Anda di halaman 1dari 4

Limbah radioaktif merupakan salah satu jenis limbah yang mengandung atau

terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi atau kegiatan kimiawi yang melebihi


batas yang disarankan (clearance level) yang ditetapkan oleh suatu Badan
Pengawas Tenaga Nuklir (BPTN). Dengan kata lain bahwa limbah radioaktif
merupakan zat radioaktif yang sudah tidak dipakai lagi, dan atau bahan serta
peralatan yang terkena dampak dari zat radioaktif sudah tidak dapat difungsikan
kembali.

Sumber-sumber daripada limbah radioaktif berasal dari pemanfaatan energi nuklir


baik pemanfaatan yang digunakan pembangkitan tenaga listrik dengan reaktor
nuklirnya, ataupun pemanfaatan nuklir untuk keperluan rumah sakit dan keperluan
industri.
Berdasarkan undang-undang yang membahas tentang Ketenaganukliran disebutkan
bahwa pengelolaan limbah radioaktif dilaksanakan oleh Badan Pelaksana yang
sesuai dengan peraturan pemerintah republik Indonesia nomor 18 tahun 1999
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, disitu dijelaskan
bahwa Badan Tenaga Atom Nasionla (BATAN) merupakan satu-satunya institusi
resmi di Indonesia yang melaksanakan pengelolaan limbah radioaktif. BATAN
mempunyai satu Pusat khusus yang bertugas dalam pengelolaan limbah-limbah
radioaktif yaitu Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) dan pengelolaan limbah
radioaktif tersebut diawasi oleh pelaksanaannya oleh Badan Pengawas Tenaga
Nuklir (BAPETEN).
Berikut jenis-jenis limbah radioaktif yang perlu diketahui:

o Limbah PLTN. Limbah tersebut merupakan limbah yang dihasilkan oleh proses

dismantling dan pengoperasian PLTN terutama nuklida yang memancarkan gamma

dan beta dengan waktu yang sangat pendek. Limbah jenis ini disampan pada tempat

yang khusus pada fasilitas penyimpanan pada tempat tanah dangkal yang ada di

Rokkashomura-Jepang. Pada limbah ini terdapat rentang tingkat yang paling lebar dan

dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu: tinggi (pemencar beta-gamma), sedang

dan rendah.
o Limbah Uranium. Limbah ini dihasilkan dari proses konversi dari fabrikasi bahan

bakar serta dari output mesin sentrifugal yang terdapat pada proses pengayaan. Jenis

limbah ini mempunyai waktu paruh yang sangat panjang walaupun kegiatan

radiasinya rendah dan tidak dapat disimpan pada fasilitas penyimpanan tanah dangkal.

o Limbah yang berasal dari fasilitas radioisotop di laboratorium. Limbah ini berasal dari

bidang kedokteran (terapi dan diagnostic), farmasi, dan industri. Dari aktivitas tersebut

akan menghasilan limbah radioaktif. Sedangkan limbah yang dihasilkan dari

laboratorium di pusat riset pada universitas tertentu, maka limbah-limbahnya akan

tersimpan dalam sistem penyimpanan sederhana pada fasilitas tanah dangkal.

Limbah Radioaktif 21 Oktober 2013 14:57:00 Diperbarui: 24 Juni 2015 06:13:41


Dibaca : 4,250 Komentar : 0 Nilai : 0 Durasi Baca : 2 menit

Limbah radioaktif adalah jenis limbah yang mengandung atau terkontaminasi


radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang melebihi batas yang diijinkan
(Clearance level) yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir.

Sumber-sumber Limbah Radioaktif Limbah radioaktif umumnya berasal dari setiap


pemanfaatan tenaga nuklir, baik pemanfaatan untuk pembangkitan daya listrik
menggunakan reaktor nuklir, maupun pemanfaatan nuklir untuk keperluan industri
dan rumah sakit.

