Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN POLA TIDUR

PADA Ny.S di RSUD Sunan Kalijaga Demak Ruang Cempaka

OLEH :
ULFANISATUN
1601043

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


KARYA HUSADA SEMARANG
DIII KEPERAWATAN
2017
1. Pengertian
Kecemasan(ansietas) adalah suatu perasaan kuatir yang samar, sumbernya seringkali tidak
spesifik atau tidak di ketahui oleh individu tersebut (Mary C Towserd, 1998).
Kecemasan adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas penyebabnya (Singgih d Gunarsa,
1989).
(Perry dan Potter, 2002)
2. Etiologi
Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami ansietas (Hawari,
2008), sebagai berikut:
1. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung.
2. Merasa tegang, tidak senang, gelisah, mudah terkejut
3. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang
4. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan
5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat
6. Keluhan-keluhan somatik

Menururt (Mary C Towserd, 1998) penyebab kecemasan antara lain:


1). Teori Biologi
 Biokimia dan neurofisiologis perpengaruh pada etiologi dan kelainan-kelainan.
 Genetika penyelidikan akhir-akhir ini mengidentifikasi bahwa kelainan kecemasan
paling sering ditemukan pada populasi umum.
2) Teori Psikososial
 Psikodinamik : teori ini menganggap prediposisi untuk kelainan kecemasan saat
tugas diberikan untuk tahap perkembangan awal belum terpecahkan.
 Interpersonal : respon kecemasan untuk kesuksesan dalam hubungan interpersonal
berhasal dari hubungan awal orang tua dalam perawatan anak.
 Sosiokultural : bahwa kelainan kecemasan dipengaruhi oleh suatu kontraindikasi
yang banyak terjadi dalam masyarakat yang mengkonstribusikan perasaan tidak
aman.
3) Faktor perkembangan, yaitu ancaman pada perkembangan masa bayi, anak, remaja

(Perry dan Potter, 2002)


3. Tingkat kecemasan
1). Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan adalah kecemasan normal dimana motivasi individu pada keseharian
dalam batas kemampuan untuk melakukan dan memecahkan masalah, karakteristik dari
kecemasan ringan adalah gelisah, perubahan nafsuh makan, pengulangan pertanyaan,
mudah marah, peningkatan kewaspadaan.
2) Kecemasan Sedang
Kecemasan sedang adalah cemas yang mempengaruhi pengetahuan baru dengan
penyempitan lapang persepsi sehingga individu kehilangan pegangan tetapi dapat
mengikuti pengarahan dari orang lain, karakteristik dari kecemasan sedang adalah
ketidak nyamanan, perubahan dalam nada suara, tekanan darah meningkat, gemetaran.
3) Kecemasan Berat
Kecemasan berat adalah dimana lapang pandang dipersmpit sampai titik dimana
individu tidak dapat memecahkan atau mempelajari masalah, karakteristik dari
kecemasan berat adalah perasaan terancam, mual, muntah, ketidakmampuan
konsentrasi, pusing dan diare atau kontipasi.
(Perry dan Potter, 2002)
4. Penilaian Tingkat Kecemasan
Untuk test kecemasan dapat dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan langsung,
mendengarkan cerita serta mengobservasinya, terutama perilaku non verbal. Hal ini
berguna untuk menentukan adanya kecemasan dan tingkat kecemasannya (Maramis,
1995).
Dalam penilaian kecemasan dipakai skor HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) yang
dianggap baku, gejala-gejala yang tercantum pada HARS terdiri dari 14 item dengan
perincian sebagai berikut :
1) Perasaan Cemas
1.Firasat buruk
2.Takut pada pikiran sendiri
3.Mudah tersinggung
i. Ketegangan
 Merasa tegang
 Lesu
 Mudah terkejut
 Tidak bisa istirahat dengan nyenyak
 Mudah menangis
 Gemetar
 Gelisa
ii. Ketakutan
 Pada gelab
 Ditinggal sendiri
 Pada orang asing
 Pada binatang besar
 Pada kerumunan orang banyak
iii. Gangguan Tidur
 Sukar masuk tidur
 Terbangun malam hari
 Tidak pulas
 Mimpi buruk
iv. Gangguan kecerdasan
 Daya ingat menurun
 Sering bingung
v. Perasaan Depresi
 Kehilangan minat
 Berkurangnya kesenangan pada hobi
 Sedih
 Bangun dini hari
 Perasaan berubah-ubah sepanjang hari
7). Gejala Somatik
 Nyeri otot
 Kaku
 Gigi gemeretak
 Iman tidak stabil
8). Gejala Sensorik
 Penglihatan kabur
 Merasa lemah
9). Gejala kerdiovaskuler
 Berdebar-debar
 Nyeri dada
 Denyut nadi lemas
 Rasa lemah seperti mau pingsan
10). Gejala Pernafasan
 Rasa tertekan didada
 Perasaan tercekik
 Merasa sesak
11).Gejala Gastroinsterinal
 Sulit menelan
 Gangguan pencernaan
 Mual-munta
 Berat badan berkurang
 Konstipasi
12) Gejala Urogenitalia
 Sering kencing
 Tidak dapat menahan kencing
 Amenorrhoe
 Impoten
13). Gejala Vegetatif / Otonom
 Mulut kering
 Muka kering
 Mudah berkeringat
 Sakit kepala
 Bulu roma berdiri
14). Perilaku Saat Wawancara
 Gelisah
 Tidak tenang
 Muka tegang
 Mengerutkan kepala
 Jari gemetar
 Muka marah
 Napas pendek
Penentuan derajat kecemasan adalah:
 Apabila skore <6 maka tidak ada kecemasan
 Apabila skore 6-14 terdapat kecemasan ringan
 Apabila skore 15-27 terdapat kecemasan sedang
 Apabila skore > 27 terdapat kecemasan berat

