Anda di halaman 1dari 2

Pemeliharaan dan Perlindungan Harta dalam Hukum Islam

(Oleh : Eduard Awang Maha Putra/D1A018082)

Memelihara harta bertujuan agar harta yang dimiliki manusia diperoleh dan digunakan
sesuai dengan syariah sehingga harta yang dimiliki halal dan sesuai dengan keinginan pemilik
mutlak dari harta kekayaan tersebut yaitu Allah SWT.
Menurut ulama hanafiyah, harta merupakan segala sesuatu yang dapat diambil, di
dapatkan, di simpan dan di manfaatkan. Menurut ulama hanafiyah harta memiliki dua unsur
yaitu: pertama, harta dapat di kuasai dan di pelihara. Kedua, dapat di manfaatkan menurut
kebiasaan. Dalam sitem ekonomi islam, harta adalah kepemilikan mutlak yang berada di tangan
Allah SWT dan pengelolaannya berada di tangan manusia.
Kedudukan manusia sebagai khalifah Allah SWT, hakikat nya kedudukannya sebagai
wakil atau yang berkerja pada Allah. Maka dari itu manusia yang memiliki fungsi tersebut
dalam memelihara harta, harus mengetahui aturan Allah dalam memelihara Harta.
Ada beberapa konsep memelihara dan melindungi harta kekayaan dalam hukum islam
diantaranya yakni:
1. Anjuran Bekerja atau Berniaga
Islam menganjurkan manusia untuk bekerja atau berniaga, dan menghindari kegiatan
meminta-minta dalam mencari harta kekayaan. Manusia memerlukan harta kekayaan sebagai
alat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari termasuk untuk memenuhi sebagian perintah
Allah, seperti infak, zakat, pergi haji, perang (jihad) dan sebagainya.
2. Konsep Kepemilikan
Kepemilikan harta kekayaan pada manusia terbatas pada kepemilikan kemanfaatannya
selama masih hidup di dunia, dan bukan kepemilikan secara mutlak. Saat dia meninggal,
kepemilikan tersebut berakhir dan harus didistribusikan kepada ahli warisnya, sesuai ketentuan
syariah.
3. Penggunaan dan Pendistribusian Harta
Ketentuan syariah berkaitan dengan penggunaan harta, antara lain :
1. Tidak boros dan tidak kikir
2. Memberi infak dan shodaqoh
3. Membayar zakat sesuai ketentuan
4. Memberi pinjaman tanpa bunga (qarditul hasan)
5. Meringankan kesulitan orang yang berutang
4. Perolehan Harta
Memperoleh harta adalah aktivitas ekonomi yang masuk dalam kategori ibadah muamalah
(mengatur hubungan manusia dengan manusia). Kaidah fikih dari muamalah adalah semua
halal dan boleh dilakukan kecuali yang diharamkan/dilarang dalam Al-Quran dan As-Sunnah.

Anda mungkin juga menyukai