkan pada:
a. Sumber air baku yang berupa mata air, air tanah, air permukaan, dan air
hujan
b. Pengolahan air, yaitu pengolahan lengkap atau tidak lengkap, yang
berdasarkan hasil pemeriksaan kualitas air baku
c. Sistem pendistribusian, yaitu gravitasi atau pemompaan
d. Sistem pelayanan yang berupa sambungan rumah/langsung dari hidran
umum/kran umum
Adapun survei kebutuhan penyediaan air minum yang dilakukan untuk
mengetahui pemakaian air bagi keperluan rumah tangga (minum, masak,
mandi, cuci dan kakus) yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Sumber air yang ada saat ini
b. Volume air yang digunakan, cara pengolahan/pendistribusian dan biaya
yang dikeluarkan bagi keperluan rumah tangga
c. Jumlah jiwa tiap keluarga
d. Jarak pengambilan

2.2.4.2 Sarana Air Bersih


Arahan pengembangan sarana sumber air bersih adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan air bersih jaringan pipa
b. Meningkatkan peran serta masyarakat
c. Meningkatkan cakupan pelayanan
d. Memelihara kelestarian sumber-sumber air baku guna menjaga
kesinambungan pasokan air baku yang akan diolah

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-8

2.2.4.3 Sarana Air Limbah


Arahan kebijakan pengelolaan air limbah yaitu meminimumkan
pencemaran air tanah dangkal dan badan air permukaan serta meningkatkan
kualitas sanitasi perkotaan yang dilakukan dengan upaya-upaya berikut:
a. Mewajibkan setiap kegiatan industri, rumah sakit, perhotelan, dan
pertokoan besar yang menghasilkan air limbah membuat sarana dan
prasarana pengolahan yang disesuaikan dengan baku mutu air limbah
b. Meningkatkan pengembangan sistem pengolahan air limbah komunal
untuk limbah rumah tangga dan perdagangan
c. Meningkatkan sarana dan prasarana yang telah ada

2.2.4.4 Drainase
Arahan pengelolaan dan pengembangan sistem drainase:
a. Rencana pengembangan sistem drainase dan genangan diarahkan
mengikuti pola sistem Daerah Aliran Sungai (DAS)
b. Pola daerah aliran sungai, sistem drainase diarahkan memanfaatkan
keberadaan situ-situ beserta arah alirannya
c. Pola perencanaan pengembangan pengendalian banjir harus
terintegrasi/terpadu dengan memerhatikan arah dan sistem drainase,
pola daerah aliran sungai, keberadaan danau (situ) dan adanya daerah
rawan banjir/genangan
d. Membuat sumur resapan pada bangunan yang akan dibangun guna
menjaga fungsi hidrologis (resapan air) dan kelestarian lingkungan
e. Pengendalian banjir adalah menciptakan lingkungan bebas banjir dan
genangan dengan menata daerah aliran sungai melalui pengendalian
sungai yang terpadu dengan sistem drainase wilayah
Strategi pengendalian banjir di Kecamatan Cikole adalah sebagai berikut:
a. Mengendalikan debit air dan meningkatkan kapasitas sungai dengan
cara pengerukan
b. Membangun, meningkatkan dan mengembalikan fungsi situ-situ dan
waduk sebagai daerah penampungan air

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-9

c. Menjaga fungsi lindung dengan ketat sesuai dengan arahan


pemanfaatan yang berhubungan dengan tata air
d. Menjaga pemanfaatan ruang pada Daerah Aliran Sungai (DAS) agar
fungsi kawasan tetap terjaga
e. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian
sungai
f. Pembuatan sarana pengendali banjir seperti pintu-pintu air untuk
pengaturan
Pengendalian pembangunan pada bantaran sungai dengan upaya
penghijauan atau pembebasan seluruh daerah bantaran sungai dari
kawasan terbangun, disesuaikan dengan garis sempadan sungai yang
telah ditetapkan

2.3 Daerah Pelayanan


Daerah yang akan dijadikan wilayah perencanaan penyaluran air limbah
domestik adalah Kecamatan Cikole, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat,
Indonesia.

