DI
S
U
S
U
N
Oleh :
KELOMPOK 2
1. Rini Agustina
2. Deska Ariani
3. Irmayani
4. Martunis
5. Merry Zahrani
6. Muhammad Rizki
7. Riza Mukhrina
8. Reni Safitri
9. Zulfiani
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT dengan rahmat dan karunianya penulis telah dapat
WANITA”Selawat beriring salam penulis kirimkan kepada junjungan Alam Nabi Muhammad
Dalam penyelesaian penulisa makalah ini, penulis mendapat bimbingan, arahan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
sebesarnya.
Segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini. Namun penulis
menyadari bahwa dalam makalah ini mungkin masih ditemukan kekurangan dan kekhilafan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan guna
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………….. i
A.LATAR BELAKANG…………………………………………………………….
B.RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………
C.TUJUAN ……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
1. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan
yang melekat dalam diri setiap insan.Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat,
baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehatnya.Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi
masalah kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya sendiri adalah
kelangsungan pembangunan.GBHN mengamanatkan agar dapat dikembangkan
suatu sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta
masyarakat. (Notoatmodjo S, 2007).
Kesehatan wanita banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya yang hidup dalam
masyarakat. Wanita sering dicitrakan sebagai makhluk yang lemah dan harus
selalu mengalah dan berkorban. Anggapan seperti tersebut, jelas merugikan
kesehatan wanita.
Contoh perilaku dalam upaya peningkatan kesehatan wanita, yaitu : ibu hamil
makan 1 1/2 porsi lebih banyak dari wanita yang tidak hamil, wanita membiasakan
diri berolahraga secara rutin, wanita mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
membiasakan sarapan pagi, memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur, tidak
merokok, tidak minum minuman keras, tidak mencandu narkoba, tidak
bersenggama pada saat menstruasi, melakukan hubungan seksual dengan pasangan
yang sah, menyusui dan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Menyusui adalah salah satu komponen dari proses reproduksi yang terdiri atas
haid, konsepsi, kehamilan, persalinan, menyusui, dan penyapihan. ASI sebagai
makanan alamiah adalah makanan terbaik yang dapat diberikan oleh seorang ibu
pada anak yang baru dilahirkannya
2. RUMUSAN MASALAH
Mengetahui Pengkajian dan Promosi Kesehatan bagi Wanita ?
3. TUJUAN
Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk mengetahui Pengkajian dan
Promosi Kesehatan Wanita!
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
1. Pengertian Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap yang sistematis dalam pengumpulan data
tentang individu, keluarga, dan kelompok (Carpenito dan Moyet 2007, dalam
Haryanto 2008). Pengkajian harus dilakukan secara komperhensif terkait
dengan aspek biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.
2. Tujuan Pengkajian
Tujuan pengkajian adalah (Karen & Marilyn, 1992), In addition to identifying
the current health status of the client, the nurse undertakes health assessment
as the essential first steps at arriving at an appropriately individualized plane
of care for the client. Dengan melakukan pengkajian perawat dapat
mengidentifikasi status kesehatan saat ini. Serta pengkajian adalah langkah
pertama yang penting untuk membuat rencana perawatan individu secara
tepat. Pengkajian bertujuan untuk menetapkan suatu database tentang respon
klien terhadap perhatian pada kesehatan atau penyakit dan kemampuan untuk
mengatur kebutuhan perawatan kesehatan (Kozier, 2004)
3. Aspek Pengkajian
Aspek fisik yang perlu dikaji dalam lingkup kesehatan wanita sama
dengan pengkajian yang dilakukan pada manusia dewasa, antara lain :
d. Higiene personal
e. Istirahat – tidur
g. Aktualisasi diri
c. Konsep diri (peran, identitas diri, gambaran diri atau citra tubuh, harga
diri)
b. Preventif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya
penyakit.Sasarannya adalah kelompok orang resiko tinggi.Tujuannya
untuk mencegah kelompok resiko tinggi agar tidak jatuh/ menjadi
sakit (primary prevention).Bentuk kegiatannya adalah imunisasi,
pemeriksaan antenatal care, postnatal care, perinatal dan neonatal.
c. Kuratif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit menjadi
lebih parah melalui pengobatan.Sasarannya adalah kelompok orang
sakit (pasien) terutama penyakit kronis.Tujuannya kelompok ini
mampu mencegah penyakit tersebut tidak lebih parah (secondary
prevention).Bentuk kegiatannya adalah pengobatan.
d. Rehabilitative
Adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan
memulihkan kondisi/ mencegah kecacatan.Sasarannya adalah
kelompok orang yang baru sembuh dari penyakit.Tujuannya adalah
pemulihan dan pencegahan kecacatan (tertiary prevention).
