Anda di halaman 1dari 1

A.

Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan tumor marker : CEA (Carcinoma Embryonic Antigen)
2. Uji FOBT (Faecal Occult Blood Test) untuk melihat perdarahan di jaringan
3. Bigital Rectal examination atau biasa disebut rectal touche (colok dubur). Sekitar 75%
karsinoma rekti dapat dipalpasi pada pemeriksaan rektal. Pemeriksaan dengan colok
rektal akan mengetahui tumor yang terletak 10 cm dari rektum, massa akan teraba keras
dan menggaung.
4. Enema barium dengan kontras ganda
yaitu Cairan yang mengandung barium dimasukkan melalui rektum kemudian dilakukan
seri foto x-rays pada traktus gastrointestinal bawah.
5. Sigmoidoscopy
yaitu sebuah prosedur untuk melihat bagian dalam rektum dan sigmoid apakah terdapat
polip kanker atau kelainan lainnya. Alat sigmoidoscope dimasukkan melalui rektum
sampai kolon sigmoid, polip atau sampel jaringan dapat diambil untuk biopsi.
6. Biopsi
Jika ditemukan tumor dari salah satu pemeriksaan diatas, biopsi harus dilakukan. Secara
patologi anatomi, adenocarcinoma merupakan jenis yang paling sering yaitu sekitar 90
sampai 95% dari kanker usus besar. Jenis lainnya ialah karsinoma sel skuamosa,
carcinoid tumors, adenosquamous carcinomas, dan undifferentiated tumors
7. Foto sinar X Pemeriksaan radiologis dengan barium enema dianjurkan sebagai
pemeriksaan rutin sebelum dilakukan pemeriksaan lain. Pada pemeriksaan ini akan
tampak filling defect biasanya sepanjang 5 – 6 cm berbentuk anular atau apple core.
Dinding usus tampak rigid dan gambaran mukosa rusak.
8. Endotracheal ultrasonografi (URUS)
Pemeriksaan ini dilakukan oleh spesialis bedah kolorektal (operator dependent) atau spesialis
radiologi dilakukan terutama pada TI yang akan

Anda mungkin juga menyukai