Anda di halaman 1dari 9

Koyo KB berbentuk persegi, tipis, berwarna kecoklatan, dan berukuran 1 ¾ inci yang menempel pada

kulit seperti perban. Ketika digunakan pada kulit, koyo KB melepaskan hormon kontrasepsi yang diserap
pada aliran darah melalui kulit Anda. Karena mengandung estrogen dan progestin, koyo ini dianggap
jenis kontrasepsi kombinasi hormonal.
Kedua hormon ini adalah jenis hormon yang sama yang Anda dapat dari pil KB kombinasi atau cincin
vagina. Koyo KB digunakan pada kulit selama 3 minggu berturut-turut. Lalu tanpa menggunakannya
selama 1 minggu sebelum memulai siklus yang baru. Anda akan mengalami menstruasi selama tidak
memakai koyo.
Hormon estrogen dan progestin dalam koyo akan bekerja mencegah pelepasan sel telur. Progestin juga
memiliki efek kontrasepsi lain, yakni menebalkan lendir serviks, membuat sperma sulit menuju uterus
dan tuba falopi dimana sel telur yang telah dibuahi berada. Progestin juga menipiskan lapisan uterus,
membuat tidak mungkin sel telur yang telah dibuahi tertanam di sana.
Para ibu menyusui bisa menggunakan koyo KB jika proses menyusui berjalan lancar setelah 6 minggu
pertama. Jika Anda tidak memproduksi ASI sebanyak yang Anda harapkan, atau jika bayi Anda
mengalami kesulitan untuk menyusu, ini artinya koyo KB bukan pilihan kontrasepsi yang tepat untuk
Anda, karena bisa mengurangi jumlah ASI yang Anda hasilkan. Bila digunakan dengan tepat dan
konsisten, koyo bisa 99 persen efektif. Ini berarti hanya 1 dari 100 wanita yang menggunakan koyo
dengan baik seperti yang disarankan akan hamil selama tahun pertama penggunaannya.
Jika Anda tidak menggunakan koyo seperti yang dianjurkan, misalnya Anda tidak memakainya terus-
menerus selama 3 minggu atau Anda menunggu lebih lama untuk menggunakan koyo yang baru tanpa
menggunakan kontrasepsi tambahan, kemungkinan Anda untuk hamil menjadi lebih besar. Jika Anda
merasa kesulitan mengingat untuk mengganti koyo ketika diperlukan, pertimbangkan penggunaan
metode KB lain seperti IUD atau KB suntik Depo-Provera.
Koyo juga bisa berkurang efektifitasnya pada wanita dengan berat badan lebih dari 198 pound (90 kg).
Jika Anda berada di kategori ini, tanyakan pada dokter apakah koyo KB tepat bagi Anda. Yang perlu
diingat, meski koyo menjadi metode kontrasepsi yang baik, alat kontrasepsi ini tidak memberi
perlindungan dari HIV, gonorrhea, chlamydia, atau infeksi lainnya yang ditularkan melalui hubungan
seks.
Yang perlu Anda lakukan untuk menghilangkan efek koyo adalah dengan berhenti menggunakannya.
Anda tak perlu memakainya lagi kecuali Anda menginginkannya. Anda kemungkinan mengalami
menstruasi dalam beberapa hari setelah melepas koyo. Pada sebagian besar wanita, kesuburan akan
kembali segera setelah mereka berhenti menggunakan koyo, biasanya dalam beberapa minggu, tapi ada
juga yang membutuhkan waktu hingga beberapa bulan.
Anda perlu menggunakan kondom setelah tidak lagi menggunakan koyo KB dan menunggu hingga Anda
mengalami setidaknya satu kali menstruasi normal sebelum mencoba untuk hamil. Dengan begitu,
tanggal perkiraan kelahiran bisa ditentukan lebih mudah ketika Anda dinyatakan hamil. Tapi Anda bisa
menjalani sonogram untuk menghitung usia kehamilan jika Anda hamil sebelum menstruasi menjadi
teratur. Pastikan Anda mengkonsumsi 400 mg asam folat setiap hari selama setidaknya 1 bulan sebelum
Anda berusaha untuk hamil. Penting juga untuk menjalani pemeriksaan prekonsepsi beberapa bulan
sebelum Anda berusaha hamil.
Anda perlu menunggu hingga 6 minggu setelah melahirkan sebelum menggunakan koyo. Ini karena para
wanita yang baru melahirkan biasanya memiliki resiko tinggi pembekuan darah selama beberapa minggu
pasca melahirkan, dan estrogen pada koyo bisa meningkatkan resiko ini. Bila tidak menyusui, Anda bisa
berovulasi dalam 1 bulan setelah melahirkan, Anda perlu menghindari seks atau menggunakan metode
kontrasepsi lain selama masa ini, misalnya minipil atau kondom.
Anda tidak perlu menunggu menstruasi untuk mulai menggunakan koyo jika Anda tidak berhubungan
seks atau secara konsisten menggunakan kontrasepsi lain sejak melahirkan. Tapi Anda perlu menghindari
seks atau menggunakan kondom selama setidaknya 7 hari pertama setelah menggunakan koyo.
Bila Anda memutuskan untuk menunggu menstruasi yang biasanya terjadi dalam 8 minggu setelah
melahirkan (jika Anda tidak menyusui), pastikan untuk menggunakan kontrasepsi lain selama waktu itu.
Sediakan koyo agar Anda bisa menggunakannya pada hari pertama siklus, yakni hari ketika Anda
mengalami menstruasi. Dengan begitu Anda segera terlindungi dan tidak akan memerlukan kontrasepsi
tambahan.
Jika Anda menggunakan koyo pada hari pertama siklus, Anda bisa menggunakannya selama 2 hingga 5
hari siklus. Pada kasus ini, Anda tidak bisa segera terlindungi dan perlu menghindari seks atau
menggunakan kondom sebagai langkah pencegahan selama 7 hari selanjutnya untuk memastikan Anda
tidak hamil. Ada juga pilihan "Sunday start," dengan cara ini, Anda menggunakan koyo pertama pada
hari Minggu pertama setelah menstruasi Anda dimulai dan melanjutkan menggunakan kontrasepsi
tambahan selama minggu pertama siklus koyo pertama. Jika menstruasi Anda dimulai pada hari Minggu,
gunakan koyo pada hari yang sama. Dengan begitu, Anda tidak memerlukan kontrasepsi tambahan.
Jika Anda beralih ke koyo dari pil KB kombinasi, cincin vagina, atau minipil, Anda bisa menggantinya
kapanpun pada siklus Anda. Pastikan untuk menggunakan metode tambahan selama 7 hari setelah
menggunakan koyo pertama kecuali Anda memulainya pada hari pertama siklus Anda.
Sebelum menggunakan koyo KB, baca instruksi pada kemasannya. Pastikan selalu ada persediaan koyo di
rumah agar Anda tidak bermasalah ketika koyo perlu diganti karena ada bagian yang terlepas atau toko
obat ternyata tutup ketika Anda perlu menggunakan koyo yang baru. Simpan koyo yang masih
terbungkus pada suhu ruangan dan jauh dari jangkauan anak-anak. Suhu di atas 86 derajat atau di bawah
59 derajat Fahrenheit bisa membuat koyo yang masih terbungkus tidak lagi efektif. Jangan simpan koyo
di lemari es atau freezer. Juga jangan memotong, membuat coretan, atau menghias koyo Anda karena
akan mempengaruhi jumlah dosis hormon yang Anda terima.
Kemudian, tentukan bagian tubuh mana yang akan ditempel koyo. Anda punya 4 pilihan: bagian atas luar
lengan, bagian atas punggung, perut, atau bokong. Pastikan area tubuh yang Anda pilih dalam kondisi
bersih, kering, dan bebas dari produk kulit seperti makeup, lotion, krim, atau bedak. Jangan gunakan
koyo pada kulit yang kemerahan, teriritasi, atau luka. Jangan tempelkan koyo pada kulit yang erat
terbungkus pakaian, misalnya pada bagian pinggang.
Sebelum menggunakan koyo baru, periksa kembali tanggal kadaluwarsa pada kemasan. Lalu cuci tangan
Anda dengan sabun dan air. Buka lapisan pembungkus yang berisi koyo dan kelupas koyo dari lapisan
plasitk di atasnya. Kelupas setengah dari lapisan plastik, tapi hindari menyentuh bagian yang berperekat
dengan jari Anda. Gunakan sisi yang berperekat pada area kulit yang Anda pilih. Kelupas sisa lapisan
plastik dan tekan kuat koyo dengan telapak tangan selama 10 detik, pastikan bagian pinggirnya
menempel dengan baik.
Ketika koyo sudah menempel pada tempatnya, biarkan selama 7 hari berturut-turut. Periksa koyo setiap
hari untuk memastikan bagian pinggirnya masih menempel dengan baik. Anda bisa mandi, berendam,
berenang, atau berolahraga seperti biasa. Jaga koyo tidak terlepas dengan tidak membersihkan bagian
pinggirnya atau menggunakan produk kulit di dekat area tempelan koyo.
ALAT KONTRASEPSI HANSAPLAS KB

Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah pembuahan
sehingga tidak terjadi kehamilan. Negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki
jumlah penduduk besar mendukung program kontraspesi untuk mengendalikan pertumbuhan
jumlah penduduk dan untuk meningkatkan kesejahteraaaN keluarga.Dalam hal ini
pemerintah Indonesia menyelenggarakan program Keluarga Berencana atau KB melalui
pengaturan kelahiran.

Bagi mereka yang sudah menikah atau telah lama menikah dan ingin menunda atau belum
mau memiliki anak atau mencegah kehamilan berikutnya dengan berbagai alasan tertentu,
biasanya wanita akan melakukan atau mengikuti anjuran program dalam keluarga
berencana dengan menggunakan beberapa alat kontrasepsi yang menurutnya aman
digunakan.

Dalam menggunakan alat kontrasepsi, seorang wanita dituntut untuk bijaksana dan
pintar dalam memilih alat kontrasepsi yang aman digunakan.

Berikut beberapa macam atau jenis alat kontarsepsi yang bisa digunakan dan menjadi
beberapa pilihan para wanita pada saat ini :

1. Pil KB.

Alat kontrasepsi memiliki banyak ragam dan jenis. Salah satunya adalah dengan
menggunakan pil KB yang banyak mengandung beberapa komponen hormon estrogen dan
progesteron. Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang dinilai beberapa wanita sebagai
alat kontrasepsi yang cukup aman, harga terjangkau dan ekonomis. Alat kontrasepsi
yang menggunakan pil dinilai cukup efektif dalam mencegah ovulasi (pembuhaan) dan
mengentalkan lendir serviks sehingga sel sperma tidak dapat mencapai uterus.

Pil KB yang dinilai cukup efektif yang memberikan jaminan perlindungan 100 % dengan
catatan harus rutin diminum selama 21 hari dan dihentikan selama 7 hari. Akan tetapi,
pemilihan alat kontrasepsi dengan menggunakan pil menimbulkan efek samping seperti
sakit kepala, rasa mual, timbul jerawat dan kenaikan berat badan.

2. Cincin vagina.

Alat kontarsepsi yang menggunakan cincin vagina memang cukup fleksibel. Cincin vagina
yang hanya berdiameter sekitar 5 cm dengan cara memasukkan cincin vagina dengan
menekan kedua tepi secara bersamaan dan kemudian dikeluarkan setelah 3 minggu.
Setelah cincin vagina dikeluarkan, maka wanita akan mengalami siklus haid. Cincin
vagina bekerja dengan cara melepaskan hormon estrogen dan progesteron secara langsung
ke dinding vagina.

Namun cincin vagina ini hanya digunakan selama 1 bulan untuk mencegah terjadinya
pembuahan (fertilisasi) dan biasanya digunakan oleh wanita yang tidak cocok
menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi yang menimbulkan efek samping seperti
pusing, rasa mual, dsb. Cincin vagina memiliki efek samping seperti infeksi vagina
yang dapat sembuh dalam beberapa bulan. Cincin vagina ini hanya didapatkan dengan
menggunakan resep dokter.

3. Spon.

Spon merupakan sejenis alat berbentuk busa yang cara kerja dengan cara dimasukkan ke
dalam vagina beberapa jam sebelum melakukan hubungan intim, dan biarkan didalam
vagina selama 30 jam sesudah berhubungan. Spon yang dimasukkan ke dalam vagina
bekerja dengan cara melepaskan zat pembunuh sperma (spermicide) saat berada dalam
kondisi lembab karena air, dan ditempatkan diatas serviks.

