Anda di halaman 1dari 13

KEGIATAN BERMAIN MATEMATIKA

RATIH PERMATA SARI

PGPAUD Universitas Jember


Jl. Kalimantan 37 Kampus Bumi, Jember. E-mail:ratihpspaud@yahoo.com

Abstract: This study aims to describe the implementation of practices in terms of mathematic-
related playing activities, in terms of the locations, the participation of children, games being
used, and the principles of early childhood mathematics instruction based on the level of
development of children, as practiced in R.A. Kartini Aisyiyah Kindergarten 21, Malang. This type
of research is a form of qualitative research case study. The results include: learning activities
applied by teachers using the concept of learning by playing, both indoor and outdoor, and either
individually or collectively. The games-augmented playing activities are designed along the
concept of jovial playful ambiance, corresponds to the developmental characteristics of children
aged 4 -5 years.

Key words: playing math, case study.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan bermain


matematika yang meliputi lokasi, partisipasi anak, permainan yang digunakan, dan prinsip-prinsip
pembelajaran matematika anak usia dini berdasarkan tingkat perkembangan anak, seperti yang
dilakukan di RA Kartini Aisyiyah TK 21, Malang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif
studi kasus. Hasil penelitian meliputi: kegiatan belajar yang diterapkan oleh guru menggunakan
konsep belajar dengan bermain, baik indoor maupun outdoor dan baik secara individual maupun
kolektif. Kegiatan bermain game dirancang sepanjang konsep riang suasana menyenangkan, sesuai
dengan karakteristik perkembangan anak usia 4 -5 tahun.

Kata kunci: bermain matematika, studi kasus

Anak mulai dikenalkan belajar matematika dari benda-benda


dengan konsep matematika yang yang ada disekitar anak. Konsep
bersifat sederhana dan matematika yang kongkret, maka
memanfaatkan objek yang berada kegiatan pembelajaran yang
disekitar anak. Anak usia dini mulai dirancang guru hendaknya dapat
mengenal objek dasar matematika divisualisasikan sesuai dengan benda
yang bersifat kongkret karena pada nyata dan mudah dipahami anak
anak usia 4-5 Tahun berada pada dengan melibatkan benda-benda
perkembangan berfikir pra- kongkret. Karena pada dasarnya anak
operasional kongkret misalnya anak

263
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013

belajar dari sesuatu yang kongkret perkembangan anak yang harus


menuju sesuatu yang abstrak. dicapai. Sedangkan membaca,
Pembelajaran yang menulis dan berhitung hanyalah
berorientasi pada perkembangan sebagian dari pencapaian
anak (Student Centre) lebih banyak pembelajaran yang langsung bisa
memberikan kesempatan kepada terlihat dari hasilnya.
anak untuk belajar dengan cara yang Hal ini bertolak belakang
tepat, misalnya melalui pengalaman dengan tujuan Peraturan Pemerintah
nyata dan riil, melakukan eksplorasi No. 17 Tahun 2010 pasal 69 ayat 5
serta kegiatan-kegiatan lain yang landasan tersebut diperkuat dengan
bermakna. Guru harus diterbitkannya Surat Edaran Direktur
menghubungkan, menyesuaikan, dan Jenderal Direktorat Jenderal
mengadaptasi kurikulum sesuai Manajemen Pendidikan Dasar dan
dengan kondisi, kebutuhan, minat, Menengah Nomor:
serta kemampuan anak. Akan tetapi, 1839/C.C2/TU/2009 Perihal
kebanyakan orang tua menginginkan Penyelenggaraan Pendidikan Taman
anak-anaknya yang masih berusia Kanak-Kanak dan Penerimaan Siswa
dini tumbuh sebagai anak yang Baru Sekolah Dasar. Dengan adanya
pandai berhitung, membaca, dan tuntutan orang tua yang
menulis walaupun usia anak anak menginginkan sekolah untuk
masih sangat dini. Membaca, mengajarkan berhitung kepada anak-
menulis dan berhitung menjadi satu- anaknya dengan alasan adanya tes
satunya hal terpenting dalam kemampuan membaca, menulis dan
pendidikan bagi anak usia dini. berhitung saat masuk sekolah dasar.
Sehingga orang tua menginginkan Para guru Taman Kanak-
anaknya bisa membaca, menulis dan Kanak di TK R.A Kartini Aisyiah 21
berhitung (calistung) sebelum masuk Malang sepakat dengan Surat Edaran
ke pendidikan sekolah dasar. Orang Pemerintah Nomor:
tua tidak menyadari bahwa ada 1839/C.C2/TU/2009, bahwa
banyak kemampuan dalam aspek pembelajaran di Taman Kanak-

