Hems TPR
Hems TPR
“Sinar X”
Oleh :
Hema Susanti
NIM : 19002020
Dosen Pembimbing :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini tepat waktu. Penulisan makalah ini saya laksanakan guna memenuhi tugas mata
kuliah Teknik Pesawat Radiologi.
Penulis
1
Daftar isi
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Sinar X
Pembuatan Sinar X
Kesimpulan
Saran
2
BAB I
PENDAHULUAN
Sinar x mempunyai daya tembus yang cukup tinggi terhadap bahan yang
dilaluinya. Dengan demikian sinar x dapat dimanfaatkan sebagai alat diagnosis dan
terapi di dalam bidang kedokteran. Teknologi yang digunakan untuk mendiagnosis
adalah photo rontgen. Salah satu alah untuk melakukan photo rontgen adalah pesawat
radiologi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sinar X
Sinar X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan
gelombang radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet, tetapi dengan panjang
gelombang yang sangat pendek. Sinar X bersifat heterogen, panjang
gelombangnya bervariasi dan tidak terlihat. Perbedaan anata sinar x dengan
sinar elektromagnetik lainnya terletak pada panjang gelombang, dimana
panjang gelombang sinar x sangat pendek, yaitu hanya 1/10.000 panjang
gelombang yang kelihatan.
B. Sifat-sifat Sinar x
1. Daya tembus
Sinar X dapat menembus bahan, dengan daya tembus yang sangat
besar dan digunakandalam radiografi.
2. Pertebaran
Apabila berkas sinar X melalui suatu bahan atau suatu zat, maka
berkas tersebut akan bertebaran ke segala jurusan menimbulkan radiasi
sekunder pada bahan atau zat yang dilaluinya.
3. Penyerapan
Sinar X diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atom bahan
atau zat tersebut.
4
4. Efek fotografik
Sinar x dapat menghitamkan emulsi film setelah di proses secara
kimiawi di kamar gelap.
5. Pendar Fluor (Fluoresensi)
Sinar X menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium-tungstat
atau Zink-sulfid memendarkan cahaya (Iluminisensi), bila bahan
tersebut dikenai radiasi sinar X. Luminensi ada 2 jenis yaitu :
a. Fluoresensi :
Yaitu akan memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar X saja.
b. Fosforisensi :
Pemendaran cahaya akan berlangsung beberapa saat walaupun
radiasi sinar X sudah dimatikan.
6. Ioniasi
Efek Primer Sinar X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan
menimbulkan ioniasi partikel-partikel bahan atau zat tersebut.
7. Efek biologik
Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologik pada
jaringan. Efek biologik ini dipergunakan dalam pengobatan
radioterapi.
C. Pembuatan Sinar - X
5
Suatu tabung pesawat rontgen mempunyai beberapa syarat, yaitu :
Wolfarm adalah bahan fokus yang mempunyai titik lebur yang tinggi
mencapai 3400 °C dan nomor atom 74.
6
c. Anoda di mana terdapat bidang focus yang merupakan sasaran yang akan
di tubruk oleh electron-elektron.
7
D. Bagian – bagian dalam Tabung Sinar - X
bagian pesawat sinar X yang menjadi sumber radiasi adalah tabung pesawat sinar X.
bagian-bagian dalam tabung hampa :
1. Rotor
Terdapat pada bagian anoda yang berfungsi sebagai alat untuk memutar anoda.
Rotor atau stator ini hanya terdapat pada tabung sinar x yang menggunakan anoda
putar.
2. Target
Sasaran yang telah ditetapkan.
3. Anoda
Anoda atau elektroda positif biasa juga disebut sebagai target jadi anoda disini
berfungsi sebagai tempat tumbukan elektron. Ada 2 macam anoda yaitu anoda
diam dan anoda putar. Anoda angel (sudut anoda) adalah sudut pada
permukaan bidang target yang dapat dijadikan pusat sumbu sinar yang
terbentuk pada bidang atau area terbentuknya sinar-x.
8
4. Katoda
Katoda terbuat dari nikel murni dimana celah antara 2 batang katoda disisipi
kawat pijar (filamen) yang menjadi sumber elektron pada tabung sinar-X.
Filamen terbuat dari kawat wolfram (tungsten) digulung dalam bentuk spiral.
Bagian yang mengubah energi kinetik elektron yang berasal dari katoda
Adalah sekeping logam wolfram yang ditanan pada permukaan anoda. Arus yang
diberikan pada tabung sinar-X dalam kisaran milliamper (mA) berfungsi untuk
memijarkan filamen sehingga terbentuk awan elektron pada filamen. Selanjutnya
beda potensial dalam kisaran KiloVoltage (KV) berfungsi memberikan energi kinetik
pada elektron-elektron tersebut.
5. Filamen
Benda yang bertindak sebagai katoda.
6. Arus Filamen
Arus listrik yang mengliri filamen.
Jumlah sinar X yang dilepaskan setiap satuan waktu dapat dilihat pada alat
pengukur miliampere (MA), sedangkan jangka waktu pemotretan
dikendalikan oleh alat pengukuran waktu.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA