Wewwewew
Wewwewew
Di sore hari di dalam rumah, Riski menghampiri Ika yang sedang mengerjakan tugas-tugas
kantornya di ruang santai. Terlihat Ika mengenakan daster sembari mengerjakan tumpukan
tugas kerjaan yang masih banyak.
Riski : “ooh, ini mah liat deh tadi kan Papah habis dateng dari pameran mobil di JCM, nah
Papah liat ada mobil bagus Toyota keluaran terbaru. Nih brosurnya (sambil
memberikan brosur)”
Ika : (melihat brosur) “oohh ini ya, lah ini juga ada Toyota C-HR Pah kenapa gak ini aja?
Tinggal nambah dikit doang”
Riski : “yah, kan tabungan gak cukup. Tabunganku cuma cukup beli yang Rush aja”
Ika : “ya gakpapa, nanti kan kita jual aja mobil Brionya Pah. Nanti kalo masih kurang
Mamah tambahin deh”
Riski : “Ooh gitu, kalo Mamah gak keberatan gakpapa deh, kan sayang istri”
Ika : “Iya, tapi nanti Mamah yang bawa mobilnya ya” (sambil ketawa)
Riski : “berarti oke nih kita mau beli mobil baru? Mobil lama kita nanti Papah posting di
Instagram dan tawarin ke temen-temen Papah”
Ika : “Sip, semoga cepat laku ya pah, gak sabar pengen ngerasain mobil baru hihi”
Scene 2
Lokasi : Cafe
Di siang hari Ika sedang menyelesaikan deadline pekerjaannya di Cafe sendirian tanpa
ditemani suaminya. Dengan mengenakan blouse dan kacamata serta rambut yang dibiarkan
tergerai, sangat memperlihatkan bahwa Ika adaalah wanita karir yang sibuk. Dihadapannya
ada laptop dan secangkir kopi menemani sorenya. Tak lupa tas kantor yang simple tapi
elegan juga diletakkan di atas meja.
Tak lama, tiba-tiba Tia memasuki Café yang sama dengan niat untuk membeli kopi dan
dessert untuk dibawa pulang. Tia juga sendirian memasuki Café karena kebetulan baru
pulang dari rumah kliennya
Akhirnya, Tia yang terlebih dahulu melihat Ika kemudian menyapa duluan dan berujung
dengan perbincangan hangat.
Tia : (menoleh kanan kiri Café, kemudian melihat Ika dan menghampiri)
“Hei Ika”
Tia : “Iya nih, habis dari rumah klien barusan, lagi banyak kerjaan juga terus kepikiran
mampir sini deh
Ika : “ahh kamu, udah langsing gitu malah bilang tambah gemuk, sini aja tia duduk
bareng aku”
Tia : “iya ntar di kabarin aja ya, eh gimana nih yg pasangan baru, udah isi belum?”
Ika : “ hehehe ya begitulah kita lagi usaha nih, doain aja deh ya”
Tia : “ ya amin amin, pokok nya yg terbaik lah ya”
Ika : “ eh kamu bantuin aku mau gak? Jdi aku mau jual mobil aku nih cuman belum tau
gimana mau ngejualin nya, apa kamu punya teman yg lagi cari mobil, kali aja ada
coba tawarin kali ya”
Tia : “ wah kok mobil nya dijual sih? Mau ganti baru ya? Makin banyak rejeki nih
kayaknya ya, yaudah ntar aku tawarin ke teman teman aku deh, barangkali ada yg lagi
nyari mobil”
Ika : “ Alhamdulillah cukup lah hehe, iya makasih ya Tia. Nanti kamu kalau mau tawarin
ke teman atau saudara bisa cek di Instagram aku aja ya”
Diwaktu senja, sepulang kerja Tia dan sahabatnya Icha pulang ke rumah. Mereka merasa
lelah menerjang kemacetan Kota Jogja yang kian lama semakin macet seperti Ibu Kota
Jakarta. Icha yang rumahnya jauh terpaksa harus mampir ke Rumah Tia untuk beristirahat
sejenak. Terlihat di raut wajah mereka berdua bahwa mereka sangat lelah.
Icha pun berkeinginan untuk membeli mobil agar punggungnya tidak terlalu capek sepulang
kerja. Walaupun dengan mobil tetap akan melewati kemacetan bahkan membutuhkan waktu
lebih lama untuk sampai tujuan, namun setidaknya ia tidak merasakan kepanasan dan
kehujanan bila hujan.