Klasifikasi Limbah Radioaktif Undang-Undang Nomor 10/1997 tentang


Ketenaganukliran mengklasifikasikan limbah radiokaktif menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
Limbah Tingkat Rendah (Low Level Waste-LLW) Limbah Tingkat Sedang
(Intermediate Level Waste - ILW); dan Limbah Tingkat Tinggi (High Level Waste -
HLW) Sedangkan menurut PP No. 27 tahun 2002 tentang pengelolaan limbah
radioaktif limbah aktivitas rendah, sedang dan tinggi di jelaskan sebagai berikut:

1. Limbah Aktivitas Rendah Yaitu limbah radioaktif dengan aktivitas di atas tingkat
aman (clearance level) tetapi di bawah tingkat sedang, yang tidak memerlukan
penahan radiasi selama penanganan dalam keadaan normal dan pengangkutan
2. Limbah Aktivitas Sedang Limbah radioaktif dengan aktivitas di atas tingkat rendah
tetapi di bawah tingkat tinggi yang tidak memerlukan pendingin, dan memerlukan
penahan radiasi selama penanganan dalam keadaan normal dan pengangkutan

3. Limbah Aktivitas Tinggi Limbah radioaktif dengan tingkat aktivitas di atas tingkat
sedang, yang memerlukan pendingin dan penahan radiasi dalam penanganan pada
keadaan normal dan pengangkutan, termasuk bahan bakar nuklir

Macam-macam Limbah

1. Berdasarkan sumbernya limbah terdiri atas: Limbah domestik/rumah tangga -->


limbah yang berasal dari pembuangan sisa rumah tangga/pemukman masyarakat
(sisa sayuran, kotoran, dll) Limbah Industri --> limbah yang berasal dari industry
(gedak, sisa kain, dll) Limbah Nuklir --> limbah yang berasal dari hasil pembuangan
reactor nuklir (radiasi nuklir) Limbah Komersial --> limbah yang berasal dari aktifitas
perdagangan/pasar dan jasa komersial (tomat busuk, sayuran busuk, potongan
rambut, bekas suntikan, dll) Limbah Alam --> limbah yang berasal dari alam (ranting
pohon, daun kering, dll)

2. Berdasarkan wujudnya limbah terdiri dari: Limbah Padat (kain pecah, lumpur
yang dikeluarkan industry, dll) Limbah Cair (detergen, pemutih, cairan pewarna, dll)
Limbah Gas ( Asap kendaraan, asap rokok, asap industry, dll) Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun/ limbah B3 ( kamper, pengharum ruangan, pewarna
rambut, baterai kering, minyak rem, dll)

3. Berdasarkan senyawanya limbah terdiri atas: Limbah Organik --> Limbah yang
dapat diuraikan oleh bakteri pembusuk/microba. (sisa sayuran, bangkai makhluk
hidup, daun-daunan, ranting, dll) Limbah Anorganik --> Limbah yabg tidak dapat
terurai oleh bakteri pembusuk (Kaca, plastic, kramik, kertas, dll)

Upaya Penanganan Limbah Nuklir Secara umum, pengelolaan limbah nuklir yang
lazim digunakan oleh negara-negara maju meliputi tiga pendekatan pokok yang
bergantung pada besar kecilnya volume limbah, tinggi rendahnya aktivitas zat
radioaktif yang terkandung dalam limbah serta sifat-sifat fisika dan kimia limbah
tersebut.

Tiga pendekatan pokok itu meliputi: Limbah nuklir dipekatkan dan dipadatkan yang
pelaksanaannya dilakukan dalam wadah khusus untuk selanjutnya disimpan dalam
jangka waktu yang cukup lama.

Cara ini efektif untuk menangani limbah nuklir cair yang mengandung zat radioaktif
beraktivitas sedang dan atau tinggi Limbah nuklir disimpan dan dibiarkan meluruh
dalam tempat penyimpanan khusus sampai aktivitasnya sama dengan aktivitas zat
radioaktif lingkungan.

Cara ini efektif bila dipakai untuk pengelolaan limbah nuklir cair atau padat yang
beraktivitas rendah dan berwaktu paruh pendek. Limbah nuklir diencerkan dan
didispersikan ke lingkungan.

Cara ini efektif dalam pengelolaan limbah nuklir cair dan gas beraktivitas rendah
(Sofyan, 1998)

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rimma/limbah-
radioaktif_552830866ea83467558b460d

Anda mungkin juga menyukai