Penanganan Bencana Di Igd2
Penanganan Bencana Di Igd2
Ditetapkan Direktur :
Tanggal Terbit
KEBIJAKAN
Dr. Hj.AUMAS PABUTI . SpAK MARS
NIP. 19540713 198103 2 001
Pengertian 1. Musibah massal atau bencana adalah keadaanyang gawat dalam
kehidupan sehari-hari yang mendadak terganggu dan banyak orang
terjerumus dalam keadaan tak berdaya dan menderita, dan sebagai
akibatnya membutuhkan pengobatan, perawatan, perlindugan, makanan,
dan kebutuhan lain.
2. Kualifikasi bencana
Bencana tingkat I : Jumlah korban 1- 49 orang
Bencana tingkat II : Jumlah korban 50-99 orang
Bencana tingkat III : Jumlah korban 100-299 orang
Bencana tingkat IV : Jumlah korban lebih dari 300 orang
3. Yang dimaksud korban tidak hanya korban yang meninggal dunia, tapi
termasuk semua orang yang mengalami gangguan baik fisik maupun
psikis, dari yang bersifat ringan sampai yang paling berat
4. Bencana alam adalah rangkaian peristia yang disebabkan oleh alam, yang
mengakibatkan korban jiwa, kerugian material, merusak sarana dan
prasarana umum, mengganggu tatanan kehidupan sehari-hari yang
memerlukan pertolongan segera
Tujuan Sesuai dengan sifat dan datangnya yang selalu tak terduga, maka dibuat
suatu prosedur pelaksanaan dalam hal penanggulangan bencana dengan
tujuan:
1. Pemanfaatan secara maksimal semua tenaga, sarana dan prasarana yang
ada di Instalasi Gawat Darurat untuk penanggulangan bencana supaya
mendapatkan hasil yang optimal
2. Menciptakan suatu koordinasi dan suasana yang baik dalam hal
penanggulangan bencana
3. Menciptakan sistim kinerja yang dapat berhasil guna dan berdaya guna
4. Terbentukanya satuan koordinasi yang baik dan selalu siap setiap saat
dalam penanggulangan bencana
5. Kesiapan tenaga rumah sakit dalam penanggulangan bencana
6. Kesiapan sarana dan prasarana untuk penanggulangan bencana
7. Terbentuknya sistim yang baik dalam penanggulangan bencana
8. Peningkatan pelayanan gawat darurat dalam penanggulangan bencana
9. Peningkatan koordinasi antar instansi terkait dalam penanggulangan
bencana
PENANGANAN BENCANA DI IGD
RSUP DR M DJAMIL PADANG
Ditetapkan Direktur :
Tanggal Terbit
KEBIJAKAN
Dr. Hj.AUMAS PABUTI . SpAK MARS
NIP. 19540713 198103 2 001
Prosedur
Dalam keadaan bencana yang membutuhkan pertolongan segera, dan
datangnya selalu mendadak, maka perlu secara khusus dibuat satu tata kerja
yang baik dalam hal penanggulangannya, pemanfaatan tenaga, sarana dan
prasarana, ditetapkan dengan SK direktur utama
MEDICAL SUPPORT
SOP PENANGGULANGAN BENCANA DI IGD
1. Dokter triase yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat harus bertindak
sebagai “Triage Officer” dengan tugas-tugas:
a. Melaporkan secara vertical kepada Ka. Instalasi Gawat Darurat.