Tabel 2.4 Lingkup Wilayah Kecamatan Cikole


Desa / Luas Pendudu
No. Kepadatan
Kelurahan (Ha) k
1 Gunung Parang 45,324 90 4.055
2 Kebonjati 46,707 162 7.559
3 Cikole 80,772 74 5.930
4 Selabatu 115,273 85 9.762
5 Cisarua 142,773 137 19.436
6 Subangjaya 191,387 90 17.075
Sumber: Kecamatan Cikole Dalam Angka 2019

Perencanaan air limbah domestik Kecamatan Cikole dengan periode 20


tahun yaitu dengan beberapa metode dan dasar pemilihan metode yang digunakan.

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-10

2.3.1 Metode Aritmatik


Kriteria pemakaian metode proyeksi penduduk ini adalah:
a. Pertambahan penduduk relatif konstan
b. Grafik pertambahan penduduk linear
c. Cocok digunakan untuk kota tua yang sangat luas
d. Atau kota kecil dimana tidak terdapat industri dan daerah agraris

Pn = Pt + K a X ...............................................................................(2.1)
Pt  Po 
Ka  ........................................................................(2.2)
t

Dimana :
Pn = Jumlah penduduk pada n tahun mendatang
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun data
Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun data
To = waktu pada tahun awal data

Uji korelasi dapat dihitung sebagai berikut:

r 
nx XiYi    Xi x Yi  .................(2.3)
n Xi    Xi xnYi   Yi 
2 2 2 2

Rumus Standar Deviasi:

 Yi  Yn 
2

Sd  ...............................................................(2.4)
n2

2.3.2 Metode Geometrik


Kriteria pemakaian metode proyeksi penduduk ini adalah:
a. Didasarkan atas ratio penduduk rata-rata tahun yang sama
b. Kota sedang berkembang
c. Jika digunakan untuk kota muda dengan pertumbuhan industri yang
cepat maka hasilnya akan over estimate.

Pn = P0 (1+r)n................................................................................(2.5)

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-11
1/ t
 Pt 
r     1 ..............................................................................(2.6)
 po 
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk tahun n (yang diinginkan)
Po = Jumlah penduduk tahun awal data
Pt = Jumlah penduduk tahun terakhir data
r = rasio kenaikan penduduk rata-rata
t = jumlah data dikurangi 1
n = selang waktu (tahun, dari tahun n – tahun terakhir)

Uji korelasi dapat dihitung sebagai berikut:

r
nx( Xi.ln Y )  ( Xi) x( ln Yi )
n Xi    Xi xn ln Yi    ln Yi  
2 2
.............(2.7)
y 2

Rumus Standar Deviasi:

 Yi  Pn
2

Sd  ................................................................................(2.8)
n2

2.3.4 Metode Least Square


Metode ini biasanya digunakan untuk menghitung proyeksi penduduk
untuk kota sedang berkembang yang berukuran luas yang mengalami pertumbuhan
ekonomi dan perkembangan system transportasi.
Dengan Rumus:
Y=a+b.X

 Yi x X i    XixYiXi 
2

a ..............................(2.9)
n Xi    Xi 2 2

YiXi    XixYi  .....................................(2.10)


b
n Xi    Xi 2 2

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-12

Perhitungan Uji Korelasi adalah sebagai berikut :

r
nx XY    X xY  ................................(2.11)
n X    X  xnY   Y  
2 2 2 2

Rumus Standar Deviasi:

 Yi  Yn 
2

Sd  ..................................................................(2.12)
n2

2.4 Kependudukan
Populasi penduduk Kecamatan Cikole pada tahun 2018, yang nantinya data
tersebut akan dipakai untuk menghitung proyeksi penduduk pada 20 tahun
mendatang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.5 Populasi Penduduk


Kecamatan Cikole 10 tahun terakhir
Tahun Jumlah Penduduk
2009 75740
2010 76970
2011 78625
2012 78950
2013 79590
2014 80736
2015 85315
2016 85875
2017 86810
2018 87276
Sumber: Lembar Tugas PALD,2018

2.5 Proyeksi Penduduk


Dalam perencanaan sistem penyaluran air limbah domestik, salah satu hal
yang sangat penting dan harus diperhitungkan adalah tingkat perkembangan
daerahnya. Suatu daerah akan cenderung berkembang dengan perubahan waktu.

