1.

Jelaskan mengenai perintisan PSDA di Indonesia dan sebutkan beberpa contohnya

PSDA yang ada di Indonesia , serta sebutkan unit analisis BBWS dan BWS ?
jawab :
a. Diawali pada abad 19 dengan tujuan utama irigasi dan drainase
b. Wilayah pengembangan yang tertua (sekitar tahun 1850) di Indonesia
adalah Pemali-Comal (Jawa Tengah), Tuntang-Serang (Jawa Tengah) dan
Brantas (Jawa Timur)
c. Van Blummestein (1948) mengembangkan konsepsi “A Federal Welfare Plan
for the Western Part of Java” yang mencakup wilayah 17 sungai yaitu:
Ciujung, Cidurian, Cisadane, Ciliwung, Kali Bekasi, Cibeet, Citarum,
Cipunegara, Cimanuk, Cisanggarung, Cijangkelok, Kali Kabuyutan, Kali
Pemali, Kali Gung, Kali Rambut, Kali Serayu, Citanduy dan Segara Anakan

 Sistem Wilayah Sungai Citarum (Perum Jasa Tirta II d/h Perum Otorita Jatiluhur)
 Sistem Wilayah Sungai Brantas (Perum Jasa Tirta I)
 Sistem Wilayah Sungai Bengawan Solo
 Sistem Wilayah Sungai Citandui
 Sistem Wilayah Sungai Cimanuk

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)

 Balai Besar Wilayah Sungai Brantas

 Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo
 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana
 Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak
 Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung
 Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji-Sekampung
Balai Wilayah Sungai (BWS)
 Balai Wilayah Sungai Sumatera I
 Balai Wilayah Sungai Sumatera II
 Balai Wilayah Sungai Sumatera III
 Balai Wilayah Sungai Sumatera IV
 Balai Wilayah Sungai Sumatera V
 Balai Wilayah Sungai Sumatera VI

2. Sebutkan aspek-aspek utama pengembangan sumber daya air dan basis

pengembangan sumber daya air ?
Jawab:
1. Aspek Tata Ruang
2. Aspek Pemerintahan & OTDA
 3. Aspek Kelestarian Lingkungan

Basis
1. Basis Pengembangan SDA adalah Wilayah Hidrologis

3. Jelaskan permasalahan –permaslahan yang ada di sumber daya air dan sebutkan
juga krisis apa saja yang ada di sumber daya air , lengkap sama dengan contohnya !

Jawab :

permasalahan :

1. KRISIS AIR Pertumbuhan penduduk, eksploitasi sumber daya yang berlebihan Air
terlalu banyak, terlalu sedikit, dan terlalu kotor
2. KRISIS PERILAKU Pencemaran Kerusakan ekosistem
3. KRISIS PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN sektoral, top down, tidak terlegitimasi

Sebutkan :

1. KRISIS AIR = PERAMBAHAN HUTAN, KEBAKARAN HUTAN , DISTRIBUSI HOTSPOTS

AGUSTUS 2002, Perubahan Penutup/ penggunaan Lahan , banjir , kebakaran hutan
, air tercemar .
2. KRISIS PERILAKU = HUNIAN BANTARAN SUNGAI , PEMBUANGAN LIMBAH/SAMPAH,
ENCENG GONDOK, SEDIMENTASI WADUK
3. KRISIS PENGELOLAAN = Penyusutan luas Daerah Irigasi akibat alih fungsi lahan
Lemahnya, Manajemen Sistem Informasi SDA. Ketidak akuratan data dan informasi
SDA. , Instrumen & mekanisme pengguna & pencemar membayar belum mantap,
Keterbatasan Investasi Pemerintah & Swasta, Akuntabilitas Publik Pengelolaan SDA:
kabur, Masih lemahnya institusi pengelola Wilayah Sungai

4. Apa yang dimaksud dengan iwrm dan bagaimana penerapannya ?

Jawab:
Penerapan IWRM : Tantangan thd praktek selama ini:
Pendekatan sektoral dalam pengelolaan SDA.
IWRM membutuhkan reformasi
• Pengaturan
• Institusi
• Proses perencanaan & menajemen
5. Jelaskan tentang kebijakan , kerangka pengaturan dan kerangka kelembagaannya ?
Jawab :
Kebijakan & kerangka pengaturan
Perencanaan menyeluruh:
• Kebijakan SDA
• Reformasi hukum & institusi.
• Pengambilan keputusan tepat
Perubahan pengaturan SDA
 kejelasan hak & tanggung jawab pengguna & penyedia air;
 kejelasan tugas pemerintah dalam hubungannya dengan pemilik kepentingan
 kemungkinan transfer alokasi air;
 penetapan status hukum pengelola air dan pengguna air;
 menjamin keberlanjutan sumber daya

Kerangka kelembagaan

Peran pemerintah sebagai fasilitator dan regulator

Perencanaan & pengelolaan SDA adalah tanggung jawab pemerintah

Kesepakatan campur tangan pemerintah

Sampai dimana peran pemerintah?

Lembaga pengelola otonom & masyarakat

Kebutuhan kelembagaan

 peran serta pemilik kepentingan dlm pengambilan keputusan;

 Pengelolaan SDA berdasar batas hidrologi;

 Struktur organisasi sesuai DAS;

 Pemerintah mengkoordinasikan seluruh sektor pengguna.

Pengelola Wilayah Sungai

Daerah Aliran Sungai sebagai batas geografi untuk penerapan pengelolaan SDA.