Laporan PKP MTK Edit
Laporan PKP MTK Edit
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Undang – undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistim Pendidikan Nasional pasal
57 menyatakan bahwa evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu
pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitaspenyelenggara pendidikan
kepada pihak – pihak yang berkepentingan .evaluasi dilakukan terhadap peserta
didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk
semua jenjang, satuan, dan jenisn pendidikan,
Ujian Nasional (UN) dan ijian sekolah berstandar Nasional (USBN)
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari system pendidikan nasional. UN
adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan
persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian
Pendidikan. Sebagain bagian dari evaluasi Indonesia melakukan benchmark
internasional dengan mengikuti trends in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) dan programe for International Student Assessment ( PISA ).
Hasil pengukuran capaian siswa berdasar UN ternyata selaras dengan capaian
PISA maupun TIMSS. Hasil UN 2018 menunjukan bahwa siswa – siswa masih
lemah dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi ( Highher Order Thinking Skill )
seperti menakar,menganalisa, dan mengevaluasi. Oleh karena itu siswa harus
dibiasakn dengan soal – soal dan pembelajaran yang berorientasi kepada
keterampilan berpikir tingkat tinggi ( Highher Order Thinking Skill ) agar terdorong
kemampuan berpikir kritisnya.
Salah satu upaya Kementrian Pendidikan dan kebudayaan melalui Direktorat
Jendrel Guru dan Tenaga Kependidikan ( Ditjen GTK ) imtuk meningkatkan kualitas
pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas siswa adalah
menyelenggarakan program Prningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP).
B. Dasar Hukum
2
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Pendidikan Khusus.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran
Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan
Pendidikan.
a. urang aktif cenderung bicara sendiri dengan teman
2. Analisis Masalah
Dari beberapa identifikasi masalah yang telah dipaparkan pada latar belakang,
20. Tujuan
3
b. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas peningkatan kompetensi
aktivitas guru.
dilakukan.
kompetensi pembelajaran.
Manfaat
1. Bagi Guru
2. Bagi Siswa
PKP dapat menjadi model bagi siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil
belajarnya.
3. Bagi Sekolah
4
Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan /
5
BAB II
PEMBAHASN
A. PKP
1. Pengertian
Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran, selanjutnya akan disingkat
dengan Program PKP, merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan,
sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Program ini
merupakan bagian dari program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang
diamanatkan oleh Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan
kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap,
berkelanjutan untuk meningkatkan keprofesiannya. Pada Program PKB terdahulu
yang dikembangkan oleh Ditjen GTK sebelumnya, yang didasarkan pada hasil Uji
Kompetensi Guru, berfokus pada peningkatan kompetensi guru khususnya
kompetensi pedagogi dan profesional. Sedangkan Program PKP lebih berfokus pada
upaya mencerdaskan siswa melalui pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
2. Kegiatan
Penyiapan Program PKP yang mempertimbangkan pendekatan kewilayahan,
atau dikenal dengan istilah zonasi, dilaksanakan oleh Ditjen GTK mulai dari
penyusunan Pedoman Program PKP Berbasis Zonasi, Petunjuk Teknis Program PKB
Pembelajaran (RPP), soal tes awal dan tes akhir serta instrumen penjaminan mutu.
Pedoman ini memberikan gambaran utuh tentang Program PKP Berbasis Zonasi.
6
tentang pelaksanaan pelatihan khususnya skenario pelatihannya. Unit Pembelajaran
berisi materi pembelajaran dalam satu Kompetensi Dasar disertai dengan contoh
yang disusun oleh tim pengembang merupakan contoh RPP berorientasi keterampilan
Guru Inti yang masing-masing memiliki pola 60 Jam Pelajaran (JP), dan Pelatihan
1. Pengertian
(PKG), kelompok kerja guru (KKG), musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), dan
musyawarah guru bimbingan dan konseling (MGBK), yang selama ini dilakukan
7
BAB III
berikut :
1. Siklus pertama
a. Perencanaan
awal penulis, dibantu oleh teman sejawat terhadap hasil belajar siswa
8
(2) Menyiapkan alat dan sumber belajar.
(3) Menyiapkan alat pengumpulan data yang akan penulis dan teman
evaluasi akhir.
b. Pelaksanaan
pembelajaran.
c. Pengumpulan Data
d. Refleksi
2. Siklus kedua
a. Perencanaan
9
Pada tahap perencanaan siklus I diawali dengan refleksi dan
analisis awal penulis, dibantu oleh teman sejawat terhadap hasil belajar
(3) Menyiapkan alat pengumpulan data yang akan penulis dan teman
b. Pelaksanaan
langkah berikut :
10
c. Pengumpulan Data
akhir.
d. Refleksi
selanjutnya.
11
BAB IV
berikut :
Tabel 1
12
NABILA MAULANA
- -
IZATI
-
NIKO DWI ABADI
NUR AHMAD
4. - - -
KHOIRUL M.
ROHMAD ALIF
- -
SYAHFIAR
Jumlah ( % ) 5 (36%) 7(50%) 7(50%)
Keterangan : kriteria keberhasilan proses diskusi kelompok adalah 75% siswa menunjukkan keaktifan dalam
diskusi, penguasaan materi diskusi dan kemampuan merespon / menanggapi / menjawab
pertanyaan.
proses diskusi kelas masih jauh dari kriteria yang diharapkan (75%). Dari
1. 15 5 5 15 15 55
WILIS
UNTUNG BUDI
2. 15 15 5 15 10 60
SETIYO AGUNG
3. 10 10 10 15 15 60
RULI OKTALINA
4. 15 10 20 5 15 65
RENI MARLIANA
SAMSURI ARIP
5. 10 15 5 10 10 50
MUSTOPA
ADHI RAHMAT
6. 5 20 15 15 20 75
PRATAMA
13
FITRI NUR INDAH
7. 10 15 15 5 15 60
SARI
KHOIRUL NUR
8. 15 5 10 15 15 60
ROHMAD Z.
