Anda di halaman 1dari 26

Mengkaji Karakteristik Pemakai Teknologi

Pengolahan Air Bersih di Indonesia

Aprilla Windi Nasution, Egidia Mayendra, Laila Putri


Angraini, Reza Nanda Putri

Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Padang, Indonesia

*Email: Aprillawindi42@gmail.com

Abstrak. Seluruh makhluk hidup di dunia memerlukan air untuk


kehidupannya. Dalam memenuhi kebutuhan pemakai air yang
beragam, maka diperlukan juga teknologi pengolahan air bersih
yang beragam. Tujuan penulisan paper ini yaitu mengkaji
karakteristik pemakai pada pengolahan air bersih. Metode yang
dapat digunakan yaitu melalui survei serta wawancara terhadap
salah satu industri. Hasil penulisan paper ini menunjukkan bahwa
terdapat tiga karakteristik pemakai, yaitu dana inovasi, kebutuhan
teknologi, dan pemakai yang terlibat dalam pengembangan inovasi.
Derajat kebaruan inovasi dipengaruhi oleh karakteristik pemakai.
Dalam meningkatnya derajat kebaruan (Novelty) inovasi
dipengaruhi oleh pengembangan inovasi dalam fleksibilitas Dana
inovasi, Kebutuhan teknologi didasarkan efisiensi IPA/IPAL, dan
Tingginya pemakai yang terlibat.
Kata Kunci : pengolahan air, air bersih, derajat kebaruan, pemakai
teknologi, survei industri.

1. Pendahuluan
Seluruh makhluk hidup di dunia memerlukan air untuk kehidupannya. air
berasal dari alam. Tentunya jika dari alam tak semua air itu jernih atau bersih
selain dari mata air yang ada di alam. Maka dari itu, kita pun memerlukan
teknologi dalam menjernihkan dan membersihkan air tersebut dari kotoran dan
untuk air minum diharapkan agar teknologi tersebut tidak mengganggu
kandungan yang seharusnya ada di dalam air tersebut. Sumber daya air pun
sudah seharusnya dilindungi agar setiap saat bisa dimanfaatkan dengan baik
untuk seluruh makhluk hidup. Air bersih diperlukan untuk menghindari
penyakit, contohnya saja kebiasaan cuci tangan menggunakan sabun dengan air
bersih(1). Air juga memiliki peran penting dalam kehidupan, sebagian besar bumi
kita terdiri atas air. Sekitar 70% air digunakan untuk kebutuhan pertanian, 20%
untuk kebutuhan industri (termasuk industri pangan), dan hanya 10% untuk
kebutuhan air domestik (termasuk air minum)(2). Air juga dapat digunakan
sebagai bahan dalam menguji korosi(3). Selain itu, air juga dapat digunakan
sebagai sampel dalam mengukur BOD5(4).
Dalam membentuk miscellanea, air juga dapat digunakan dalam
pencampuran antara saponin, steroid, dan triterpenoid dan nantinya saponin
yang membentuk miscellanea(5). Dari itu semua dapat dilihat sangat bergunanya
air dalam kehidupan kita, air juga berperan dalam pembentukan sebuah logam
yaitu terbentuk dari batuan vulkanik yang berkontribusi terhadap lingkungan,
udara, air, dan tanah. Seperti dalam penelitian berikut ini sistem pengelolaan
sampah di Kota Padangsidimpuan adalah sistem pembuangan terbuka. Lokasi
TPA Kota Padangsidimpuan dilakukan di TPA Batu Bola yang terletak di Desa
Batu Bola yang berjarak 120 meter dari aliran sungai Batang Ayumi. TPA yang
terus menerus di TPA menghasilkan polutan dalam bentuk lindi. Lindi
mengandung bahan organik dan logam berat. Logam berat yang sering
ditemukan dalam air lindi adalah Besi (Fe) kadmium (Cd) dan Seng (Zn).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air sungai Batang Ayumi
dalam hal kandungan logam berat Cd, Zn, dan Fe. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif eksploratif dengan melakukan survei terlebih dahulu.
Penentuan lokasi pengambilan sampel menggunakan metode purposive
sampling pada empat stasiun yang ditentukan. Pengambilan sampel air sungai
dilakukan dua kali, sebelum dan sesudah hujan. Penelitian ini menggunakan alat
Spektrofotometer Serapan Atom. Data yang diperoleh dianalisis dengan
membandingkan data penelitian dengan standar kualitas air berdasarkan PP. No.
82 tahun 2001 untuk melihat kondisi pencemaran logam berat Cd, Zn dan Fe.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata kadar logam Cd,
Zn dan Fe berada di bawah ambang batas kualitas yang ditentukan, yaitu
konsentrasi logam Cd semua stasiun adalah 0,0009 mg / l, konsentrasi logam Fe
adalah 0,03 mg / l, dan konsentrasi logam Zn adalah 0,0002 mg / l.(6). Air juga
dapat melarutkan lithium hidroksida stoikiometrik dan asam sitrat(7).
Tak hanya penjelasan di atas, air/aquades dapat juga digunakan sebagai
bahan dalam penelitian Disain dan Modifikasi Kolektor dan Reflektor Cahaya
Pada Panel Sel Surya Al/Cu2O-Gel Na2SO4(8). Air juga dapat digunakan sebagai
salah satu bahan dalam penelitian tentang Indeks Glikemik Genotip Padi yang
dikonsumsi penduduk dominan Sumatera Barat(9). Dalam olahan semen pun
terdapat air, kandungan air dalam semen dapat dihitung denga menggunakan
analisis LOI (Lost of Ignition)(10). Tidak menutup kemungkinan jika di dalam
larutan air terdapat timbal (II)(11). Air dapat dipisahkan dengan fotokatalisis pada
semikonduktor sel fotovoltaik dan menghasilkan hidrogen (12).
Air bersih sangat diperlukan dalam rumah tangga, salah satu contoh adalah
untuk mencuci. Syarat dari air bersih adalah pH netral, tidak bewarna, jernih,
tidak berasa, tidak beracun, bebas mikroorganisme, serta tidak berbau (13).
Sumber air dapat diperoleh dari tanah, air memiliki tekanan yang dapat
mempengaruhi pergerakan tanah dan berkurangnya kekuatan tanah tersebut (14).

Gambar 1. Sumber Air dan Pemanfaatannya


(Sumber : www.icheme.org)
Dalam mengelola kawasan industri, pertimbangan utama yan penting itu
adalah Ketersediaan air bersih (15). Dalam mengurangi kekeruhan produk
tersaring, dalam Unit pengolahan air Los Angeles menyatakan bahwa
berdasarkan tingkat keefektifan yaitu lebih tinggi pre-ozonisasi daripada pre-
klorinasi (16). Ada lebih dari 326 juta mil kubik air di permukaan kerak bumi (17).
Berdasarkan penelitian, zat pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari
air yang jumlah airnya menurut penelitian kira-kira 60-70% dari berat badannya
(18)
. Oleh karena itu, pelayanan air minum untuk masyarakat perkotaan
meningkat menjadi 80% dan 40% untuk masyarakat perdesaan (19). Titik beku
dari air adalah 0°C dengan kondisi tekanan yang berada pada 1 atm (20). Atmosfir
menghasilkan adanya gas yang terlarut terkandung dalam air laut (21). Adanya
perubahan pada suatu lingkungan (air) itu menyatakan bahwa lingkungan (air)
tersebut sudah tercemar (22).
Dalam memperbaiki kualitas air dapat diukur dari COD (Chemical Oxygen
Demand), pH, TSS (Total Suspended Solid), AN (Amonia Nitrogen), DO
(Dissolved Oxygen), dan BOD (Biological Oxygen Demand) (23). Hal yang
menjadi pemicu dalam industri teknologi pengolahan air dalam berinovasi yaitu
terbatasnya ketersediaan air bersih karena perubahan musim, contohnya saja
suatu daerah yang sumber airnya hanya air gambut (24).
Jenis sumber air baku sangat diperlukan dalam pemilihan teknologi yang
digunakan dalam pengolahan air bersih yang akan diolah menjadi air bersih. Air
laut tidak bisa diproses dengan teknologi konvensional karena memiliki
karakteristik salinitas yang tinggi. Teknologi membran reverse osmosis (RO),
dalam mengolah air laut menjadi air bersih merupakan salah satu teknologi yang
popule (24). Hal ini menerangkan bahwa seiring beragam dan terbatasnya sumber
air baku yang tersedia, teknologi pengolahan air bersih pun semakin
berkembang. Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan pasar, perusahaan
dituntut untuk selalu berinovasi (25).
Dalam persaingan di pasar, salah satu penentu posisi perusahaan adalah
Inovasi. Perusahaan yang berpeluang untuk memenangkan persaingan pasar
adalah perusahaan yang berinovasi secara kontiniu. Dalam memaksimalkan
kerja perusahaan serta dalam membangun daya saing sebuah perusahaan yang
menjadi peran utama adalah inovasi (26). Pada suatu perusahaan secara kontiniu
dalam berinovasi akan meningkatkan adaptasi dalam berbagai kondisi (27).
Banyaknya perubahan dari keinginan dan kebutuhan para pelanggan atau
pemakai menyebabkan perusahaan harus mampu meningkatkan inovasi karena
banyaknya perubahan tersebut menciptakan daya saing bagi perusahaan (24).
Hampir semua sektor industri membutuhkan inovasi dalam setiap perusahaan.
Industri yang dapat menyediakan dan meningkatkan kualitas teknologi yang
dapat menghasilkan air yang pantas untuk dikonsumsi dari sumber air pokok
diartikan sebagai Industri Teknologi Air Bersih. Seiring dengan peningkatan
populasi penduduk, salah satu kebutuhan pokok itu adalah kebutuhan air bersih.
Kualitas dan kuantitas sumber air baku menurun dipengaruhi kualitas
lingkungannya. Karena keterbatasan atas kuantitas dan kualitas dari sumber air
pokok, meningkatnya kebutuhan akan teknologi yang dapat mengolah sumber
air pokok (28).
Kaitan atas aspek teknologi dan kaitan aspek non teknologi merupakan arti
dari inovasi berkembang dalam arti yang lebih luas (24). Dalam suatu inovasi
terdairi dari empat bagian yaitu inovasi dalam bentuk produk, inovasi dalam
bentuk proses, inovasi dalam bentuk pemasaran dan inovasi dalam bentuk
organisasional (29).
Karena jumlah dari pelayanan terhadap air minum belum maksimal, maka
keseimbangan dalam banyaknya jumlah penduduk yang memerlukan air bersih
menjadi tidak maksimal. Dari sumber yang didapat, kemudahan dalam
pelayanan air minum hanya bisa dinikmati oleh 100 juta penduduk Indonesia (30).
Inovasi merupakan sesuatu yang terjadi di pasar seperti produk yang baru,
proses yang baru serta metode pemasaran yang baru (31). Dalam suatu
perusahaan, jika belum berhasil dikomersialisasikan di pasar itu belum bisa
dikatakan sebagai suatu inovasi. Nilai tambah dalam suatu perusahaan adalah
inovasi yang asalnya dari suatu dasar dari pemikiran tentang mengembangkan
suatu produk (32). Kline dan Rosenberg dalam Lazic berpendapat bahwa dalam
memenuhi tuntutan kebutuhan pasar, menggabungkan knowledge yang dimiliki
merupakan inovasi dari perusahaan (33).
Prihadyanti menyatakan bahwa suatu proses inovasi melibatkan pihak
eksternal dan pihak internal perusahaan dari sumber daya yang dimiliki oleh
suatu perusahaan (34). Cassiman dan Veugelers juga menyatakan bahwa setiap
perusahaan yang sedang mengembangkan inovasi itu menggunakan knowledge
yang berasal dari luar dan dalam perusahaan (35).
Inovasi yang dilakukan perusahaan untuk bisa menmperoleh (36). Salah
satu sumber menyatakan bahwa inovasi berbasis pemakai berada pada
perusahaan yang hasil dari produknya adalah peralatan bedah medis (37),
keterlibatan pengguna dalam pengembangan produk alat olahraga (38), pada
proses inovasi yang ada di industri yang dapat berpengaruh adalah keragaman
karakteristik pemakai (39). Sumber yang membahas tentang inovasi berbasis
pengguna atau yang disebut dalam bahasa inggrisnya adalah user driven
innovation, dampak pemakai pada derajat kebaruan inovasi belum dikaji (40).
Dalam negara berkembang seperti Indonesia penting dalam mengkaji inovasi
yang berbasis pemakai (41).
Oksigen sangat dibutuhkan makhluk hidup, berikut reaksi: O2 + e- PK →
O2- (42). Perubahan oksigen yang bermigrasi dan mengikat ke permukaan plat
tipis tembaga dievaluasi oleh XRF (43). Dalam pengembangan suatu produk,
kebutuhan yang ingin dipenuhi itu sangat berpengaruh di dalam industri
teknologi pengolahan air. Struktur pasar juga berpengaruh, struktur pasar
menunjukkan karakteristik pasar, seperti elemen jumlah pembeli dan penjual,
keadaan produk, keadaan pengetahuan penjual dan pembeli, serta keadaan
rintangan pasar (43). kemajuan sektor industri sangat mempengaruhi
perkembangan perekonomian suatu bangsa yang merupakan salah satu pemicu
menuju kestabilan perekonomian. Globalisasi merupakan fakta yang muncul
dalam perindustrian. Dalam aspek globalisasi terdapat tiga dimensi, yaitu
idiologi, teknologi dan pasar (aspek ekonomi) (44). Karena hal tersebut, sesuai
keragaman pemakai didapatilah keragaman teknologi pengolahan air baik itu
dari teknologi yang sederhana sampai teknologi yang relatif canggih.
Selain itu dalam suatu industri pasti memiliki limbah, dari literatur
menjelaskan bahwa masalah air limbah di Indonesia baik limbah domestik
maupun air limbah industri sampai saat ini masih menjadi masalah yang serius.
Polusi air di kota-kota besar di Indonesia telah menunjukkan masalah serius.
Salah satu sumber pencemaran air yang potensial adalah air limbah domestik
yaitu air limbah dari dapur, binatu, mandi dan toilet. Masalah-masalah ini
menjadi lebih serius karena penyebaran sistem sewerage masih rendah, sehingga
air limbah domestik, kelembagaan dan komersial menyebabkan polusi air yang
parah di banyak sungai atau badan air. Makalah ini menjelaskan teknologi
alternatif untuk pengolahan air limbah atau air limbah organik menggunakan
biofilter terendam. Menggunakan biofilter terendam anaerob dan aerob dalam
total waktu tinggal satu hari dapat menurunkan konsentrasi BOD, COD dan
Suspended Solids (SS) lebih dari 90% (45).
Dalam penerapannya, opsi teknologi sistem pengolahan air limbah sangat
tergantung pada kebutuhan atau kapasitas pengolahan, kondisi lingkungan,
ketersediaan ruang, serta kemampuan pemakai atau pengelola dalam
mengoperasikan dan memeliharanya (46). Air perlu di kelola dengan baik agar
ketersediaannya mencukupi baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya, dan
bermanfaat bagi kehidupan manusia (47). Indonesia mempunyai peraturan tertulis
tentang Sumber Daya Air pada Undang-undang nomor 7 tahun 2004(48).
Sudah disebutkan sebelumnya tentang COD dalam memperbaiki kualitas
air, penjelasan dari COD adalah jumlah oksigen (MgO2) yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam 1 liter sampel air, dimana
pengoksidasi K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing agent) (49) .
Ada beberapa teknologi dengan rancangan yang berbeda salah satunya adalah
teknologi pengolahan air dengan “Saringan Pasir Lambat Up Flow”. Pengolahan
tersebut bisa menghasilkan kualitas air bersih yang baik meskipun dengan
teknologinya yang masih sangat sederhana (50). John Gibb yang berasal dari
Paisley Skotlandia (1804) menjadi penemu pertama kali yang menciptakan
Saringan Pasir Lambat. Selanjutnya James Simpson (1829) menciptakan
Saringan Pasir Lambat dalam skala besar yang diperuntukkan pada perusahaan
air di Inggris yang bernama Chilsea (51).
Air juga dikatakan sebagai elektrolit (52). Air juga dibutuhkan dalam
melarutkan 3,6 gram Na2SO4 untuk membuat larutan elektrolit agar Na2SO4
dalam bentuk jeli (53). Larutan elektrolit agar Na2SO4 juga digunakan dalam
penelitian Disain Geometri Reaktor Fotosel Cahaya Ruang (54). Air juga
digunakan sebagai bahan dalam penelitian Modifikasi Dan Karakteristik I-V Sel
Fotovoltaik Cu2o/Cu-Gel Na2so4 Melalui Iluminasi Lampu Neon (55). Untuk
mengisolasi asam humat juga diperlukan air (56). Air juga digunakan dalam
Metode Sol Gel (57). Tetapi air tidak digunakan dalam Solid Stated (58). Air juga
tidak digunakan dalam Chemical Vapor Deposition (59). Air juga tidak digunakan
sebagai bahan pada Desain Geometri Sel PV (60). Tak hanya pada pengolahan air,
pada teknik blend juga ada penyaringan (61). Sampel air juga digunakan dalam
Penentuan pH-BOD-COD dan degradasi di DAS batang arau di kota Padang (62).
Media pembelajaran asam basa sudah bisa melalui android (63). Air juga
digunakan dalam mencuci lengkeng (64). Air juga dapat melarutkan Sesium
Klorida (65). Molekul air dapat dilakukan pembelahan untuk produksi gas
Hidrogen (66). Pembelajaran kimia kini sudah dapat menggunakan software (67).
Air juga dapat melarutkan Kalsium Klorida (68). Air dapat dengan mudah
dikoordinasi oleh Magnesium Sulfat (69). Air juga dapat melarutkan Kalium
Permanganat (70). Amonia di dalam air dinamakan Amonium Hidroksida (71).
Salah satu penyebab fenomena korosi terjadi adalah air laut, seperti pada
