Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Akademi Farmasi
IKIFA
1
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Taufik dan inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
Daftar Isi
Cover …………………………………………………………………………. 1
Kata pengantar………………………………………………………………… 2
Daftar Isi ……………………………………………………………………… 3
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………..... 4
1.1 Penggunaan……………………………….....................…………… 5
1.2 Alasan Pemilihan Bahan............................................................................ 5
1.3 Farmakologi............................................................................................... 5-6
Bab II Formulasi dan Preformulasi
2.1 Formulasi .............................................................................................. 7
2.2 Preformulasi.......................................................................................... 7-8
2.3 Perhitungan bahan…………………………………………………….. 8
2.4 Sterilisasi alat dan bahan……………………………………………… 9
2.5 Cara kerja…………………………………………………………… 9-10
Bab III Kemasan dan Brosur
3.1 Kemasan ............................................................................................. 13
3.2 Brosur ................................................................................................. 14
Bab IV Pembahasan Dan Kesimpulan
4.1 Pembahasan ......................................................................................... 15
4.2 Kesimpulan ......................................................................................... 15
Bab V Daftar Pustaka .................................................................................. 16
3
BAB I
Pendahuluan
Sediaan yang kami pilih dalam produksi ini adalah kasa steril atau
gauze steril yang mengandung zat aktif framycetine sulfat 1%.
Framycetin sulfate gauze adalah sediaan kasa steril atau gauze sterile
yang mengandung zat aktif framycetin sulfate sebagai antibakteri yang
digunakan untuk menutupi luka atau infeksi pada kulit. Pemakaian secara
topikal.
Menurut martindale jilid 2 edisi 28 framycetin sulfate gauzes adalah
kasa steril mesh terbuka dari tenunan leno diresapi dengan paraffin lemak
putih dan lemak bulu domba yang mengandung framycetin sulfate 1%
disterilkan, disediakan dalam potongan tunggal10 cm
Menurut Farmakope Indonesia edisi IV kasa pembalut framycetin
sulfate 1% dalam dasar paraffin lemak putih yang mengandung lemak bulu
domba.
Menurut F.I edisi IV sterilisasi tehnik aseptic adalah Proses mencegah
masuknya mikroba hidup kedalam komponen steril atau komponen yang
melewati proses antara yang mengakibatkan produk setengah jadi atau produk
ruahan atau komponennya bebas mikroba hidup
Beberapa pertimbangan dalam pembuatan kasa steril
- Sterilitas
Pengerjaan harus dilakukan secara aseptis dan dengan sterilisasi yang
sesuai. Cara sterilisasi yang digunakan untuk mengerjakan produk ini
adalah secara pemanasan kering.
- Tidak mengiritasi kulit
Produk ini digunakan untuk kulit/pemakaian topical atau jaringan yang
sedang rusak sehingga sedapat mungkin digunakan bahan yang
4
digunakan tidak mengiritasi kulit. Seperti bahan dasar yang digunakan
merupakan kasa dengan terstur yang lembut.
- Pengawet
Produk ini merupakan produk yang steril sehingga pada proses
pengemasan dan distribusi sampai pada konsumen harus tetap dijaga
kesterilannya. Dengan penambahan zat bakteriostatik, maka akan
mencegah pertumbuhan bakteri pada produk.
1.2 Penggunaan
Framycetine gauze digunakan untuk mengobati infeksi pada kulit dan
luka bakar, trauma (terpukul, terbentur, terkilir, tertusuk, dll), keadaan infeksi
kulit sekunder, ulkus (borok), dan khitan atau disunat.
1.4 Farmakologi
5
Bagaimana obat ini bekerja masih belum sepenuhnya diketahui,
Namun, Framycetin tampaknya menghambat sintesis protein pada bakteri
yang rentan dengan mengikat subunit ribosom sehingga menghambat
perkembangbiakan bakteri sekaligus membunuhnya. Framycetin tidak dapat
digunakan terhadap infeksi jamur, virus , dan sebagian besar bakteri anaerob.
6
BAB II
2.1 Formulasi
Framycetine sulfat 1%
Adeps lanae
Vaselin album aa qs
Formulasi
No Bahan Formula I Golongan Fungsi
1 Framycetine sulfate 1% Obat keras Zat aktif
2 Adeps lanae qs Obat bebas Zat tambahan
3 Vaselin album qs Obat bebas Zat tambahan
2.2 Preformulasi
Kelarutan : larut dalam 1 bagian air, praktis tidak larut dalam etanol 95%,
dalam kloroform dan dalam eter
Kegunaan : antibiotikum
7
Adeps lanae ( F.I edisi III hal 61 )
Pemerian : zat berupa lemak, liat, lekat, kuning muda atau kuning pucat,
agak tembus cahaya, bau lemah dan khas
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
95%, mudah larut dalam kloroform dan dalam eter
Kegunaan : zat tambahan / basis salep
Perhitungan dosis
1
Framycetine sulfate = 100 x 3,12 = 0,0312 gram
8
2.3 Sterilisasi alat dan bahan
Cara Sterilisasi Alat
No Alat Cara Sterilisasi
1 Pinset logam, kaca arloji Flambir 20 detik ( wattimena I, hal
45)
2 Perkamen, kertas roti, sudip, kasa Autoklav 1210C 15 menit (F.I edisi
IV)
3. Mortir dan stamper Dibakar dengan alkohol 95 %
(wattimena I, hal 63)
9
3. Bakar lumpang dan stamper dengan etanol 95%
10
6. Masukkan kasa steril , ratakan bahan obat di atas kasa steril
11
10. Kemas dan beri etiket
12
Bab III
Kemasan dan Brosur
2.4 Kemasan
13
2.4 Brosur
Framycetin sulfate
KASA STERIL
Komposisi :
Indikasi :
Kontra indikasi :
Hipersensitivitas
Cara pakai:
Diproduksi oleh:
14
BAB IV
Pembahasan Dan Kesimpulan
4.1 Pembahasan
Sediaan yang kami pilih adalah sediaan mengandung zat aktif framycetin
sulfate yang berfungsi sebagai antimikroba spektrum luas, sehingga bisa
dipakai untuk infeksi bakteri yang luas, baik bakteri gram positif maupun
bakteri gram negatif.
Basis salep yang digunakan pada formulasi kasa steril framycetine sulfat
adeps lanae dan vaselin album.
Cara pengerjaan produksi secara aseptis yaitu setiap bahan-bahan dan
alat-alat yang digunakan harus disterilkan masing-masing sesuai dengan
monografinya, kemudian pencampuran dilakukan secara aseptis di ruang
steril.
4.2 Kesimpulan
Framycetin gauzes diindikasikan terutama untuk pemakaian topical, yaitu
untuk infeksi kulit dan luka bakar. Cara pengunaan yang mudah hanya
menutup luka atau kulit yang terinfeksi dengan framycetin gauzes.
Berdasarkan Farmakope Indonesia dan Martindale Basis salep yang
digunakan adalah vaselin album dan adeps lanae.
Cara pembuatan framycetin sulfate gauzes adalah dengan prinsip aseptic
yakni mencegah masuk nya mikroba hidup ke dalam komponen steril.
Produk yang dihasilkan dikemas sedemikian rupa sehingga dapat
menjamin mutu tetap steril dan mudah digunakan dalam keadaan yang masih
steril.
15
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.google.com/search?q=framycetin+sulfate+kasa&safe=strict&sxsrf
=ACYBGNRBISPneMZxHMVI2EOWNmCMT6au9A:1574168369225&source=l
nms&tbm=isch&sa=X&ved=0a (tanggal 19 november 2019, jam 21.00)
2. Martindale jilid 2 edisi 28 halaman 1165
3. Farmakope Indonesia edisi IV
4. Farmakope indoensia edisi III
5. Modul praktikum Teknologi sediaan steril Akademi Farmasi IKIFA tahun 2017
16