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-13

Besar kecilnya tingkat perkembangan yang terjadi, tergantung pada beragam


kegiatan/aktivitas yang menandai dinamika kehidupan suatu daerah. Salah satu
komponen utama yang sangat berperan dalam pengembangan suatu daerah adalah
penduduk. Besarnya tingkat pertumbuhan penduduk berpengaruh besar sekali
terhadap pola perkembangan jenis dan jumlah kegiatan pada daerah perencanaan.
Untuk mengetahui besarnya tingkat pertumbuhan penduduk maka dapat dilakukan
dengan cara memproyeksikan jumlah penduduk sampai akhir tahun perencanaan
yang didasarkan terhadap penentuan daerah pelayanan. Dasar pertimbangan dalam
menentukan daerah pelayanan ini adalah:
a. Jumlah penduduk dan tingkat pelayanannya
b. Kondisi penggunaan air dan sanitasi daerah pelayanan saat ini
c. Rekomendasi dari sosial ekonomi yang berdasarkan pada kelayakan teknis
dan ekonomis.
d. Kemungkinan perluasan atau perkembangan kota.
Untuk memperkirakan jumlah penduduk daerah perencanaan dimasa
mendatang digunakan laju pertumbuhan berdasarkan perhitungan dengan berbagai
metode yang umum dipergunakan yaitu metode:
a. Metode Arimatika
b. Metode Geometri
c. Metode Least Square

2.5.1 Metode Aritmatika


Kriteria pemakaian metode proyeksi penduduk ini adalah:
a. Pertambahan penduduk relatif konstan
b. Grafik pertambahan penduduk linear
c. Cocok digunakan untuk kota tua yang sangat luas atau kota kecil dimana
tidak terdapat industri dan daerah agraris

Rumus yang digunakan :


Yn = Pt + (Ka * x) .......................................................................(2.13)

(Pt−Po)
𝐾𝑎 = ..............................................................................(2.14)
t

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-14

Dimana :
Yn = Jumlah penduduk n pada tahun mendatang
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun data
Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun data
X = Selang waktu (tahun dari tahun n – tahun terakhir)
T = Interval waktu tahun data (n-1)
Ka = Pertambahan penduduk rata-rata
Dari tabel 2.7 dapat ditentukan rata-rata pertambahan penduduk dari
tahun 2008-2017 dengan metode aritmatika adalah sebagai berikut:
(𝑃𝑡 − 𝑃𝑜)
𝐾𝑎 =
𝑡
(87276−75740)
= 10−1

Ka = 1281,7
Yn = Pt + (Ka * x)
= 87276 + (1281,7 × 10)
Yn = 100093

Tahun Penduduk (Yi) Xi Xi.Yi Yi2 Xi2


2009 75740 -9 -681660 5736547600 81
2010 76970 -8 -615760 5924380900 64
2011 78625 -7 -550375 6181890625 49
2012 78950 -6 -473700 6233102500 36
2013 79590 -5 -397950 6334568100 25
2014 80736 -4 -322944 6518301696 16
2015 85315 -3 -255945 7278649225 9
2016 85875 -2 -171750 7374515625 4
2017 86810 -1 -86810 7535976100 1
2018 87276 0 0 7617100176 0
Jumlah 815887 45 -3556894 66735032547 285

Sumber: Hasil Perhitungan

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-15

Perhitungan uji korelasi :

r
n   XiYi    Xi   Yi 
n Xi 2    Xi2  n Yi 2    Yi 2 
[10 ∗ (−3556894)] − [(−45) ∗ (815887)]
𝑟=
√[10(285) − (−45)2 ] ∗ [10(66735032547) − (285)2 ]
r = 0,97377341

Tabel 2.7 Perhitungan Standar Deviasi Metode Aritmatik


Tahun Penduduk (Yi) Xi Yn (Yi-Yn) (Yi-Yn)2
2009 75740 -9 81840 -6100 37210000
2010 76970 -8 82444 -5474 29964676
2011 78625 -7 83048 -4423 19562929
2012 78950 -6 83652 -4702 22108804
2013 79590 -5 84256 -4666 21771556
2014 80736 -4 84860 -4124 17007376
2015 85315 -3 85464 -149 22201
2016 85875 -2 86068 -193 37249
2017 86810 -1 86672 138 19044
2018 87276 0 87276 0 0
Jumlah 815887 -45 845580 -29693 147703835

Sumber: Hasil Perhitungan

Perhitungan standar deviasi :

Yi  Yn 
2
Sd 
n2

(−29693)2
𝑆𝑑 = √ 10−2

= 4296.857

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-16

2.5.2 Metode Geometri


Kriteria Pemakaian metode proyeksi penduduk ini adalah:
a. Didasarkan atas ratio penduduk rata-rata tahun yang sama
b. Kota yang sedang berkembang
Jika digunakan untuk kota muda dengan pertumbuhan industri yang cepat
maka hasilnya akan over estimate. Rumus yang digunakan adalah :

𝑃𝑛 = 𝑃𝑡(1 + 𝑅)𝑛 ..............................................(2.15)


𝑃𝑡 (1/𝑡)
𝑅 = [ ] − 1..............................................(2.16)
𝑃0

Dimana :
Pn = Jumlah penduduk pada n tahun mendatang
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun data
Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun data
n = Jumlah tahun proyeksi
R = Ratio kenaikan penuduk rata-rata pertahun
t = Interval waktu tahun data (n – 1)
Dari tabel 2.7 dapat ditentukan rata-rata pertambahan penduduk dari tahun
2008-2017 dengan metode geometrika adalah sebagai berikut:
𝑃2018 (1/𝑡)
𝑅 = [𝑃2009] −1

87276 (1/9)
𝑅 = [75740] −1

= 0.015877
𝑌𝑛 = 𝑃𝑡(1 + 𝑅)𝑛
= 87276 × (1+ 0.015877)-9
= 88661.66705

Tabel 2.8 Uji Korelasi Metode Geometri

Tahun Penduduk (Yi) Xi Xi2 ln Yi Xi.lnYi (ln Yi)2


2009 75740 1 1 11.24 11.235 126.23
2010 76970 2 4 11.25 22.502 126.59
2011 78625 3 9 11.27 33.817 127.07

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-17

Tahun Penduduk (Yi) Xi Xi2 ln Yi Xi.lnYi (ln Yi)2


2012 78950 4 16 11.28 45.106 127.16
2013 79590 5 25 11.28 56.423 127.34
2014 80736 6 36 11.30 67.794 127.67
2015 85315 7 49 11.35 79.479 128.92
2016 85875 8 64 11.36 90.885 129.06
2017 86810 9 81 11.37 102.343 129.31
2018 87276 10 100 11.38 113.768 129.43
Jumlah 815887 55 385 113.082 623.353 1278.777

Sumber: Hasil Perhitungan

Perhitungan uji korelasi :


[10(ΣXi. lnYi)] − [(Σ𝑋𝑖) ∗ (Σln𝑌𝑖)]
𝑟= 2
√[𝑛 (ΣXi2 ) − (Σ𝑋𝑖)2 ] 𝑥 [𝑛 (Σ𝑙𝑛𝑌𝑖 2 ) − (ΣlnYi)2 ]
[(10𝑥(623.353)] − (55 𝑥 113.082)
𝑟= 2
√[10 (385) − (55)2 ] 𝑥 [10 (1278.777) − (113.082)2 ]
r = 0.97509918

Tabel 2.9 Perhitungan Standar Deviasi Metode Geometri


Tahun Penduduk (Yi) n Yn (Yi-Yn) (Yi-Yn)2
2009 75740 -9 75740 0 0
2010 76970 -8 76943 27 756
2011 78625 -7 78164 461 212414
2012 78950 -6 79405 -455 207130
2013 79590 -5 80666 -1076 1157383
2014 80736 -4 81947 -1211 1465396
2015 85315 -3 83248 2067 4274195
2016 85875 -2 84569 1306 1704863
2017 86810 -1 85912 898 806424
2018 87276 0 87276 0 0
Jumlah 815887 -45 813869 2018 9828559

Sumber: Hasil Perhitungan

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-18

Perhitungan standar deviasi :

2 Σ(𝑌𝑖 − 𝑌𝑛)2
𝑆𝑑 = √
𝑛−2

2 9828559
= √ 10−2

= 1108.409

2.5.3 Metode Least Square


Metode ini biasanya digunakan untuk menghitung proyeksi penduduk
untuk kota sedang berkembang yang berukuran luas yang mengalami pertumbuhan
ekonomi dan perkembangan sistem transportasi. Rumus yang digunakan:
Yn =a+b*x