penelitian berikut ini Berdasarkan hasil penelitian bahwa sampel bahan uji
menggunakan plat pipa baja karbon API 5L-X65 ada di dalam ruang. Dengan
penelitian yang menggunakan metode three point loading adalah lingkungan gas
CO2 dan gas H2S jenuh dalam larutan 7900 ml air laut dan 100 ml amonia,
fenomena korosi terjadi. Dan kejadian korosi yang terjadi, adalah stress
corrosion cracking transgranular dan intergranular berdasarkan hasil dari hasil
uji struktur mikro dan berdasarkan hasil dari uji mikroskop terpolarisasi. Laju
korosi yang terjadi akan meningkat dengan defleksi yang diberikan pada sampel
uji yang lebih besar untuk waktu bukaan yang sama, laju korosi yang terjadi akan
meningkat dengan tegangan σ yang diberikan pada sampel uji yang semakin
besar untuk waktu bukaan yang sama dan celah dalam akan mendapatkan lebih
dalam dengan lendutan yang diberikan pada sampel uji yang semakin besar
untuk waktu pemaparan yang sama .impuan Kota adalah sistem pembuangan
terbuka. Lokasi TPA Kota Padangsidimpuan dilakukan di TPA Batu Bola yang
terletak di Desa Batu Bola yang berjarak 120 meter dari aliran sungai Batang
Ayumi. TPA yang terus menerus di TPA menghasilkan polutan dalam bentuk
lindi. Lindi mengandung bahan organik dan logam berat. Logam berat yang
sering ditemukan dalam air lindi adalah Besi (Fe) kadmium (Cd) dan Seng (Zn).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air sungai Batang Ayumi
dalam hal kandungan logam berat Cd, Zn, dan Fe. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif eksploratif dengan melakukan survei terlebih dahulu.
Penentuan lokasi pengambilan sampel menggunakan metode purposive
sampling pada empat stasiun yang ditentukan. Pengambilan sampel air sungai
dilakukan dua kali, sebelum dan sesudah hujan. Penelitian ini menggunakan alat
Spektrofotometer Serapan Atom. Data yang diperoleh dianalisis dengan
membandingkan data penelitian dengan standar kualitas air berdasarkan PP. No.
82 tahun 2001 untuk melihat kondisi pencemaran logam berat Cd, Zn dan Fe.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata kadar logam Cd,
Zn dan Fe berada di bawah ambang batas kualitas yang ditentukan, yaitu
konsentrasi logam Cd semua stasiun adalah 0,0009 mg / l, konsentrasi logam Fe
adalah 0,03 mg / l, dan konsentrasi logam Zn adalah 0,0002 mg / l. (72).
Air juga digunakan sebagai bahan dalam penelitian Isolasi dan Identifikasi
Molekuler Mikroalga Air Tawar di Danau Maninjau Sumatra Barat (73). Air
digunakan juga sebagai bahan dalam Fototransformasi Surfaktan Linear
Alkylbenzene Sulphonate (LAS) Menggunakan ZnO-CuO Photocatalyst
Composite (74). Air juga dapat digunakan dalam Hidrolisis TTIP secara paksa (75).
Air akan mendidih jika ditambahkan air (76). Hidrogen Sianida jika di dalam air
akan membentuk asam lemah yang bersifat toksik (77). Air bisa melarutkan
Kalium Nitrat (78). Air juga dapat bereaksi dengan Vanadium Pentaoksida (79). Air
juga dapat mereaksikan Raksa (80). NF3 hanya sedikit larut dalam air (81). Air juga
digunakan sebagai sampel nyata (82).
Tak hanya penjelasan di atas, air juga dapat melarutkan fraksi logam berat
(83)
. Air limbah juga dapat melakukan sintesis Selulosa bakteri (C) dan
kompositnya (84). Proyek penyediaan air juga dilakukan oleh Perkebunan Kopi
Arabika (85). Air garam telah diselidiki dapat melakukan disintesis (86). Air limbah
dari laundri terdapat kandungan senyawa fosfat dan mengakibatkan pencemaran
air hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan
teknologi membran (87). Air limbah juga dapat berasal dari limbah rumah tangga
mencakup dari produk-produk rumah tangga (88) dan pembuangan rumah tangga.
Air juga digunakan sebagai bahan dalam penelitian Characterization of Napa
Soil and Adsorption of Pb (II) from Aqueous Solutions Using on Column Method
(89)
. Air juga berpengaruh pada Perak Sulfat, Perak Sulfat mengalami interaksi
molekul pada pelarut air (90). Air juga dapat melarutkan senyawa Kalium
Bromida (garam ionik) (91). Air juga dapat melarutkan Kalium dikromat pada
suhu 0oC dan 100oC (92). Dalam penentuan kadar air pada umbi dahlia dapat
menggunakan metode AOAC (93). Kualitas air dalam kolong dapat dilakukan
perbaikan karena adanya tanaman air purun, dapat menggunakan tanaman
endemik (94). Air yang matang dijadikan dalam menanam kulit manggis, kulit
jengkol dan beras ketan hitam (95).
Air panas di Solok merupakan sumber dari Bakteri Pendegradasi Inulin
(96)
. Kualitas air adalah hal terpenting yang harus diperiksa dan dikendalikan (97).
Tak hanya air biasa yang dibutuhkan tumbuhan untuk menjaga kualitas
tumbuhnya, air kelapa juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan dalam
pertumbuhan akar stek tunas aksilar (98). Sistem keseimbangan air akan
berpengaruh jika melakukan pengobatan dengan nutrisi tambahan walaupun
secara tidak langsung (99). Air juga digunakan sebagai bahan dalam penelitian
Pengaruh Ekstrak Sambiloto (100). Air tidak diperlukan dalam mengekstrak Daun
Jamblang (101). Kecerahan suatu perairan diakibatkan penetrasi sinar matahari,
jika kecerahan semakin tinggi maka tingkat dari penetrasi juga semakin besar
(102)
. Kadar air (103) pada Pasir Sarang yaitu dengan nilai rata-rata 3,881 ± 0,697%
(104)
. Pengaruh air/aquades pada fenomena korosi / terjadinya peristiwa korosi
yaitu dapat dilihat dengan uji pipa baja karbon yang diletakkan dengan kondisi
lingkungan yang ada kandungan CO2 dan H2S jenuh dan dengan dimasukan ke
dalam larutan berisi 250ml asam asetat dan 4750ml aquades (105). Berdasarkan
statistika, suhu pada pengepresan itu dapat berpengaruh pada kadar air, air yang
diserap serta MOE, begitu pula halnya dalam pengaruh tekanan, tekanan dapat
berpengaruh dalam kadar air dan air yang diserap pada pengepresan (106). Peran
air tak hanya sampai disitu saja, air dapat melarutkan asam asetat dan yang
terjadi antara asam asetat di dalam air adalah asam asetat akan memberikan ion
H+ atau dapat dikatakan dapat memperbesar ion H+ (107). Air tawar juga
digunakan sebagai parameter dalam meneliti tingkat kesesuaian pulau Bangka
untuk dijadikan objek rekreasi (108).
Air juga digunakan sebagai fase gerak dalam HPLC (109). Tak hanya itu, air
juga berperan penting dalam suatu penelitian yang dilakukan di Desa Bungaya
Kangin, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali terdiri
dari sawah dan permukiman, oleh karena itu diperlukan sumber air / akuifer yang
dapat memenuhi semua kebutuhan ini. Salah satu Metode Geofisika yang dapat
mengidentifikasi akuifer adalah Metode Geolistrik. Metode geolistrik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Resistivitas. Akuisisi data
menggunakan Metode Vertical Electrical Sounding (VES) dan Electrical
Resistivity Tomography (ERT). Metode VES adalah metode pengukuran untuk
menentukan variasi resistivitas secara vertikal pada satu titik. Metode Electrical
Resistivity Tomography (ERT) adalah metode pengukuran resistivitas pada
permukaan tanah / batuan dengan menggunakan banyak elektroda (51
elektroda), untuk memperoleh variasi resistivitas sub-permukaan yang lateral
dan vertikal, untuk mendapatkan citra sub-permukaan. Peralatan yang digunakan
untuk pengukuran geolistrik adalah Resistivity Meter dari Naniura NRD 300 Hf
yang telah dilengkapi dengan switchbox untuk menyesuaikan perpindahan 51
elektroda. Berdasarkan hasil pemodelan resistivitas, akuifer di daerah penelitian
ditemukan di batupasir kasar dengan nilai resistivitas: (49 - 100) Ohm (110).
Dalam suatu penelitian, terdapat pengamatan yang dapat dapat meramal masa
depan secara ilmiah yang berhubungan juga dalam produktivitas yaitu Model
Time Autoregressive adalah salah satu model yang melibatkan lokasi dan waktu.
Stationary model STAR (1; 1) dapat digunakan untuk meramalkan masa depan
pengamatan pada suatu lokasi berdasarkan pada sebelumnya waktu dari lokasi
sendiri dan spasial lingkungan. Model STAR (1; 1) pada data produktivitas
minyak bumi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat dengan nilai eigen kurang
dari 1. Ini menunjukkan bahwa model STAR (1;1) pada minyak bumi data
produktivitas di Balongan, Indramayu, Jawa Barat memenuhi persyaratan
stasioner (111).
Masih berhubungan dengan air, air /perairan di perairan Bangka sangat
layak untuk dijadikan tempat penangkapan atau daerah penangkapan ikan
Tenggiri (112). Air juga digunakan sebagai bahan dalam Isolasi Kumarin dari
Kulit Buah Limau Sundai (113). Peningkatan air limbah semakin tinggi akibat
pesatnya perkembangan Industri Perikanan di Indonesia (114). Analisis pada kadar
air juga dikategorikan sebagai penelitian utama dalam Pengaruh Pektin dan
Sukrosa terhadap khasiat Jeruk nipis secara fisika dan kimianya (115). Banyaknya
kebutuhan pemakaian air di setiap hari, itulah yang menyebabkan penuntutan
dalam permintaan air bersih, karena tak semua tempat ada air bersih. Sehingga
terciptalah pengolahan air yang dikelola oleh orang-orang yang ahli dalam
bidangnya, dan yang mengatur pengolahan air tersebut adalah sebuah
perusahaan yang harus bisa memproduksi air bersih di setiap harinya. Semakin
bertambah populasi penduduk dan makhluk hidup, maka semakin besar pula
produksi air bersih di setiap harinya. Perusahaan pun harus memilih sumber air
atau bahan baku (116) dalam mengolah air yang bersih. Air juga digunakan dalam
metode Degradasition senyawa organik yang juga biasa disebut Sonolisis
menggunakan ultrasonik getaran yang beroperasi pada frekuensi 20 - 500 kHz,
yang dalam proses akan menghasilkan hidroksil efek radikal dan kavitasi yang
dapat memecah air menjadi radikal OH. Radikal hidroksil ini akan degrade
fenthion menjadi senyawa yang lebih sederhana. Pemakaian TiO2 sebagai katalis
dalam proses degradasi telah dikembangkan. Hasil sebelumnya menunjukkan
bahwa Rhodamine B terdegradasi 90% menggunakan TiO2 - katalis anatase
dalam sonolisis selama 6 jam, dan 68,48% with additi pada TiO2 (117).
Tak hanya pengaruh populasi, permintaan manusia yang selalu meningkat
di setiap harinya disebabkan aktivitas yang dilakukan semakin banyak (118),
sehingga dibutuhkan untuk mengkonsumsi air minum akibat metabolisme
pengeluaran cairan dalam tubuh . Dalam meningkatnya permintaan manusia
tentang (119) air bersih, membuat perusahaan harus selalu meningkatkan daya
dukung dan daya tampung perusahaannya. Lihatlah Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Faktor yang mempengaruhi kualitas air minum berdasarkan hasil


