Anda di halaman 1dari 11

Penyakit Jantung Paru

Tn. X berusia 58 tahun, mempunyai usaha disuatu daerah dan mempunyai hobby yaitu
berenang. Semenjak 2 bulan yang lalu beliau merasakan sesak napas dan nyeri dada disertai
pusing saat sedang beraktivitas, pasien merasa stress dan terganggu dalam melakukan
pekerjaannya karena mudah merasakan lelah. Sudah melalukan pemeriksaan lab dan pasien
pernah menderita emfisema . Mohon untuk kasus diatas tolong dilakukan Fisioterapi

PATOFISIOLOGI
Sebelum timbul kor pulmonale biasanya terjadi peningkatan resistensi vaskuler paru-paru dan
hipertensi pulmonal. Hipertensi pulmonal pada akhirnya meningkatkan beban kerja dari ventrikel
kanan, sehingga mengakibatkan hipertrofi dan kemudian gagal jantung. Titik kritis dari rangkaian
kejadian ini nampaknya terletak pada peningkatan resistensi vaskuler paru-paru pada arteria dan
arteriola kecil.

Manajemen FT Penyakit Jantung Paru

Data Umum Pasien


Nama : Tn. X

Umur : 58 Tahun

Alamat : Jln. Perintis

Pekerjaan : Pengusaha

Hobi : Berenang

Chief of Complain
Sesak napas dan nyeri dada disertai pusing ketika beraktivitas.

History Taking
• Sejak kapan bapak merasakan gejalanya? Sejak dua bulan yang lalu.

• Bagaimana sifat keluhannya? Saya merasakan sesak napas dan cepat lelah ketika melakukan
aktivitas terkadang pusing juga.

• Apakah terdapat nyeri dada? Iya, di sekitar dada saya sering timbul nyeri.

• Apakah jantung sering terasa berdebar-debar dengan cepat? Iya.

• Sudah pernah berobat ke dokter? Iya, dokter mengatakan saya terkena penyakit jantungparu.

• Pernah melakukan pemeriksaan radiologi atau lab? Pernah. (Hasilnya ada hipertrofi ventrikel
kanan pada EKG dan radiologi)
• Apakah sebelumnya pernah menderita suatu penyakit? Iya, saya menderita emfisema.

• Bagaimana dengan riwayat penyakit keluarga? Adakah yang mengidap penyakit jantung? Tidak
ada

• Bagaimana perasaan bapak setelah merasa keluhan ini ? Saya khawatir dengan keadaan saya
sekarang ini, saya juga takut akan semakin parah. Saya masih punya istri dan 3 anak, saya
masih ingin bahagia bersama mereka.

• Bagaimana pekerjaan bapak setelah merasakan keluhan ini? Pekerjaan saya sangat terganggu
karena saya cepat merasa lelah.

• Bagaimana respon keluarga dan kerabat bapak dengan kondisi bapak sekarang? Mereka
sangat peduli dan selalu menyemangati saya untuk berobat.

• Apakah ada keluhan lain? Tidak.

Assymetric
- Inspeksi statis

Anterior

Ekspresi : cemas,pucat,sianosis di bibir

Postur : condong ke depan, protraksi shoulder, tripoid position,kuku biru,mata pucat

Pola pernapasan : cepat dan dangkal

Bentuk thoraks : Barrel chest

Lateral: kifosis

posterior:scapula agak menonjol ke belakang.


- Inspeksi dinamis

Pasien jalan pelan sambil memegang dada

Frekuensi pernapasan : Cepat (tachypnea)

Pengembangan thoraks : Pengembangan dada dekstra lebih rendah daripada dada sinistra karena
ada hipertrovi pada atrium kanan.

- Palpasi

Tenderness (+) di sekitar thoraks

Oedem pada ekstremitas bawah

Suhu tubuh : normal

Spasme (+) : m. upper trapezius, scaleni, sternocleidomastoideus

Kontur kulit : normal

- Tes Orientasi

Menarik dan menghembuskan nafas, Menunduk, dan Mendongak

- PFGD

Terdapat limitasi pada gerakan aktif pada regio serviikal dan shoulder.

Restrictive
ROM : limitasi pada setiap gerakan shoulder dan cervicall

ADL : terganggu dressing, mandi, toileting.

