LAPORAN PRAKTIKUM
untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi dan Kesehatan yang dibimbing oleh Ir.
Nugrahaningsih, M.P dan Yunita Rakhmawati, S. Gz., M. Kes.
Disusun Oleh :
E. CARA KERJA
Didengar dan ditandai bunyi yang terdengar pertama dan terakhir kali
muncul saat raksa pada alat turun dan kemudian catat hasilnya
Menghitung kemampuan pernafasan
at
Menghitung hemoglobin darah
Dipasang blood lancets pada pen lanchets
Dioleskan dengan alcohol pada jari yang akan ditusuk dengan pen
lanchets dan kemudian ditusuk
F. DATA
1. Nama : Isma Sandra Pahlevi
2. Umur : 20 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Tinggi badan : 150 cm
5. Berat badan : 48 kg
6. Indek Massa Tubuh (IMT) : 21,33
7. Kadar glukosa darah : 70 mg/dl
8. Hb darah : 50 %
9. Kemampuan Pernapasan : Ulangan 1 = 1,9
Ulangan 2 = 2,1
Ulangan 3 = 2,4
Rata-rata = 2.133 ml.
10. Tekanan darah
a. Sistole : 90 mmHg
b. Diastole : 70 mmHg
11. Asam Urat : 6,3 mg/dl
12. Jenis Kerja/Aktivitas : Ringan
13. Riwayat Penyakit : Gejala tipes
14. Menu makan sehari :
No. Jenis Bahan Berat Bahan
1. Nasi 170 g
2. Ayam (tanpa tulang) 40 g
3. Tempe Goreng 20 g
4 Kubis (Sayur sop) 20 g
5. Wortel (sayur sop) 30
6. Kacang panjang (sayur sop) 8g
7. Kuah sayur sop 110 g
8. Abon sapi 100 g
9. Air Mineral 600 ml
10. Teh pucuk 350 ml
11 Susu cokelat 250 ml
12. Kacang tanah goreng 50 g
G. Analisis Data
1. Menghitung Indeks Masa Tubuh
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 48
𝐼𝑀𝑇 = 2
= = 21,33
(𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛) (1,5)2
Sehingga Indeks Masa Tubuh dari praktikan yaitu sebesar 21,33 kkal.
Setelah melalui perhitungan, maka dapat dilanjutkan menggunakan skala IMT yang dirujuk
dari Quedarusman dkk, (2013), yaitu sebagai berikut:
< 18 = berat kurang
18,5 – 22,9 = berat normal
> 23 = pre-obesitas
23 – 24,9 = obesitas ringan
25 – 29,9 = obesitas sedang
30 = obesitas berat
Berdasarkan skala IMT di atas, maka praktikan tergolong individu yang memiliki berat
badan normal.
2. Kadar Glukosa Darah
Data yang diperoleh berdasarkan pengukuran dengan stick glukosa darah dan
electrochemical meter, adalah 70 mg/dl. Data ini termasuk dalam skala keadaan kadar
glukosa darah yang rendah. Keadaan glukosa darah normal sekitar 100-140 mg/dl.
3. Kemampuan Pernapasan
Data yang diperoleh berdasarkan pengukuran dengan spyrometer didapatkan praktikan
memiliki kemampuan pernapasan sebesar 2.133 ml. Data ini menunjukkan keadaan di
bawah normal rentangan usia 18-20 tahun, yaitu sebesar 2.766 ml.
4. Tekanan Darah
Data yang diperoleh berdasarkan pengukuran dengan sphygmomanometer didapatkan
sistole 90 mmHg dan diastole 70 mmHg atau 90/70. Hal ini dapat dikatakan bahwa
praktikan memiliki tekanan darah rendah, karena angka sistole-diastole berada di bawah
normal, yaitu 110/90.
5. Asam Urat
Data yang diperoleh berdasarkan pengukuran dengan stick asam urat dan
electrochemical meter adalah 6,3 mg/dl. Rata-rata minimal kandungan asam urat dalam
darah pada orang dewasa tidak boleh lebih dari 4-6 mg/dl. Sehingga praktikan sedikit lebih
tinggi kadar asam uratnya.