observasi.
No. Faktor yang mempengaruhi %
1. Sumber air baku
a. Gunung Talang, Solok 55,6%
b. Perbukitan sekitar Bungus 33,3%
c. PDAM 11,1%
2. Kondisi depot
a. Lokasi
Dalam hal ini, perusahaan pun harus memenuhi bahan baku secara
berkelanjutan (120) untuk memaksimalkan dalam produksi perusahaannya. Air
yang bersih banyak manfaatnya bagi kesehatan (121). Perusahaan dalam
mengelola setiap produk haruslah memperhatikan jumlah produk yang cacat,
karena jika semakin tinggi produk yang cacat akan mempengaruhi kualitas (122)
perusahaan tersebut. Tak hanya itu, perusahaan juga harus memberikan
pelayanan yang baik demi menjaga kepuasan pelanggan. Seperti halnya dalam
pengolahan air yang memiliki tingkat kesadahan tinggi, dan akan dijelaskan
pada Gambar 2 (123).

Gambar 2. Diagram Proses Pengolahan Air Yang Mengandung


Kesadahan Menjadi Air Minum
(Sumber : Jurnal Teknologi Pengolahan Air Minum Dari Air Baku Yang
Mengandung Kesadahan Tinggi, oleh Wahyu Widayat)(123) .
Dalam suatu ide produk pada suatu perusahaan haruslah sesuai dengan
penerimaan masyarakat dalam menerima ide produk tersebut (124), hal ini dapat
diketahui dengan melakukan survei di daerah-daerah. Oleh karena itu
perusahaan harus memiliki beberapa model (125) yang sesuai dengan banyaknya
permintaan masyarakat. Perusahaan juga harus seimbang dengan kemajuan
teknologi dan pertumbuhan ekonomi (126) karena tidak mungkin suatu produk
akan banyak peminat atau yang mengkonsumsinya jika tidak sesuai dengan
perubahan teknologi dan ekonomi.
Seperti hal-nya model bisnis permen yang ada di daerah Bogor dan
Surabaya adalah bisnis permen. Model bisnis pada daerah tersebut
mengutamakan produk yang disukai oleh konsumennya, jika ada yang harus
diubah dalam konsep dari produk, daerah tersebut juga mengubahnya. Tetapi
dalam hal ini, daerah tersebut melakukan tes terlebih dahulu sebelum melakukan
pengubahan, yaitu tes masalah kemudian tes solusi dan tak lupa juga mengubah
pengembangan profil pada produk terbaik. Model bisnis yang didapati dalam
mengembangkan profil adalah model bisnis yaitu biaya yang terstruktur,
kemitraan kunci, sumber daya pokok, dan kegiatan pokok. Dalam
mengembangkan model bisnis, perusahaan pada daerah ini mengubah atau
memperbaharui empat elemen yang ada yaitu komunikasi pelanggan, saluran,
proporsi nilai, dan segmen pelanggan (127). Memahami kebutuhan pelanggan
dalam sebuah produk itu merupakan kegiatan yang sangat menantang, dan
perusahaan harus mengevaluasi setiap produk yang sudah disebar dan laku di
pasaran (128). Masalah yang dapat dihadapi oleh suatu perusahaan adalah dalam
menghadapi kurangnya informasi tentang apa yang menjadi lebutuhan
pelanggan, perubahan kondisi dan persaingan yang terjadi, serta kompetensi
perusahaan antar organisasi dalam bidang bisnis (129). Dalam suatu perusahaan
terdapat cara yang logika tentang bagaimana suatu perusahaan dapat
menghasilkan uang, hal ini dikatakan sebagai blok. Terdapat beberapa blok yaitu
key partner, key activities, value proposition, customer relationship, customer
segment, channels, key resources, cost structure, dan revenue stream (130).
Dalam suatu perusahaan, hal yang seperti berikut ini pun harus
diperhatikan yaitu, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah kredit
investasi yang dikeluarkan oleh bank. Studi ini membahas pengaruh tingkat
bunga, tingkat inflasi, pendapatan kapita, dan jumlah industri menengah-besar
pada jumlah pinjaman investasi, menggunakan metode analisis regresi linier.
Variabel independen diperiksa untuk menentukan pengaruh masing-masing dan
semua variabel independen terhadap jumlah pinjaman investasi di bank
komersial, yaitu suku bunga, tingkat inflasi, pendapatan kapita, dan jumlah
industri menengah-besar menggunakan metode estimasi parameter, OLS
(Ordinary Least Square) (131). Jika dilihat dari segi kesehatan suatu daerah, dapat
dilihat dari penelitian di Jambi berikut ini Penelitian ini bertujuan untuk
menyelidiki derajat kesehatan masyarakat di Jambi dan Kota Muaro Jambi
menggunakan klaster non-hirarkis. Metode ini berdasarkan pada indikator
pembangunan kesehatan masyarakat dengan 22 kecamatan, sebelas di Kota
Jambi dan 11 di kabupaten Muaro Jambi. Hasilnya pada dasarnya adalah 22
kecamatan di Kota Jambi dan Kabupaten. Muaro Jambi sudah memiliki nilai
IPKM yang cukup baik, seperti kecamatan Jambi Selatan, Red Paal, Pasar Jambi
dan Teluk Danau berdasarkan analisis bom hirarkis. (132). Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya bahwa semua makhluk hidup memerlukan air, termasuk
mikroba yang merupakan organisme hidup mikroskopis (bakteri dan jamur)
yang hidup di dalamnya adalah jaringan tanaman (xilem dan floem), daun, akar,
buah, dan batang (133).
Banyaknya permintaan konsumen dalam air bersih, tak mungkinlah suatu
perusahaan tidak menambah atau memaksimalkan produksinya dalam air bersih
tersebut. Dalam hal ini perusahaan membutuhkan teknologi dalam
mempermudah pekerjaannya dalam menghasilkan produk yang maksimal.
Dalam pemilihan teknologi, suatu teknologi yang ada lebih tepatnya diubah
menjadi teknologi yang tepat atau dapat dikatakan sebagai teknologi tepat guna
(134)
. Dalam teknologi yang digunakan sebagai mesin produksi, terdapat metode
yang disebut OEE, yaitu metode yang dikategorikan sebagai pengukuran dalam
efektivitas yang melibatkan suatu tingkatan kualitas yang dapat diukur, tingkatan
kinerja, serta tingkatan ketersediaan yang dapat diukur (135). Karena produksi
dalam suatu perusahaan akan selalu meningkat, itu menyebabkan peningkatan
pada beban pengolah air limbah, maka dari itu pengoptimalan dalam pengolahan
air limbah sangat dibutuhkan untuk mencegah COD yang meningkat (136). Karena
air limbah suatu industri mengandung banyak kontaminan organik yang dapat
mengakibatkan polusi pada air (137), maka sangat diperlukan optimalisasi,
karakterisasi, dan operasi alternatif IPAL pada kondisi operasi (138). Pengolahan
air yang berasal dari sumur dilakukan dengan menggunakan karbon ampas tebu
(139)
. Jika dilihat dari produksi, ada juga produksi dari penelitian ditemui bahwa
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi J. curcas adalah perbanyakan
stek batang secara horizontal.
Gambar 3. Air limbah dapat diproses hingga menyamai atau bahkan melebihi
kualitas air minum
(Sumber : http://www.waterworld.com)
Upaya merangsang pertumbuhan akar dapat dilakukan dengan
menambahkan Regulator Pertumbuhan Tanaman (PGR). PGR dapat diperoleh
secara alami atau secara sintetis. Indole acetic acid (IAA) adalah salah satu dari
PGR, yang tidak hanya diproduksi oleh tanaman tetapi juga dapat diproduksi
oleh rhizobacteria. Salah satu rhizobacteria tersebut adalah fluorescent
pseudomonad (140).
Dalam bahasan ini akan mengkaji karakteristik pemakai teknologi
khususnya yang terdapat di Indonesia (dari suatu industri).

2. Metode
Dalam penelitian ini, metodologi yang digunakan (141) adalah gabungan
dari pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pada pendekatan kuantitatif, dilakukan
analisis berdasarkan karakteristik setiap pemakai dengan memperhatikan pola
derajat kebaruan inovasi. Dalam analisa ini terdapat dua variabel yaitu derajat
kebaruan inovasi yang mencakup bentuk dari “merakit”, “mengcopy”,
“memodifikasi” dan “mendesain” serta yang kedua adalah para pemakai yang
berada di pemerintah, perusahaan induk, perusahaan swasta, rumah tangga serta
PDAM.
Kemudian pada pendekatan kualitatif, dilihat berdasarkan survei dari
industri teknologi pengolahan air bersih mengenai kemampuan inovasi. Dalam
pendekatan kualitatif ini, survei dilakukan berdasarkan data primer yang didapat
dari kuesioner. Survei dilakukan di wilayah Bandung dan Jabodetabek. Dalam
waktu tiga bulan yaitu pada bulan Juni-Agustus tahun 2014 dilakukan survei.
Dalam survei ini, perusahaan secara langsung didatangi dan fokus terhadap
kuesioner yang telah disepakati.
Hasil survei diambil dari data yang ada pada 45 perusahaan yang memiliki
lebih dari satu inovasi yaitu terdaoat 212 inovasi dengan jenis pemakai yang
berbeda. Terdapat 45 perusahaan yang telah berhasil disurvei serta berlokasi di
Bandung dan Jabodetabek. Yang mengisi kuesioner adalah direktur dan manager
yang berada di perusahaan serta pihak yang berada di bagian teknik. Dapat
dilihat pada Gambar 4.
Distribusi derajat kebaruan inovasi berdasarkan pemakai dapat diketahu
melalui Tabulasi Silang (Crosstab). Dalam menganalisis karakterisasi pemakai
teknologi dapat dilihat dari hasil Crosstab tersebut yang nantinya akan
menghasilkan perbedaan dari derajat kebaruan yang dianalisis. Analisis
dilakukan pada delapan perusahaan yang kategori pemakainya adalah
swasta/perusahaan, perusahaan induk, pemerintah, PDAM dan rumah tangga (24).

Gambar 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Struktur Modal


(Sumber: Pengolahan data hasil survei, 2014)

3. Hasil dan Pembahasan


Begitu banyaknya kegunaan air dalam kehidupan sehari-hari, Di
Indonesia, ada begitu banyak perusahaan yang bergerak di industri makanan dan
minuman (115). Air pun dapat diolah walau terdapat pada air sungai sekali pun
dengan bantuan teknologi, seperti di kabupaten Demak daerah Mranak yang
menggunakan teknologi Nano Filtrasi (142). Dalam beberapa industri, ditemukan
peralatan yang digunakan dalam instalasi pengolahan air yang terdiri dari
pengaduk statis, tangki kimia, cartridge filter sterilisator ultraviolet, pompa air
baku, reaktor oksidasi, pompa dosing , filter multi media, filter penukar ion, filter
karbon aktif, (143).
Teknologi air bersih di Indonesia lebih sering diamati berdasarkan aspek
teknis, yaitu dilakukan dengan bahan kimia maupun pengembangan mesin dan
alat (25). Dalam penerapan teknologi sistem pengolahan air skala kecil,
persyaratan yang paling penting adalah biaya investasi dan biaya operasionalnya
rendah, pengoperasian mudah, pemeliharaan mudah serta tidak banyak
memerlukan operator. Dalam hal ini, teknologi yang dapat memenuhi
persyaratan tersebut adalah instalasi paket koagulasi-filtrasi, saringan pasir
lambat, penukar ion dan karbon aktif (125). Salah satu syarat dikatakan air itu
bersih adalah bebas dari Koliform (144).
Pada hasil survei yang telah didapat dari 45 perusahaan, didapati 212
inovasi teknologi pengolahan air bersih. Pada Tabel 2 didapati hasil dengan
menggunakan tabulasi silang atau disebut juga Crosstab yang berdasarkan
kategori pemakai dan derajat kebaruan (24). Pada Tabel tersebut menyatakan
bahwa mayoritas dari inovasi adalah pemakai perusahaan/swasta, setelah itu
pemerintah dan PDAM. Untuk pemakai kategori Rumah Tangga terdapat lima
inovasi. Inovasi dari urutan yang rendah ke tinggi berdasarkan derajat kebaruan
level novelty yaitu merakit, meng-copy, modifikasi dan mendesain.
Tabel 2. Hasil Crosstab antara Kategori Pemakai dan Derajat Kebaruan
Inovasi

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pemakai *Derajat 212 100,0% 0 0,0% 212 100,0%
Kebaruan

Pemakai *Derajat Kebaruan Crosstabulation


Count
Derajat kebaruan

Merakit Mengcopy Modifikasi Mendesain Total

Pemakai Rumah 2 2 7 5 16
PDAM 14 0 16 14 44

Pemerintah 15 0 17 13 45

Perusahaan 4 0 10 7 21
pusat
Perusahaan 16 2 29 39 86

Total 51 4 79 78 212
Sekitar 45% (39 inovasi) yang didapat berdasarkan kategori pemakai
perusahaan/swasta didominasi oleh mendesain, kemudian dikuasai oleh
modifikasi dan kemudian dikuasai oleh merakit. Lain lagi pada kategori pemakai
pada Pemerintahan, PDAM, Perusahaan Pusat dan Rumah tangga yang
inovasinya dikuasai oleh “modifikasi”, kemudian dikuasai oleh “merakit” dan
terakhir didominasi oleh “mendesain”. Pada Gambar 5 dapat dilihat level derajat
kebaruan berdasarkan yang lebih dominan.
Berdasarkan gambar tersebut, antara pola “mendesain” dengan
“memodifikasi”, tingkat yang lebih tinggi terhadap derajat kebaruan (novelty)
adalah “mendesain”. Perbedaan karakteristik pemakai inovasi menjadi pengaruh
dari bedanya peningkatan suatu kebaruan pada inovasi yang polanya/bentuknya
terdiri dari dua tersebut(24).
Augusto dan Coelho menyatakan bahwa setiap pemakai mempunyai
peranan sebagai sumber informasi dalam tingkat kebaruan inovasi (145). Terdapat
beberapa perbedaan karakteristik setiap pemakai yaitu kebutuhan teknologi,
kemudian dana inovasi dan yang terakhir adalah dalam analisis pemakai yang
terlibat. Tabel 3 menjelaskan tentang pola inovasi tepatnya pada perbedaan
karakteristik pemakai yaitu bentuk inovasi “mendesain” serta bentuk inovasi
“modifikasi”.
a). Kebutuhan Teknologi
Dalam suatu kesuksesan pada pengembangan inovasi, suatu
langkah yang penting atau yang dapat berpengaruh adalah teknologi
yang digunakan dalam mengembangkan inovasi tersebut (146).