Icha : (sambil menaruh tas dan melepas sepatu di meja ruang tamu. Kemudian terduduk
lesu)
“aduh capek banget deh kalo lagi akhir bulan gini customer banyak yang pada
belanja, kadang suka rempong lagi. Belum kalo pulang macetnya yaampun. Polusi
apalagi”
Tia : “katanya sih gituuu, karena kan Tokopedia lagi tembus target terus tuh”
Icha : “ya ada lah tabungan dikit. Terus juga emang aku udah lama banget rencana mau
beli. Cuman gak sempet nyarinya.
Tia : “oohh gitu, terus gaji kita kan juga mau naik Cha, mending cari sekarang aja deh”
Icha : “Cariin dong”
Tia : “Kalau beli mobil bekas gimana? Kemarin aku ketemu temen aku,
terus dia mau jual mobil juga. Coba aku cek instagramnya dulu”
(kemudian membuka handphone)
Tia : “ nah ini iklannya” (nunjukkin hp) “gimana ca? Kamu suka ga? Menurut aku sih
bagus. Setauku aku tuh, temen aku sama suaminya ngerawat banget mobilnya”
Icha : “oohh gitu, yang penting jangan mahal-mahal deh. eh ini alamatnya deket juga sama
tempat kita, gimana kalau besok liat kesana aja?
Icha : “ Eh gimana kalau coba liat yang lain lagi siapa tahu ada yang lebih murah dan lebih
bagus juga”
Tia : “ya ini aku sambil cari cari yang lain” (sambil pegang hape) “eh ini udah balas nih”
Tia : “ bisa ni besok Rabu kesana aja katanya, sorean aja soalnya temenku dirumahnya
sore”
Lokasi : Cafe
Di Sore hari, Heri sedang duduk di cafe sendirian dengan espresso di hadapannya. Dan hari
itu, Heri mengenakan setelan santai namun tetap terlihat sedikit garang karena pribadinya
yang memang sedikit tegas. Dan di sore itu juga, Heri sedang menelfon dengan penjual
mobil lainnya.
Heri : “bah hallo Bos, gimana mobil yg kemaren itu? Berminat atau enggak? Klo kau
minat biar aku tahan dulu mobil ini, kau kasih pulak lah dulu DP nya yakan, klo gak
mau kau biar aku kasih ke orang lain, biar jelas aja yakan.
( Ternyata mobil nya tak jadi di beli, jadi ngomel sendiri menggerutu)
(Menggerutu)
Heri : “duh ini klien satu banyak mintanya aja. Cari di mana ya Inova yang dia mau. Di
instagram gak cocok, dari temen sendiri malah gak jelas”
(Jeda sebentar sambil mikir)
Heri : “Oh iya, aku buka aja di OLX aja ya barang kali ada yang bagus. Kalo ada yang
bagus, customer deal. Duit lancar haha”
“nah ini nih, lumayan juga nih masih baru...aku telfon sekarang aja kali ya orangnya”
Heri : “Hallo bang selamat sore kenalin saya Heri yang lihat iklanm mobil Brio abang di
OLX” ........
Heri : ....“gini bang, saya sudah liat iklan mobil abang di OLX, dan sudah baca-
baca spesifikasinya juga. Saya lumayan tertarik nih. Kebetulan saya juga domisili Jogja, kalo
pengen liat mobilnya langsung, bisa gak bang?”......
Heri : ........ “oke deh bang, minggu siang saya datang ke rumah abang. Harga bisa nego
kan bang?”......
Scene 5
Lokasi : rumah
Minggu Siang, Riski dengan mengenakan setelan hem lengkap sudah siap untuk menerima
tamu yang akan datang melihat mobilnya
Tiba-tiba datanglah Heri dengan menggunakan motornya yang memang sedang nampak
kebingungan menari-cari rumah Riski. Riski yang sedari tadi sudah menunggu kedatangan
Heri, cepat tanggap ketika melihat ada Heri di depan rumahnya.
Kemudian Heri memarkirkan motornya. Setelah itu Heri dan Riski melanjutkan
perbincangannya.
Heri : “saya Heri yang kemarin nelfon bapak dari iklan di OLX” (sambil berjabat tangan)
Riski : “oh iya salam kenal, saya riski” (tiba –tiba Ika, istri Riski datang menghampiri
mereka)
Heri : (mengangguk)
Heri : “nggak usah mbak, disini aja, saya gak lama kok
Heri : “iya”
Heri : “jadi gini mas mbak. Setelah saya lihat lihat ada goresan goresan kecil mobilnya”
Ika : “oh itu masih anu kok, menurutku ga ganggu sih mas, kecil aja gapapa”
Heri : “kecil juga saying kan mbak, nanti biaya buat molesnya juga aku juga nambah
berapa”
Heri : “iyasih bener, jadi gimana ini harganya mau diangka berapa”
Heri : “150?”
Riski : “iya”
Heri : “kalua gitu saya liat liat dulu lagi lah ya”
Ika : “iyalah, tadi aja dia nawar 150 masak jadi 85?”
Ika : “iya”
Riski : “nggak bisa mas, mas juga nawarnya jauh banget ee”
Heri : “Namanya juga usaha lho mas. Yaudah deh mas kalo misalnya ga bole, nanti
misalnay mas berubah pikiran kabarin saya yaa”
Riski : “iya”
Ika : “iyaa”
Scene 6
Di siang hari di hari Rabu, Icha datang ke kosan Tia dengan maksud ingin meminta Tia untuk
datang ke rumah bapak Riski sesuai perjanjian tempo hari. Karena hari ini merupakan hari
libur, maka mereka berdua tidak bekerja dan hanya bersantai di kosan saja. Sebelumnya, Icha
dan Tia sudah membuat janji terlebih dahulu bahwa Icha akan datang pada hari ini. Tia pun
sudah siap saat Icha datang ke kosan dia.
Icha : (memarkirkan motornya di depan kosan Tia dan menelfon Tia agar segera keluar)
“hallo, aku udah didepan nih Ti” (masih duduk di atas motor dan mengenakan
helm)
Tia : “iya iya ini aku udah didepan kok, kamu dimana, oh ,,,”
Tia : “yuk”
Scene 7
Ika : “ayo mari -mari duduk dulu mbak” (mengajak Tia dan Icha duduk)
Ika : (mengajak Icha berkenalan sambil mengulurkan tangannya) “hallo ini Icha ya”
Ika : “ kalian ngobrol dulu ya, aku ke dapur dulu bentar” (sambil meninggalkan mereka ke
dapur)
Tia : “kenalin ini loh mas temen aku namanya Icha yang kemaren aku ceritain mau liat
mobilnya mas Riski itu”
Riski : “oiya itu mobilnya, langsung aja kalo mau ngecek mbak”
Mereka pun segera bergegas melihat mobil yang ditawarkan oleh Riski
Scene 8
Icha : “nggak bisa kurang pak? Uang tabungan saya cuma 130 nih pak, gimana?”
Tia : “ayolah mas Riski, gabisa kuranh apa dari 135 itu” ( membantu Icha negosiasi dengan
Riski)
Riski : “waduh, 135 itu udah paling mepet mbak kalo dengan kondisi mobil yg seperti ini”
Riski : “oh iya mba, surat-suratnya juga lengkap dan sudah dibayar pula pajak untuk tahun
ini. selain itu mobilnya sudah saya service satu minggu yang lalu”
Icha : “oh iya baik pak. Lalu biasanya bapak merawat mobilnya bagaimana?”
Riski : “ya biasanya saya service rutin, lalu cuci mobilnya juga rutin. Jadi sangat saya rawat
mba. Makannya saya berani pasang harga segitu karena sebanding dengan perawatan dan
pemakaiannya”
Riski : “lebih baik kita obrolkan di dalam rumah saja biar enak dan santai sambil duduk”
Scene 9
Riski : “jadi begini, kalau mba icha mau bawa mobilnya besok atau lain hari. Mungkin dp
aja dulu. Nanti untuk pelunasannya itu ketika penyerahan mobil dan dokumen-
dokumen berupa BPKB, STNK dan lainnya”
Icha : “kalau begitu saya bawa mobilnya besok pagi saja pak bareng kakak saya”
Riski : “boleh kalau begitu. Untuk dp tergantung mba ingin dp berapa. Saya akan terima”
Icha : “kalau begitu hari ini saya akan dp 30% dari harga kesepakatan ya pak”
Riski : “ini nomor rekening saya. Saya menggunakan mobile banking” (menyerahkan
nomor rekening) .. dan ini FC KTP dan KK saya. Boleh mba simpan sebagai jaminan”
Icha : (membuka hp) “baik Pak, saya transfer sekarang lewat mobile banking ya pak”
(melakukan transaksi lewat hp)“yap. Transaksi sukses pak”
Riski : (membuka hp) “sudah masuk uangnya sebesar 30juta ya mba icha, saya buatkan
kwitansinya dulu. Boleh minta KTPnya?”(membuat kwitansi pembayaran)“ini mba, sudah
jadi kwitansinya. (menyerahkan kwitansi ke Icha) Untuk kelengkapan dokumen lainnya
besok saat penyerahan mobil dan pelunasan ya mba”
Icha : “baik pak Riski, terimakasih banyak. Besok pagi saya ambil mobilnya dan ini fc
KTP dan KK bapak saya simpan”
Riski : “baik mba Icha, semoga kita bisa menjadi partner bisnis di lain waktu lagi” (berjabat
tangan)