Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AUDIT MANAJEMEN

PELAPORAN

BAB 2

Oleh:

Kelompok 2

1. A.A INDAH YULIANDARI 1633122012


2. NI WAYAN SUKMA KENCANAWATI 1633122024
3. NI LUH PUTU AYU PEBIYANTI 1633122033
4. NI KOMANG MONIK JULIANTARI 1633122037

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2019-2020

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kertas Kerja Audit (KKA) merupakan catatan-catatan yang dibuat dan

data-data yang dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat pelaksanaan tugas

audit. Untuk memberikan gambaran yang lengkap terhadap proses audit, KKA

harus mencerminkan langkah-langkah kerja audit yang ditempuh, pengujian-

pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan hasil audit.
Seringkali auditor membuang kesempatan emas yang mampu membuka

mata manajemen ini, untuk menunjukkan kepada manajemen apa-apa yang telah

mereka capai dan apa-apa yang dapat mereka capai, untuk menjelaskan hal-hal

yang perlu diketahui dan dikerjakan oleh manajemen. Auditor internal membuang

kesempatan ini dengan menggunakan cara penulisan yang datar, merasa puas atas

format pelaporan yang tidak menarik, membuat tuduhan-tuduhan yang tidak dapat

menahan sanggahan, mengambil kesimpulan-kesimpulan yang tidak berdasar dan

tidak logis, serta melaporkan temuan tanpa memberikan solusinya.


Auditor hendaknya mengunakan laporan-laporan mereka seperti seorang

vendor yang mengunakan sebuah kesempatan untuk mempresentasikan produk-

produknya kepada direktur suatu perusahaan, sebuah peluang untuk melakukan

presentasi yang telah disiapkan, teruji dan tervisualisasikan dengan baik.


Sebagaimana tujuan dari audit manajemen untuk mengidentifikasi

kegiatan, program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga

dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapaiperbaikan atas

pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut. Dengan

audit manajemen mampu dinilai ekonomisasi, efektvitas, dan efisiensi dalam

2
suatu perusahaan. pelaksanaan audit manajemen melalui tahapan-tahapan tertentu

dan pada akhirnya akan melahirkan sebuah laporan yang lazim dikenal sebagai

laporan audit manajemen. Pelaporan tersebut merupakan akhir dari proses audit.

Dengan kata lain, pelaporan adalah hasil dari proses audit yang telah dilakukan.

Dalam pelaporan terdapat hal-hal yang akan menjadi informasi penting bagi

manajemen perusahaan agar berbenah. Dan juga terdapat rekomendasi yang akan

membantu manajemen mengambil keputusan.


1.2 Rumusan Masalah
1. Penyajian laporan mengikuti arus informasi?
2. Bagaimana penyajian laporan yang menitikberatkan pada kepentingan

pengguna?
3. Bagaimana informasi latar belakang?
4. Bagaimana kesimpulan dan temuan audit?
5. Bagaimana rumusan rekomendasi?
6. Bagaimana ruang lingkup audit?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyajian laporan mengikuti arus informasi.
2. Untuk mengetahui penyajian laporan yang menitikberatkan pada kepentingan

pengguna.
3. Untuk mengetahui informasi latar belakang.
4. Untuk mengetahui kesimpulan dan temuan audit.
5. Untuk mengetahui rumusan rekomendasi.
6. Untuk mengetahui ruang lingkup audit.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kerta Kerja Audit
Kertas Kerja Audit (KKA) merupakan catatan-catatan yang dibuat dan

data-data yang dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat pelaksanaan tugas

audit. Untuk memberikan gambaran yang lengkap terhadap proses audit, KKA

harus mencerminkan langkah-langkah kerja audit yang ditempuh, pengujian-

pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan hasil audit.
2.2 Cara Penyajian Laporan Audit Manajemen
Ada dua cara penyajian laporan audit manajemen, yaitu: Cara penyajian

yang mengikuti arus informasi yang diperoleh dalam setiap tahapan audi,dan cara

penyajian yang arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada

kepentingan para pembaca (pengguna) laporan.