Gambar 5. Level inovasi untuk tiap kategori pemakai


(Sumber: Pengolahan data hasil survei, 2014)
Tabel 3. Perbedaan Karakteristik Pemakai Teknologi Pengolahan Air Bersih

Karakteristik Pola “Mendesain” Pola “Modifikasi”


(perusahaan) (pemerintah, PDAM,
perusahaan induk,
rumah tangga)

Kebutuhan  Teknologi terbaru, baik dari  Didominasi teknologi


teknologi lokal maupun impor. konvensional dan
 Mengutamakan efisiensi teknologi yang telah
mature di pasar.
 Mengutamakan sertifikasi
dan standarisasi formal

Pendanaan  Fleksibel sesuai dengan  Terbatas, sesuai dengan


inovasi kebutuhan. perencanaan / anggaran
 Pendanaan inovasi
merupakan investasi bagi
pemakai
Keterlibatan  Pemakai dilibatkan dalam  Pemakai terlibat pada
pemakai tiap tahapannya. awal proses
pengembangan, namun
tidak terlibat pada
keseluruhan prosesnya.
Sumber : Diolah dari hasil studi kasus (2014)

Para pengembang inovasi harus memiliki pengetahuan tentang cara


mengartikan teknologi sebagai inovasi dan pengetahuan tentang detail
kebutuhan para pemakai inovasi (147)
Teknologi baru lebih mendominasi dibandingkan teknologi
konvensional dalam pengembangan IPA/IPAL yang kategori
pemakainya adalah perusahaan (swasta) Pada pola “mendesain”,
efisiensi perhitungan teknis menjadi titik berat dan penetapan
standarisasi formal tidak sebagai batasan. Pada pola “modifikasi”, dalam
pengembangan inovasi, hal yang penting terdapat pada standarisasi dan
sertifikasi formal, diutamakan untuk pemakai kategori pemerintah dan
PDAM.
Dalam penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
inovasi layak berkembang melalui teknologi yang pada umumnya telah
digunakan dalam pengolahan air bersih, hal ini dikhususkan pada
pemakai dalam kelompok pemerintah, PDAM, perusahaan pusat dan
rumah tangga, lain hal dengan pemakai pada kelompok perusahaan yang
menuntut teknologi terbaru dan teknologi yang lebih canggih.

b). Dana Inovasi


Dari hasil penelitian yang didapat menyatakan bahwa jenis
teknologi yang digunakan diberi batasan oleh pendanaan inovasi.
Dengan kata lain, semakin beragam teknologi dengan alternatifnya maka
pendanaan inovasi pun semakin fleksibel dalam pengembangan inovasi
tersebut.
Mekanisme dari pendanaan inovasi berpengaruh dalam
fleksibilitas suatu pengembangan inovasi karena adanya batasan (barrier)
(148)
. Dari hasil survei yang didapat, bentuk “mendesain” mempunyai
mekanisme dari dana inovasi yang fleksibel sesuai dengan apa yang
dibutuhkan. Pengembangan inovasi dalam mengakses teknologi baru
dengan alternatifnya kemungkinan terdapat pada mekanisme pendanaan
inovasi. Pada pola ini, investasi bagi suatu perusahaan disebut pendanaan
inovasi yang di dalamnya juga ada suatu kelayakan tang dapat
dipertimbangkan dari segi teknis dan juga ekonomi. Pada pola
“memodifikasi, dalam pendanaan inovasinya ditentukan di awal dan
mekanisme yang dimiliki pun lebih kaku.
Akibat dari mekanisme adalah terbatasnya akses dalam teknologi
terbaru. Karena adanya batasan ini, sehingga mendorong pengembangan
inovasi memakai teknologi yang umumnya telah digunakan di kelasnya.

c). Pemakai yang terlibat


Peran pemakai yang terlibat dalam pengembangan inovasi
kemungkinan dapat meningkatkan perkembangan industri (149). Survei
yang kami lakukan pada suatu industri teknologi air bersih menghasilkan
data bahwa terjadi perbedaan karakteristik pemakai antara bentuk
“memodifikasi” dan bentuk “mendesain”. Karakteristik yang berbeda
dapat dilihat pada bentuk “modifikasi”. Dalam tiap tahapan
pengembangan terlibat dalam pemakai inovasi aktif terdapat pada bentuk
“mendesain”.
Bogers dan West pada tahun 2012 menyatakan sifat yang lebih
terbuka terdapat pada perusahaan yang lebih inovatif, salah satu dari
pemakai dalam meningkatkan sumber knowledge eksternal terdapat
dalam proses pengembangan inovasi (150).

4. Kesimpulan
Air sangat banyak sekali digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Derajat kebaruan inovasi dapat dipengaruhi oleh perbedaan karakteristik
pemakai di bidang industri teknologi pengolahan air bersih. Terdapat tiga
karakteristik pemakai, yaitu dana inovasi, kebutuhan teknologi, dan pemakai
yang terlibat dalam pengembangan inovasi. Derajat kebaruan inovasi
dipengaruhi oleh karakteristik pemakai. Fleksibilitas dana terhadap inovasi,
kebutuhan teknologi atas dasar efisiensi IPA/IPAL, serta tingginya pemakai
yang terlibat dapat mempengaruhi peningkatan dari derajat kebaruan atau
sering disebut Novelty dalam inovasi teknologi pengolahan air bersih
tersebut. Terbatasnya generalisasi temuan merupakan akibat dari survei yang
dilakukan di daerah Jabodetabek yang juga surveinya dilakukan secara
terbatas, yang mana generalisasi temuan pada penelitian ini mewakili dari
karakteristik industri serta pemakai pengolahan air di wilayah perkotaan (24).

