Anda di halaman 1dari 2

PSIKOMOTOR

(Ismail, 2019) Psikomotor adalah suatu aktivitas yang lebih menekankan kemampuan anak didik dalam
menggerakkan dan menjalankan kegiatan belajar sehingga menumbuhkan motivasi dalam diri sendiri.

(Arpan, 2016) dalam Prawira (2010: 5) menjelaskan bahwa “komponen psikomotor, merupakan dimensi
tindakan fisik, dalam wujud ketrampilan melakukan, dapat dilatih dengan kegiatan memilih,
mempersiapkan, merangkai, dan menggunakan seperangkat peralatan/instrumen secara tepat dan
benar”.

(Rosa, 2015) Ranah psikomotorik merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.

AFEKTIF

(Tiara, 2014) dalam (Krathwohl, Bloom & Masia, 1964) afektif menurut taksonomi Bloom memiliki
beberapa tingkatan, yaitu: receiving (attending), responding, valuing, organizing, dan characterization
by a value atau value complex. Secara rinci domain afektif memiliki tingkatan-tingkatan sebagai berikut :
Pada tingkatan receiving (attending) terdapat 3 (tiga) sub tingkatan, yaitu kesadaran (awareness),
kemauan untuk menerima (willingness to receive), dan perhatian tertentu (selected attention).

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.

PENJAS

(Kajian Pustaka) dalam (Sukintaka (2000:2), pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
merupakan bagian integral dari pendidikan total yang mencoba mencapai tujuan
mengembangkan kebugaran jasmani, mental, sosial, serta emosional bagi masyarakat dengan
wahana aktivitas jasmani.
(Kajian Pustaka) dalam (Depdiknas, 2006:131) Salah satu bagian dari pendidikan keseluruhan
yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk bertumbuh dan
perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang.
(Abduljabar) dalam Siedentop (1991), seorang pakar pendidikan jasmani dari Amerika Serikat,
mengatakan bahwa dewasa ini pendidikan jasmani dapat diterima secara luas sebagai model
“pendidikan melalui aktivitas jasmani”, yang berkembang sebagai akibat dari merebaknya telaahan
pendidikan gerak pada akhir abad ke-20 ini dan menekankan pada kebugaran jasmani, penguasaan
keterampilan, pengetahuan, dan perkembangan sosial. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa:
"pendidikan jasmani adalah pendidikan dari, tentang, dan melalui aktivitas jasmani"
Ismail, I. (2019). Pengembangan Ranah Afektif dan Psikomotor Siswa Dalam Implementasi Kurikulum
2013. AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies, 4(1), 38-59.

Arpan, M., Bibi, S., & Sulistiyarini, D. (2016). HUBUNGAN KEMAMPUAN KOGNITIF DENGAN
KEMAMPUAN PSIKOMOTOR MAHASISWA DALAM MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK WORKSHOP
KOMPUTER PRODI PTIK. Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, 5(1), 82-95.

Rosa, F. O. (2015). Analisis Kemampuan Siswa Kelas X pada Ranah Kognitif, Afektif dan
Psikomotorik. Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika, 1(2), 24-28.

Tiara, D., Pramudiyanti, P., & Marpaung, R. R. T. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Talking Stick
Terhadap Afektif Receiving Dan Responding Siswa. Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah, 2(8).

file:///D:/Users/Davi/Downloads/1520411058_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf

https://www.kajianpustaka.com/2018/01/pengertian-tujuan-ruang-lingkup-dan-manfaat-pendidikan-
jasmani.html

http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196509091991021-
BAMBANG_ABDULJABAR/Pengertian_Penjas.pdf

Anda mungkin juga menyukai