Sinopsis PT Indah Busana
Sinopsis PT Indah Busana
0015
2) Monica Rizkiana Prranowo / 17.C1.0103
3) Nabilla Imawati / 17.C1.0157
A. Sinopsis Penjual
PT Indah Busana (Ibus) berdiri pada tahun 2010 sebagai produsen dan distributor
pakaian di Semarang. Tidak hanya memproduksi sendiri, Ibus juga mengimpor pakaian
dari China dan mendistribusikannya ke seluruh Indonesia. Ibus sempat mengalami
masa jayanya pada tahun 2012-2017 berkat penjualan atas pakaian hasil produksinya
banyak diminati dan dibeli oleh masyarakat. Masyarakat sangat menyukai pakaian hasil
produksi Ibus karena harganya yang terjangkau, kualitasnya yang premium, dan
modelnya yang kekinian. Karena membludaknya pesanan pakaian, Ibus-pun memesan
beberapa mesin lagi untuk menunjang produktifitas pabrik pakaiannya. Ibus selalu
menggunakan mesin jahit dengan kualitas terbaik, yaitu Merk Kaesar tipe high speed
KS842-3. Ibus menambah unit mesinnya sejumlah 100 unit dari sebelumnya 200 unit
yang sudah dimilikinya. Ibus-pun memproduksi pakaian lebih cepat dari sebelumnya.
Memasuki tahun 2016, tren fashion Korea mulai masuk ke Indonesia. Banyak anak-anak
muda Indonesia yang menyukai tren fashion Korea. Ibus mencoba mengikuti tren
tersebut namun tidak menunjukkan angka penjualan yang signifikan. Disisi lain, angka
penjualan dari pakaian import malah justru meningkat pesat. Memasuki tahun 2017
awal, Ibus mampu mendapatkan omzet ratusan rupiah dari menjual pakaian impornya
saja. Masyarakat ternyata lebih menyukai pakaian impor Ibus daripada hasil
produksinya sendiri. Pada tahun 2019, Direksi Ibus-pun berencana akan menambah
jumlah impor pakaian dari Korea dan Jepang, namun Ibus memerlukan modal yang
cukup besar. Ibus sepakat akan menutup pabrik pakaiannya dan akan fokus menjadi
importir dan distributor pakaian impor dari China, Jepang, dan Korea paling besar di
Indonesia. Untuk itu, Ibus akan menjual seluruh peralatan dan perlengkapan industri
pakaiannya untuk menunjang bisnis impor pakaiannya. Seluruh staff dan buruh akan
dialihkan ke Ibus bidang importir dan distributor di seluruh cabang Ibus di seluruh
Indonesia. Dalam menjual barang-barang dari pabriknya, Ibus tidak secara gamblang
mengumumkannya di media sosial. Ibus hanya memasang iklan dikoran di pojok
dengan ukuran kecil agar tidak terlalu terekspos dengan alasan menjaga nama baik
perusahaan.
Sebagian besar alat pabrik telah terjual, sekarang sisa 300 unit mesin jahit milik Ibus.
Ibus tidak ingin menjualnya dengan harga yang terlalu murah. Karena mesin-mesin
tersebut ada yang tergolong masih baru dan jarang digunakan, jadi kualitasnya masih
sangat prima. Mengingat Ibus juga sedang mengumpulkan dana tambahan untuk usaha
impornya tersebut. Ibus akan menjual mesinnya per unit dengan harga Rp 5.500.000
untuk mesin jahit yang dibeli pada tahun 2015 dan harga Rp 6.500.000 untuk mesin
jahit yang dibeli pada tahun 2017 dari harga belinya 8.850.000. Ibus selama ini banyak
menolak penawaran calon pembeli karena mesinnya ditawar dengan harga yang terlalu
murah, jauh dari yang diharapkan. Akhirnya mulai bulan ini (September 2019) Ibus
memutuskan untuk melunakkan diri dan akan menerima negoisasi harga dari calon
pembeli nantinya.