REFERENSI
(1) Susilaningrum, D. “Pemodelan Regresi Logistik pada Faktor yang
Mempengaruhi PHBS pada Rumah Tangga Penderita TBC di Pesisir
Surabaya.” EKSAKTA Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol.18, No.02 (2017).
(2) Rahmani, Alfina. “Pengelolaan Air dalam Industri Pangan.” (2015): 1.
(3) Syafei, N. “Riset Material Analisa Fenomena Korosi Pelat Pipa Baja Karbon
API 5L-X65 Dalam Larutan 7900 ml Air Laut dan 100 ml Amoniak pada
Kondisi Gas CO2 dan H2S Jenuh Pada Suhu Ruang.” EKSAKTA Berkala
Ilmiah Bidang MIPA Vol.19, No.1 (2018).
(4) Dinata M, Soehardi F. “Factor Analysis of Physics Chemistry Waters that
Affects Damage Safety Cliff on the Outskirts of River Siak.” EKSAKTA
Berkala Ilmiah Bidang MIPA, Vol.19, No.2 (2018).
(5) Parbuntari H, Prestica Y, Gunawan R, Nurman M, Adella F. “Preliminary
Phytochemical Screening (Qualitative Analysis) of Cacao Leaves
(Theobroma cacao L.).” EKSAKTA Berkala Ilmiah Bidang MIPA, Vol.19,
No.2 (2018).
(6) Harahap F, Lubis L. “Analysis of Heavy Metals Distribution in the River
Town of Hamasaki’s Rod Padangsidimpuan.” EKSAKTA Berkala Ilmiah
Bidang MIPA, Vol.19, No.2 (2018).
(7) Liza, Yulia Mona, et al. “Sol Gel: Principle And Technique.” (A Review)
(2018).
(8) Zainul, Rahadian. “Disain dan Modifikasi Kolektor dan Reflektor Cahaya
pada Panel Sel Surya Al/Cu2O-Gel Na2SO4.” (2015).
(9) Anhar, Azwir, Ramadhan Sumarmin, and Rahadian Zainul. “Measurement
of Glycemic Index of West Sumatera Local Rice Genotypes for Healthy
Food Selection.” Journal of Chemical and Pharmaceutical Research 8.8
(2016): 1035-1040.
(10) Mawardi, M., D. Deyundha, and R. Zainul. “Characterization of PCC
Cement by Addition of Napa Soil from Subdistrict Sarilamak 50 Kota
District as Alternative Additional Material for Semen Padang.” IOP
Conference Series: Materials Science and Engineering. Vol. 335. No. 1, IOP
Publishing (2018).
(11) Anwar, Mawardi, et al. “Study of Pb (II) biosorption from aqueous solution
using immobilized Spirogyra subsalsa biomass.” Journal of Chemical and
Pharmaceutical Research 7.11 (2015): 715-722.
(12) Yasthopi, Arief. “Photoelectrosplitting water for hydrogen production using
illumination of indoor lights.” Journal of Chemical and Pharmaceutical
Research 7.11 (2015): 57-67.
(13) Hafni. “Proses Pengolahan Air Bersih Pada PDAM Padang.” Jurnal
Momentum Vol.13 No.2 (2012): 12.
(14) Istingani, Erliza Noor dan Suprihatin. “PENINGKATAN KUALITAS
PENGOLAHAN AIR BERSIH DENGAN PERBAIKAN PROSES
OKSIDASI.” Journal of Env. Engineering & Waste Management, Vol. 2,
No. 2 (2017): 91.
(15) Santoso B, Setianto S, Hasanah M, Wijatmoko B, Supriyana E, Mohammad
H. “Mitigation of Land Movement using Self Potential Method in Ling-
Anjung Region Sumedang Regency.” EKSAKTA Berkala Ilmiah Bidang
MIPA, Vol.19, No.2 (2018).
(16) Paillard, H., Brunet, R. & Dore, M. “Optimal conditions for applying an
ozone/hydrogen peroxide oxidizing system.” Water Res., 22 (1988): 99.
(17) Susana, Tjutju. “AIR SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN.” Oseana,
Volume XXVIII, Nomor 3 (2003): 17.
(18) Asmadi, dkk. Teknologi pengolahan air minum. Yogyakarta: Gosyen
Publishing, 2011.
(19) BPPT. Teknologi pengolahan air minum. Jakarta, 1999.
(20) Schroeder,E.D. Water and wastewa-ter treatment. Hill: Mc Graw:357 pp,
1977.
(21) Ross, D. A. Introduction to Oceanogra-phy. New York: Meredith
Corporation:106-124, 1970.
(22) Wardhana,W.A. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi
Offset: 284 hal, 1999.
(23) Sumarni dan Gatot Eko Subroto. “PENGOLAHAN AIR BERKUALITAS
RENDAH MENJADI AIR DOMESTIK NON KONSUMSI.” Jurnal
Rekayasa Vol. 13 No.3 (2009): 291-298.
(24) Nur Laili, Qinan Maulana Binu Soesanto, Rendi Febrianda, Trina Fizzanty,
Dini Oktaviyanti, Sigit Setiawan, dan Wati Hermawati. “Inovasi Berbasis
Pengguna: Survei Industri Teknologi Pengolahan Air Bersih di Indonesia.”
Jurnal Manajemen Teknologi, Vol.15 No.2 (2016): 110-120.
(25) Tangkilisan N., Semuel V ., Kirauhe V ., & Mungga E. “Rencana
pembangunan dan pengelolaan sumber daya wilayah pesisir desa talise.”
kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, 1999.
(26) Gopalakrishnan, S. & Damanpour, F. “A review of innovation research in
economics, sociology and technology management.” International Journal
of Management Science, 25(1) (1996): 15-28.
(27) Rhee J., Park T & Lee D.H. “Drivers of innovativeness and performance for
innovative SMEs in South Korea: mediation of learning orientation.”
Technovation, 30 (1) (2010): 65-75.
(28) Bappenas. “Pembangunan air minum dan sanitasi berbasis inovasi
teknologi.” Lokakarya Pengembangan Strategi Lokalisasi Teknologi Air
Minum (2014).
(29) OECD. Oslo Manual, guidelines for collecting and interpreting innovation
data. A joint publication of OECD and Eurostat, 2005.
(30) WASPOLA. “Kebijakan Nasional dalam Pembangunan Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat.” Departemen Permukiman
dan Prasarana Wilayah, Bappeda (2003).
(31) Fagerberg, J. Innovation: a guide to the literature. the many guises of
innovation: what we have learnt and where we are heading. Statistic
Canada: Ottawa, 2003.
(32) Michie, J. & Sheehan, M. “ Labour market deregulation “Flexibility” and
innovation.” Cambridge Journal of Economics, 27 (2003): 123-143.
(33) Lazic, Z. Innovation decision making framework. A thesis submitted to the
college of graduate studies and research. Saskatoon: Department of Civil
Engineering, University of Saskatchewan, 2007.
(34) Prihadyanti, D. “Process and source of innovation in SME: case of
indonesia's food and beverage firms.” Jurnal Manajemen Teknologi, 12(3)
(2013): 319-329.
(35) Cassiman, B. & R. Veugelers. “R&D cooperation and spillover: some
empirical evidents from Belgium.” American Economic Review,92 (2002):
1169-1184.
(36) Lettl, C.“User involvement competence for radical innovation.” Journal of
Engineering and Technology Management, 24 (2007): 53-75.
(37) Luethje, C. Customer as co-inventor: an empirical analysis of customer-
driven innovations in the field of medical equipment. Glasgow : Annual
Conference of the European Marketing Academy (EMAC), 2003.
(38) Luethje C., Herstatt C., & Von Hippel E. “User-innovators and local
knowledge: the case of mountain biking.” Research Policy, 34 (2005): 951-
965.
(39) Yoshida,D., Miyazawa, J. & Takahashi S. “Role of community in user
innovation generation and diffusionfocusing on non-brand communities in
the mountain climbing market.” Technological Forecasting and Social
Change, 88 (2014): 1-15.
(40) Harirchi G. & Chaminade C. “Exploring the relation between the degree of
novelty of innovations and userproduces interaction across different income
regions.” World Development Journal, 57 (2014): 19-31.
(41) Castellacci F. & Archibugi D. “The technology clubs: the distribution of
knowledge across nation.” Research Policy, 37(10) (2008): 1659-1673.
(42) Zainul, Rahadian. “Effect of Temperature and Particle Motion Against The
Ability of ZnO Semiconductor Photocatalyst in Humic Acid.” (2016).
(43) Zainul, R, et al. “Thermal and Surface Evaluation on The Process of
Forming a Cu2O/CuO Semiconductor Photocatalyst on a Thin Copper
Plate.” IOP Conference Series: Materials Science and Engineering. Vol.
335. No. 1. IOP Publishing (2018).
(44) Andiani, Indri. Analisis Struktur-Perilaku-Kinerja Industri Susu Di
Indonesia [skripsi]. Bogor: Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi
Dan Manajemen ITB, 2006.
(45) Said, Nusa Idaman. “TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
DENGAN PROSES BIOFILM TERCELUP .” Jurnal Teknologi
Lingkungan, Vol.1, No. 2 (2000): 101.
(46) Djonoputro, Rahadi, et. all. Opsi Sanitasi yang Terjangkau untuk Daerah
Spesifik. Jakarta: Water and Sanitation Program, 2010.
(47) Fitriyah & Zacky Maulana. “TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR
BERSIH.” JURNALIS Vol. 1 No. 1 (2018): 63.
(48) Iqbal, M, Imanuel dan S. Nasir . “Pengolahan Air Rawa sebagai Sumber Air
bersih Menggunakan Membran Keramik.” Hasil penelitian Mahasiswa
Jurusan Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya (2010).
(49) G, Alaerts dan S.S. Santika. Metoda Penelitian Air. Surabaya: Usaha
Nasional, 1987.
(50) Said, Nusa Idaman dan Arie Herlambang. Pengolahan Air Bersih Dengan
Proses Saringan Pasir Lambat Up Flow. Jakarta: Kelompok Teknologi
Pengolahan Air Bersih dan Limbah Cair, BPPT- Lingkungan, 1999.
(51) Birdi, G.S. Water Supply and Sanitary Engineering. NaiSarakDelhi:
Dhanpat ray & Sons, 1979.
(52) Zainul R, Wardani S. “The Hydrogen Generator Performance of Sandwich
Designed 4/4 Al-Cu Plates.” Vol 20 No 1 : EKSAKTA : Berkala Ilmiah
Bidang MIPA (2019).
(53) Zainul, Rahadian. “Design and Modification of Copper Oxide Electrodes
for Improving Conversion Coefficient Indoors Lights (PV-Cell)
Photocells.” (2016).
(54) Zainul, Rahadian, et al. “Disain Geometri Reaktor Fotosel Cahaya Ruang.”
Jurnal Riset Kimia 8.2 (2015): 131.
(55) Zainul, Rahadian, et al. “Modifikasi dan Karakteristik IV Sel Fotovoltaik
Cu2o/Cu-Gel Na2SO4 Melalui Iluminasi Lampu Neon.” Eksakta 2 (2015):
50.
(56) Zainul, Rahadian. “Determination of the half-life and the quantum yield of