Cara penilaian tingkat kecemasan :


0 apabila tidak ada gejala sama sekali
1. apabila satu dari gejala yang ada
2. apabila separuh dari gejala yang ada
3. apabila lebih dari separuh dari gejala yang ada
4. apabila semua ada gejala
` (Perry dan Potter, 2002)
5. Patofisiologi
Gangguan kecemasan disebabkan karena ketidakseimbangan kimia tertentu di dalam
otak. Ini adalah benar-benar kimia rasul yang membawa informasi dalam otak dan disebut
neurotransmiter.Dua neurotransmiter yang berhubungan dengan gangguan kecemasan
adalah serotonin and noradrenalin.Seimbangan neurotransmiter ini mengarah ke
perubahan fisik dan suasana hati dan manifestasi tertentu.Masalah yang paling umum
adalah rendah serotonin dan tinggi noradrenalin.Gangguan dari gamma - asam (GABA)
sistem di dalam otak adalah lain penyebab gangguan kecemasan.

6. Pathway

Ketidakseimba
ngan kimia

Neurotransmitter

Serotonin Noradrenalin

Perubahan fisik
dan suasana hati
Kecemasan
7. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian kecemasan fokus pada sistem Integritas Ego:
Gejala (subyektif):
 Faktor stress
 Cara menangani stress
 Masalah-masalah financial
 Status hubungan
 Perasaan : ketidakberdayaan dan keputus asaaan
Tanda (obyektif)
 Status emosional
 Respon-respon fisiologi
(Tarwoto dan Wartonah, 2000)

8. Penatalaksanaan Ansietas

Menurut Hawari, (2008) penatalaksanaan ansietas pada tahap pencegahaan dan terapi
memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu mencangkup fisik
(somatik), psikologik atau psikiatrik, psikososial dan psikoreligius. Selengkpanya seperti
pada uraian berikut :

a. Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress, dengan cara :

1) Makan makan yang bergizi dan seimbang

2) Tidur yang cukup.

3) Cukup olahraga.

4) Tidak merokok.

5) Tidak meminum minuman keras.

b. Terapi psikofarmaka.

Terapi psikofarmaka merupakan pengobatan untuk cemas dengan memakai obat-


obatan yang berkhasiat memulihkan fungsi gangguan neuro-transmitter (sinyal penghantar
saraf) di susunan saraf pusat otak (limbic system).

9. KOMPLIKASI
1. Depresi
2. Somatoform
3. Skizofrenia Hibefrenik
4. Skizofrenia Simplek

10. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul:


1. Gangguan Pola Tidur
2. Kecemasan/Ansietas
3. Insomnia

11. Rencana keperawatan


Diagnosa Keperawatan Tujuan Keperawatan Rencana Tindakan
(NANDA) (NOC) (NIC)
Kecemasan  Cemas terkontrol Pengurangan Kecemasan
1.Gangguan Pola Tidur  Koping meningkat  Identifikasi tingkat dan
2. faktor penyebab kecemasan
Kecemasan/Ansietas Setelah dilakukan asuhan kepera  Bina hubungan saling
3. Insomnia watan selama......x 24 jam : percaya
 Bantu dan dampingi klien
Data Subyektif  Klien melaporkan dapat tidur untuk mengungkapkan
nyenyak, merasa rileks perasaan dan masalah yang
Klien mengatakan :
 Klien mampu mempertahan kan dialami
 Tidak bisa tidur
ADL meskipun ada kecemasan  Tunjukkan rasa empati,
 Resah, gelisah
 Klien mampu memfokuskan/ kehangatan, rasa aman dan
 Perasaan tidak menentu
mempertahankan perhatian saat nyaman pada saat melaksa
 Merasa khawatir nakan tindakan keperawatan.
berinteraksi.
 Ekspresi yang mendalam  Ajarkan dan dorong klien &
 Klien mampu menggunakan
terhadap perubahan koping yang konstruktif keluarga untuk menggunakan
kondisi  Klien menunjukkan ketrampilan tehnik distraksi dan relaksasi
interaksi sosial yang efektif  Sarankan kepada klien terapi
Data Obyektif
 Klien mampu mengungkapkan alternatif untuk mengurangi
 Penurunan produktivitas perasaan negatif secara tepat ansietas yang dialami klien
 Kewaspadaan meningkat  Berikan pengobatan untuk
 Kontak mata buruk mengurangi ansietas,sesuai
 Peningkatan keringat proram medis.
 Wajah tegang Peningkatan koping
 Peningkatan tekanan darah  Ajarkan koping konstruktif
 Sulit berkonsentrasi / pada klien dan keluarga
gerakan berlebihan. tentang cara mengalihkan rasa
cemas
 Berikan penguatan yang
positif saat klien mampu
melakukan akvitas sehari-hari.
 Kolaborasi dgn Tim Medis
untuk berikan informasi
faktual menyangkut diagnosis,
prognosis, pengobatan ,
perawatan, prognosis penyakit
dan program terapi.

(Wilkinson M J. 2007)

DAFTAR PUSTAKA

Perry dan Potter, 2002, Fundamental Keperawatan, Edisi 4, Penerbit buku kedokteran :EGC
Tarwoto dan Wartonah, 2000, Kebutuhan Dasar Manusia, Penerbit Medika Salemba : Jakarta
Wilkinson M J. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Ktriteria Hasil NOC. EGC. Jakarta.
Hawari, D., 2008, Manajemen Stres Cemas dan Depresi, Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai