Anda di halaman 1dari 5

MIKRO KONSELING

“Tahapan Akhir dalam Konseling”

OLEH KELOMPOK II :
1.LINDA MAWARNI ( A1Q117015 )
2.AKRAM ( A1Q117059 )

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU-OLEO
KENDARI
2019
TAHAP AKHIR

Tahap ini adalah tahapan dimana anggota kelompok mulai mencoba perilaku
baru yang telah mereka pelajari dan dapatkan dari kelompok. Umpan balik adalah hal
penting yang sebaiknya dilakukan oleh masing-masing anggota kelompok. Hal ini
dilakukan untuk menilai dan memperbaiki perilaku kelompok apabila belum sesuai.
Oleh karena itu, tahap akhir ini dianggap sebagai tahap melatih diri klien untuk
melakukan perubahan.

Sehubungan dengan pengakhiran kegiatan, Prayitno mengatakan bahwa kegiatan


kelompok harus ditujukan pada pencapaian tujuan yang ingin dicapai dalam
kelompok. Kegiatan kelompok ini biasanya diperoleh dari pengalaman sesama
anggota. Apabila pada tahap ini terdapat anggota yang memiliki masalah belum dapat
terselesaikan pada fase sebelumnya, maka pada tahap ini masalah tersebut harus
diselesaikan.

Pada tahap akhir ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu:
1) Konselor bersama klien membuat kesimpulan mengenai hasil proses konseling.
2) Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kesepakatan yang
telah terbangun dari proses konseling sebelumnya.
3) Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling (penilaian segera).

Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya Adapun tujuan-tujuan pada tahap


akhir ini diantaranya :
1) Memutuskan perubahan sikap dan perilaku yang memadai Klien dapat melakukan
keputusan tersebut karena dia sejak awal sudah menciptakan berbagai alternative
dan mendiskusikannya dengan konselor, lalu dia putuskan alternative mana yang
terbaik. Pertimbangan keputusan tersebut tentunya berdasarkan kondisi objektif
yang ada pada diri dan diluar diri.
2) Terjadinya transfer of learning pada diri klien Klien belajar dari proses konseling
mengenai perilakunya dan hal-hal yang membuatnya terbuka untuk mengubah
perilakunya diluar proses konseling. Artinya klien mengambil makna dari
hubungan konseling untuk kebutuhan akan suatu perubahan.
3) Melaksanakan perubahan perilaku Pada akhir konseling klien sadar akan
perubahan sikap dan perilakunya. Sebab ia datang minta bantuan adalah atas
kesadaran akan perlunya perubahan pada dirinya.
4) Mengakhiri hubungan konseling Mengakhiri konseling harus atas persetujuan
klien. Sebelum ditutup ada beberapa tugas klien yaitu : membuat kesimpulan-
kesimpulan mengenai hasil proses konseling, mengevaluasi jalannya proses
konseling, membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya.
Pada tahap akhir ditandai beberapa hal, yaitu ;
1) Menurunnya kecemasan klien. Hal ini diketahui setelah konselor menanyakan
keadaan kecemasannya.
2) Adanya perubahan perilaku klien kearah yang lebih positif, sehat dan dinamik.
3) Adanya rencana hidup masa yang akan datang dengan program yang jelas.
4) Terjadinya perubahan sikap positif, yaitu mulai dapat mengoreksi diri dan
meniadakan sikap yang suka menyalahkan dunia luar, seperti orang tua, guru,
teman, keadaan tidak menguntungkan dan sebagainya.
DEKSKRIPSI KASUS :

Linda mawarni adalah siswa dari MAN 1 KENDARI kelas IX IPS 1,ia adalah
anak yang cukup aktif dan disukai teman-temannya karena dia dikenal ramah dan
sering menolong temannya yang mengalami kesusahan.saat ini linda sedang
bermasalah dengan ayahnya karena linda pulang larut malam saat menghadiri acara
dirumah temannya,hal ini yang membuat ayahnya marah.tapi yang paling membuat
ayahnya marah sekaligus kesal adalah ketika linda membentak ayahnya karena linda
beranggapan bahwa ayahnya marah karena tidak sayang padanya.

Konselor : oke baiklah sesuai dengan kesepakatan kita tadi,kegiatan konseling ini
sampai jam 03 : 00 dan sekarang sudah jam 02 : 58 berarti waktu konseling sudah
hampir selesai
Klien : iya pak
Konselor : nah jadi bagaimana mi dek,kamu sudah paham dengan permasalahanmu ?
Klien : iya pak. Seharusnya saya bisa mengontrol emosi saya terutama pada saat
marah,dan saya juga harus memahami bahwa orang tua saya marah karena mereka
sayang sama saya.
Konselor : iya baguslah kalau kamu sudah paham dengan masalah yang kamu hadapi
Klien : iya pak
*KESIMPULAN
Konselor : kan kita sudah bicara banyak tentang masalah kamu,jadi apa yang bisa
kamu simpulkan dari yang kita bicarakan tadi?
Klien : intinya saya harus bisa mengotrol emosi saya ketika saya marah, dan saya
juga harus memahami bahwa orang tua saya marah karena mereka sayang sama
saya.saya sangat menyesal telah membentak ayah saya,saya juga akan meminta maaf
pada ayah saya
Konselor : iya bagus sekali dek,saya yakin ayah kamu akan memaafkan kamu jika
kamu meminta maaf dengan tulus dan berjanji tidak akan menngulanginya lagi
*EVALUASI PERASAAN
Konselor : iya jadi bagaimana perasaanmu sekarang?
Klien : saya sangat legah sudah bisa menceritakan masalah saya dan mendapatkan
solusi dari bpk
*MEMBERI MOTIVASI
Konselor : Alhamdulilah kalau begitu,jadi begini dek kita sebagai seorang anak harus
paham kalau orang tua kita marah pada saat kita pulang terlambat apalagi sampai
larut malam itu tandanya mereka peduli dan sangat khawatir dengan keadaan
kita,mereka takut nanti kita kenapa-kenapa di jalan.
Klien : iya pak
konselor : baiklah besok kita akan ketemu lagi untuk mengevaluasi apakah rencana
yang kita buat saat ini berhasil atau tidak
klien : iya pak sekali lagi terimakasi ( berjabat tangan ).kalau begitu saya dulu pak
assalamualaikum
konselor : wa alaikum salam

Anda mungkin juga menyukai