ZnO semiconductor photocatalyst in humic acid.” (2016).
(57) Liza, Yulia Mona, et al. “Sol Gel: Principle And Technique (A Review).”
(2018).
(58) Febriani, Sari Safitri, et al. “A Review Solid Stated: Principles and
Methode.” (2018).
(59) Dinata, Agil Aditya, et al. “A Review Chemical Vapor Deposition: Process
And Application.” (2018).
(60) Zainul, Rahadian, and CV Berkah Prima. “Desain Geometri Sel PV.”
(2017).
(61) Fatimah, Putri, et al. “A REVIEW Teknik Blended: Prinsip dan Dasar-
Dasar.” (2018).
(62) Zainul, Rahadian, and Indang Dewata. “Determination of pH-BOD-COD
and degradation in batang arau watersheds at Padang city.” (2015).
(63) JANNAH, ANNISA RAYHANNY. “PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN ASAM BASA MENGGUNAKAN APLIKASI
ANDROID BERBASIS CHEMISTRY TRIANGLE KELAS XI SMA/MA
JURNAL.” (2017).
(64) Kurniawati, Desy, et al. “Biosorption of Pb (II) from aqueous solutions
using column method by lengkeng (Euphoria logan lour) seed and shell.”
Journal of Chemical and Pharmaceutical Research 7.12 (2015): 872-877.
(65) Firdaus, Amalia, and Rahadian Zainul. “SESIUM KLORIDA (CsCl):
TRANSPORT ION DALAM LARUTAN.” (2018).
(66) Zainul, Rahadian, et al. “Studi Dinamika Molekular dan Kinetika Reaksi
pada Pembelahan Molekul Air untuk Produksi Gas Hidrogen.” (2017).
(67) Zainul, Rahadian. “Disain, Metode dan Penggunaan Software Pembelajaran
Kimia Berbasis It Untuk Aktivitas Kelas dan Laboratorium Berbasis Inkuiri
Terbimbing.” (2016).
(68) Alfionita, Tica, and Rahadian Zainul. “Calcium Chloride (CaCl2):
Characteristics and Molecular Interaction in Solution.” (2019).
(69) Yuliani, Febri, and Rahadian Zainul. “Analisis Termodinamika Molekul
Magnesium Sulphate (MgSO4).” (2018).
(70) Feronika, Nur Intan, and Rahadian Zainul. “Kalium Permanganat:
Termodinamika Mengenai Transport Ionik dalam Air.” (2018).
(71) Lubis, Amalia Putri, and Rahadian Zainul. “Interaksi Molekuler Amonium
Hidroksida.” (2018).
(72) Syafei N. “Events of corrosion phenomena on carbon steel pipes in
environment of sea water and ammonia solutions due to the presence of
sweet gas.” Vol 20 No 1 ): EKSAKTA : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (2019).
(73) Fadjria, Neri, and Rahadian Zainul. “ISOLATION AND MOLECULAR
IDENTIFICATION OF FRESHWATER MICROALGAE IN MANINJAU
LAKE WEST SUMATERA.” Der Pharmacia Lettre, 8 (20) (2016): 177-
187.
(74) Zainul,Rahadian, Jon Effendi, Mashuri Mashuri. “Phototransformation of
Linear Alkylbenzene Sulphonate (LAS) Surfactant Using ZnO-CuO
Composite Photocatalyst.” International Conference on Basic Sciences and
Its Applications (2018): 235-247.
(75) Tamarani,A, R Zainul and I Dewata. “Preparation and characterization of
XRD nano Cu-TiO2 using sol-gel method.” Journal of Physics: Conference
Series (2019).
(76) Husna, Hafzhatul, and Rahadian Zainul. “A Review: Aspek Termodinamika
LiNO3 dalam Larutannya.” (2019).
(77) Husna, Aulia Dinul, and Rahadian Zainul. “Analisis Molekular dan
Karakteristik Hidrogen Sianida (HCN).” (2019).
(78) Nurfadilah, Kuntum Kh, and Rahadian Zainul. “Kalium Nitrat (KNO3):
Karakteristik Senyawa dan Transpor Ion.” (2019).
(79) Shafitri, Mutia, and Rahadian Zainul. “Vanadium Pentaoksida (V2O5):
Termodinamika Molecular dan Interaksi Ion dalam Larutan.” (2019).
(80) Delvi, Intan Prima, and Rahadian Zainul. “Mercury (II) Nitrate (Hg (NO3)
2): Interaksi Molekul dan Adsorpsi Hg dengan Karbon Aktif.” (2019).
(81) Sari, Era Sukma Jelita, and Rahadian Zainul. “Nitrogen Triflorida (NF3):
Termodinamika dan Transpor Elektron NF3.” (2019).
(82) Zainul,Rahadian, Nurashikin Abd Azis, Illyas Md Isa, Norhayati Hashim,
Mohamad Syahrizal Ahmad, Mohamad Idris Saidin and Siriboon Mukdasai.
“Zinc/Aluminium–Quinclorac Layered Nanocomposite Modified Multi-
Walled Carbon Nanotube Paste Electrode for Electrochemical
Determination of Bisphenol A.” Sensors : 19(4) (2019).
(83) Anitra, Novi, Barlah Rumhayati, and Catur Retnaningdyah. “Evaluasi
Potensi Sedimen Perairan Sebagai Sumber Kontaminan Logam Berat (Pb,
Cu, Zn) Di Badan Air Pada Wilayah Reklamasi Lumpur Lapindo.”
ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia 12.2 (2016): 142-154.
(84) Rohaeti, Eli, Endang W. Laksono, and Anna Rakhmawati. “BACTERIAL
CELLULOSE FROM RICE WASTE WATER AND ITS COMPOSITE
WHICH ARE DEPOSITED NANOPARTICLE AS AN
ANTIMICROBIAL MATERIAL.” Alchemy jurnal penelitian kimia 12.1
(2016): 70-87.
(85) Yulianur, B. C. A., M. Rizalihadi, and R. Benara. “A preliminary study on
rainfall interception loss and water yield analysis on Arabica Coffee plants
in Central Aceh Regency, Indonesia.” Aceh International Journal of Science
and Technology 1.3 (2012): 94.
(86) Heraldy, Eddy, Khoirina Dwi Nugrahaningtyas, and Heriyanto Heriyanto.
“CALCINATION ON Ca-Mg-Al HYDROTALCITE FROM BRINE
WATER AND ITS CHARACTERIZATION.” ALCHEMY Jurnal
Penelitian Kimia 13.2 (2017): 205-216.
(87) Yunarsih, Ni Made, Manuntun Manurung, and Ketut Gede Dharma Putra.
“EFEKTIFITAS MEMBRAN KHITOSAN DARI KULIT UDANG
GALAH (Macrobanchium rosenbergii) UNTUK MENURUNKAN
FOSFAT.” CAKRA KIMIA (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry).
(t.thn.).
(88) Aji, Zaenal Panutup, and Surijadi Surijadi. “Teknik Pengukuran Kenaikan
Temperature Belitan Motor Induksi Menggunakan Metode Resistansi.”
Berita Litbang Industri 3.2 (2014): 57-62.
(89) Mawardi, et al. “Characterization of napa soil and adsorption of Pb (II) from
aqueous solutions using on column method.” INA-Rxiv (2018).
(90) Yurmaniati, and Rahadian Zainul. “SILVER SULFATE (Ag2SO4):
MOLECULAR ANALYSIS AND ION TRANSPORT.” INA-Rxiv (2018).
(91) Artika, Puti I., and Rahadian Zainul. “Potassium Bromide (kbr):
Transformasi Ionik Dan Sifat Temodinamika Dalam Larutan.” INA-Rxiv
(2018).
(92) Sari, Monita, and Rahadian Zainul. “Kalium Dikromat (K2Cr2O7)
Spektroskopi Dan Transpor K2cr2o7.” INA-Rxiv (2018).
(93) Horiza H, Azhar M, Efendi J. “EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI
INULIN DARI UMBI DAHLIA (Dahlia sp.L) SEGAR DAN DISIMPAN.”
Vol 18 No 01 : EKSAKTA Berkala Ilmiah Bidang MIPA (2017).
(94) UMROH, UMROH. “KEMAMPUAN TANAMAN AIR PURUN
(Lepiromia micronata) DALAM MENYERAP LOGAM BERAT (Pb, Cu
dan Zn) DI BEKAS PENAMBANGAN TIMAH.” Akuatik: Jurnal
Sumberdaya Perairan 5.1 (2011).
(95) Iryani I, Iswendi I, Katrina IT. “UJI AKTIVITAS ANTI DIABETES
MELLITUS SENYAWA METABOLIT SEKUNDER FRAKSI AIR DARI
BERAS KETAN HITAM ( Oryza satival. Var glutinosa) PADA MENCIT
PUTIH.” Vol 18 No 01 : EKSAKTA Berkala Ilmiah Bidang MIPA (2017).
(96) Azhar M, Ahda Y, Ihsanawati I, Puspasari F, Mawarni S, Risa B, Natalia D.
“SKRINING BAKTERI PENDEGRADASI INULIN DARI RIZOSFER
UMBI DAHLIA MENGGUNAKAN INULIN UMBI DAHLIA.” Vol 18 No
02 : EKSAKTA Berkala Ilmiah Bidang MIPA (2017).
(97) DARMAWAN, BOBY DANI. “PENGARUH PEMUPUKAN SUSULAN
TERHADAP KUALITAS MEDIA DAN PROSES BUDIDAYA UDANG
VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) PADA TAMBAK TRADISIONAL
PLU.” Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan 2.2 (2008).
(98) Prihatini, R. “PEMANFAATAN AIR KELAPA UNTUK
MENINGKATKAN PERTUMBUHAN AKAR STEK TUNAS AKSILAR
Andrographis paniculata Nees.” Vol 18 No 02 : EKSAKTA Berkala Ilmiah
Bidang MIPA (2017).
(99) DARMAWAN, BOBY DANI. “PEMANFAATAN EKSTRAK KUNYIT
DAN BAWANG PUTIH SEBAGAI NUTRISI TAMBAHAN ALAMI
PADA PAKAN DAN APLIKASINYA TERHADAP BENIH IKAN LELE
DUMBO (Clarias gariepinus).” Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan 2.1
(2008).
(100) Huda, N. “ PENGARUH EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis
paniculata Nees.) TERHADAP SIKLUS ESTRUS MENCIT (Mus
musculus L. Swiss Webster).” Vol 18 No 02 : EKSAKTA Berkala Ilmiah
Bidang MIPA (2017).
(101) Sari, A. “POTENSI ANTIOKSIDAN ALAMI PADA EKSTRAK DAUN
JAMBLANG (Syzigium cumini (L.) Skeels).” Vol 18 No 02 : EKSAKTA
Berkala Ilmiah Bidang MIPA (2017).
(102) Apriza, Sastra, Wahyu Adi, and Eva Utami. “Keanekaragaman ikan karang
di Perairan Rebo Sungailiat, Bangka.” Akuatik: Jurnal Sumberdaya
Perairan (2016): 36-41.
(103) Lestari, Sri, and Ika Amalia Kartika. “PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL
DARI AMPAS BIJI JARAK PAGAR PADA BERBAGAI KONDISI
PROSES PARTICLE BOARD PRODUCTION FROM CAKE OF
JATROPHA SEED ON DIFFERENT PROCESS CONDITIONS.” (t.thn.).
(104) Ningsih, Fitria, and Umroh Umroh. “PERBANDINGAN
KEBERHASILAN PENETASAN TELUR PENYU SISIK (Eretmochelys
imbricata) DI PENANGKARAN PENYU PANTAI TONGACI DAN UPT
PENANGKARAN PENYU GUNTUNG.” Akuatik: Jurnal Sumberdaya
Perairan 11.1 (2017).
(105) Syafei, N. “ANALISA FENOMENA KOROSI PELAT PIPA BAJA
KARBON API 5L-X65 DALAM LARUTAN 250 ML ASAM ASETAT
DAN 4750 ML AQUADES PADA KONDISI GAS CO2 DAN H2S
JENUH PADA SUHU RUANG.” Vol 18 No 02 : EKSAKTA Berkala Ilmiah
Bidang MIPA (2017).
(106) Kartika, Ika Amalia, Iddea Qodriaza Kautsar, and Farah Fahma.
“PEMBUATAN BINDERLESS PAPAN PARTIKEL DARI BUNGKIL
JARAK KEPYAR (Ricinus communis L.).” E-jurnal Agro-Industri
Indonesia 4.1 (2015).
(107) Maulana, Maulana, and Umroh Umroh. “EFEKTIVITAS LARUTAN
ASAM CUKA DAN JERUK KUNCI UNTUK MENURUNKAN
KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb (TIMBAL) DALAM DAGING