Dampak buruknya dengan menggunakan spon sebagai alat kontrasepsi adalah tidak dapat
mencegah penyakit seksual yang menular. Tak hanya itu spon ini dapat menyebabkan
iritasi vagina dan membuat pengguna alat kontrasepsi jenis spon menjadi rentan
terhadap mikroba.

4. Kondom perempuan.

Alat kontrasepsi lainnya selain pil KB dan jenis kontrasepsi lainnya. Alat
kontrasepsi lainnya dengan menggunakan kondom yang khusus dibuat untuk para wanita.
Kondom yang dirancang khusus wanita ini berbentuk seperti kantung plastik panjang
dengan cincin pada kedua ujungnya. Pada bagian ujung yang terbuka merupakan jalan
masuk penis, sedangkan ujung yang tertutup yang dibuat khusus untuk menahan alat
vital pria masuk ke dalam area serviks.

Saran untuk beberapa wanita yang ingin menggunakan kondom sebagai salah satu alat
kontrasepsi yang dinilai efektif. Dengan cara menggunakannya, tekan pinggiran salah
satu cincin secara bersamaan dan masukkan sejauh mungkin ke dalam vagina dan bagian
cincin lainnya dibiarkan tergantung di luar tubuh.

5. Diafragma.
Selain kondom yang digunakan sebagai alat kontrasepsi. Diafragama juga menjadi salah
satu jenis alat kontrasepsi yang berbentuk tudung/mangkuk yang terbuat dari karet dan
bersifat fleksibel. Diafragma ini dibuat dalam berbagai ukuran sehingga dapat dipilih
yang paling pas dengan tubuh. Selain dapat mencegah kehamilan, diafragma juga sangat
efektif dalam mencegah resiko kanker rahim.

Jika ingin menggunakan diafragma, lakukan hal yang berikut ini :

 Lapisi diafragma dengan zat pembunuh sperma, lipat setengah dan dorong
masuk ke dalam vagina hingga menutupi serviks (leher rahim). Biarkan
diafragma berada di dalam vagina selama kurang lebih 6 jam setelah
melakukan aktivitas seksual bersama pasangan. Lalu keluarkan diafragma
kurang lebih 24 jam untuk mencegah resiko dari infeksi kandung kemih.

6. Sterilisasi.
Jenis kontrasepsi berikutnya adalah sterilisasi. Jarang sekali ditemui seorang wanita
melakukan atau memilih alat kontrasepsi jenis ini. Meskipun ada sebagaian wanita yang
mungkin menggunakan alat kontrasepsi ini dengan alasan telah memiliki banyak anak,
faktor ekonomi dll. Alat kontrasepsi jenis satu ini merupakan alat pencegahan
kehamilan yang bersifat permanen. Sterilisasi ini dikenal dengan istilah tubektomi
yang bekerja dengan cara memotong atau menutup saluran telur yang terentang dari
ujung atas rahim sampai kandung telur, sehingga membuat wanita tak dapat hamil lagi.

Metode ini tak hanya dapat dilakukan oleh wanita, namun pria pun dapat melakukannya
jika pada pria disebut dengan vasektomi dengan cara mengikat atau memotong saluran
sperma sehingga pria tidak dapat membuahkan sel telur atau dengan kata lain tidak
dapat menghamili.

Dari keenam alat kontrasepsi tersebut harus melakukan penanganan secara medis , tidak
efektif, tidak efisien dan tidak praktis dan Dari keenam alat kontrasepsi tersebut
dari dunia medis atau dari kami selaku pelayan kesehatan ingin menciptakan

HANSAPLAS KB
dengan keenam alat kontrasepsi diatas untuk para pelayan kesehatan atau para medis
kesulitan untuk menjangkau masyarakat yang sudah melakukan atau menggunakan alat
kontrasepsi karna cara pemakaiannya yang tidak praktis .

dengan membuat hansaplas kb kami ingin mempermudah untuk menggunakan atau memakai
alat kontrasepsi secara praktis .
mempermuda untuk dibeli bagi masyarakat untuk golongan menengah atas maupun menengah
kebawah atau untuk membantu para bidan-bidan untuk mempermudah dalam melakukan
pelayanan keluarga berencana apalagi untuk didesa-desa hansaplas kb ini sangat
dibutuhkan karna dari keenam alat kontrasepsi diatas salah satunya ada pertentangan
dalam islam karna merubah kodrat yang diberikan oleehh allah contohnya saja tubektomi
sedangkan menggunakan hansaplas kb tidak akan merubah yang ada ditubuh kita dan
bersifat halal untuk digunakan.

Sebelumnya memang sudah ada koyo KB tetapi kami ingin membuat hansaplas KB yang lebih
efektif efisien dan mudah digunakan (praktis)

Hansaplas kb sama halnya seperti koyo kb

Hansaplas kb adalah plastik elastis kecil dan tipis yang


ditempelkan di kulit untuk mencegah kehamilan. Tidak seperti hansaplas atau koyo pada
umumnya yang digunakan untuk mengurangi keluhan saraf (pegal-pegal) atau untuk
membalut luka, hansaplas KB mengandung hormon yang sama dengan pil KB kombinasi
(estrogen dan progestogen).
Nama Lain
KB tempel

Jenis Kontrasepsi
Metode Hormonal

Metode Kerja
Hansaplas kb memberikan dosis harian konstan hormon ke dalam aliran darah melalui
kulit. Hormon akan mencegah indung telur untuk melepaskan telur (ovulasi) setiap
bulan. Selain itu, hormon dari hansaplas kb juga mengentalkan lendir di leher rahim,
sehingga mempersulit sperma untuk mencapai telur dan membuat lapisan rahim tipis jadi
kurang mungkin untuk menerima telur yang dibuahi.

Cara Pemakaian
1.  Anda dapat menggunakan hansaplas kb pada sebagian besar wilayah tubuh
asalkan kulitnya bersih, kering dan tidak terlalu berbulu. Anda tidak
disarankan menempatkan pada kulit yang sakit atau dapat tergosok oleh pakaian
ketat. Jangan meletakkannya di payudara Anda.
2.  Hansaplas kb sangat lengket dan harus tetap digunakan di saat mandi, selama
berenang dan berolahraga. Namun, dalam beberapa kasus mungkin lepas.

3.  Jika hansaplas kb lepas selama kurang dari 48 jam, tempelkan kembali secepat
mungkin atau gunakan yang baru, kemudian lanjutkan seperti biasa.

4.  Jika sudah lepas selama lebih dari 48 jam, mulai hansaplas kb dalam siklus
baru dengan menerapkan yang baru sesegera mungkin. Gunakan kontrasepsi
tambahan selama tujuh hari. Carilah kontrasepsi darurat jika Anda berhubungan
seks dalam beberapa hari sebelumnya dan tidak menggunakan kondom.

5.  Awalnya, Anda akan diberi persediaan hansaplas untuk lima bulan. Jika tidak
ada masalah seperti peningkatan tekanan darah, Anda kemudian akan diberi
persediaan hingga satu tahun.
6.  Hansaplas kb digunakan selama tiga dari setiap delapan minggu. Sebuah
hansaplas baru digunakan setiap bulan. hansaplas dapat dimulai sampai dengan
hari kelima dari suatu periode. Jika digunakan saat ini, efektifitasnya
langsung. Jika dimulai pada waktu lainnya, kontrasepsi tambahan harus
digunakan selama tujuh hari.

7.  Setelah 21 hari Anda memiliki istirahat tujuh hari, ketika Anda memiliki
perdarahan menstruasi. Perdarahan biasanya lebih pendek dan lebih ringan
dibandingkan normal.

Kelebihan:
1. Hampir 100 persen efektif mencegah kehamilan.
2. Memasukkan hormon ke aliran darah tanpa melewati saluran pencernaan
sehingga tidak terpengaruh oleh diare atau muntah.

3. Ada cukup hormon di hansaplas KB sehingga Anda masih memiliki waktu 2


hari jika Anda lupa untuk menggantinya.

Kekurangan:
1. Anda harus ingat untuk mengubah hansaplas kb seminggu sekali dan satu
minggu bebas hansaplas setiap bulan.
2. hansaplas yang menempel di badan sepanjang waktu mungkin terasa
mengganggu.

3. Anda harus selalu memastikan bahwa hansaplas tidak jatuh atau lepas.

4. Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.

5. Wanita yang berbobot lebih dari 90 kg tidak dapat menggunakan hansaplas.

Anda mungkin juga menyukai