Masa nifas (puerperium) barasal dari bahasa Latin, yaitu puer yang artinya
bayi dan parous yang artinya melahirkan atau berarti masa sesudah melahirkan.
Periode masa nifas adalah periode waktu selama 6-8 minggu setelah persalinan.
Proses ini dimulai setelah persalinan dan berakhir setelah alat-alat reproduksi
kembali seperti keadaan sebelum hamil/ tidak hamil sebagai akibat dari adanya
nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, imunisasi serta perawatan bayi
sehari-hari.
antara lain:
kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan
Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan
Pakaian
tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar
Kebersihan rambut
pengering rambut.
Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil
banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar
membersihkan daerah
kemudian membersihkan
daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil
atau besar.
setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah
disetrika.
- Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
disetrika.
dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh
baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki
eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita,kita gunakan untuk tidur. Hal
masalah yang sangat penting sekalipun tidak mudah dicapai. Keharusan ibu
kehamilan dengan beban kandungan yang berat dan banyak keadaan yang
dipenuhi oleh banyak hal, begitu banyak yang harus dipelajari, ASI yang
diproduksi dalam payudara, kegembiraan menerima kartu ucapan selamat,
kekhawatiran serta keprihatinan yang tidak ada kaitannya dengan situasi ini.
Jadi, dengan tubuh yang letih dan mungkin pula pikiran yang sangat aktif,
ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapatkan istirahat yang
cukup.
berlebihan
perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
sendiri
rileks dan istirahat yang cukup, terutama saat bayi sedang tidur. Kebutuhan
istirahat dan tidur harus lebih diutamakan daripada tugas-tugas rumah tangga yang
kurang penting. Jangan sungkan untuk meminta bantuan suami dan keluarga jika
ibu merasa lelah. Istirahat juga memberi ibu energi untuk memenuhi kebutuhan
makan dan perawatan bayi sering dapat tidak terduga. Pasang dan dengarkan lagu-
lagu klasik pada saat ibu dan bayi beristirahat untuk menghilangkan rasa tegang
dan lelah.
Dalam masa nifas ibu membutuhkan gizi yang cukup. Gizi pada ibu menyusui
sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk
tumbuh kembang bayi. Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat
Sebuah teori, maternal depletion syndrome menyatakan bahwa status gizi ibu
setelah peristiwa kehamilan dan persalinan, kemudian diikuti masa laktasi, tidak
segera pulih dan ditambah lagi pemenuhan gizi yang kurang, jumlah paritas yang
banyak dengan jarak kehamilan yang pendek, akan menyebabkan ibu mengalami
drainage gizi. Akibatnya ibu akan berada dalam status gizi yang kurang dengan
akibat lebih lanjut pada ibu dan anaknya. Oleh karena itu, ibu yang menyusui
Soal gizi ibu hamil maupun nifas, di mana bila gizi yang dibutuhkan, hampir mirip,
tetap berpedoman pada 4 sehat 5 sempurna dengan menu seimbang. Kuantitas dan
kualitas makanan ibu yang baik pada saat hamil maupun mana nifas akan
mempengaruhi produksi ASI. Jika keadaan gizi ibu baik secara kuantitas, akan
terproduksi ASI lebih banyak daripada ibu dengan gizi kurang. Sedangkan secara
Pada dasarnya menu untuk ibu hamil dan menyusui porsi makan baik nasi maupun
lauk pauknya lebih banyak daripada sebelum hamil dan menyusui. Pesan penting
a. Banyak makan sayuran yang beragam dan banyak minum sedikitnya 8 gelas
sehari,
b. Pemakaian bumbu jangan terlalu merangsang, tidak pedas,
vitamin
c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu minum setiap kali
menyusui)
d. Pil zat besi (sulfas/glukonas ferrosus) harus diminum untuk menambah xat
Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu nifas meliputi nutrisi dan cairan,
ambulasi, eliminasi, kebersihan diri dan bayi, istirahat, sexual, latihan/senam nifas,
Tetap mendampingi ibu selama 2 jam setelah pesalinan. Dalam masa nifas bidan
dianjurkan untuk menanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu merasa capek
dan lemas. Ibu dan bayi diberikan kesempatan untuk beristirahat. Saat ibu masih
merasa lemas, promosi kesehatan dapat diberikan melalui keluarga ibu nifas,
misanya keluarga pasien diberitahukan bawa ibu boleh minum dan makan ringan
Baru setelah ibu merasa lebih baik dan bersedia diberikan pendidikan kesehatan,
setelah melahirkan ibu boleh makan seperti biasa, setiap hari minum air putih
minimal 8 gelas, ibu diajari cara menyusui dan perawatan payudara, gizi ibu nifas
nifas, ibu nifas dapat menghadapi masa nifas dengan baik dan normal.