6. Menghitung Hemoglobin Darah
Data yang diperoleh berdasarkan pengukuran adalah 50%. Data ini diperoleh dari warna
hasil titikan darah yang keluar dari praktikan, warna tersebut diidentifikasi berapa jumlah
hemoglobinnya dengan menggunakan buku yang telah ditentukan.
7. Menghitung kandungan gizi yang masuk
Kandungan gizi yang dimakan dapat dihitung dengan rumus:
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝
𝑘𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑖𝑧𝑖 = 𝑥 𝑘𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑖𝑧𝑖 𝐷𝐾𝐵𝑀
100
Vita Vita Mineral
Berat
No. Jenis Bahan Energi Karbohidrat Lemak Protein min min (Fe, Air
Bahan
A C Ca)
306
Nasi 170 g 67,66 g 0,51 g 5,1 g - -
1. kal
Ayam (tanpa
40 g 108 3,96 4.48 12,92 - - 1,96 4,8
2. tulang)
Tempe
20 g 70 2,0852 5,32 4,9 - - 125,4 7,36
3. Goreng
Kubis (Sayur 22,5 21,1
20 g 6,43 0,92 0,068 0,53 98 50,57
4 sop) 2 9
Wortel 27,6
30 g 8,4 1,89 0,15 0,21 6,6 3,6 13,8
5. (sayur sop) 3
Kacang 0,01
10 g 1 0,78 0,03 0,27 - 7,1 9,09
6. panjang 5
(sayur sop)
Kuah sayur
100 g 27 1 2 1,3 - - - 92,7
7. sop
1,77
Abon sapi 25 g 53 14,825 2,65 4,5 - - 37,5
8. 5
350
Teh pucuk 70 18 - - - - - 200
9. ml
250 220,
Susu cokelat 152,5 51,5 31,25 10 2,7 2,5 307,5
10 ml 75
Kacang
50 g 127 12,75 22 12,75 - - 2,05 1,25
11. tanah goreng
PAR= Physical Activity Ratio (jumlah energi yang dikeluarkan untuk jenis aktivitas per satuan
waktu tertentu.
35,045
PAL =
24 𝑗𝑎𝑚
= 1,46
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa praktikan per harinya membutuhkan 2102,7 kalori
untuk melakukan kegiatan. Dengan kata lain untuk satu harinya praktikan harus mengeluarkan
sejumlah kalori tersebut. Nilai kalori ini bersifat relatif, dipengaruhi juga dengan kondisi
praktikan dan jenis kegiatan apa yang dilakukan. Dengan dibutuhkan sejumlah kalori tersebut,
praktikan digolongkan menjadi pekerja ringan yakni pekerja ringan. Diketahui dari
menghitung PAL (Physical Activity Level).
10. Menghitung kebutuhan energi untuk angka metabolisme basal (AMB)
Perempuan = 14,7 B + 496
= 14,7 (48) + 496
= 1201,6 kkal
Keterangan, :
B = Berat badan
11. Menghitung kebutuhan energi total dengan aktivitas fisik
Setelah diketahui energi untuk metabolisme basal yang dinyatakan dalam kilokalori
(kkal), tahapan selanjutnya adalah menghitung kebutuhan energi total. Kebutuhan
energi total seseorang diperoleh dari faktor aktivitas fisik (hasil perhitungan nilai PAL)
dikalikan dengan jumlah energi metabolisme basal.
Hasil perhitungan kebutuhan energi total dinyatakan dalam kilokalori (kkal). Adapun
rumus untuk menghitung kebutuhan energi total dengan aktivitas fisik adalah sebagai
berikut :
Energi total = (1,46 x 1201,6)-500 kkal
1.186,5 +1113,5
Air (ml) 2300 Defisiensi
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa praktikan sangat kurang untuk mengkonsumsi air,
lemak, karbohidrat, protein, zat besi, vitamin A dan vitamin C karena makanan dan minuman
yang dikonsumsi masih belum memenuhi prasyarat. Sedangkan komponen gizi yang lainnya,
yakni kalsium memiliki kadar yang berlebih dalam komposisi bahan makanan.