b. Mengkoordinasikan, memanfaatkan dan memobilisasi semua tenaga,
sarana, dan prasarana yang ada di IGD secara optimal
c. Meminta semua sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
penanggulangan bencana (obat-obatan, alat medic, linen, dan lain-
lain)
d. Semua tugas harus segera dikerjakan sampai ada pengambilalihan
tugas oleh yang lebih berwenang
e. Triase pasien/labelisasi pasien, dilanjutkan penanganan pasien
dengan kategori hijau serta merujuk pasien yang berkategori kuning
dan merah
2. Ka. IGD bertugas:
a. Melaporkan kepada koordinator Tim Bencana
b. Berkoordinasi dengan managerial support
c. Mengkoordinasikan semua pelayanan di IGD (kamar triase dan
kamar operasi)
d. Berkoordinasi dengan bagian/instalasi lain (laboratorium, farmasi,
radiologi, CSSD, dan lain-lain)
3. Ketua Team menghubungi semua perawat IGD yang sudah terjadwal,
bila masih kekurangan tenaga perawat, meminta bantuan Bidang
Keperawatan untuk membantu. P3M bersama dengan semua perawat
berkewajiban membantu pelaksanaan penanganan pasien bencana dengan
menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain:
a. Menyiapkan peralatan medik bencana yang telah tersedia sehingga
dapat dipergunakan sewaktu-waktu dengan cepat
b. Menyiapkan tempat, brankar, LSB, dan ruangan untuk pasien
bencana
PENANGANAN BENCANA DI IGD
RSUP DR M DJAMIL PADANG
Ditetapkan Direktur :
Tanggal Terbit
KEBIJAKAN
Dr. Hj.AUMAS PABUTI . SpAK MARS
NIP. 19540713 198103 2 001
Prosedur
4. Petugas Depo Farmasi menyiapkan obat-obatan yang dibutuhkan dengan:
a. Menyiapkan obat-obatan yang telah tersedia untuk penanggulangan
bencana sehingga siap untuk digunakan
b. Merencanakan dan meminta obat-obatan tambahan jika sewaktu-
waktu dibutuhkan
c. Selalu berhubungan dengan “Triage Officer” untuk mengetahui
perkembangan yang baru dan lebih lanjut
5. Petugas lain yang ada di Instalasi Gawat Darurat berkewajiban membantu
pelaksanaan penanggulangan bencana sesuai dengan bidang masing-
masing yaitu:
a. Perkarya dan pramuhusada membantu menyiapkan peralatan non
medik yang diperlukan
b. Petugas gizi menyiapkan konsumsi petugas dan pasien
c. Petugas rekam medic menyiapkan dan melakukan pencatatan dan
pendataan pasien
Dan lain-lain yang dibutuhkan
Ditetapkan Direktur :
Tanggal Terbit
KEBIJAKAN
Dr. Hj.AUMAS PABUTI . SpAK MARS
NIP. 19540713 198103 2 001
Prosedur 1. yang sudah terjadwal maupun yang belum terjadwal untuk datang ke
IGD
2. Membantu pelaksanaan penanganan penanganan pasien bencana
dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti:
peralatan medik OK yang telah tersedia sehingga dapat dipergunakan
sewaktu-waktu dengan cepat
3. Mengatus semua petugas perawat yang ada di OK IGD
4. Menginformasikan ke Ka. IGD kemampuan OK IGD, apakah mampu
menangani semua pasien yang ada atau perlu menghubungi IBS RS
DR. M. Djamil
5. Menginformasikan kebutuhan logistik semua tenaga yang bekerja di
OK
6. Mengatur jadwal perawat OK IGD setelah masa akut selesai
A. Pelayanan di IGD
1. Dokter Anak di IGD melakukaan anamnesa dan pemeriksaan
pasien anak secara langsung atau pasien konsul dari bagian lain
2. Setelah anamnesis dan pemeriksaan, dokter anak
merencanakan pemeriksaan penunjang sesuai dengan indikasi
3. Penatalaksanaan kegawat daruratan anak bekerjasama dengan
perawat dan bagian lain yang terkait
4. Penatalaksanakan kegawatdaruratan anak mendahulukan yang
Life threatening dan bila perlu koordinasi dengan bagian lain
5. Penatalaksaan lain akan dilayani sesuai protap rumah sakit
yang ada
6. Penentuan rawat inap atau rawat jalan
B. Pelayanan Pasien Rawat Inap
1. Pasien anak yang rawat inap akan dirawat oleh
Keperawatandan SMF anak