=  
( Yi )( Xi 2 )  ( Xi)( XiYi) 
a ..................................(2.17)
 n( Xi 2 )  ( Xi ) 2 

 n( XiYi )  ( Xi )( Yi ) 


b = ..........................................(2.18)
 n( Xi 2 )  ( Xi) 2 

Dimana :
Yn = Jumlah penduduk pada waktu n tahun mendatang
a, b = Konstanta
x = Pertambahan tahun
n = Jumlah data
r = Faktor korelasi
Yi = Jumlah penduduk pada data

Tabel 2.10 Perhitungan Uji Korelasi Metode Least Square


Tahun Penduduk (Yi) Xi Xi.Yi Xi2 Yi2
2009 75740 -9 -681660 81 5736547600
2010 76970 -7 -538790 49 5924380900
2011 78625 -5 -393125 25 6181890625

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-19

Tahun Penduduk (Yi) Xi Xi.Yi Xi2 Yi2


2012 78950 -3 -236850 9 6233102500
2013 79590 -1 -79590 1 6334568100
2014 80736 1 80736 1 6518301696
2015 85315 3 255945 9 7278649225
2016 85875 5 429375 25 7374515625
2017 86810 7 607670 49 7535976100
2018 87276 9 785484 81 7617100176
Jumlah 815887 0 229195 330 66735032547

Sumber: Hasil Perhitungan

Contoh perhitungan proyeksi penduduk metode Least Square:

=  
( Yi )( Xi 2 )  ( Xi)( XiYi) 
a
 n( Xi 2 )  ( Xi ) 2 

[(815887)(330)−(0)(229195)]
= [10(330)−(0)2 ]
= 81588,7

 n( XiYi )  ( Xi )( Yi ) 


b =
 n( Xi 2 )  ( Xi) 2 
[10(229195)−(0)(815887)]
= [10(330)−(02 )]
= 694,53

 n    XiYi      Xi     Yi  
r
 n   Xi     Xi     n   Yi     Yi  
2 2 2 2

[10(229195) − (0)(815887)]
= 2
√(10(330) − (0)2 )𝑥(10(66735032547) − (815887)2 )
= 0,97377341

Yn2008 = a + bx
= 81588,7 +694,53 ( 9)
= 75740

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-20

Tabel 2.11 Perhitungan Standar Deviasi Metode Least Square


Tahun Penduduk (Yi) Xi Yn (Yi-Yn) (Yi-Yn)2
2009 75740 -9 75338 402 161662
2010 76970 -7 76727 243 59055
2011 78625 -5 78116 509 259032
2012 78950 -3 79505 -555 308146
2013 79590 -1 80894 -1304 1700859
2014 80736 1 82283 -1547 2393922
2015 85315 3 83672 1643 2698493
2016 85875 5 85061 814 662024
2017 86810 7 86450 360 129303
2018 87276 9 87839 -563 317502
Jumlah 815887 0 815887 0 8689997

Sumber: Hasil Perhitungan

Perhitungan standar deviasi :

2 Σ(𝑌𝑖 − 𝑌𝑛)2
𝑆𝑑 = √
𝑛−2

2 8689997
= √ = 1042,233
10 − 2

2.6 Pemilihan Metode


Perhitungan matematis untuk pemilihan metode proyeksi ini dilihat dari
beberapa faktor, yaitu nilai korelasi dan nilai Standar deviasi
a. Nilai Korelasi
Pertimbangan untuk pemilihan proyeksi penduduk berdasarkan nilai
koefisien korelasi ini diambil dari pernyataan seberapa dekat hubungan
antara variable X dan Y. Dalam pengambilan pernyataan nilai korelasi ini
digunakan pernyataan yang menyatakan r = 1 atau mendekati 1. Karena

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-21

angka-angka tersebut diperkirakan mempunyai hubungan yang sempurna


antara X dan Y. Untuk jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 2.12 Kategori Penilaian Koefisien Korelasi


r Pernyataan
-1 Adanya hubungan linier yang tidak langsung antara variable X dan Y
0 Tidak adanya hubungan antar X dan Y atau hubungan X dan Y
sangat lemah
1 Adanya hubungan linier sempurna secara langsung antara X dan Y