15
𝑥 1254,336
100
Protein = = 470,376
4
60
100
𝑥 1254,336
Karbohidrat = = 188,1504
4
25
100
𝑥 1254,336
Lemak = = 34,8426
9
14. Susunan Menu makanan yang sesuai dengan AKG dan Aktivitas
Berat
No. Jenis Bahan Energi Karbohidrat Lemak Protein
Bahan
Kacang
10 g 1 0,78 0,03 0,27
6. panjang
(sayur sop)
Kuah sayur
100 g 27 1 2 1,3
7. sop
Air mineral 2L - - - -
9.
Pepaya 100 g 40 10 - -
12.
H. PEMBAHASAN
Kualitas gizi dipresentasikan dengan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT),
perhitungan gula darah, perhitungan asam urat, perhitungan tekanan darah, perhitungan
kemampuan pernafasan, dan perhitungan hemoglobin darah. Semua factor tersebut sangat
berhubungan erat dengan nutrisi harian yang dikonsumsi seseorang, pola hidup, aktivitas
dan factor-faktor lain.
Setiap melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas kita membutuhkan energi dalam
bentuk kalori. Kalori didapat tubuh dari makanan dan minuman yang masuk ke dalam
tubuh melalui proses panjang di dalam tubuh. Tanpa kalori yang cukup kita akan kesulitan
untuk melakukan berbagai aktivitas hidup sehari-hari (Godam, 2013).
IMT secara signifikan berhubungan dengan kadar lemak tubuh total sehinggadapat
dengan mudah mewakili kadar lemak tubuh. Saat ini, IMT secara internasional diterima
sebagai alat untuk mengidentifikasi kelebihan berat badan dan obesitas (Hartono, 2000).
Penambahan berat badan terjadi disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah kalori
yang dikonsumsi dengan kebutuhan tubuh. Jika makanan yang dimakan memberikan kalori
lebih dari kebutuhan tubuh, maka kalori tersebut akan ditukar atau disimpan sebagai lemak.
Hal tersebut dinamakan masalah gizi lebih.pada awalnya, hanya ukuran sel-sel lemak yang
akan meningkat.
Apabila tubuh mengalami pengurangan berat badan, yang akan berkurang hanyalah
ukuran sel-sel lemak, bukan jumlahnya yang berkurang mengakibatkan lemak akan mudah
terbentuk semula. Terdapat banyak penyebab obesitas. Ketidakseimbangan asupan kalori
dan konsumsi bervariasi bagi tiap individu. Turut memainkan peranan dan berkontribusi
adalah usia, jenis kelamin, genetik, psikososial, dan faktor lingkungan (Antonio et al,
2008).
Selanjutnya, praktikan juga melalui tahap pengecheckan kadar glukosa dalam darah,
hasil kadar glukosa dalam tubuh praktikan sebesar 70 mg/dl.Jumlah ini tergolong sebagai
darah rendah, karena komposisi gula darah yang normal biasanya sekitar 100-140 mg/dl.
Jumlah gula darah menurun terlalu rendah, berkembanglah kondisi yang bisa fatal, yang
disebut dengan hipoglikemia, yang mempunyai gejala perasaan lelah, fungsi mental yang
menurun, rasa mudah tersinggung dan kehilangan kesadaran. Apabila levelnya tetap tinggi,
disebut dengan hiperglikemia, nafsu makan akan tertekan untuk waktu yang singkat.
Hiperglikemia dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah-masalah kesehatan,
berkaitan dengan diabetes, termasuk pada mata, ginjal dan saraf.