2. Follow up pasien rawat ianap baik yang dirawat di
Bagian anak maupun bangsal lain diluar bagian anak
dilaksanakan oleh dokter anak sesuai protap dibawah
supervisi staf bagian terkait
3. Bila perlu lakukan rawat bersama dengan bagian lain
4. Kegiatan dilokasi bencana disesuaikan dengan jadwal
yang ada
PENANGANAN BENCANA DI IGD
RSUP DR M DJAMIL PADANG
A. Pelayanan di IGD
1. Dokter Penyakit Dalam di IGD melakukaan anamnesa dan
pemeriksaan pasien secara langsung atau pasien konsul
dari bagian lain
2. Setelah anamnesis dan pemeriksaan, dokter merencanakan
pemeriksaan penunjang sesuai dengan indikasi
3. Penatalaksanaan kegawat daruratan bekerjasama dengan
perawat dan bagian lain yang terkait
4. Penatalaksanakan kegawatdaruratan mendahulukan yang
Life threatening dan bila perlu koordinasi dengan bagian
lain
5. Penatalaksaan lain akan dilayani sesuai protap rumah sakit
yang ada
6. Penentuan rawat inap atau rawat jalan
MANAGERIAL SUPPORT
A. Pra Bencana
1. Mempelajari kebijakan-kebijakan mengenai penanganan
bencana
2. Mengkoordinir penyusunan Hospital Disaster Plan
3. Berkomunikasi dan berkoordinasi dengan stake holder
4. Melakukan koordinasi untuk penyusunan kebutuhan
persiapan alat medik, non medik, pembekalan farmasi, film,
reagen, linen
5. dan gizi serta kebutuhan fasilitas penunjang lain
B. Saat Bencana
1. Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk:
a. Mengamankan area IGD dan area lain yang
dicadangkan untuk perluasan ruang penanganan
emergensi
b. Menyiapkan seluruh fasilitas yang dibutuhkan, a.l:
perbekalan farmasi, gizi, linen, laboratorium, radiologi,
dan fasilitas penunjang lain
2. Melakukan telaah kebutuhan tenaga medik dan
berkoordinasi dengan SDM untuk pemenuhannya
3. Melakukan jaga piket manajerial
C. Pasca Bencana
1. Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk:
a. Pengadaan logistik untuk korban bencana
b. Perawatan korban selanjutnya
2. Membantu Direktorat Keuangan untuk proses penyelesaian
klaim biaya perawatan pasien korban bencana
3. Membantu pembuatan laporan
4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penanganan bencana
di rumah sakit, selama masa tanggap darurat sampai
dengan masa norma/akhir bencana
PENANGANAN BENCANA DI IGD
RSUP DR M DJAMIL PADANG
Rumah Sakit
B. Pengelolaan Sampah
1. Petugas menyediakan fasilitas pengelolaan sampah baik
sampah medic dan non medic yang berupa:
a. Tempat sampah dengan plastic kuning untuk sampah
medic
b. Tempat sampah dengan plastic hitam untuk sampah
non medik
2. Petugas mengumpulkan sampah dengan mengelompokkan
sampah menurut jenisnya
3. Petugas sanitasi mengangkut sampah ke tempat sampah
yang sudah tersedia
4. Pengangkutan sampah dilakukan 2 (dua) kali sehari. Pagi:
jam 06.00 – 07.00, siang jam 13.00 – 14.00 WIB.
C. Desinfeksi Ruangan
Apabila ruangan perlu untuk dilakukan desinfeksi untuk
menurunkan angka kuman, maka akan dilakukan desinfeksi
ruangan baik menggunakan bahan kimia (Cidex/Ascend)
PENANGANAN BENCANA DI IGD
RSUP DR M DJAMIL PADANG
A. Persiapan
1. Kesiapan SDM
a. Menyiapkan jadual jaga (ditempel).
b. Menyiapkan no. Telpon / HP petugas terkait
(ditempel).
c. Kepala IPPS memastikan HP “on”.
2. Kesiapan sarana & Pra sarana (cek rutin)
Kesiapan mesin uap, koordinasi dengan boiler.
3. Perbekalan Steril IP2S
a. Menyiapkan alat kesehatan steril, antara lain : minor
set, venasecsi set, CVP set, GV set. (di luar milik
IBS dan IRD)
b. Linen steril (di luar rutin IBS dan IRD)
c. Kasa steril
d. Sarung tangan steril OK
e. Sarung tangan non steril
4. Persiapan Administrasi
a. Blangko permintaan Cito
b. Blangko permintaan perpasien.
c. Buku catatan khusus KLB.
5. Mengajukan kebutuhan BMHP & AMHP pada Tim
Penanggulangan Bencana.