Sumber: Lembar Tugas PALD 2018

b. Nilai Standar Deviasi


Kriteria pemilihan nilai standar deviasi (SD) yang akan dijadikan sebagai
metode yang terpilih untuk perhitungan proyeksi penduduk pada tahun
berikutnya adalah metode yang memiliki nilai standar deviasi paling kecil.
Dari hasil perhitungan metode aritmetika, geometrika dan least square
dapat diketahui nilai standar deviasi dan koefisien korelasi sangat
bervariasi, seperti pada tabel 2.15 berikut:

Tabel 2.13 Nilai Koefisien Korelasi dan Standar Deviasi Ketiga


Metode
Metode Koefisien Korelasi Standar Deviasi
Aritmatika 0.97377341 4296.857
Geometri 0.97509918 1108.409
Least Square 0.97377341 1042.233

Sumber: Hasil Perhitungan

Pada Tabel 2.13 dapat terlihat bahwa yang paling mendekati nilai 1 adalah
koefisien korelasi metode geometri dan nilai standar deviasi yang paling kecil
adalah metode geometri.

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-22

Tabel 2.14 Proyeksi Penduduk 20 Tahun Mendatang


Beserta Data Awal Berdasarkan 3 Metode
Tahun Aritmatik Geometrik Least Square
2009 75740 75740 75338
2010 77022 76943 76727
2011 78304 78164 78116
2012 79585 79405 79505
2013 80867 80666 80894
2014 82149 81947 82283
2015 83431 83248 83672
2016 84712 84569 85061
2017 85994 85912 86450
2018 87276 87276 87839
2019 88558 88662 89229
2020 89840 90069 90618
2021 91121 91499 92007
2022 92403 92952 93396
2023 93685 94428 94785
2024 94967 95927 96174
2025 96248 97450 97563
Tahun Aritmatik Geometrik Least Square
2026 97530 98997 98952
2027 98812 100569 100341
2028 100094 102166 101730
2029 101376 103788 103119
2030 102657 105436 104508
2031 103939 107110 105897
2032 105221 108810 107286
2033 106503 110538 108675
2034 107784 112293 110064
2035 109066 114076 111454

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-23

2036 110348 115887 112843


2037 111630 117727 114232
2038 112912 119596 115621
Sumber: Hasil Perhitungan

Grafik Proyeksi Penduduk


800000
700000
Jumlah Penduduk (Jiwa)

600000
500000
400000
300000 Metode
200000 Aritmatika
100000 Metode
0 Geometrik
2004 2009 2014 2019 2024 2029 2034 Metode Least
Tahun Square
Gambar 2.3 Grafik Proyeksi Pertumbuhan Penduduk 20 Tahun Mendatang
Beserta Data Awal Berdasarkan 3 Metode

Dengan melihat perbandingan dari Tabel 2.16 dan Gambar 2.3, maka
metode yang terpilih adalah metode geometri. Perhitungan proyeksi penduduk
dengan meggunakan metode geometri dapat dilihat pada Tabel 2.17

Tabel 2.15 Proyeksi Penduduk 20 Tahun dengan Metode


Geometri
Tahun Geometri
2009 75740
2010 76943
2011 78164
2012 79405
2013 80666
2014 81947
2015 83248
2016 84569

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-24

2017 85912
2018 87276
2019 88662
2020 90069
2021 91499
2022 92952
2023 94428
2024 95927
2025 97450
2026 98997
2027 100569
2028 102166
2029 103788
2030 105436
2031 107110
2032 108810
2033 110538
2034 112293
2035 114076
2036 115887
Tahun Geometri
2037 117727
2038 119596

Sumber: Hasil Perhitungan

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P


II-25

Metode Geometrik

140000
Jumlah Penduduk (Jiwa)

120000
100000
80000
60000
40000
20000
0
2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040
Tahun

Gambar 2.4 Grafik Proyeksi Pertumbuhan Penduduk 20 Tahun Mendatang


Beserta Data Awal Berdasarkan Metode Terpilih (Geometri)

Fauzi Zaki M/173050030/2019/Penyaluran Air Limbah Domestik/Astririani Indah P

Anda mungkin juga menyukai