Pengukuran tekanan darah pada praktikan menghasilkan tingkat tekanan darah sebesar
110/90 yang menunjukkan tekanan darah tergolong masih normal. Tekanan darah normal
pada manusia sekitar 90/70. Hal yang mempengaruhi tekanan darah seseorang adalah
aktivitas keseharian yang dilakukannnya, pola makan, gaya hidup, lingkungan dan faktor
psikologis seseorang. Tekanan darah akan mengalami peningkatan saat melakukan
aktivitas dan akan menurun saat beristirahat, tekanan darah umunnya akan naik atau tinggi
pada pagi hari dan menurun atau rendah pada saat tidur malam hari. Selain itu kandungan
glukosa yang rendah dapat menyebabkan transportasi oksigen yang tidak lancar, oksigen
tidak banyak tertranspor ke seluruh tubuh. Bila kadar glukosa dalam tubuh rendah, tubuh
akan kehilangan sumber utama energinya, dan akan memecah lemak, bila lemak sudah
tidak ada maka yang terakhir tubuh akan memecah protein. Bila tubuh telah memecah
protein itu tidak baik, karena protein digunakan untuk mnyusun tubuh, sehingga energi
yang digunakan sebaiknya dari pemecahan lemak.
Aktivitas fisik dapat dibagi dalam 4 dimensi utama yaitu, tipe, frekuensi, durasi, dan
intensitas. Intensitas aktivitas fisik sering dikelompokkan dengan istilah ringan, sedang,
dan berat (WHO, 2013).
Aktivitas fisik dapat pula dinilai dalam bentuk total volume aktivitas fisik atau
pengeluaran energi yang berkaitan dengan aktivitas fisik. Pada saat pengkajian aktivitas
fisik yang dilakukan, total volume aktivitas fisik sangat berperan, karena faktor ini akan
memberikan dampak yang signifikan pada status kesehatan. Total volume aktivitas fisik
dapat diukur dengan satuan Metabolic Energy Turnover (MET) baik perhari maupun
perminggu. Cara perhitungan ini yang sering digunakan dalam menghitung total aktivitas
fisik dengan menggunakan kuesioner.
Rumus Tingkat Aktivitas Fisik :
Σ (PAR x alokasi waktu tiap aktivitas)
PAL = 24 𝑗𝑎𝑚
Keterangan :
PAL = Physical Activity Level (Tingkat Aktivitas Fisik)
PAR= Physical Activity Ratio (jumlah energi yang dikeluarkan untuk jenis aktivitas
per satuan waktu tertentu.
Praktikum selanjutnya adalah mengukur jumlah udara yang ada di dalam paru-paru
serta kemampuan paru-paru kita, dengan menggunakan spirometer. Data yang diperoleh
kemampuan paru-paru praktikan menunjukkan angka 2133 ml atau 2,1 liter. Umumnya
seorang yang normal memiliki kemampuan sebesar 3-5 liter satu kali tarikan nafas
(Kompas, 2011). Akan tetapi besar kecilnya kemampuan ini relative, tergantung dengan
jenis kelamin, usia, berat badan dan tinggi badan. Lingkar dada seseorang mempengaruhi
besar kecilnya paru paru seseorang. Perbedaan yang tampak jelas adalah pada lingkar dada
pria dan wanita. Pada pengamatan yang dilakukan terhadap probandus pria dan wanita
yang memiliki ciri ciri fisik hampir sama, ternyata volume vital paru paru pria lebih besar
dibandingkan dengan wanita. Sehingga pada pria yang memiliki lingkar dada besar dapat
diartikan bahwa pria tersebut memiliki paru paru yang lumayan besar. Akan tetapi,
besarnya volume pernafasan pada pria juga ditentukan dengan kebiasaannya. Pria yang
biasanya berolahraga walaupun dalam keadaan istirahat, ia memiliki keelastisitasan paru
paru yang lebih dibandingkan pria yang jarang olahraga. Selain itu orang yang sering
merokok, daya paru-paru nya akan berkurang. Melalui alat spirometer ini kita juga dapat
mengetahui keelastisan otot paru-paru, orang yang bekerja dengan bahan kimia dalam
jangka waktu yang lama juga dikhawatirkan dapat mempengaruhi tingkat kemampuan
paru-paru.Karena kemampuan paru-paru ini juga dipengaruhi oleh lingkungan
sekitar.Sehingga untuk mencegah menurunnya organ ini disarankan untuk olahraga ringan,
seperti lari, renang atau bersepeda (Kompas, 2011).
Data yang diperoleh berdasarkan pengukuran dengan stick asam urat dan
electrochemical meter, adalah 6,3 mg/dl. Rata-rata minimal kandungan asam urat dalam
darah pada orang dewasa tidak boleh lebih dari 4-6 mg/dl. Dalam hal ini praktikan
tergolong sedikit tinggi, karena jumlah asam urat lebih tinggi dari ukuran normal. Asam
urat ini berkaitan dengan kandungan purin dalam bahan pangan. Bila kita telah
digolongkan sebagai penderita asam urat kita sebaiknya menjauhi bahan pangan yang
memiliki banyak purin sebab kandungan purin tersebut dapat memicu adanya batu ginjal,
sehingga seseorang yang telah mengidap asam urat sebaiknya diperbanyak meminum air
putih. Makanan yang banyak mengandung purin adalah ikan tongkol, sehingga penderita
asam urat sebaiknya menjauhi mengonsumsi ikan tongkol.
Selain itu, menurut hasil yang diperoleh praktikan memiliki kadar hemoglobin darah
sebesar 50%. Data ini diperoleh dari warna hasil titikan darah yang keluar dari praktikan,
warna tersebut diidentifikasi berapa jumlah hemoglobinnya dengan menggunakan buku
yang telah ditentukan. Kadar hemoglobin normal menurut Soraya dkk (2014) adalah
sebesar 78,6%. Kadar hemoglobin praktikan masih rendah dari normal. Namun
perbedaannya tidak mencolok. Hemoglobin digunakan oleh tubuh untuk membantu
transport oksigen, dengan kadar hemoglobin yang kurang maka tubuh kita akan mengalami
proses transportasi oksigen yang lancar, akibatnya kita akan sesak napas atau kurang
oksigen. Menurut Soraya, dkk (2014) penyebab turunnya kadar hemoglobin dapat
disebabkan asupan zat gizi yang kurang. Dari penelitian tersebut juga dikatakan bahwa
kadar hemoglobin tidak berpengaruh pada kelelahan kerja. Kelelahan kerja dipengaruhi
oleh usia, pendidikan, massa kerja, lama kerja, kebiasaan olahraga, kebiasan minum
the/kopi (dapat menurunkan hemoglobin bila terlalu banyak), riwayat penyakit anemia,
serta kebiasaan konsumsi makanan sehat (Soraya dkk, 2014).
Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup, melakukan aktivitas
fisik, dan menunjang pertumbuhan. Energi yang digunakan dalam tubuh tidak hanya
berasal dari katabolisme zat gizi yang berada dalam tubuh, tetapi juga berasal dari makanan
yang dikonsumsi oleh individu tersebut (Arisman, 2004). Menurut FAO/WHO (1985)
dalam Sunita Almatsier (2009), kebutuhan energi adalah konsumsi energi berasal dari
makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila mempunyai
ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka
panjang, dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara
sosial dan ekonomi.
Berdasarkan hasil penghitungan jumlah total kalori yang didapatkan dari bahan makanan
yang telah dikonsumsi sehari-hari adalah 2250. Berdasarkan angka kecukupan gizi untuk
energi yang dianjurkan adalah kurang dikatakan cukup dalam memenuhi kebutuhan energi.
Sehingga total kalori yang masuk juga tergolong cukup dalam beraktivitas setiap harinya.
Pengukuran nutrisi dalam bahan makanan sehari-hari juga dapat diamati dan dibandingkan
dengan banyaknya unsur gizi yang dianjurkan. Pada pengamatan beberapa unsur gizi pada
praktikan ada yang menunjukkan kelebihan unsur gizi, defisiensi unsur gizi dan ada pula
yang telah tercukupi angka unsur gizi dalam makanan sehari-hari. Defisiensi air
setelah dibandingkan dengan anjuran gizi (Tabel AKG Menkes Indonesia, 2013)
rentangannya sangat besar, jumlah asupan air yang kurang yakni sebesar 1113,5.