2.2.1 Penyajian Laporan Mengikuti Arus Informasi
Sesuai dengan tahapan-tahapan audit, auditor mengorganisasikan

laporan hasil auditnya berdasarkan apa saja yang dilakukan dan yang

ditemukan selama melaksanakan tahapan-tahapan audit.Seorang auditor

memperoleh informasi melalui beberapa tahapan sebagai berikut:


a. Pengumpulan Informasi latar belakang pada tahap audit pendahuluan.
b. Menetapkan tujuan audit sesungguhnya (definitive audit objective)

berdasarkan hassil review dan pengujian terhadap sistem pengendalian

manajemen.
c. Pengumpulan bukti-bukti audit dan pengembangan temaun berkaitan

dengan tujuan audit, pada tahap audit lanjutan.


d. Menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti (temuan) audit yang

berhasil dikumpulkan.
e. Merusmuskan rekomendasi.

4
f. Menyatakan ruang lingkup audit yang telah dilakukan.

2.2.2 Penyajian Laporan yang Menitikberatkan pada Kepentingan

Pengguna
Umumnya para pengguna laporan lebih berkepentingan terhadap

temuan auditnya daripada bagaimana auditor melakukan audit. Dengan

demikian dibutuhkan penyajian laporan yang dapat menjawab pertanyaan

pengguna laporan dengan cepat, biasanya berupa berupa kesimpulan atas

audit. Dalam penyajian ini, auditor mengikuti format sebagai berikut:


a. Informasi latar belakang.
b. Kesimpulan audit disertai dengan bukti-bukti yang cukup untuk

mendukung kesimpulan audit.


c. Rumusan rekomendasi.
d. Ruang lingkup audit.
Tujuan audit manajemen adalah untuk menemukan

kekurangan/kelemahan dalam pengelolaan berbagai program/aktivitas

dalam perusahaan, biasanya pengguna laporan lebih berkepentingan pada

hasil audit (temuan audit) yang merupakan indikasi terjadinya berbagai

kekurangan/kelemahan dalam pengelolaan program/aktivitas dalam

perusahaan.
Informasi Latar Belakang
Informasi latar belakang merupakan informasi umum tentang

perusahaan dan program/aktivitas yang diaudit.Pada bagian ini auditor

harus mampu memberikan gambaran umum tentang tujuan dan

karakteristik perusahaan serta program/aktivitas yang diaudit, sifat,

ukuran program, serta organisasi manajemennya. Pada bagian ini juga

disajikan apa alasan yang mendasari dilakukannya audit manajemen.

5
Kesimpulan dan Temuan Audit
Untuk meyakinkan pengguna laporan audit, auditor harus

menyajikan temuan-temuan yang diperoleh sebagai pendukung setiap

kesimpulan yang dibuat. Kesimpulan dalam audit manajemen selalu

dibuat berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh saat melakukan audit,

baik itu temuan yang berkaitan dengan kriteria, penyebab, maupun akibat.

Dalam menyajikan temuan audit, auditor harus memerhatikan hal-hal

sebagai berikut:
1. Judul bab harus mengidentifikasi pokok persoalan dan sedapat

mungkin juga arah dari temuan.


2. Pokok-pokok setiap temuan harus diikhtisarkan secara singkat dan

harus mengungkapkan kepada pengguna akan adanya uraian yang

mendukung dan menjelaskan pokok-pokok temuan tersebut.


3. Auditor harus menggambarkan kepada pengguna laporan tentang hal-

hal yang ditemukan baik bersifat negatif maupun positif, apa penyebab

dan akibat dari temuan tersebut.


4. Dalam penyajian temuan ini auditor juga harus mempertimbangkan

dan mengevaluasi komentar para pihak yang berkaitan dengan

progam/aktivitas yang diaudit.


5. Semua penyajian temuan harus diakhiri dengan suatu pernyataan yang

menjelaskan sikap akhir auditor atas dasar pertimbangan yang matang

terhadap informasi yang diperoleh.