KERANG DARAH (Anadara granosa.” Akuatik: Jurnal Sumberdaya
Perairan 11.1 (2017): 12-17.
(108) Habibi, Ahmad, Wahyu Adi, and Indra Ambalika Syari. “KESESUAIAN
WISATA PANTAI UNTUK REKREASI DI PULAU BANGKA.” Akuatik:
Jurnal Sumberdaya Perairan 11.1 (2017).
(109) Bukhari, Bukhari, Wahyu Adi, and Kurniawan Kurniawan.
“PENDUGAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI
BERDASARKAN DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN
KLOROFIL-a DI PERAIRAN BANGKA.” Jurnal Perikanan Tangkap:
Indonesian Journal of Capture Fisheries 1.03 (2017).
(110) Santoso, B. “IDENTIFIKASI AKUIFER MENGGUNAKAN METODE
GEOLISTRIK RESISTIVITAS DI DAERAH BEBANDEM, KARANG
ASEM, BALI.” (t.thn.).
(111) Joebaedi K, Parmikanti K, Badrulfalah B. “First Order Space Time
Autoregressive Stationary Model on Petroleum Data.” Vol 19 No 2 :
EKSAKTA Berkala Ilmiah Bidang MIPA (2018).
(112) Mulia, M. “ISOLASI KUMARIN DARI KULIT BUAH LIMAU SUNDAI
(Citrus nobilis Lour).” Vol 18 No 02 : EKSAKTA Berkala Ilmiah Bidang
MIPA (2017).
(113) IBRAHIM, BUSTAMI, ANNA C. ERUNGAN, and NONI DWI SARI.
“PENGARUH RASIO COD/NO3 PADA PARAMETER BIOKINETIKA
PROSES DENITRIFIKASI LIMBAH CAIR INDUSTRI PERIKANAN
DENGAN LUMPUR AKTIF.” Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan 3.1
(2009).
(114) Tutuarima, T. “SIFAT FISIK DAN KIMIA MARMALADE JERUK
KALAMANSI (Citrus microcarpa) : KAJIAN KONSENTRASI PEKTIN
DAN SUKROSA Physical and Chemical Properties of Marmalade Citrus of
Calamondin (Citrus microcarpa) : Study of Pectin and Sucrose
Concentrations.” Vol 18 No 02 : EKSAKTA Berkala Ilmiah Bidang MIPA
(2017).
(115) Yuliawati, Lilik. Analisis Struktur, Perilaku, Dan Kinerja Industri Makanan
Dan Minuman Di Indonesia . Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 2 (2017): 266.
(116) Syamsu, Khaswar, Renny Pespitasari, and Han Roliadi. “PENGGUNAAN
SELULOSA MIKROBIAL DARI NATA DE CASSAVA DAN SABUT
KELAPA SEBAGAI PENSUBSTITUSI SELULOSA KAYU DALAM
PEMBUATAN KERTAS.” E-jurnal Agro-Industri Indonesia 1.2 (2012).
(117) Sofyanita S, Octaria Z. “Fenthion Compound Degradation in the Pesticide
Bayleton 500 ec in Sonolysis, Ozonolysis and Sonozolysis with Addition of
TiO2-anatase.” Vol 19 No 2 : EKSAKTA Berkala Ilmiah Bidang MIPA
(2018).
(118) Kartika, Ika Amalia, and Yuyun Pujiastuti. “Optimasi Produksi Biodiesel
Dari Biji Jarak Pagar Melalui Transesterifikasi in Situ Menggunakan
Metode Respon Permukaan.” E-jurnal Agro-Industri Indonesia 1.2 (2013).
(119) Aprilyanti, Fitriyana Ayu, and Ika Amalia Kartika. “PENGARUH WAKTU
REAKSI DAN RASIO HEKSAN/TOTAL PELARUT TERHADAP
RENDEMEN DAN KUALITAS BIODIESEL PADA PROSES
TRANSESTERIFIKASI IN SITU BIJI JARAK PAGAR THE
INFLUENCE OF REACTION TIME AND HEXANE TO TOTAL SOL.”
(t.thn.).
(120) Farabi, Aldian. “AN ANALYSIS AND DESIGN OF DECISION
SUPPORT SYSTEMS FOR SUGAR CANE HARVESTING (CASE
STUDY IN PT. RAJAWALI II UNIT PG. JATITUJUH,
MAJALENGKA).” E-jurnal Agro-Industri Indonesia 1.1 (2012).
(121) Raharja, Sapta, and Dwi Cahyani. “Isolasi Dan Identifikasi
Monoasilgliserol Omega-3 (Monoester Omega-3).” E-jurnal Agro-Industri
Indonesia 3.1 (2015).
(122) Sukardi, Fika Aras Ardita. “Analysis Of Paper Defect Reduction In Paper
Industry With Lean Six Sigma Approach.” E-jurnal Agro-Industri
Indonesia 1.1 (2012). (2012).
(123) Widayat, Wahyu. “TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR MINUM DARI
AIR BAKU YANG MENGANDUNG KESADAHAN TINGGI.” JAI
Vol.4, No.1 (2008): 19.
(124) Djatna, Taufik, Hartrisari Hardjomidjojo, and Tanti Meylani. “PREDIKSI
PERBAIKAN LAYANAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS
BERTAHAN (SURVIVAL ANALYSIS)(STUDI KASUS PT. MITRA
NASIONAL KUALITAS JAKARTA).” E-jurnal Agro-Industri Indonesia
1.2 (2012).
(125) Marsidi, Ruliasih. “PENGKAJIAN KEMAMPUAN TEKNOLOGI
PENGOLAHAN AIR MINUM SKALA KECIL.” Tek.Ling,P3TL-
BPPT.4(3) (2003): 177 .
(126) Herlina, Lien. “Strategi Penetrasi Pasar Produk Pasta Gigi Gambir untuk
Perawatan Gigi Anak.” E-jurnal Agro-Industri Indonesia 3.1 (2015).
(127) Yuliasih, Indah, and Nabilah Aisyah. “Pengembangan model bisnis manisan
cabai merah (Capsicum annum).” E-jurnal Agro-Industri Indonesia 4.1
(2015).
(128) Andayani, Akbar, and Ani Suryani Sukardi. “Desain produk makanan
ringan untuk ibu hamil dengan menggunakan quality function deployment
(QFD).” E-jurnal Agro-Industri Indonesia 4.1 (2015).
(129) Purnasari, Hasti, Taufik Djatna, and Hartrisari Hardjomidjojo.
“EVALUASI LAYANAN PELANGGAN BERBASIS QUALITY
FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) STUDI KASUS: PT. MITRA
NASIONAL KUALITAS, JAKARTA.” E-jurnal Agro-Industri Indonesia
1.2 (2012).
(130) Pertanian, Departemen Teknologi Industri. “Usulan Desain Model Bisnis
Lapis Bogor Sangkuriang.” (t.thn.).
(131) Joebaedi K, Susanti D, Warwah N, Parmikanti K, Badrulfalah B. “Factors
Affecting the Amount of Investment Loans in Commercial Banks with the
Application of Linear Regression Analysis Methods.” Vol 20 No 1 :
EKSAKTA : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (2019).
(132) Ramalisa Y, Febriyanti A, Multahadah C. “Analysis of Non Hierarchical
Bomb for Collection of Community Health Degrees in Jambi and Muaro
Jambi City.” Vol 20 No 1 : EKSAKTA : Berkala Ilmiah Bidang MIPA
(2019).
(133) Putri D, Fifendy M, putri M. “DIVERSITAS BAKTERI ENDOFIT PADA
DAUN MUDA DAN TUA TUMBUHAN ANDALEH (Morus macroura
miq.).” Vol 19 No 1 : EKSAKTA Berkala Ilmiah Bidang MIPA (2018).
(134) Nofialdi, Irawadi Jamaran, et al. “Model pemilihan tingkat teknologi,
sumber pembiayaan dan kelembagaan usaha dalam pengembangan
agroindustri berbasis nagari dengan proses jejaring analitik.” E-jurnal Agro-
Industri Indonesia 1.2 (2012).
(135) Djatna, Taufik, and Ida Bagus Dharma Yoga Santosa. “PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS PRODUKSI KECAP PADA LINI PERAKITAN
DENGAN PENDEKATAN LEAN PRODUCTION A PRODUCTIVITY
IMPROVEMENT IN THE SOY SAUCE ASSEMBLY LINE BY USING
THE LEAN PRODUCTION APPROACH.” (t.thn.).
(136) Fitrahani, Lintang Zulqaida, and Nastiti Siswi Indrasti. “KARAKTERISASI
KONDISI OPERASI DAN OPTIMASI PROSES PENGOLAHAN AIR
LIMBAH INDUSTRI PANGAN.” E-jurnal Agro-Industri Indonesia 1.2
(2012).
(137) Gameissa, Mutiara Windika. “ADVANCED TREATMENT OF FOOD
INDUSTRY WASTEWATER BY ELECTROCOAGULATION USING
STAINLESS STEEL ELECTRODES.” E-jurnal Agro-Industri Indonesia
1.1 (2012).
(138) JUICE, IMPROVEMENT OF CONDITION OF DATE. “PERBAIKAN
KONDISI PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI SARI
KURMA IMPROVEMENT OF CONDITION OF DATE JUICE
INDUSTRY WASTEWATER TREATMENT PROCESS.” (t.thn.).
(139) Horiza, H. “The influence of the use of activated carbon Fibres of the cane
Against the drop in Salinity In the well Dig In RT 003 RW 006 Village Cape
Town Unggat Tanjungpinang Year 2017.” Vol 19 No 1 : EKSAKTA Berkala
Ilmiah Bidang MIPA (2018).
(140) Advinda, L. “PERTUMBUHAN STEK HORIZONTAL BATANG JARAK
PAGAR (Jatropha curcas L.) YANG DIINTRODUKSI DENGAN
PSEUDOMONAD FLUORESEN.” Vol 19 No 1 : EKSAKTA Berkala
Ilmiah Bidang MIPA (2018).
(141) Nurlina, Nurlina, and Ari Widiyantoro. “CYTOTOXIC COMPOUND
FROM ETHYL ACETATE FRACTION OF Brucea javanica (L.) Merr
FRUIT AGAINST HeLa CELL LINE.” ALCHEMY Jurnal Penelitian
Kimia 11.1 (2016): 58-71.
(142) Priyantika,Devi., Selestin Nisfu Choiriyah, Dian Iswahyu Hadi, Christina
Tri Restuti,Dina Rahayuning Pangestuti. “Pengendalian Mutu Air Bersih
Menggunakan Teknologi Nano Filtrasi sebagai Upaya Meningkatkan
Derajat Kesehatan Masyarakat Desa Vokasi Mranak Demak Jawa Tengah.”
Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol. 3 No.2 (2013): 51.
(143) Widayat, Wahyu. “TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIRMINUM DARI
AIR BAKU YANG MENGANDUNGKESADAHAN TINGGI .” JAI
Vol.4, No.1 (2008): 19.
(144) Krismayasari, Damiyana dan Sugito . “APLIKASI TEKNOLOGI
FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL
OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA.” Jurnal
Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 01 – Januari 2014 – ISSN : 1412-1867
(t.thn.).
(145) Augusto, M. & Coelho, F. “ Market orientation and new to the world
products: exploring the moderating effects of innovativeness, competitive
strength, and environmental forces.” Industrial Marketing Management, 38
(1) (2009): 94-108.
(146) Yuliasih, Indah, and Fahmi Tri Wendrawan. “Pengembangan Model Bisnis
Produk Dodol Rumput Laut (Euchema Cottonii).” E-jurnal Agro-Industri
Indonesia 3.1 (2015).
(147) Cantamessa, M., Messina, M., & Montagna, F. “Multi-stakeholder analysis
of requirements to design real innovations.” ICED13, Seul (2013): 19-22.
(148) Johansson, M.,Jacob, M., & Hellström,T. “The strength of strong ties:
university spin-offs and the significance of historical relations.” The Journal
of Technology Transfer, 30(3) (2005): 271–286.
(149) Nambisan, S. “Designing virtual customer environments for new product
development: toward a theory.” Academy of Management Review 27 (2002):
392–413.
(150) Bogers, M., & West, J. “Managing distributed innovation: strategic
utilization of open and user innovation. .” Creativity and Innovation
Management , 21 (2012): 61–75.

Anda mungkin juga menyukai