Rekreasi : keterbatasan melakukan hobi berenang

Tissue Impairment and Psicogenic Prediction


Muskulotendinogen : spasme pada m. upper trapezius, m. scaleni, m. sternocleido mastoideus

Neurogen : Intercostal neuralgia

Kardiopulmonal : Hipertrofi ventrikel kanan dan gangguan pernapasan

Psikogen : cemas
Spesific Test
- Vital Sign

Suhu : 35° C

Denyut Nadi : 90 kali/menit

Frekuensi Pernapasan : 24 kali / menit

Tekanan Darah : 150/90 mmHg

BB : 82 kg

TB : 164 cm

- Pengukuran ekspansi thoraks

Upper : 1 cm (normal 2-3 cm)

Middle: 2 cm (normal 4-6 cm)

Lower: 4 cm (normal 6-8 cm)

Interpretasi: hipoekspansi

- VAS

Nyeri diam : 5

Nyeri tekan : 7

Nyeri gerak : 8

- Hamilton Rating Scale Anxiety

Nilai 0 = tidak ada gejala / keluhan

Nilai 1 = gejala ringan / satu dari gejala yang ada

Nilai 2 = gejala sedang / separuh dari gejala yang ada

Nilai 3 = gejala berat / lebih dari separuh dari gejala yang ada

Nilai 4 = gejala berat sekali / semua dari gejala yang ada

- Hamilton Rating Scale Anxiety

Perasaan cemas (ansietas)

a) Cemas

b) Firasat buruk
c) Takut akan pikiran sendiri

d) Mudah tersinggung

Ketegangan

a) Merasa tegang

b) Lesu

c) Tidak bisa istirahat dengan tenang

d) Mudah terkejut

e) Mudah menangis

f) Gemetar

g) Gelisah

- Hamilton Rating Scale Anxiety

Ketakutan

a) Pada gelap

b) Pada orang asing

c) Ditinggal sendiri

Gangguan tidur

a) Sukar masuk tidur

b) Terbangun malam hari

c) Tidur tidak nyenyak

d) Bangun dengan lesu

- Hamilton Rating Scale Anxiety

Masing- masing nilai angka (skore) dari 14 kelompok gejala tersebut dijumlahkan dan dari
hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat kecemasan seseorang, yaitu:

Total nilai (skore) :

 < 14 = tidak ada kecemasan

 14 – 20 = kecemasan ringan

 21 – 27 = kecemasan sedang

 28 – 41 = kecemasan berat
 42 – 56 = kecemasan berat sekali / panik

 Interpretasi : HRS-A : 25 (kecemasan ringan)

- Borg Scale

Interpretasi : Borg scale : 4 (agak berat)

- Auskultasi
Interpretasi

Cardiac sound : tidak teratur

Breathing sound : wheezing

- Perkusi

Interpretasi : Hipersonar (bunyi tong)

- METS

1-2 : baring

3 : berbaring dengan posisi miring

4 : bergerak dari baring ke duduk

5 : bergerak dari duduk ke berdiri

6 : jalan pelan-pelan di sekitar bed

7 : berjalan dengan naik turun tangga

8 : berjalan cepat

9 : berlari

Interpretasi : METS : 6 (bisa jalan pelan-pelan di sekitar bed)


- Pemeriksaan Laboratorium
Kadar LDL Kolesterol

Kadar HDL Kolesterol

Kadar LDL : 180 mg/dl


Kadar HDL : 25 mg/dl
Interpretasi : Kelebihan kadar LDL akan sehingga menimbulkan penyumpatan pada arteri

- Barthel Indeks

- NYHA

Menurut New York Heart Association Class, payah jantung dibagi menjadi empat kelas

a. Derajat 1 : patients with heart disease who have no symptoms of any kind with ordinary
physical activity (misal: jalan cepat 100m tidak ada keluhan)
b. Derajat 2 : patients who are comfortable at rest but have symptoms with ordinary physical
activity (misal: jalan 100m disertai keluhan sesak napas)

c. Derajat 3 : patients who are comfortable at rest but have symptoms with less than ordinary
activity (misal: jalan 50m disertai sesak napas)

d. Derajat 4 :patients who have symptoms at rest

- Zona Latihan

Lower limit : HR Rest + 30% (220 – age – HR Rest)

: 90 + 30% (220 – 58 – 90)

: 111,6

Upper limit : HR Rest + 40% (220 – age – HR Rest)\

: 90 + 40% (220 – 58 – 90)

: 118,8

Diagnosis FT
Gangguan aktivitas fungsional pernafasan dan nyeri dada akibat penyakit cardiopumonal(pjp) e.c
emfisema sejak dua bulan yang lalu.

Problem FT
Primer

- Gangguan pernapasan

Sekunder

- Kecemasan

- Spasme m. upper trapezius, m. scaleni, m. sternocleidomastoideus

- Gangguan ekspansi thoraks

- Intercostal neuralgia

Kompleks

-menurunnya daya tahan./iintoleransi

- Gangguan ADL (dressing, toileting, mandi)


Intervensi FT
Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai