Anda di halaman 1dari 15

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan yang berjudul fotometri yang bertujuan mengukur kuat cahaya suatu
sumber cahaya dengan menggunakan LUX meter. Hasil dari percobaan tersebut menunjukan nilai
intensitas yang berbeda, padahal secara teoritis besarnya sama, karena lampu yang kami gunakan
sama. Ketidak samaan nilai intensitas lampu diatas yang diperoleh dikarenakan banyaknya faktor,
diantaranya adanya sedikit pengaruh cahaya dari luar, kurangnya ketelitian dalam menyamakan
jarak. Cahaya adalah suatu bentuk pancaran tenaga atau energi elektromagnet yang sangat
dibutuhkan dalam kehidupan kita di bumi ini, karena dengan adanya cahaya kita dapat melihat
benda atau sesuatu hal dengan jelas. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemukan
berbagai macam sumber cahaya, misalnya cahaya lampu, lilin, sinar matahari dan sebagainya.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fotometer adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran-pengukuran kuantitas cahaya.
Ada beberapa kuantitas dari besaran-besaran cahaya, yaitu kuat cahaya (I), fluks cahaya (F), kuat
penerangan (E), dan terag cahaya (e). Kuat cahaya (intensitas cahaya) I merupakan ukuran energi
cahaya yang dipancarkan sumber cahaya tiap satuan waktu besaran sudut (w). Satuan kuat cahaya
adalah candela (cd).

Fluks cahaya adalah jumlah tenaga yang dipancarkan besaran sudut (w). Instrumentasi
merupakan suatu alat yang sangat penting dalam suatu sistem pengukuran yang salah satunya
pengukuran besarnya tinggi permukaan cairan, alat ini harus dapat berfungsi dengan baik sesuai
dengan kebutuhan instrumentasi di pabrik. alat instrumentasi ini merupakan salah satu faktor yang
menentukan hasil produksi, dimana alat instrumentasi yang mengukur, mengontrol, mendeteksi,
menganalisa, baik secara manual maupun secara otomatis. di alam semesta ini sangat banyak
ditemukan unsur-unsur. ada yang bersifat logam, semilogam, dan nonlogam. dan letaknya pun
juga berbeda-beda. ada yang di tanah, udara, air, dan lain-lain. seorang analis perlu untuk
mengetahui banyak konsentrasi unsur-unsur logam tersebut. misalnya unsur yang ada di dalam
daun tumbuh-tumbuhan.

Pentingnya bagi seorang analis adalah untuk menambah ilmu pengetahuan dan untuk
menganalisis suatu penyakit, bahkan juga berguna untuk menciptakan suatu produk yang berguna
bagi masyarakat luas. Namun, proses analisis tersebut tidaklah mudah. Karena membutuhkan
keahlian tertentu. Cara penentuan konsentrasi suatu unsur (logam) dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu cara konvensional dan cara instrumental. Cara konvensional adalah cara menentukan
konsentrasi suatu unsur yang berdasarkan reaksi-reaksi kimia dan cara ini masih sederhana serta
memiliki banyak kesalahan. Sedangkan cara instrumental adalah cara menentukan konsentrasi
suatu unsur dengan menggunakan alat instrument yang canggih. Pada saat ini, pekerjaan yang
dilakukan secara konvensional sudah mulai pudar. Umumnya, orang-orang cenderung
menggunakan alat-alat yang canggih untuk melakukan pekerjaannya. Karena menurut mereka,
dengan menggunakan alat mereka merasa terbantu. Sehingga mudah dalam mengerjakan
pekerjaannya. Untuk itu, dalam menentukan konsentrasi suatu logam dalam sampel juga sangat
dibutuhkan instrument yang canggih.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari percobaan hukum Fotometri terhadap jarak adalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Fotometer ?
2. Bagaimana Prinsip Kerja pada Fotometer ?
3. Bagaimana cara pengoperasian pada Fotometer ?

1.3 Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan hukum Fotometri terhadap jarak adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan teori mengenai Instrumen Laboratorium ( Fotometer ).
2. Menjelaskan prinsip kerja pada Fotometer.
3. Mengoperasikan Instrumen Laboratorium pada Fotometer.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Fotometer merupakan peralatan dasar di laboratorium klinik untuk mengukur intensitas


atau kekuatan cahaya suatu larutan. Sebagian besar laboratorium klinik menggunakan alat ini
karena alat ini dapat menentukan kadar suatu bahan didalam cairan tubuh seperti serum atau
plasma. Polarimetri adalah meteode yang digunakan untuk analisis komponen menggunakan
polarimeter.

A. Prinsip Kerja
Prinsip dasar fotometri adalah pengukuran penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang
mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau zat warna yang dilewatinya.
Kebanyakan photometers mendeteksi cahaya dengan photoresistors, dioda atau photomultipliers.
Untuk menganalisis cahaya, fotometer bisa mengukur cahaya setelah melalui filter atau melalui
monokromator penentuan ditentukan panjang gelombang atau untuk analisis terhadap distribusi
spektrum cahaya.

B. Jenis-Jenis Fotometer
© Absorption
© Fotometer
© Flame-fotometer
© Fluorometer
© Nefelometer
© Atomik spektrometer

C. Spesifikasi Fotometer
Terdapat 2 jenis fotometer, fotometer portabel dan non portabel. Berikut ini jenis-jenis
fotometer portabel yang sederhana tetapi sangat akurat iluminansi L201/Lux meter, dengan sistem
khusus seperti fluks bercahaya dan pengukuran fotometer.

 Pencahayaan L201 photometer


Fotometer iluminansi L201 menawarkan biaya yang lebih rendah ditambah dengan akurasi yang
tinggi iluminansi photopic detektor. Rentang operasi 0-19,999 Lux membuat L201 cocok untuk
kantor dalam ruangan dan aplikasi pencahayaan industri rentang pengukuran lain yang tersedia
termasuk kalibrasi footcandles.
 L202 Pencahayaan dam Fotometer Luminance
L202 radiometer digital sangat dirancang untuk pengukuran akurat dari iluminansi dan terang
layar dengan biaya rendah dan telah digunakan secara luas oleh para insinyur sistem medis di
seluruh dunia. Dengan sederhana, fungsi langsung dan dirancang dengan user dalam pikiran,
operasi seperti otomatis sensing dan kalibrasi detektor dipilih kepala berarti bahwa meter memiliki
aplikasi ke setiap daerah membutuhkan handal, terjangkau, pengukuran mudah.
 L203 Pencahayaan dan Fotometer Luminance
L203 disediakan dengan aksesoris untuk kedua dan pencahayaan pengukuran pencahayaan.
Dengan rentang pengukuran besar ,001-199 990 fotometer ini cocok untuk berbagai aplikasi
termasuk dalam keadaan darurat. Fitur utama termasuk otomatis atau manual mulai, LCD
backlight display, beralih antara Lux dan footcandle atau cd / dan footLambert, RS232 interface
rata-rata, m² dan integrasi, minimum dan nilai maksimum.
 Luminous Flux Fotometer
Luminous Flux Fotometer terdiri dari segi seri L203 dan L300 fotometer dengan mengintegrasi
dan detektor fotopic. Aplikasi untuk pengukuran fluks bercahaya termasuk dan miniatur lampu
otomotif, LED dan sumber dipandu ringan seperti dan endoskopi iluminator mikrosop.
 Spot Mengukur Aksesori
Aplikasi yang memerlukan pengukuran pencahayaan pada area kecil, sumber kecil atau sumber-
sumber jauh membutuhkan penambahan titik pengukuran aksesori dipasang untuk photopic
detektor fotometer tersebut. SMU 203 memiliki pilihan 25mm-50m dan 100mm ‘C’ mount lensa
dan tabung ekstensi memberikan berbagai ukuran spot dan bidang pandang.
 L300 Fotometer
Sero L300 dirancang untuk aplikasi yang memerlukan pengukuran kontinudi lokasi tetap.
Fotometer ini telah diganti oleh fotometer L203.
 L103 Fotometer
Fotometer ini diproduksi sebelum Januari 1999 dan sekarang telah diganti dengan L202, L201 dan
L203 seri fotometers. Fotometer ini memiliki berbagai penguat dengan pembacaan skala penuh
dari 1.999 Lux atau cd / m² sampai dengan 199 900 Lux atau cd / m².
 L101 Fotometer
Fotometer L101 secara khusus diproduksi untuk mengukur iluminansi dan pencahayaan L202 dan
fotometer pencahayaan.

Fotometer non portabel terbagi menjadi 4 macam, diantaranya:

