Sinopsis Judul Bismillah
Sinopsis Judul Bismillah
A. JUDUL
B. LATAR BELAKANG
Kabupaten Rokan Hilir. Perairan ini merupakan daerah pertemuan dua masa
air yaitu masa air tawar dan air asin, perairan Panipahan memiliki dasar laut
yang landai dan berlumpur dan di sekitar bibir pantai tumbuh tanaman mangrove,
kecamatan pembantu Panipahan. Secara geografis daerah ini berada pada 1000
24’ 39,6” BT dan 20 18’ 57,6” LU. Panipahan terdiri dari 2 desa yaitu desa
Panipahan dan desa Teluk Pulai dengan luas keseluruhan 23.018 ha Desa
Pulai di bagian utara, Pulau kapas di sebelah selatan, Sei Rakyat di bagian Barat
sehingga daerah ini sempat dijuluki daerah penghasil ikan dan udang, selain itu
juga kaya akan kerang yang terdapat di daerah sekitar pantai. Sejalan
rumah tangga, aktivitas dermaga, aktivitas perkotaan dan industri yang berpotensi
perairan dapat dikelompokkan menjadi bahan pencemar organik dan non organik.
Secara umum sifat bahan pencemar organik larut dalam air, bersifat labil dan
selalu mengalami pengenceran (dilusi) serta bereaksi dengan air laut sehingga sulit
bahan pencemar non organic umumnya tidak larut dalam air. Oleh sebab itu
adanya limbah dari kegiatan manusia akan mencemari perairan, baik limbah
organik maupun anorganik yang bersifat toksik atau racun, salah satunya adalah
logam berat.
kandungan logam Pb dan Cu pada air laut dan sedimen di perairan Panipahan
C. RUMUSAN MASALAH
perairan. Namun jika pembuangan limbah terus menerus tanpa adanya pengolahan
akan terakumulasi pada sedimen. Kejadian ini jika dibiarkan begitu saja akan
sampel air laut dan sedimen serta pengukuran kualitas perairan akan dilakukan di
perairan Penipahan Rokan Hilir Provinsi Riau. Analisis sampel akan dilakukan di
Kelautan Universitas Riau. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
sedimen, air laut, larutan standar Pb, larutan standar Cu, asam nitrat (HNO 3)
pekat, asam perklorat (HClO4), batu didih dan aquades. Alat yang akan digunakan
polyethilen dan ice box untuk menyimpan sampel sedimen dan sampel air laut.
whattman berukuran 0,45 µm, gelas ukur, tabung reaksi, gelas beaker, digestion
block, oven, alat pemanas (hotplate), pipet pengaduk, corong dan AAS.
Kandungan Logam Pb dan Cu, (4) Pemeriksaan dengan AAS, (5) Perhitungan
sampling 1 pada masing-masing stasiun diukur pada jarak ± 5 meter dari pantai,
Sampel air laut diambil sebanyak 500 ml disetiap titik sampling pada
dibilas air laut sebanyak 3 kali. Kemudian sampel air laut ditambahkan dengan
asam nitrat (HNO3) pekat agar pH nya menjadi ≤ 2 (1 ml/500 ml), selanjutnya
sampel disimpan ke dalam ice box untuk menjaga mutu sampel hingga dibawa ke
plastik lalu diberi label dan selanjutnya sampel dibawa ke dalam laboratorium
untuk dianalisis.
prosedur SNI 6989.8:2009 untuk logam Pb dan SNI 6989.6:2009 untuk logam Cu.
Sedangkan analisi konsentrasi logam berat pada sedimen dilakukan dengan cara
Alat yang digunakan dalam pengukuran kadar logam berat ini adalah AAS
Panipahan adalah suhu, salinitas, kecerahan, kecepatan dan arah arus, pH dan
kedalaman.
7. Analisis Data
Analisis Statistik
Data yang diperoleh ditabulasikan dalam bentuk tabel dan disajikan dalam
logam berat Pb dan Cu dalam air laut dan sedimen dari masing-masing stasiun.
Untuk mengetahui hubungan logam berat antara air dan sedimen dibuat
analisis korelasi dengan regresi linear sederhana (Kinnear dan Gray,2000), dengan
model matematis :
Dimana :
Untuk menentukan hubungan konsentrasi logam berat pada air laut dengan
berada antara 0-1. Keeratan nilai menurut Razak (1991) adalah sebagai berikut :
Analisis Deskriptif
Untuk menganalisis logam berat pada air dan sedimen perairan Penipahan
Kriteria Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut tahun 2004 pada Tabel 1.
Tabel 1. Kriteria baku mutu air laut untuk biota laut Tahun 2004 (Menteri
Negara Lingkungan Hidup, 2004).
Logam Berat Satuan Baku Mutu
Hasil analisa logam berat dalam sedimen dibandingkan dengan baku mutu
Keterangan :
memiliki nilai yang lebih kecil dari nilai level target, maka substansi
maupun ekosistem.
c. Level tes. Jika konsentrasi kontaminan yang ada di sedimen berada
pada kisaran
d. nilai antara level limit dan level tes, maka dikategorikan sebagai
tercemar ringan.
e. Level intervensi. Jika konsentrasi kontaminan yang ada di sedimen
berada pada kisaran nilai antara level tes dan level intervensi, maka
besar dari baku mutu level bahaya maka harus dengan segera dilakukan
pembersihan sedimen.
8. Asumsi
Sampel air dan sedimen yang diambil merupakan sampel yang telah
Kinnear, P.R dan C.D Gray, 2000. SPSS for Windows Made Simple. Psychology
Press Ltd. Publishers. East Essex, UK. 416 p.
SNI 6989.6:2009. 2009. Cara Uji Tembaga (Cu) Secara Spektrofotometri Serapan
Atom (SSA) – Air dan Air Limbah. Badan Standarisasi Nasional. Serpong.
SNI 6989.8:2009. 2009. Cara Uji Timbal (Pb) Secara Spektrofotometri Serapan
Atom (SSA) – Air dan Air Limbah. Badan Standarisasi Nasional. Serpong.