PENANGANAN BENCANA DI IGD
RSUP DR M DJAMIL PADANG
Per encanaan Dukungan logistik meliputi logistik medis dan non medis
Logistik Dukungan logistik medis akan dikordinasi kan oleh Direktur Keuangan ,
Direktur Umum SDM. Bila bencana terjadi diluar rumah sakit maka
dukungan logistik akan langsung dikoordinasikan oleh Direktur Utama
RSUP DR M Djamil Padang
PELAPORAN Dalam system pelaporan hendaknya dilakukan koordinasi dari semua tim ,
sehingga semua kegiatan dapat dicatat , maka isi laporan memuat antara
lain
- Waktu kejadian
- Jumlah korban
- Jumlah kerugian
- Jumlah penduduk yang dievakuasi/
diungsikan
- Perkiraan korban hilang
- Penanganan yang telah dilakukan
- Evaluasi pasca gempa
- Hambatan dan dukungan
-
ANGGARAN Pendanaan dari anggaran rumah sakit dan pemerintah daerah , swadaya
masyarakat, dan sumbangan dari sumber lain yang tidak mengikat.
EVALUASI Evaluasi program dilakukan setelah bencana . bila tidak ada bencana
evaluasi diakan tiap
Ditetapkan Direktur :
Tanggal Terbit
KEBIJAKAN
Dr. Hj.AUMAS PABUTI . SpAK MARS
NIP. 19540713 198103 2 001
Prosedur
5. Triase pasien/labelisasi pasien, dilanjutkan penanganan pasien
dengan kategori hijau serta merujuk pasien yang berkategori
kuning dan merah
II. Ka. IGD bertugas:
1. Melaporkan kepada koordinator Tim Bencana
2. Berkoordinasi dengan managerial support
3.Mengkoordinasikan semua pelayanan di IGD (kamar triase dan
kamar operasi)
4. Berkoordinasi dengan bagian/instalasi lain (laboratorium,
farmasi, radiologi, CSSD, dan lain-lain)
III. Ketua Team menghubungi semua perawat IGD yang sudah terjadwal,
bila masih kekurangan tenaga perawat, meminta bantuan Bidang
Keperawatan untuk membantu. P3M bersama dengan semua perawat
berkewajiban membantu pelaksanaan penanganan pasien bencana
dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara
lain:
a. Menyiapkan peralatan medik bencana yang telah tersedia
sehingga dapat dipergunakan sewaktu-waktu dengan cepat
b. Menyiapkan tempat, brankar, LSB, dan ruangan untuk pasien
bencana
c. IV.Petugas Depo Farmasi menyiapkan obat-obatan yang dibutuhkan
dengan:
a. Menyiapkan obat-obatan yang telah tersedia untuk penanggulangan
bencana sehingga siap untuk digunakan
b. Merencanakan dan meminta obat-obatan tambahan jika sewaktu-
waktu dibutuhkan
c. Selalu berhubungan dengan “Triage Officer” untuk mengetahui
perkembangan yang baru dan lebih lanjut
V.Petugas lain yang ada di Instalasi Gawat Darurat berkewajiban
membantu pelaksanaan penanggulangan bencana sesuai dengan bidang
masing-masing yaitu:
a. Perkarya dan pramuhusada membantu menyiapkan peralatan non
medik yang diperlukan
b. Petugas gizi menyiapkan konsumsi petugas dan pasien
c. Petugas rekam medic menyiapkan dan melakukan pencatatan dan
pendataan pasien
VI. Dan lain-lain yang dibutuhkan
Ditetapkan Direktur :
Tanggal Terbit
KEBIJAKAN
Dr. Hj.AUMAS PABUTI . SpAK MARS
NIP. 19540713 198103 2 001
Prosedur
VII. SOP PENANGGULANGAN BENCANA RUANG TRIASE
IGD
Ditetapkan Direktur :
Tanggal Terbit
KEBIJAKAN
Dr. Hj.AUMAS PABUTI . SpAK MARS
NIP. 19540713 198103 2 001
Prosedur
IX. SOP PENANGGULANGAN BENCANA UNIT LUKA BAKAR
5. Ruangan luka bakar dikosongkan dengan kapasitas 7 bed, pasien
dipindahkan ke Instalasi rawat inap
6. Indikasi perawatan di unit luka sesuai dengan prosedur triase di IGD
7. Penatalaksanaan luka bakar sesuai protap penatalaksanaan luka bakar
derajat I – IV yang sudah ada
8. Pencatatan pengunaan obat-obatan menggunakan buku bantu