Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

TUGAS KHUSUS
ANTISKABIES

4.1 Definisi Skabies


Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestisasi dan sensitisasi terhadap
sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. Sinonim dari penyakit ini adalah kudis
budukan, dan gatal agogo. Penyakit ini adalah penyakit yang menular oleh kutu tuma gatal.
Saat menginfeksi manusia,kutu ini hidup di bawah kulit dan memakan daerah si korban.
Penyakit ini menimbulkan rasa gatal yang panas dan edema yang disebabkan oleh garukan.
Penyakit skabies menukar dari manusia ke manusia melalui kontak fisik (kulit) antara
penderita skabies dengan orang yang sehat. Penularan terjadi khususnya bila kontak terjadi
dalam waktu yang cukup lama/beberapa menit. Skabies juga bisa ditularkan melalui baju atau
sprei yang digunakan bergantian dengan penderita skabies.
Pengobatan skabies yang terutama adalah menjaga kebrsihan untuk membasmi skabies
(mandi dengan sabun, mengganti baju, cuci pakaian secara terpisah, dll).

4.2 Penyebab Skabies


Tungau berkaki delapan yang berukuran kecil adalah penyebabkudis pada manusia.
Tungau betina masuk kemudianmenggali bawah kulit dan membuat saluran untuk bertelur.
Setelah tungau menetes, larva tungau bergerak kepermukaan kulit untuk tumbuh dan
menyebar ke area kulit lainnya atau bahkan bisa menular kepada orang lain.
4.3 Jenis Skabies
1. Skabies pada orang bersih
Gejala minimal dan terowongannya sukar ditemukan. Terdapat pada orang yang tingkat
kebersihannya tinggi dan kutu dapat hilang pada mandi yang teratur.
2. Skabies Inkognito
Pemakaian kortikosteroid topikal atau sistemik dapat memperbaiki gejala dan tanda
klinis skabies, tetapi inpestasi kutu dan kemungkinan menularnya tetap ada.
3. Skabies Nodulanis
Menifestasi unik pada bayi dan anak anak. Lesi berupa nodus warna coklas kemerahan
dan gatal pada daerah tertutup,terutama genitalia laki laki, inguinal dan aksila. Nodulus dan
nodula timbul akibat reaksi hipersensitivitas, lesi ini dapat bertahan beberapa bulan hingga satu
tahun walaupun penderita telah di beri obat antiskabies.
4. Skabies Dishidrosiform
Ditandai kelompok vesikel dan pustul pada tangan dan kaki yang sering berulang dan
selalu sembuh dengan obat antiskabies topikal. Tidak dapat di temukantungau pada lesidan
dapat sembuh sendiri secara bertahap dalam beberapa bulan sampai lebih dan satu tahun.
Skabies ini umumnya ditemukan pada anak-anak yang diadopsi di negara-negara Asia (Vietnam
dan Korea).
5. Skabies krustosa
Pertama kali di temukan di Norwegia pada tahun 1848. Kasus skabies jenis ini jarang di
temukan,biasanya terjadi pada mereka dengan respons imun abnormal atau keadaan
imunosupresi, kelainan atau gangguan saraf pusat gangguan sensisitasi dan malnutrisi. Skabies
Norwegia ditandai dengan lesi yang luas, eritematosa, dengan krusta tebal disertai daerah
hiperkerototik pada skalp, telinga, siku, lutut, telapak tangan dan kaki, serta bokong dan
benskuama.

4.5 Mekanisme kerja


Skabies sangat mudah menular baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara
lansung misalnya pada orang yang tinggal serumah atau satu tempat tinggal dan secara tidak
lansung misalnya melalui tempat tidur,handuk, dan pakaian. Penyakit ini disebabkan oleh
Tungau berkaki delapan yang berukuran kecil penyebab kudis pada manusia. Tungau betina
masuk kemudian menggali bawah kulit dan membuat saluran untuk bertelur, telur itu menjadi
larva yang menyebar ke permukaan kulit atau menular.
4.6 Efek samping
Gatal-gatal yang berkepanjangan hingga membentuk luka bakar dan bernanah. Biasanya
ketika ketika sudah terbentuk luka bakar akan terasa panas yg berkepanjangan dan terasa sakit.

4.7 Mekanisme obat antisakabies


Cara kerjanya dengan mengandalkan pemethrin sebagai kandungan utamanya untuk
mengatasi tungau di kulit. Substasi ini bekerja pada membran sel saraf tungau untuk
mengganggu saluran natrium dimana polarisasi membran diatur.

4.8 Obat Skabies yang ada di Puskesmas pembangunan


1. Scabimite Krim
- komposisi: 5% pemethrin pada sediaan 10 gr, 20gr, 30 gr, 60 gr.
- Dosis: dosis lajim untuk kudis 5% di oleskan langsung pada kulit yang terkena kudis
- Efek sampimg : Iritasi kulit, gatal pada kulit, bengkak pada kulit, kemerahan
- kontra indikasi: Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang
diketahui memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap pemethrin dan jenis obat
pyrethroid dan pyrethrin tidak bpleh menggunakan obat lain.
- Indikasi :untuk mengatasi skabies atau kudis
- Mekanisme kerja: bekerja pada membran sel saraf tungau untuk mengganggu saluran
natrium dimana polarisasi membran di atur.

4.9 Evaluasi Pengeluaran Obat di Puskesmas Pembangunan


4.9.1
Tabel Pengeluaran Obat
No Nama Obat Pengeluaran Keterangan
Satuan %
1 Scabimite Krim 201 100% 1
4.9.1
Grafik Pengeluaran Obat

Series 1

100%

80%
Series 1
60%

40%

20%

0%
Scabimite Krim

4.10 Skrining Resep


Analisis Resep
Kelengkapan Administratif
Nama Dokter -
Sip -
R/ Scabimite I Tgl Resep 20-09-2019
Idd oles Paraf dokter -
R/ Loratadin no V Nama Pasien Hana
iddi Umur Pasien 25 th
Alamat Pasien Sukajaya
Jenis Kelamin Perempuan
Diagnosa Penyakit D86
4.11 Kesesuaian Farmasetik
Nama Obat Scabimite
Dosis dosis lajim untuk kudis 5% di oleskan langsung pada kulit yang
terkena kudis
Cara pakai Sehari 1 Kali Oles Tipis
Jumlah obat 1 buah
Indikasi untuk mengatasi skabies atau kudis
Efek samping - Iritasi kulit
- gatal pada kulit
- bengkak pada kulit,
- kemerahan

Nama Obat Loratadine


Dosis Untuk mengatasi alergi pada pasien dewasa,dosis loratadine yang
biasanya direkomendasikan oleh dokter adalah 10 mg satu kali
sehari, atau 5 mg dua kali sehari. Sedangkan pada anak-anak 2-5
tahun, dosisnya adalah 5 mg satu kali sehari
Cara Pakai Sehari 1 kali 1
Jumlah Obat 5
Indikasi Mengatasi alergi
Efek Samping -

Anda mungkin juga menyukai