 Spektrum Optik Reflectance Fotometri


Fotometri ini mengukur permukaan sebagai fungsi panjang gelombang. Caranya,permukaan
diterangi dengan cahaya putih, dan cahaya pantulan diukur setelah melewati sebuah
monokromator. Jenis pengukuran telah terutama aplikasi praktis, misalnya dalam industri cat ciri
warna permukaan obyektif.
 UV dan Cahaya Tampak Transmisi Fotometri
Alat ini digunakan untuk pengukuran penyerapan cahaya panjang gelombang tertentu (atau suatu
jangkauan panjang gelombang) dari zat warna dalam larutan. Berdasarkan hukum beer konsentrasi
zat warna dalam larutan dapat dihitung. Karena berbagai aplikasi telah ada dalam satu alat
fotometer ini. Panjang gelombang yang dipancarkan dalam larutan berkisar antara 240-750 nm.
 Inframerah Transmisi Cahaya Fotometri
Fotometri dalam cahaya inframerah terutama digunakan untuk mempelajari struktur zat, sebagai
contoh dikelompokkan daya serap larutan pada panjang gelombang tertentu. Pengukuran dalam
larutan ini umumnya tidak mungkin, karena air dapat menyerap sinar inframerah dengan sangat
kuatdalam beberapa rentang panjang gelombang. Oleh karen itu, fotometer inframerah baik
digunakan dalam fase gas atau dengan menekan zat tablet bersama-sama dengan garam yang
transparan dalam rentang inframerah.
 Atom Penyerapan Fotometri
Fotometri penyerapan atom adalah fotometer yang mengukur cahaya api yang sangat panas.
Sampel untuk analisa disuntikan ke dalam api konstan dengan laju diketahui. Logam dalam larutan
yang hadir dalam bentuk atom dalam nyala. Cahaya yang monokromatik dalam photometer jenis
ini dihasilkan oleh sebuah lampu pengosongan tempat pembuangan terjadi dalam gas dengan
metal akan ditentukan. Pembuangan kemudian memancarkan cahaya dengan panjang gelombang
yang sesuai dengan garis spektrum dari logam. Filter dapat digunakan untuk mengisolasi salah
satu garis spektrum utama dari logam yang akan dianalisis. Cahaya yang diserap oleh logam dalam
api, dan penyerapan digunakan untuk menetukan konsentrasi logam dalam larutan asli.
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Alat dan Bahan yang digunakan


NO NAMA ALAT DAN BAHAN UNIT
1
1. LUX METER
1
2. LAMPU FILAMEN
1
3. POWER SUPPLY
1
4. OPTIKAL PROFIL BENCH

Gambar 3.1 Alat dan bahan yang digunakan

3.2 Prosedur Percobaan


Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan


Adapun data hasil pengamatan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data hasil pengamatan


NO. JARAK (M) Kuat penerangan
E1 E2 E3 E4 E5 𝐸̅
5 cm 3,26 3,32 3,34 3,32 3,28 3,3
1.
10 cm 2,498 2,413 2,261 2,289 2,082 2,3
 2.
15 cm 1,394 1,080 1,379 1,345 1,341 1,3
3.
20 cm 0,794 0,812 0,814 0,813 0,808 0,8
4.
25 cm 0,522 0,525 0,525 0,510 0,531 0,5
5.
30 cm 0,404 0,404 0,395 0,341 0,341 0,4
6.
35 cm 0,306 0,300 0,308 0,313 0,318 0,3
7.
40 cm 0,281 0,267 0,271 0,262 0,250 0,26
8.

4.2 Analisa Data

 I = 𝐸̅ . (r2)
I = 3,3 . (0,052)
= 3,3 . (0,0025)
= 0,00825 cd

 I = 𝐸̅ . (r2)
I = 2,3 . (0,12)
= 2,3 . (0,01)
= 0,023 cd

 I = 𝐸̅ . (r2)
= 1,3 . (0,152)
= 1,3 . (0,0225)
= 0,02925 cd

 I = 𝐸̅ . (r2)
= 0,8 . (0,22)
= 0,8 . (0,04)
=0,032 cd

 I = 𝐸̅ . (r2)
= 0,5 . (0,252)
= 0,5 . (0,0625)
= 0,03125 cd

 I = 𝐸̅ . (r2)
= 0,4 . (0,32)
= 0,4 . (0,09)
= 0,036 cd

 I = 𝐸̅ . (r2)
= 0,3 . (0,352)
= 0,3 . (0,1225)
= 0,03675 cd

 I = 𝐸̅ . (r2)
= 0,26 . (0,42)
= 0,26 . (0,16)
= 0,0416 cd

4.3 Pembahasan
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Alat dan Bahan yang digunakan .............................................................................

Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan ...........................................................................................


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Alat dan Bahan yang digunakan .........................................................................


DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................

DAFTAR TABEL ....................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................

1.1 Latar Belakang ................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................
1.3 Tujuan Percobaan ..................................................................................................

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ................................................................................

A. Prinsip Kerja .........................................................................................................


B. Jenis-jenis Fotometer ............................................................................................
C. Spesifikasi Fotometer ............................................................................................

BAB III METODELOGI PERCOBAAN ...............................................................................

3.1 Alat dan Bahan ......................................................................................................


3.2 Prosedor Percobaan ...............................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................

4.1 Data hasil pengamatan ..........................................................................................

4.2 Analisa Data ..........................................................................................................

4.3 Pembahasan ...........................................................................................................

BAB V PENUTUP .................................................................................................................

5.1 Kesimpulan ...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai