Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MACAM-MACAM PEMBANGKIT LISTRIK DAN CARA KERJANYA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah


MESIN KONVERSI ENERGI

Oleh :
Taufik Firmansah
D200170210

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
2019
A. Pengertian pembangkit listrik
Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk
memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga, seperti
PLTN, PLTA, PLTB, PLTGU, PLTS, dan lain-lain.
Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin berputar
yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan
prinsip medan magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan dengan
menggunakan berbagai sumber energi yang sangat bemanfaat dalam suatu pembangkit
listrik.

B. Macam-macam pembangkit listrik

1. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)


PLTA atau yang sering disebut juga Pembangkit Lisrik Tenaga Air
merupakan sumber pembangkit listrik yang menggunakan energi penggerak
turbin yang berasal dari air. Pembangkit listrik tenaga air juga sudah banyak
digunakan di Indonesia selain. Di Indonesia pembangkit listrik tenaga air
memanfaatkan dari bendungan yang tersedia atau bahkan sengaja dibuat untuk
menghasilkan listrik dari air. Biasanya pembuatan bendungan karna bisa untuk
mengaliri persawahan penduduk jika musim kemarau panjang dating. Bendungan
di Indonesia memang sangat banyak, tapi pemanfaatan listrik tenaga air nya masih
tertinggal jauh oleh negara tetangga dan Eropa. Pembangkit Listrik Tenaga Air
dihasilkan di 150 negara. Bendungan menjadi salah satu sumber alternatif yang
dapat menghasilkan sumber listrik cukup besar sehingga dapat mengaliri akses
listrik ke rumah dan jalanan untuk penduduk yang rumahnya jauh dari
pembangkit listrik yang ada di kota.

• Cara kerja

Pada intinya cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah bagaimana
caranya mengubah energi air menjadi aliran listrik yang bisa dikonsumsi oleh
rumah-rumah yang membutuhkan listrik. Pemanfaatan air sangat penting
digunakan untuk menggerakan turbin.
Dan air yang ada di bendungan akan turun ke dalam lubang yang telah di
desain untuk memutar turbin/kipas besar, semakin dalam lubang maka akan
semakin besar debit air yang akan turun dan mendapatkan perputaran turbin yang
besar. Dari perputaran turbin tersebut akan menghasilkan energi mekanik yang
akan di konversi melalui generator menjadi energi listrik.

2. PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)


Pembangkit listrik tenaga surya atau disingkat PLTS adalah pembangkit
listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik
bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung
menggunakan fotovoltaik dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi
surya. Fotovoltaik mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik
menggunakan efek fotoelektrik.[1] Pemusatan energi surya menggunakan sistem
lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan
energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor.

Sistem pemusatan energi surya (concentrated solar power) menggunakan


lensa atau cermin dan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari dari
luasan area tertentu ke satu titik. Panas yang terkonsentrasikan lalu digunakan
sebagai sumber panas untuk pembangkitan listrik biasa yang memanfaatkan panas
untuk menggerakkan generator. Sistem cermin parabola, lensa reflektor Fresnel,
dan menara surya adalah teknologi yang paling banyak digunakan. Fluida kerja
yang dipanaskan bisa digunakan untuk menggerakan generator (turbin uap
konvensional hingga mesin Stirling) atau menjadi media penyimpan panas.
Ivanpah Solar Plant yang terleak di Gurun Mojave akan menjadi
pembangkit listrik tenaga surya tipe pemusatan energi surya terbesar dengan daya
mencapai 377 MegaWatt. Meski pembangunan didukung oleh pendanaan
Amerika Serikat atas visi Barrack Obama mengenai program 10000 MW energi
terbarukan, namun pembangunan ini menuai kontroversi karena mengancam
keberadaan satwa liar di sekitar gurun.[2]

• Cara Kerja
Pembangkit listrik tenaga surya ini tidak bisa menghasilkan listrik
secara langsung. Ada dua cara yang digunakan oleh PLTS. Pertama adalah
PLTS Termal, dimana cara kerjanya adalah mengumpulkan panas matahari
lalu digunakan untuk memanaskan sebuah cairan. Lalu uap yang dihasilkan
cairan tersebut berguna untuk menggerakan generator yang akan menghasilkan
listrik. Cara yang kedua adalah PLTS Fotovoltaik, dimana nantinya digunakan
alat untuk menangkap energi panas matahari yang akan langsung
dikonversikan menjadi energi listrik. Jenis PLTS fotovoltaik ini telah diakui
memang lebih efektif dan lebih cepat untuk menghasilkan listrik ketimbang
PLTS Termal.

3. PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap)


Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) adalah gabungan antara
PLTG dengan PLTU, dimana panas dari gas buang dari PLTG digunakan untuk
menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida kerja di PLTU. Dan bagian yang
digunakan untuk menghasilkan uap tersebut adalah HRSG (Heat Recovery Steam
Generator). PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk
mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi
listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan
penggabungan antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panas dan
uap dari gas buang hasil pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG
(Heat Recovery Steam Genarator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh
kering inilah yang akan digunakan untuk memutar sudu (baling-baling). Gas yang
dihasilkan dalam ruang bakar pada Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) akan
menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi
energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair
(BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat
efisiensi pembakaran dan prosesnya.

• Cara Kerja
Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan
kedalam kompresor dengan melalui air filter / penyaring udara agar partikel debu
tidak ikut masuk ke dalam kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan udara
dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar.
Disini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar
dengan udara atau tidak. Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur
dengan udara untuk dibakar. Tapi jika menggunakan BBM harus dilakukan proses
pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara dan dibakar. Pembakaran
bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggi
yang berenergi (enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy
gas diubah oleh turbin menjadi energi gerak yang memutar generator untuk
menghasilkan listrik.
Setelah melalui turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui
cerobong/stack. Karena gas yang disemprotkan ke turbin bersuhu tinggi, maka
pada saat yang sama dilakukan pendinginan turbin dengan udara pendingin dari
lubang udara pada turbin.Untuk mencegah korosi akibat gas bersuhu tinggi ini,
maka bahan bakar yang digunakan tidak boleh mengandung logam Potasium,
Vanadium, dan Sodium yang melampaui 1 part per mill (ppm).
4. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel yang berbahan bakar High Speed Diesel Oil (HSDO)
sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover merupakan peralatan yang
mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar
rotor generator. Proses pembakaran pada mesin diesel tidak menghasilkan
pembakaran yang sempurna. Effisiensi PLTD sangat dipengaruhi oleh pemakaian
bahan bakar, hal ini disebabkan biaya yang terbesar dalam pengoperasian PLTD
adalah biaya bahan bakar (±70% dari keseluruhan biaya operasional). Hal inilah
yang menyebabkan efisiensi pembangkit jenis ini rendah, lebih kecil dari 50 %.

• Cara Kerja
1. Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke dalam
tanki penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu.
Kemudian disimpan di dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika
bahan bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank
dipompakan ke Pengabut (nozzel), di sini bahan bakar dinaikan temperaturnya
hingga manjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG)
maka dari daily tank dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk
diatur tekanannya.

2. Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara start


melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger. Di
dalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara
yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai ±600°C.

3. Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang


bakar (combustion chamber).

4. Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM)
kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).

5. Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya


berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang
tinggi (35 – 50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu
bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan
tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis
yang menimbulkan ledakan bahan bakar.

6. Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian


pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil
pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan
dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak
bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak
rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol
juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.

7. Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor generator.
Oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga terjadi
gaya geral listrik (ggl).

8. Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo


step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban. Prinsip kerja trafo
berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik.
Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul
garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi. Kumparan
sekunder satu inti dengan kumparan primer akan menerima garis gaya magnet
dari primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul
induksi, akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan.

9. Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di


sisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down
(jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).

5. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit


listrik termal tempat panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor
nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam pembangkit daya yang dapat
bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun reaktor air didih
dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan
per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang
sedang dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe. Hingga saat
ini, terdapat 442 PLTN berlisensi di dunia dengan 441 diantaranya beroperasi di
31 negara yang berbeda. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 17% daya
listrik dunia.
Jenis-jenis Reaktor nuklir :

1. Reaktor thermal, menggunakan moderator neutron untuk melambatkan atau


me-moderate neutron sehingga mereka dapat menghasilkan reaksi fissi
selanjutnya. Neutron yang dihasilkan dari reaksi fissi mempunyai energi yang
tinggi atau dalam keadaan cepat, dan harus diturunkan energinya atau
dilambatkan (dibuat thermal) oleh moderator sehingga dapat menjamin
kelangsungan reaksi berantai. Hal ini berkaitan dengan jenis bahan bakar yang
digunakan reaktor thermal yang lebih memilih neutron lambat ketimbang
neutron cepat untuk melakukan reaksi fissi.
2. Reaktor cepat, menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan
moderator neutron. Karena reaktor cepat menggunkan jenis bahan bakar yang
berbeda dengan reaktor thermal, neutron yang dihasilkan di reaktor cepat
tidak perlu dilambatkan guna menjamin reaksi fissi tetap berlangsung. Boleh
dikatakan, bahwa reaktor thermal menggunakan neutron thermal dan reaktor
cepat menggunakan neutron cepat dalam proses reaksi fissi masing-masing.
3. Reaktor subkritis, menggunakan sumber neutron luar ketimbang
menggunakan reaksi berantai untuk menghasilkan reaksi fissi.
Hingga 2004 hal ini hanya berupa konsep teori saja, dan tidak ada purwarupa
yang diusulkan atau dibangun untuk menghasilkan listrik, meskipun beberapa
laboratorium mendemonstrasikan dan beberapa uji kelayakan sudah
dilaksanakan.
4. Reaktor Fusi, Fusi nuklir menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang
besar dengan hanya sedikit limbah radioaktif yang dihasilkan serta dengan
tingkat keamanan yang lebih baik. Namun, saat ini masih terdapat kendal-
kendala bidang keilmuan, teknik dan ekonomi yang menghambat penggunaan
energi fusi guna pembangkitan listrik. Hal ini masih menjadi bidang penelitian
aktif dengan skala besar seperti dapat dilihat di JET, ITER, dan Z machine.

• Cara Kerja

Prinsip kerja PLTN hampir mirip dengan cara kerja pembangkit listrik
tenaga uap (PLTU) berbahan bakar fosil lainnya. Jika PLTU menggunakan boiler
untuk menghasilkan energi panasnya, PLTN menggantinya dengan menggunakan
reaktor nuklir. Seperti terlihat pada gambar 1, PLTU menggunakan bahan bakar
batubara, minyak bumi, gas alam dan sebagainya untuk menghasilkan panas
dengan cara dibakar, kemudia panas yang dihasilkan digunakan untuk
memanaskan air di dalam boiler sehingga menghasilkan uap air, uap air yang
didapat digunakan untuk memutar turbin uap, dari sini generator dapat
menghasilkan listrik karena ikut berputar seporos dengan turbin uap. PLTN juga
memiliki prinsip kerja yang sama yaitu di dalam reaktor terjadi reaksi fisi bahan
bakar uranium sehingga menghasilkan energi panas, kemudian air di dalam
reaktor dididihkan, energi kinetik uap air yang didapat digunakan untuk memutar
turbin sehingga menghasilkan listrik untuk diteruskan ke jaringan transmisi

6. PLTPB (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi)

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik yang


menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya. Listrik dari tenaga panas
bumi saat ini digunakan di 24 negara, sementara pemanasan memanfaatkan panas
bumi digunakan di 70 negara. Perkiraan potensi listrik yang bisa dihasilkan oleh
tenaga panas bumi berkisar antara 35 s.d. 2.000 GW. Kapasitas di seluruh dunia
saat ini adalah 10.715 megawatt (MW), dengan kapasitas terbesar di Amerika
Serikat sebesar 3.086 MW, diikuti oleh Filipina dan Indonesia. India sudah
mengumumkan rencana untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas
bumi pertamanya di Chhattisgarh. Tenaga panas bumi dianggap sebagai
sumber energi terbarukan karena ekstraksi panasnya jauh lebih kecil dibandingkan
dengan muatan panas bumi. Emisi karbondioksida pembangkit listrik tenaga
panas bumi saat ini kurang lebih 122 kg CO2 per megawatt-jam (MW·h) listrik,
kira-kira seperdelapan dari emisi pembangkit listrik tenaga batubara.
• Cara Kerja

Pada prinsipnya PLTP merupakan Pembangkit listrik tenaga uap seperti


pada umumnya. Hanya untuk PLTP ini uap yang digunakan bukan berasal dari
boiler tetapi uap berasal dari dapur di dalam perut bumi. Secara sederhana cara
kerja PLTP dapat digambarkan sebagai berikut. Air disuntikan kedalam perut
bumi dimana terdapat sumber panas alami melalui injektor. Air akan mengalami
pemanasan dan menjadi uap bertekanan dan keluar melalui sumur produksi. Uap
yang keluar masih mengandung air sehingga harus dilakukan pemisahan antara
uap dan air pada separator. Dari sini uap kering akan menuju turbin dan
selanjutnya menjalankan generator untuk digunakan sebagai pembangkit listrik,
sedangkan airnya akan menuju kembali kedalam injektor. Setelah uap
menyelesaikan tugasnya menggerakan turbin maka akan menuju kondensor untuk
dijadikan air kembali. Air dari kondensor akan didinginkan pada tangki pendingin
melalui sistim pendinginan udara untuk selanjutnya air dapat di injeksikan
kembali pada sumur injeksi.

C. Manfaat Pembangkit Listrik


Pembangkit listrik merupakan sebuah keharusan dalam kehidupan umat manusia
di bumi, karena listrik merupakan sebuah kebutuhan yang sangat penting dan
sangat dibutuhkan untuk setiap manusia terutama di zaman yang semakin modern
ini. Dengan adanya pembangkit listrik dari macam-macam objek pembangkitnya,
kebutuhan listrik dapat terpenuhi dan dalam sebuah negara merupakan sektor
yang sangat menentukan apakah negara tersebut makmur tidaknya.
Dari macam-macam pembangkit listrik di dunia, tidak semuanya aman untuk di
berbagai sektor. Salah satunya dampak terhadap lingkungan yang di hasilkan dari
pembakaran minyak atau batu bara untuk menggerakkan generator listriknya
bahkan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) bisa berdampak mematikan
untuk kehidupan umat manusia, tetapi semua bisa di antisipasi dengan kinerja
yang professional.

Anda mungkin juga menyukai