Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Karakter sampel pada penelitian ini menggunakan sel pluripotent, dengan melakukan
penelitian pada hewan dimana menggunakan campuran jenis-jenis sel dari semua lapisan kuman
awal. Juga baru-baru ini ada beberapa kemajuan dalam penggunaan sel yang berasal dari sum-
sum tulang untuk mengobati penyakit, sel induk yang berasal dari sum-sum tulang sedang dalam
uji klinis untuk mengobati penyakit. Para peneliti berasumsi bahwa sel-sel ini akan menjadi
sumber sel potensial autologous terapi berbasis sel untuk mengatasi masalah alloimunitas.
Penelitian sebelumnya telah menganalisis sel-sel untuk serotipe yang telah di temukan sebagai
karakterisasi morfologi awal dari sel-sel. Dengan menggunakan uji yang kami sajikan sebagai uji
morfologi dasar dimungkinkan untuk mengkarakterisasi DTC dengan lebih baik sebagai penanda
seperti sel induk. Beberapa fitur molekuler dari sel induk di duga muncul dalam literatur terbaru,
dan data menunjukan bahwa hanya sebagian kecil sel yang memiliki kemampuan selfrenewal,
dan memiliki kemampuan untuk bertahan tanpa batas waktu, temuan ini menunjukkan bahwa
sebagian sel kanker terdekteksi dalam sumsum tulang pasien dengan kanker.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang di diagnosis kanker mencari informasi
penelitian sel punca secara signifikan lebih banyak dari pada orang yang tidak terdiagnosis,
sementara tidak ada perbedaan untuk pemindaian informasi penelitian sel punca. Salah satu
contoh pada sebagian besar pasien dalam penelitian ini mengalami respon sitogenetik lengkap,
meskipun terapi mungkin tidak bersifat kuratif karena dilaporkan adanya transkip fusi.
Sebagaimana telah disebutkan bahwa pengambilan data hasil penelitian dengan metode
systematic review adalah melalui searching di internet (PubMed, MEDLINE, dan lain-lain).
Maka kesulitan bagi peneliti adalah cara memperoleh data hasil-hasil penelitian tersebut
akhirnya penelitian ini tidak menemukan perbedaan dalam hubungan ini untuk orang yang
didiagnosis kanker dan orang yang tidak didiagnosis. Setelah memiliki diagnosis kanker tidak
memainkan peran moderat dalam empat model ini, dan hubungan antara pencarian dan
pemindaian penelitian sel induk dan variabel hasil adalah sama untuk individu yang didiagnosis
kanker dan yang tidak terdiagnosis.
Menurut literatur dari ASCs dari sumsum tulang ialah sel punca yang paling banyak
dipelajari dan memiliki kemampuan untuk membedakan in vivo menjadi sel-sel mesenchymal
yang berbeda seperti tulang, tulang rawan, lemak, otot, tendon. Terlepas dari sifat replikasi sel
punca yang tahan lama datang dari fakta bahwa tumor mirip dengan sel punca dari jaringan
hemopoietik yang tampaknya seperti luka, dan mengirimkan zat-zat kemo yang menghasilkan
faktor pertumbuhan endotel untuk membentuk garis keturunan matopoietik dan non
hematopoietik. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak penelitian menunjukkan bahwa sel punca
yang mengekspresikan terus berkembang biak lebih lama dan mempertahankan kemampuan
untuk berdiferensiasi secara in vivo tanpa setiap perubahan neoplastik, dan jika menjadi sukses
untuk menyiratkan prinsip dalam praktik klinis ini, jumlah kuantitatif sel induk mungkin bukan
salah satu faktor prognosis dalam hasil di masa depan. Sel-sel induk kanker telah terbukti tidak
hanya memiliki kemampuan pembaharuan diri tetapi juga menghasilkan spektrum progeni yang
luas seperti sel-sel induk yang normal.
Penelitian sekarang difokuskan pada penargetan gen esensial atau alur penting untuk
perkembangan kanker melalui sel-sel induk kanker, dengan setiap terapi yang mungkin
ditargetkan salah satu contoh penggunaan Gleevec. Sebagian besar pasien dalam penelitian ini
mengalami respon sitogenetik lengkap. Pengobatan tikus dengan inhibitor menghambat
pertumbuhan medulloblastoma pada model tikus, sehingga meminimalkan efek toksisitas dari
inhibitor, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi dan memisahkan sel
punca kanker pada berbagai kanker dari sel punca normal dan sel kanker lainnya. Selanjutnya
diperlukan untuk membedakan gen dan jalur pensinyalan dalam proses karsinogenesis dari sel
batang kanker untuk pengembangan terapi baru, dengan tujuan akhir menghilangkan penyakit
residual dan kekambuhan.

KESIMPULAN
Kanker merupakan penyebab utama kematian di negara maju dan berkembang dan
merupakan beban medis yang meningkat di seluruh dunia, penelitian ini menggunakan metode
sistematik review, dengan metodologi penelitian secara umum terdapat metode kuantitatif dan
kualitatif. Metode kuantitatif systematic digunakan untuk mengsintesis hasil penelitian dengan
pendekatan kuantitatif, sedangkan pendekatan kualitatif dalam systematic review di gunakan
untuk merangkum hasil-hasil penelitian yang bersifat deskriptif. Dalam konsep sel induk kanker
telah membuka bidang penelitian baru tentang karsinogenesis dan menggunakan stem sel sebagai
agen terapi pengobatan kanker dan secara keseluruhan terapi stem sel ini memiliki potensi tinggi
untuk mengobati penyakit kanker. Implikasi praktis dari penelitian ini yaitu informasi mengenai
sel punca dapat ditingkatkan untuk memproleh informasi dan bisa menjadi teknik yang berguna
untuk penelitian sel induk di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai