Oleh :
Kristianus S. Berek (2017330069)
Julhermanto Limbong (2017330055)
Rhobi Surya Prahendra (2017330072)
Angga dwi Cahyo (2014330074)
Viktor N. Darmotiar (2017330059)
Sandra (2017330056)
Sistem perencanaan dan penganggaran merupakan salah satu elemen penting dalam sistem
pengendalian keuangan yaitu rencana tertulis yang menjelaskan arah organisasi (tujuan),
bagaimana cara mencapainya (strategi), dan hasil apa yang seharusnya diharapkan (target
kinerja).
1. Perencanaan
Perencanaan dimulai dengan pengambilan keputusan. Dalam hal ini, manajer memikirkan
tentang masa depan, memperhatikan prospek bisnis, kendala sumber daya, dan risiko
yang akan dihadapi.
2. Koordinasi
Proses perencanaan dan penganggaran mendorong pembagian informasi pada seluruh
organisasi. Proses ini melibatkan komunikasi top-down tentang tujuan dan prioritas
organisasi, serta bottom-up mengenai kesempatan, kebutuhan sumber daya, kendala, dan
risiko. Komunikasi lateral diperlukan untuk meningkatkan kemampuan entitas organisasi.
(unit bisnis, divisi, wilayah fungsional, dan unit administratitif) bekerja sama untuk
tujuan umum.
3. Memfasilitasi pengawasan manajemen puncak
Pengawasan terjadi dalam bentuk kajian pratindakan sebagai rencana yang dinilai,
didiskusikan, dan disetujui sebelum tindakan diambil pada tingkat keberhasilan yang
lebih tinggi dalam suatu organisasi. Manajemen puncak menggunakan rencana sebagai
standar kinerja yang digunakan untuk mengimplementasikan bentuk
pengendalian management-by-exception (salah satu tipe pengendalian hasil).
4. Motivasi
Perencanaan dan penganggaran yang akan menjadi target mempengaruhi motivasi
manajer karena target dihubungkan dengan evaluasi kinerja yang dihubungkan dengan
imbalan atau penghargaan.
Siklus Perencanaan
1. Perencanaan strategis
Proses perencanaan strategis umumnya melibatkan eksekutif senior dan seluruh manajer
yang sebagian besar memiliki informasi yang luas yang biasanya direncanakan 3-5 atau
10 tahun ke depan. Perencanaan strategis meliputi pengembangan:
1. Visi atau misi dan tujuan prganisasi secara menyeluruh sebagai satu
kesatuan;
2. Pemahaman mengenai posisi yang dimiliki organisasi sekarang, kekuatan
dan kelemahan, serta kesempatan dan risikonya;
3. Memutuskan strategi diversifikasi perusahaan yang mengidentifikasika
bisnis perusahaan apa yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan;
4. Menentukan bagi setiap unit bisnis strategis, jalur tindakan yang paling
mengambil keuntungan dari peluang dan kekuatan dari setiap bisnis.
5. Menyiapkan rencana strategis, yang merupakan representasi kualitatif dan
kuantitatif dari langkah strategis yang akan diambil dan kemungkinan hasilnya.
6. Memantau kinerja dan memperbarui rencana strategis yang diperlukan.
2. Penganggaran modal
Penganggaran modal melibatkan identifikasi program tindakan khusus (proyek yang
diimplementasikan atau investasi yang akan dilakukan) untuk beberapa tahun ke depan
(1-5 tahun) dan spesifikasi dari masing-masing sumber daya yang akan digunakan.
Pemrograman memindahkan strategi yang secara umum berfokus pada eksternal menuju
pengaturan fokus internal. Program dikembangkan dari program yang kompleks hingga
program sederhana.
3. Penganggaran operasional
Penganggaran operasional atau tahunan merupakan penganggaran jangka pendek yang
melibatkan persiapan rencana keuangan jangka pendek (anggaran), biasanya untuk tahun
fiskal selanjutnya.
Penentuan target
Target kinerja, khususnya BHAG (Big Hairy Audacious Goals) dianggap akan menstimulasi
karyawan ataupun manajer untuk berkompetisi. Anggaran adalah target kinerja utama untuk
mengevaluasi kinerja pada level manajerial dan untuk memberikan penghargaan insentif. Target
juga memotivasi manajer untuk menggunakan pengetahuan yang dimiliki atau menemukan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk membantu mencapai tujuan. Target yang akan dibahas
mengenai target kinerja keuangan yang biasanya dinyatakan pada tahun fiskal atau dasar
tahunan. Target keuangan dapat dibedakan dalam beberapa cara yaitu:
Tipe target kinerja keuangan
Risiko terbesar top-down adalah, kehilangan komitmen dari bawahan untuk mencapai target
Pilihan sistem perencanaan penganggaran
Faktor-faktor yang mempngaruhi antara lain :
1. garis horizon' perencanaan (planning horizon), yaitu periode waktu terlama yang
mengharuskan organisasi untuk menyusun perencanaan formalnya, tergantung dari jenis
kegiatan usahanya.
2. Isi perencanaan (planning content), yaitu sistem perencanaan dan penganggaran
dapat memiliki bentuk isi dan jenis informasi (kuantitatif dan kualitatif) dalam format
standar (laporan keuangan: proforma neraca dan laporan laba rugi) atau format yang
lainnya.
3. Jangka waktu proses perencanaan (length and timing of planning process), ada
perusahaan yang memulai perencanaan sejak lima bulan sebelum tahun fiskal berakhir,
ada juga yang dua bulan sebelumnya. Tidak ada rumus universal untuk menentukan
kapan perencanaan harus dimulai dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikannya. Namun banyak manajer yang mengeluhkan bahwa mereka
menghabiskan banyak waktu untuk membuat rencana, sehingga mengganggu waktu
untuk bekerja. Namun jika perencanaan yang dihasilkan menimbulkan manfaat yang
lebih besar daripada biayanya, maka memang seharusnya perencanaan itu dilakukan
untuk organisasi yang lebih baik.
4. Perubahan perencanaan (planning update), biasanya untuk perencanaan jangka
panjang. Ada juga anggaran yang sengaja tidak diubah dalam rangka dilakukan evaluasi.
5. Petunjuk perencanaan (planning guidance), biasanya berupa deskripsi tertulis
yang berisi tentang penjelasan proses perencanaan, kalender kegiatan, serta asumsi yang
digunakan dalam perencanaan, misalnya ramalan kegiatan ekonomi dan peningkatan
skala pembayaran. Sebuah petunjuk perencanaan sebaiknya tidak terlalu detil, sehingga
memberi kesempatan bagi manajer bawah untuk melakukan perencanaan dengan cara
mereka masing-masing.