9. 5 10 15 20 5 55
LAZIMUL ARIFIN
10. 20 5 15 15 15 70
MARYANTI
NABILA MAULANA
11. 15 15 20 20 5 75
IZATI
12. 5 20 10 15 15 65
NIKO DWI ABADI
NUR AHMAD
13. 15 5 10 10 10 50
KHOIRUL M.
ROHMAD ALIF
14. 5 10 10 15 10 50
SYAHFIAR
JUMLAH 850
RATA-RATA 60,71
SKM : 6,5
Nilai tes akhir pada tabel di atas menggambarkan bahwa hasil siklus I
siwa baru 5 siswa atau 35,71% yang mencapai prosentase dan batas
minimal ketuntasan.
Dari hasil analisis dan refleksi penulis dan teman sejawat terhadap
14
b. Guru tidak membimbing siswa ketika diskusi.
belajar yang diharapkan tergambar dari : (1) Pengamatan proses diskusi (2)
Tabel 3
15
UNTUNG BUDI
-
SETIYO AGUNG
- -
RULI OKTALINA
RENI MARLIANA
SAMSURI ARIP
MUSTOPA
ADHI RAHMAT
PRATAMA
2.
FITRI NUR INDAH
SARI
KHOIRUL NUR
ROHMAD Z.
-
LAZIMUL ARIFIN
3.
MARYANTI
NABILA MAULANA
IZATI
NIKO DWI ABADI
NUR AHMAD
4. -
KHOIRUL M.
ROHMAD ALIF
- -
SYAHFIAR
Jumlah ( % ) 12 (86%) 11(79%) 11(79%)
Keterangan : kriteria keberhasilan proses diskusi kelompok adalah 75% siswa menunjukkan keaktifan dalam diskusi
kelas, penguasaan materi diskusi kelompok dan kemampuan merespon / menanggapi / menjawab
pertanyaan.
prosentase yang bagi penulis dan teman sejawat yang cukup mengagetkan
tetapi menggembirakan.
16
Sementara dari tes akhir siklus II juga menunjukkan perolehan hasil
Tabel 4
1. 20 10 5 15 15 65
WILIS
UNTUNG BUDI
2. 15 15 10 15 15 70
SETIYO AGUNG
3. 10 15 15 15 15 70
RULI OKTALINA
4. 20 15 20 10 20 85
RENI MARLIANA
SAMSURI ARIP
5. 15 20 10 20 15 80
MUSTOPA
ADHI RAHMAT
6. 10 20 15 15 20 80
PRATAMA
FITRI NUR INDAH
7. 15 15 15 15 15 75
SARI
KHOIRUL NUR
8. 20 10 15 20 20 85
ROHMAD Z.
9. 10 15 20 20 15 80
LAZIMUL ARIFIN
10. 20 10 20 15 15 80
MARYANTI
NABILA MAULANA
11. 20 20 20 20 10 90
IZATI
12. 15 20 15 10 15 75
NIKO DWI ABADI
NUR AHMAD
13. 20 10 15 20 15 80
KHOIRUL M.
ROHMAD ALIF
14. 10 15 15 20 10 70
SYAHFIAR
JUMLAH 1085
RATA-RATA 77,5
SKM : 6,5
17
Jumlah siswa tuntas : 14
siswa hanya satu siswa (7%) yang mendapat nilai pada batas minimal SKM
dan 13 siswa (93%) mendapat nilai di atas SKM, ini berarti ketuntasan
mencapai 100%.
B. Pembahasan
Tabel 5
Nilai
NO Nama Siswa
Siklus I Siklus II
1. 55 65
WILIS
UNTUNG BUDI SETIYO
2. 60 70
AGUNG
3. 60 70
RULI OKTALINA
18
4. 65 85
RENI MARLIANA
5. 50 80
SAMSURI ARIP MUSTOPA
6. 75 80
ADHI RAHMAT PRATAMA
7. 60 75
FITRI NUR INDAH SARI
KHOIRUL NUR ROHMAD
8. 60 85
Z.
9. 55 80
LAZIMUL ARIFIN
10. 70 80
MARYANTI
11. 75 90
NABILA MAULANA IZATI
12. 65 75
NIKO DWI ABADI
13. 50 80
NUR AHMAD KHOIRUL M.
14. 50 70
ROHMAD ALIF SYAHFIAR
Jumlah 850 1085
sebagai berikut :
Tabel 6
19
Berdasarkan yang disajikan di atas, perbaikan pembelajaran dalam dua
1. Siklus I
Berdasarkan hasil tes akhir katuntasan mencapai 35,71% dan siswa yang
2. Siklus II
20
Berdasarkan hasil ketuntasan mencapai 100% dan siswa yang aktif dalam
21
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
lebih mandiri.
B. SARAN
Berdasarkan hasil simpulan di atas, maka ada hal yang perlu dipertimbangkan
yaitu :
1. Guru hendaknya menggunakan alat peraga yang efektif dan efisien dalam
24
22
DAFTAR PUSTAKA
Terbuka.
Terbuka.
23