264
Kegiatan Bermain…
Ratih Permata Sari

Kanak dilakukan melalui kegiatan (Developmentally Approriate


bermain yang menyenangkan bagi Practice), metode yang digunakan
anak. Undang-Undang Republik bervariasi sesuai dengan tujuan
Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 kegiatan belajar dan melibatkan anak
Pasal 9 Ayat 1 menyatakan setiap secara aktif dan kreatif serta aman
anak berhak memperoleh pendidikan dan menyenangkan. Media dan
dan pengajaran dalam rangka lingkungan bermain yang digunakan
pengembangan pribadinya dan harus aman, nyaman, dan
tingkat kecerdasannya sesuai minat menimbulkan ketertarikan bagi anak
dan bakatnya. sehingga anak dapat bereksplorasi,
Pembelajaran didesain dan evaluasi kegiatan bermain
menyenangkan, membuat anak melalui observasi yang dilihat,
tertarik untuk ikut serta dan tidak didengar, dan diperbuat oleh anak.
merasa terpaksa. Guru memasukkan Model pembelajaran didesain
unsur-unsur edukatif dalam kegiatan menggunakan berbagai pendekatan
bermain tersebut, sehingga anak yang sesuai dengan pembelajaran
secara tidak sadar telah belajar anak usia dini yaitu belajar melalui
berbagai hal dan mengembangkan bermain yang kemudian
seluruh aspek perkembangannya. dikembangkan melalui learning by
Hasil observasi saat kegiatan doing, learning by stimulating dan
pembelajaran berlangsung adalah learning by modeling. Di TK R.A
guru menggunakan strategi Kartini Aisiyah 21 Malang saat
pembelajaran yang bervariasi sesuai pembelajaran berlangsung anak-anak
dengan kriteria pembelajaran anak tampak begitu antusias dan gembira
usia dini yang berorientasi pada: saat anak belajar matematika. Wajah-
tujuan pembelajaran sesuai dengan wajah anak tampak ceria, penuh
tugas-tugas perkembangan disetiap senyum bahkan tawa dan canda.
rentang usia anak, materi kegiatan Saat Observasi tampak pula
bermain sesuai dengan karakteristik interaksi antara guru dengan anak,
dan kebutuhan yang sesuai dengan anak dengan teman sebayanya, serta
perkembangan anak DAP anak dengan lingkungan sekitar yang
265
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013

terjalin secara aktif dan harmonis. adalah sebagai instrumen kunci.