Rumusan Rekomendasi
Rekomendasi merupakan saran perbaikan yang diberikan auditor

atas berbagai kekurangan/kelemahan yang terjadi pada program/aktivitas

yang diaudit.Auditor harus memberikan rekomendasi kepada atasan dari

6
pengelola program/aktivitas yang diaudit.Rekomendasi harus disertakan

dalam laporan hasil audit. Setiap rekomendasi yang diajukan oleh auditor

harus dilengkapi dengan analisis yang menyangkut adanya peningkatan

ekonomisasi, efisiensi, atau efektivitas yang akan dicapai pada pelaksanaan

program/aktivitas serupa di masa depan atau juga termasuk berbagai

kemungkinan kerugian yang akan terjadi pada perusahaan jika rekomendasi

tersebut tidak dilaksanakan. Agar mudah dipahami oleh pengguna laporan,

rekomendasi seharusnya disusun dengan kalimat yang operasional dan

tidak teoritis.
Walaupun pelaksanaan rekomendasi tersebut sepenuhnya

merupakan kewenangan manajemen perusahaan, sebenarnya auditor juga

berkepentingan terhadap dilaksanakannya rekomendasi tersebut. Oleh

karena itu, dalam proses audit komunikasi yang konstruktif harus dilakukan

oleh auditor dengan berbagai pihak yang ada dalam perusahaan terutama

yang berkaitan dengan program/aktivitas yang diaudit. Pengomunikasian

hasil temuan mutlak harus dilakukan di mana auditor harus mendapatkan

komentar yang seimbang berkaitan dengan berbagai temuan dari berbagai

pihak yang berhubungan dengan permasalahan-permasalahan

tersebut.Sebelum mengajukan rekomendasi final di dalam laporannya,

auditor terlebih dahulu mendiskusikannya dengan pihak-pihak yang

berkepentingan.Dengan demikian diharapkan rekomendasi tersebut

7
diterima dan dilaksanakan dengan penuh komitmen dan tanpa

keterpaksaan.

Ruang Lingkup Audit


Ruang lingkup audit menunjukkan berbagai aspek dari

program/aktivitas yang diaudit dan periode waktu dari program/aktivitas

yang diaudit oleh auditor. Pada bagian ini juga harus disajikan seberapa

mendalam audit tersebut dilakukan. Untuk hal-hal yang tidak masuk dalam

ruang lingkup audit ini, sebaiknya tidak disajikan di dalam laporan yang

dibuat supaya tidak mengaburkan pemahaman pengguna laporan terhadap

hasil audit yang disajikan auditor.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Kertas Kerja Audit (KKA) merupakan catatan-catatan yang dibuat dan

data-data yang dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat pelaksanaan tugas

audit. Untuk memberikan gambaran yang lengkap terhadap proses audit, KKA

harus mencerminkan langkah-langkah kerja audit yang ditempuh, pengujian-

pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan hasil audit.

Dalam audit manajemen da dua cara penyajian laporan, yaitu: Cara

penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh dalam setiap tahapan

audi, dan cara penyajian yang arus informasi yang menitikberatkan penyajian

kepada kepentingan para pembaca (pengguna) laporan.

Dalam penyajian laporan yang menitikberatkan pada kepentingan

pengguna, auditor mengikuti format sebagai berikut:

a. Informasi latar belakang.

b. Kesimpulan audit disertai dengan bukti-bukti yang cukup untuk mendukung

kesimpulan audit.

c. Rumusan rekomendasi.

9
d. Ruang lingkup audit.

3.2 SARAN-SARAN

1. Membuat laporan audit yaitu seluruh hasil audit dikumpulkan, dievaluasi dan

ditetapkan Ketidaksesuaian Besar, Kecil dan Observasi, dan disampaikan

kepada auditee untuk dibuatkan Rencana Tindakan Perbaikan dan

Pencegahannya.

2. Membuat prosedur audit, karena audit membutuhkan suatu standar kerja

untuk menjamin bahwa hasil-hasil audit tidak terlalu berbeda antara satu

auditor dengan lainnya.

3. Membuat program audit dan jadwal Program menggambarkan ruang lingkup

audit seperti departemen, klausa Standar, prosedur yang harus diperiksa; tim

auditor dan auditee pada area yang diaudit, serta waktu.

4. Membuat daftar periksa sebagai alat bantu para auditor, khususnya jika hal

tersebut dilakukan di tahap awal pembentukan system karena tim belum

cukup kompeten. Dengan berkembangnya waktu, daftar periksa bisa

dihilangkan dari prosedur audit.

5. Melaksanakan audit yaitu sesuai dengan metodologi yang telah ditetapkan

tim audit melakukan pertemuan pembukaan (dapat secara informal),

melaksanakan wawancara, pemeriksaan dokumen dan catatan-catatan

10
lingkungan, mengamati kondisi lapangan dan membuat kesimpulan dalam

pertemuan penutup.

DAFTAR PUSTAKA

Bayangkara, IBK (2019). Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi.

sJakarta: Salemba Empat.

11

Anda mungkin juga menyukai