Oleh :
Dyah Ayu Rizki S.
Ellyna Ning Shahad
Fitria Bilqis
Rizky Ageng Gitria
Siklus Menstruasi
1. Fase menstruasi
Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan
berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7.
2. Fase praovulasi
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh
peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7
sampai 13.
3. Fase ovulasi
Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel
telur yang matang siap untuk dibuahi. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual
pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.
4. Fase pascaovulasi
Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi
kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima
embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan
berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa
menstruasi:
Saat menstruasi, rasa nyeri akibat kram menstruasi seringkali datang. Bisa hanya samar-
samar atau sangat nyeri. Kondisi ini memang sedikit menggangu saat menstruasi. Kondisi
yang dalam istilah medisnya disebut dysmenorrhea ini biasanya terjadi di perut bagian
bawah.Untuk mengurangi nyeri saat haid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:
Kelainan Menstruasi
Menstruasi yang tidak dapat diprediksi datangnya termasuk normal, namun hanya bila hal
ini terjadi pada tahun pertama wanita mengalami menstruasi dan saat perimenopause (tahun-
tahun menjelang menopause). Ketidakseimbangan hormon atau kelainan juga menyebabkan
haid tidak teratur, yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan kesempatan wanita untuk
mendapatkan bayi.
Jika wanita tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan, kemungkinan ia sedang hamil.
Namun penyebab lainnya bisa juga karena ia mengalami amenorrhea, perimenopause, atau
menopause. Penyebab yang paling umum dari absennya menstruasi adalah kehamilan.
Amenorrhea juga merupakan efek samping dari penyakit, stres, latihan terlalu berat, atau
turunnya berat badan yang terlalu banyak. Jika wanita tidak menstruasi, bisa jadi ia tidak
berovulasi (tidak melepas telur setiap bulan). Jika tidak berovulasi maka ia akan kesulitan
hamil. Penderita sebaiknya menghindari diet dan latihan yang ketat.
Kelainan Menstruasi
Keadaan tiap wanita tidak sama satu dengan yang lain atau tidak bisa disama ratakan
namun dapat diambil rata-rata secara statistik. Bagaimana kita disebut menstruasi normal?
Dari hasil statistik biasanya seorang remaja putri akan mulai menstruasi pada usia sekitar 12
atau 13an tahun. Siklus dianggap normal antara 21 s/d 35 hari dan rata-rata 28 hari.
Banyaknya darah keluar yang hilang secara normal sekitar 30-40cc dan dianggap tidak
normal apabila mengeluarkan darah >80cc extra menoragia ‘darah haid yang berlebihan’.
Secara umum masa menstruasi akan berakhir rata-rata pada usia 50 tahun atau waktu seorang
wanita mengalami menopause.
Kelainan-kelainan dalam menstruasi:
1. Amenorea
a. Amenoria primer
Apabila seorang remaja putri tidak mendapatkan menstruasi pada usia 16 tahun akan
disebut dengan keadaan amenorea primer yaitu tidak mendapatkan menstruasi yang primer
(sejak awal tidak mendapatkan mens). Perlu kita ketahui bahwa seorang gadis mencapai
puberitas tidak hanya ditandai dengan menstruasi saja, sudah ada tanda-tanda seks sekunder
sebelum menstruasi dengan melihat kebiasaan wanita yang mulai kelihatan feminim atau
perubahan tanda fisik seperti pertumbuhan payudara yang biasanya paling lambat tumbuh
pada umur 14 tahun, maka harus wanti-wanti ‘waspada’ jika sudah lebih dari 14 tahun belum
mengalami pertumbuhan payudara karena sebenarnya pekembangan menuju ke arah tersebut
terjadi pada usia 9-10 tahun. Secara normal jarak rata-rata dari mulai perkembangan awal
payudara sampai mendapatkan mens adalah dua tahun, jika seorang wanita sudah
mendapatkan itu semua istilahnya dia sudah menjadi wanita yang komplit.
b. Amenorea sekunder
adalah suatu keadaan wanita pada masa subur yang sebelumnya pernah mendapatkan
menstruasi tapi kemudian tidak mendapatkannya dengan minimal tiga siklus (tiga bulan).
Secara normal ada keadaan seorang wanita secara fisiologi mengalami amenorea sekunder
normal yaitu pada keadaan hamil dan menyusui. Ada juga yang dikarenakan gangguan
hormonal seperti stress dan gangguan tersebut dapat mempengaruhi jaringan estrogen yang
bisa mengganggu siklus menstruasi, misalnya, wanita yang memforsir kegiatannya. Namun,
ada pula wanita yang menstruasi berdasarkan dengan jumlah darahnya (ada yang jumlahnya
sedikit, ada juga yang banyak.)
2. Menoragia adalah keadaan seorang wanita mengalami menstruasi dengan jarak waktu
yang lama dan jumlah pendarahan yang banyak.
3. Metrorrhagia adalah suatu keadaan wanita yang mendapat pendarahan tambahan
diantara siklus (pendarahan tidak teratur).
4. Dismenore yaitu suatu keadaan biasa pada setiap wanita yang dideskripsikan berbeda-
beda (nyeri, kram, pegal-pegal di pinggang, dsb) pada saat menstruasi dihari pertama
dan kedua. Dismenore dapat dibagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder.
1. a. Dismenore Primer, rasa sakit yang datangnya dari proses menstruasi itu
sendiri dan wajar.
2. b. Dismenore Sekunder, penyakit lain yang mendasari timbulnya sakit.
Dismenore ini harus diwaspadai dan dicari penyebabnya.
5. Pre Menstruasi Syndrome(PMS) atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan Pre
Menstrual Dysphoric Disorder (PMDD) yaitu perasaan tidak enak, keadaan tidak enak
dan komplek meliputi emosi, fisik, psikis, yang dirasakan biasanya seminggu
menjelang menstruasi.
6. Mastalgia gejalanya yaitu rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid. Sebabnya
edema dan hiperemi karena peningkatan relatif dari kadar estrogen. pada pemeriksaan
harus diperhatikan adanya radang atau neoplasma. Terapi biasanya terdiri atas
pemberian diuretikum, sedang pada mastalgia keras perlu diberikan metiltestosteron 5
mg sehari secara sublingual. Bromolriptine dalam dosis kecil dapat membantu
pengurangan penderitaan.