Anak belajar matematika melalui Teknik pengumpulan data dilakukan
kegiatan bermain yang menarik secara triangulasi, analisis data
sehingga anak antusias dan ingin bersifat induktif, dan hasil penelitian
selalu mencoba. Pembelajaran yang kualitatif lebih menekankan makna
dilakukan oleh guru tidak hanya daripada generalisasi (Sugiyono,
dilakukan di kelas tetapi guru 2007: 1-2). Metode kualitatif dapat
melakukan pembelajaran di dalam digunakan untuk menemukan dan
dan di luar kelas. Ketika guru memahami apa yang tersembunyi
mengajukan pertanyaan seputar dibalik fenomena atau tentang
materi pengenalan konsep sesuatu yang belum diketahui.
matematika, anak tampak berlomba- Metode kualitatif dapat memberikan
lomba mengangkat tangan sampai rincian yang lebih kompleks tentang
naik-naik ke atas bangku dan berebut fenomena yang sulit diungkapkan
ingin menjawab pertanyaan guru. Di oleh metode kuantitatif (Anselm
kesempatan lain, anak tampak begitu Strauss dan Juliet Corbin, 1990: 19).
senang mengerjakan tugas atau Tempat penelitian adalah TK R.A
lembar kerja yang diberikan guru. Kartini Aisiyah 21 yang beralamat di
Selama kegiatan penelitian ini, Jl. Kebon Jeruk V No. 7 Malang
peneliti tidak mendapati suasana Jawa Timur, pada kelompok A
pembelajaran matematika yang sebanyak 15 anak. Teknik dan
monoton dan menegangkan. prosedur pengumpulan data
penelitian ini melalui teknik
METODE PENELITIAN observasi, wawancara, dokumentasi
Penelitian ini menggunakan dan membuat catatan lapangan.
rancangan penelitian kualitatif studi
kasus. Metode yang digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah penelitian kualitatif yang Tujuan kegiatan bermain
digunakan untuk meneliti kondisi matematika adalah untuk
objek yang alamiah, dimana peneliti mengoptimalkan perkembangan anak

266
Kegiatan Bermain…
Ratih Permata Sari

secara menyeluruh serta terjadinya Kegiatan inti yang dilakukan di luar


komunikasi interaktif. Oleh karena kelas yaitu bermain garis grafik,
itu, pada kegiatan bermain menyebutkan nama kendaraan di
matematika di Taman Kanak-kanak jalan raya, bermain hitung langkah,
R.A Kartini Aisiyah 21 Malang bermain dimana ikanku dan
dapat berjalan dengan baik pengamatan perahu. Kegiatan
diperlukan strategi pembelajaran bermain matematika yang dilakukan
bagi anak usia dini yang berorientasi di dalam kelas yaitu menjiplak
pada: tujuan, materi, metode, media bentuk geometri, bermain mobil-
atau alat permainan, dan evaluasi mobilan, mengerjakan lembar kerja
yang sesuai dengan perkembangan siswa, mengurutkan benda dari yang
anak yang diperoleh berdasarkan terbesar hingga yang terkecil,
hasil pengamatan, wawancara dan melipat bentuk ikan, membuat
dokumentasi. perahu dan membentuk kereta dari
Deskripsi kegiatan bermain kepingan geometri.
matematika pada kegiatan awal anak Pada kegiatan bermain
melakukan kegiatan berhitung yang matematika guru menggunakan
dilakukan oleh anak dilakukan di pendekatan bermain, bernyanyi,
luar ruangan sebelum memasuki bercerita, karya wisata, bercakap-
kelas dengan tujuan untuk mengingat cakap, tanya jawab dan dramatisasi.
urutan angka, membilang angka 1-10 Semua pendekatan yang digunakan
dan menyebutkan macam-macam guru merupakan kegiatan bermain,
kendaraan yang ada di darat. dimana saat anak melakukan
Kegiatan bermain matematika di kegiatan bermain anak senang dan
dalam kelas dilakukan dengan gembira. Esensi bermain meliputi
bertepuk tangan dua pola, perasaan senang, demokratis, aktif,
menyebutkan jumlah temannya yang tidak terpaksa, dan merdeka menjadi
tidak hadir di kelas, bercerita tentang jiwa setiap kegiatan. Kegiatan
pengalaman pribadi, menyebutkan bermain matematika ditinjau dari
nama hari, tanggal, bulan dan tahun, partisipasi anak meliputi kegiatan
dan aktivitas kegiatan motorik. individual dan kelompok. Bermain
267
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013

individual merupakan bermain yang secara individual ini guru memiliki


dilakukan oleh seorang anak seperti tujuan untuk mengetahui
kegiatan berhitung sesuai dengan kemampuan masing-masing individu
urutan, menghitung dengan jari anak anak tentang kemampuan yang
sendiri bilangan 1-10, menyebutkan dimiliki anak sebagai laporan
kendaraan darat dan bercerita tentang perkembangan hasil belajar anak
pengalaman pribadi anak. Dari secara individu.
kegiatan ini guru memiliki tujuan Belajar melalui bermain anak
untuk mengetahui kemampuan dapat memanipulasi benda yang
masing-masing individu anak tentang dilihat anak dan anak dapat
pengetahuan yang anak peroleh bereksplorasi, berimajinasi, dan
selama belajar di sekolah maupun berkreasi sendiri terhadap alat
pengetahuan yang diperoleh anak permainan, sumber belajar dan media
sendiri untuk diceritakan kepada yang digunakan pada kegiatan
guru dan teman-temannya. bermain matematika. Kegiatan
Bermain kelompok bermain matematika ditinjau dari alat
merupakan bermain yang dilakukan dan bahan permainan yang
oleh beberapa orang anak seperti: digunakan oleh anak di TK R.A
bertepuk tangan 2 pola, menyebut Kartini Aisyiyah 21 Malang. Hasil
jumlah teman yang hadir dan tidak wawancara dengan guru kelas, anak-
hadir di kelas, dan aktivitas motorik. anak diajarkan konsep matematika
Kegiatan tersebut dilakukan secara melalui kegiatan bermain dengan
klasikal atau kelompok di dalam menggunakan alat dan bahan
kelas karena guru bertujuan untuk permainan yang ada di sekitar anak
mengetahui antusias anak-anak di dan menggunakan benda kongkret,
kelas dengan keikutsertaan anak misalnya menggunakan anggota
dalam kelompok, mengamati tubuh anak melalui tepuk tangan,
perkembangan anak melalui interaksi jumlah keluarga, nomor rumah anak,
anak dengan temannya, anak dengan jumlah teman, dan lain sebagainya.
gurunya secara harmonis. Kegiatan Oleh karena itu guru mengganggp

268
Kegiatan Bermain…
Ratih Permata Sari

bahwa lingkungan sekitar anak sekitarnya, dapat mengembangkan


merupakan laboritorium terbesar sosialisasi anak, mengenalkan aturan
sebagai sumber belajar anak dan sederhana dalam permainan dan
melalui linggkungan juga anak dapat menanamkan disiplin anak, serta
belajar banyak hal, dapat memberikan kesempatan kepada
berimajinasi, berksplorasi melalui anak untuk menikmati bermainnya.
bermain dan yang pastinya anak Rancangan kegiatan bermain
merasa senang melalui kegiatan matematika di TK R.A Kartini
bermain. Aisyiah 21 Malang, matematika yang
Pada kegiatan bermain diajarkan pada kegiatan bermain
matematika dengan menggunakan matematika adalah sebagai berikut:
benda-benda konkret dan dilakukan isi kegiatan bermain matematika
secara langsung oleh anak, dimana harus kaya, bervariasi, berorientasi
kelima alat indera anak terlibat pada konsep, dan fokus pada tujuan.,
secara langsung sehingga anak Untuk mengerti matematika anak
memperoleh pengetahuan dari diajarkan tentang konsep matematika
interaksi anak dengan lingkungan melalui kegiatan bermain, kegiatan
secara langsung, kegiatan bermain bermain matematika harus
juga disesuaikan dengan tahap memberikan kesempatan kepada
perkembangan anak sesuai dengan anak untuk memecahkan masalah
usianya dan diperlukan suasana kelas sederhana, lingkungan fisik harus
yang kondusif dan bervariatif agar mencangkup media kongkrit yang
anak tidak bosan dan jenuh dalam bisa dimanipulasi (balok, 10 dasar
melaksanakan pembelajaran di dalam balok, balok berpola, berbagai
kelas. Prinsip kegiatan bermain macam balok, tangram dan lain
matematika memiliki sejumlah sebagainya), media simbol (dadu,
fungsi, diantaranya adalah untuk domino, garis bilangan, grafik,
mengembangkan seluruh aspek program komputer, dan media visual
perkembangan anak sesuai dengan lainnya) dan media abstrak (plastik
tahapan perkembangannya, dapat angka, daftar bahan makanan, 100
mengenalkan anak dengan dunia tabel, rencana bangunan, calculator,
269
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013

computer dan lain sebagainya) dan memungkinkan anak untuk


guru mempertimbangkan melepaskan perasaan-perasaan dan
kemampuan anak secara spesifik di emosi-emosinya, dan memberi
kelas. stimulus pada pembentukan
Rancangan proses kegiatan pribadinya (dalam Ismail, 2006: 16).
bermain matematika diperlukan Berdasarkan konsep tersebut,
perencanaan, interaksi dengan anak, hasil penelitian menunjukkan bahwa
menciptakan lingkungan yang guru di TK R.A. Kartini Aisiyah 21
kondusif (moving class), sekolah Malang telah menggunakan konsep
menjalin hubungan kerjasama bermain sambil belajar dengan
dengan orang tua dan melakukan pendekatan bermain dan bernyanyi.
penilaian seluruh aspek Pembelajaran disusun dengan
perkembangan anak untuk menyenangkan, menggembirakan,
dilaporkan kepada orang tua. dan demokratis agar menarik anak
Bermain sebagai untuk terlibat langsung dalam
implementasi dari pembelajaran pada kegiatan pembelajaran. Anak tidak
anak usia dini memberikan berbagai hanya duduk tenang mendengarkan
manfaat untuk mengembangkan ceramah gurunya, tetapi anak aktif
semua potensi perkembangan anak. berinteraksi dengan berbagai benda
Seperti yang dikemukakan oleh dan orang dilingkungannya, baik
Freeman dan Munandar manfaat secara fisik maupun mental. Untuk
yang diperoleh dari bermain yaitu: itu, dalam proses pembelajaran pada
sebagai penyalur energi berlebih anak usia dini diperlukan penataan
yang dimiliki anak, sebagai sarana lingkungan pembelajaran yang
untuk menyiapkan hidupnya kelak kondusif dan variatif, kegiatan
dewasa, sebagai pelanjut citra bermain matematika ditinjau dari
kemanusiaan, untuk membangun tempat pelaksanaannya kegiatan
energi yang hilang, untuk bermain matematika dapat
memperoleh kompensasi atas hal-hal dilaksanakan di dalam dan di luar
yang tidak diperolehnya, bermain ruangan.

270
Kegiatan Bermain…
Ratih Permata Sari

Hasil pengamatan di TK R.A usia dini antara lain: anak-anak


Kartini Aisyiah 21 Malang suasana belajar melalui bermain, anak belajar
kelas yang didesain dengan kondusif, dengan teman sebayanya,
perubahan pola dalam kelas yang pembelajaran sesuai dengan
terstuktur dengan hiasan-hiasan yang kebutuhan anak dan mengajar secara
sesuai dengan anak dan peletakan terpadu. Anak-Anak Belajar melalui
alat-alat bermainnya juga diletakkan Interaksi yaitu: Anak-anak belajar
dengan rapi sehingga anak leluasa melalui alat-alat pemainan dan
saat melakukan kegiatan interaksi dengan orang-orang
pembelajaran di kelas. Kegiatan disekitar anak. Lingkungan belajar
bermain matematika di dalam anak usia dini perlu diperkaya
ruangan seperti kegiatan bertepuk dengan pengalaman-pengalaman
tangan, menjiplak geometri, belajar. Alat-alat permainan dan
menyusun kepingan geometri perlengkapannya hendaknya dipilih
menjadi kereta, menggambar, berdasarkan pada sejumlah kriteria,
melipat dan lain sebagainya. Temuan yaitu: sesuai dengan usia dan tingkat
penelitian menunjukkan bahwa perkembangan anak, desain bermutu
kegiatan bermain matematika dapat dan sesuai dengan karakteristik anak,
dilakukan di luar ruang kelas, karena tahan lama, fleksibel dan multifungsi
di luar lingkungan kelas anak lebih dalam segi penggunaannya, aman
leluasa bermain dengan bebas bagi anak (cat tidak beracun, tidak
berekspresi, bereksplorasi dan tajam bagian sisi dan sudut-
berimajinatif berinteraksi dengan sudutnya), dan warna dan bentuknya
lingkungan, teman, dan orang menarik.
disekitar anak. Aktif tidaknya anak dalam
Kegiatan bermain belajar diawali dengan timbulnya
matematika ditinjau dari partisipasi rasa ketertarikan dan minat anak itu
anak di TK R.A Kartini Aisyiyah 21 sendiri dalam mengikuti pelajaran.
Malang anak dapat bermain secara Ketercapaian tujuan pembelajaran
individual maupun berkelompok, bukan dilihat dari terpenuhinya
sesuai dengan pembelajaran anak target materi yang harus diberikan,
271
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013

melainkan seberapa tertariknya anak adanya unsur permainan di


untuk mengetahui dan memahami dalamnya.
materi ajar, untuk itu diperlukan Bermain merupakan sebuah
suatu pendekatan pembelajaran yang instrumen penting bagi
efektif, menarik dan menyenangkan perkembangan sosial, emosional, dan
bagi siswa, salah satunya dengan kognitif anak. selain itu, juga sebagai
bermain sambil belajar. sebuah refleksi atas perkembangan
Anak belajar melalui bermain anak. Bermain juga dapat
karena dengan bermain merupakan menumbuhkan daya kreativitas anak.
kegiatan yang mengandung rasa Selama bermain, seorang anak
senang dan lebih mementingkan belajar untuk mengatasi emosi,
proses daripada hasil akhir. Jenis berinteraksi dengan orang lain,
permainan harus disesuaikan dengan mengatasi konflik-konflik, dan
tingkat perkembangan, usia dan mendapatkan perasaan kompeten.
kemampuan anak, sehingga semua Melalui bermain, anak-anak dapat
jenis permainan berangsur-angsur mengembangkan imajinasi-imajinasi
dapat dikembangkan mulai dari dan kreativitas-kreativitas anak.
bermain sambil belajar (unsur Dengan kata lain, bermain menjadi
bermain lebih besar) ke tingkat kebutuhan yang penting bagi anak-
belajar sambil bermain (unsur belajar anak.
lebih besar). Hal ini, sesuai dengan Selain mengemukakan
karakteristik anak usia dini yang pentingnya belajar dengan perbuatan
senang bermain. Karakteristik ini melalui keterlibatan aktif sebagai
menuntut guru TK untuk elemen kunci pembelajaran sesuai
melaksanakan kegiatan pembelajaran Developmentaly Appropriate
yang bermuatan permainan, lebih- Practice (DAP), Gronlund juga
lebih untuk anak usia dini. Guru TK memperkenalkan ide “play with
seyogyanya merancang model intent atau purpose” yakni bermain
pembelajaran yang memungkinkan dengan maksud dan tujuan (Gronlud,
1997: 78). Pada dasarnya dunia anak

272
Kegiatan Bermain…
Ratih Permata Sari

adalah dunia yang identik dengan SIMPULAN


bermain, terutama pada usia dini. Kegiatan bermain matematika
Bermain dapat menunjang di TK R.A. Kartini Aisyiah 21
pertumbuhan aspek kognitif, afektif, Malang menggunakan pendekatan
dan psikomotorik siswa. pembelajaran yang bervariatif
Melalui aktivitas bermain dengan beberapa pendekatan belajar
sambil belajar, konsep-konsep melalui bermain Pada setiap kegiatan
matematika yang abstrak dapat lebih pembelajaran guru merancang
mudah dipahami siswa. Oleh karena kegiatan pembelajaran berdasarkan
itu, inisiatif dan dukungan guru konsep belajar melalui bermain.
dalam merancang dan melaksanakan Sehingga melalui kegiatan bermain
pembelajaran yang mengakomodasi anak anak secara tidak sadar telah
kebutuhan bermain anak, merupakan belajar berbagai hal dan
komponen esensial dalam praktek mengembangkan seluruh aspek
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangannya. Kegiatan bermain
tahapan perkembangan anak. dapat dilakukan di dalam maupun di
Kegiatan Bermain luar kelas, secara individual atau
Matematika memiliki sejumlah kelompok, dan menggunakan alat
fungsi, diantaranya adalah untuk atau tidak menggunakan alat. Satu
mengembangkan seluruh aspek kegiatan dapat menjadi wahana
perkembangan anak sesuai dengan belajar berbagai hal bagi anak yaitu
tahapan perkembangannya, dapat melalui bermain sambil belajar,
mengenalkan anak dengan dunia dimana di dalam esensi bermain
sekitarnya, dapat mengembangkan menjiwai setiap kegiatan
sosialisasi anak, mengenalkan aturan pembelajaran amat penting bagi anak
sederhana dalam permainan dan usia dini. Esensi bermain pada anak
menanamkan disiplin anak, dan usia dini meliputi perasaan senang,
memberikan kesempatan kepada demokratis, aktif, tidak terpaksa, dan
anak untuk menikmati bermainnya. merdeka menjadi jiwa setiap
kegiatan.

273
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013

DAFTAR PUSTAKA Pendidikan Taman Kanak-


AhmadSusanto. Perkembangan Anak Kanak dan Penerimaan Siswa
Usia Dini. Jakarta: Kencana, Baru Sekolah Dasar. Jakarta:
2011. Depdiknas, 2009.
Andang Ismail. Education Games. Syamsu Yusuf. Psikologi
Yogyakarta: Pilar Media, Perkembangan Anak dan
2006. Remaja. Bandung: Remaja
Bredekamp, Sue. Developmentally Rosdakarya, 2001.
Appropriate Practice in Early
Childood Programs Serving
Children From Birth Trough
Age 8. Washington: NAEYC,
1986.
Moloeng, Lexy J. Metodologi
Penelitian Kualitatif,
Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2001.
_____________. Teori Implikasi
Kecerdasan Jamak pada
PAUD, disampaikan pada
Seminar dan Lokakarya
Nasional PAUD. Jakarta:
Departemen Pendidikan
Nasional dan UNJ, 2004.
Peraturan Pemerintah Nomor 7
Tahun 2010. Pengelolahan
dan Penyelenggaraan
Pendidikan. Jakarta:
Depdiknas, 2010.
Strauss, Anselm dan Juliet Corbin.
Basic of Qualitative Reseach:
Grounded Theory Procedures
and Techniques, Newbury
Park: SAGE Publications,
1990.
Sugiyono. Memahami Penelitian
Kualitatif, Bandung: CV.
Alfabeta, 2007.
Sujiono, Yuliani Nurani dan
Bambang Sujiono. Bermain
Kreatif Berbasis Kecerdasan
Jamak. Jakarta: Indeks, 2010.
Surat Edaran Dirjen No.
1839/C.C2/TU/2009
,tentangPenyelenggaraan
274
Kegiatan Bermain…
Ratih Permata Sari

275

Anda mungkin juga menyukai