Kekurangan air ini dapat mengakibatkan lemas, haus, pegal-pegal, proses metabolisme
menurun. Air merupakan bagian penting untuk kehidupan, sebagian besar tubuh kita terdiri
dari air, tanpa air manusia akan mengalami dehidrasi dan lebih cepat mati dibandingkan
tanpa makanan. Air berfungsi untuk mentransportasi mineral, vitamin, protein dan zat gizi
lainnya ke seluruh tubuh. Keseimbangan suhu tubuh akan sangat tergantung pada air,
karena air merupakan pelumas jaringan tubuh sekaligus bantalan sendi-sendi , tulang, dan
otot (Khosman, 2006). Mengkonsumsi air secara cukup dapat meningkatkan fungsi
hormon, memperbaiki kemampuan hati untuk memecah dan melepas lemak,
sertamengurangi rasa lapar. Sebaliknya, kurang air dapat menyebabkan konstipasi, infeksi
saluran urin, terbentuknya batu ginjal, kelelahan, dan masalah-masalah seputar kulit,
rambut, dan kuku.
Berdasarkan penghitungan unsur gizi untuk vitamin A, praktikan mengalami
kekurangan vitamin A. Vitamin A berperan sebagai retinal yang merupakan komponen dari
zat penglihat rhodopsin. Jika kelebihan vitamin A lebih parah akan menimbulkan beberapa
gejala antara lain cepat lelah, rambut rontok (alopesia), kulit kasar, kering, gatal-gatal serta
bersisik (Almatsier, 2013).
Dari hasil analisis kebutuhan nutrisi di atas, maka praktikan harus memperbaiki
beberapa nutrisi yang mengalami defisiensi atau kelebihan jumlah konsumsi dan lebih
selektif dalam memilih makanan yang dikonsumsi agar kebutuhan nutrisi dapat tercukupi.
Pemenuhan air dapat dilakukan dengan manambah asupan air, meminum air kira-kira
sebanyak 2300 ml per harinya. Ini merupakan tabel menu yang disesuaikan agar kebutuhan
nutrisi tercukupi.
Konsep dasar dalam mengatur menu konsumsi makanan per harinya dapat lebih mudah
bila mengacu pada konsep dasar gizi seimbang. Pengelompokkan bahan makanan
disederhanakan, yaitu: (1) sumber energi/tenaga; (2) sumber zat pembangun; (3) sumber
zat pengatur. Untuk mencapai gizi seimbang hendaknya susunan makanan sehari terdiri
dari campuran ketiga kelompok bahan makanan tersebut.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan nutrisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
praktikan harus memperbaiki nutrisi yang mengalami defisiensi atau kelebihan jumlah
konsumsi dan lebih selektif dalam memilih makanan yang dikonsumsi agar kebutuhan
nutrisi dapat tercukupi seperti khususnya karbohidrat, lemak dan protein. Pemenuhan air
dapat dilakukan dengan manambah asupan air, meminum air kira-kira sebanyak 2300 ml
per harinya.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2013. Prinsip Ilmu Gizi. UI Press: Jakarta.
Antonio et al . 2008. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Tes Fungsi
Paru. Mandala of Health, Volume 4, Nomor 2, Mei 2010.
FAO. 2001. Human Energy Requirements. Rome
Godam. 2013. Jumlah Kalori yang Dikeluarkan Satu Aktivitas/Kegiatan Manusia.
(Online), (http://organisasi.org)
Hardinsyah et al. 2001. Pengembangan Konsumsi Pangan Dengan Pendekatan Pola Pangan
Harapan. Bogor: Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.
Hartono, Andy. 2000. Antropometri. Yogyakarta: PT. Citra Aji Prama. Barasi, Mary E.
2009. At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta : Erlangga.
Hartono A. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.
Kompas. Tes Spirometri Cek Kesehatan Paru. (Online), (http://health.kompas.com)
Soraya, A.D. Asfawi, S. Hartini, E. 2014. Hubungan antara kadar hemoglobin (Hb)
dengan tingkat kelelahan kerja pada polisi lalu lintas wilayah Semarang Barat 2014.
(Online), (http://eprints.dinus.ac.id),
Wirakusumah ES. 1994. Cara Aman dan Efektif Menurunkan Berat Badan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.