KEPERAWATAN
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Upaya Kesehatan
a. Upaya Promotif
derajad kesehatan yang optimal. Sasarannya adalah kelompok orang sehat. Tujuan
kelompok orang sehat meningkat dan kelompok orang sakit menurun. Bentuk
Penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil karena selama kehamilan ibu
tersebut.
Pemberian informasi tentang tanda bahaya dalam kehamilan pada ibu hamil
agar ibu hamil segera memeriksakan diri jika mengalami salah satu tanda
tersebut.
Informasi tentang perawatan payudara pada ibu hamil sebagai persiapan
Informasi tentang pentingnya olahraga dan istirahat yang cukup pada masa
lansia
b. Upaya Preventif
dirumah
Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dan remaja agar terhindar dari anemia
Mobilisasi tubuh pada ibu hamil untuk mengatasi kekakuan dan melancarkan
sirkulasi ibu
c.Upaya Kuratif
Adalah upaya kesehatan untuk mencegah penyakit lebih parah melalui pengobatan.
pelayanan kebidanan :
bendungan ASI
penatalaksanaan dininya.
d. Upaya Rehabilitatif
yan baru sembuh. Sasarannya adalah orang-orang yang baru sembuh dari sakitnya.
Latihan fisik yang tepat, teratur dan rutin pada remaja pasca sakit sebagai
Istirahat yang cukup dan pengaturan diet yang tepat pada ibu hamil pasca
sakit
Mobilisasi dini pada ibu pasca bersalin sebagai pemulihan dengan cara ibu
melahirkan
Latihan fisik pada ibu pasca bersalin, seperti melakukan senam nifas atau
senam kegel untuk membantu pemulihan alat kandungan ibu setelah melahirkan
1.Kesimpulan
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, placenta serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. perawat tetap
mendampingi ibu selama 2 jam setelah pesalinan. Dalam masa nifas perawat
dianjurkan untuk menanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu merasa capek
dan lemas. Ibu dan bayi diberikan kesempatan untuk beristirahat. Saat ibu masih
merasa lemas, promosi kesehatan dapat diberikan melalui keluarga ibu nifas,
misanya keluarga pasien diberitahukan bawa ibu boleh minum dan makan ringan
setiap waktu, bangun bila mau kencing dan sebagainya. Baru setelah ibu merasa
lebih baik dan bersedia diberikan pendidikan kesehatan, perawat diperkenankan
untuk memberikan pendidikan kesehatan.Itupun sedikit demi sedikit sesuai
kemampuan ibu. Pendidikan kesehatan yang diberikan misalnya setelah
melahirkan ibu boleh makan seperti biasa, setiap hari minum air putih minimal 8
gelas, ibu diajari cara menyusui dan perawatan payudara, gizi ibu nifas dan
sebagainya. Diharapkan dengan memberikan promosi kesehatan pada ibu nifas,
ibu nifas dapat menghadapi masa nifas dengan baik dan normal.
2.Saran
Pemakalah menyadari banyak terdapat kesalahan, kejanggalan, dan kekurangan
dalam penulisan makalah ini. Dari kesederhanaan makalah ini, pemakalah
membuka tangan guna menerima kritikan dan saran, demi kesempurnaan
makalah ini
DAFTAR PUSTAKA