Anda di halaman 1dari 3

Islam adalah agama terbesar kedua di India.

Pada 2011, sensus penduduk negara tersebut


menyebutkan, jumlah Muslim sebanyak 14,2 persen dari populasi atau sekitar 172 juta jiwa.

Agama mayoritas, yakni Hindu, dengan jumlah sekitar 79,62 persen dari total penduduk.
Selebihnya menganut Protestan, Katolik, Buddha, Jainisme, Sikh, dan Yahudi.

Mengutip Population by Region in India, peranan Muslim di negara berbentuk republik federasi
di Asia Selatan ini dalam pengembangan Islam dapat dilihat dalam empat tahapan.

Pertama, masa sebelum Kerajaan Mogul (705-1526). Kedua, masa kekuasaan Kerajaan Mogul
(1526-1858). Ketiga, masa Kekuasaan Inggris (1858- 1947). Dan, tahap keempat, Islam pada
negara India sekuler (1947-sekarang).

Masuknya Muslim ke anak benua India terjadi dalam tiga gelombang yang terpisah.
Orang-orang Arab masuk pada abad ke-8, orang-orang Turki pada abad ke-12, dan orang-orang
Afghanistan pada abad ke-16.

Jauh sebelum Kerajaan Mogul berdiri, sebenarnya sejak abad ke-1 Hijriyah, Islam telah masuk
India ketika Umar bin Khattab memerintahkan ekspedisi. Pada 643 M, setelah Umar wafat,
orang-orang Arab menaklukkan Makran di Baluchistan.

Pada masa pemerintahan Bani Umayyah, Islam melanjutkan ekspedisi (futuhat) ke sana di bawah
Panglima Muhammad bin Qasim yang berhasil menguasai Sind, dan mulai 871 M orang-orang
Arab telah menjadi penghuni tetap di sana.

Mahmud Gaznawi pada 1020 berhasil menaklukkan raja-raja Hindu di wilayah India dan
mengislamkannya. Setelah Dinasti Gaznawi runtuh, muncullah dinasti kecil, seperti Mamluk,
Khalji, Tugluq, dan yang terakhir Dinasty Lody yang didirikan oleh Bahlul Khan Lody.

Ketika terjadi kekacauan di negerinya, ia mengundang Muhammad Babur dari Kabul yang
kemudian berhasil mendirikan Kerajaan Mogul. Pada zaman kekuasaan Inggris, muncul
sejumlah pemikir Muslim yang memperjuangkan kemajuan umat Islam melalui pemurnian,
pembaruan pemikiran, dan berbagai gagasan untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.

Sejumlah pemikir Islam lahir, semisal Syah Waliullah, Sayid Ahmad Khan, Sayid Amir Ali,
Muhammad Iqbal, dan Mohammad Ali serta Abdul Kalam Azad. Sejak memperoleh
kemerdekaannya pada 15 Agustus 1947, India menjadi negara republik.

Konstitusi negara yang terletak di antara laut Arab di sebelah barat dan Teluk Benggala di
sebelah timur ini menjamin hak-hak dasar warga negaranya. Sejak itu, umat Islam yang
minoritas tetap memperoleh kebebasan dalam pengembangannya dan hidup berdampingan
dengan agama lain.

Umat Islam di India menyebar di negaranegara bagian Uttar Pradesh, Bengali Barat, Bihar,
Kerala, Assam, Andra Pradesh, Maharashtra, Tamil Nadu, Gujarat, Karnataka, dan Madya
Pradesh.

Kebanyakan Muslim India adalah petani. Di Uttar Pradesh dan Madya Pradesh, mereka
umumnya menjadi perajin dan pekerja. Di banyak kota negara bagian Uttar Pradesh, kaum
Muslim memegang jalur perdagangan kain tenun. Profesi pedagang juga menjadi tradisi bagi
Muslim yang tinggal di Gujarat dan Maharashtra.

Sistem pendidikan

Sistem pendidikan yang dikembangkan di India begitu modern, yakni kurikulum Davis-inizami.
Sistem pendidikan ini sudah dirintis sejak pertengahan abad ke-17. Urangzeb (Alamgir I), Kaisar
Mogul keenam, berupaya menemukan sintesis terbaik antara sufisme India dan ajaran ulama
Islam.

Pada 1683 berdiri madrasah di Lucknow di bawah bimbingan Maulana Nizamudin dan Maulana
Muhammad Sahalawi. Sepanjang waktu para santri belajar, bukan hanya fikih, melainkan juga
nahu dan saraf, filsafat, matematika, tafsir, hadis serta prinsip-prinsip dan sejarah sufisme.

musli

Hingga kini, silabus Davis-inizami masih diterapkan di banyak sekolah India dan Pakistan. Mutu
pendidikan yang dikembangkan oleh Muslim di India diakui.

Madrasah Deoband yang berdiri pada 1867, umpamanya, memiliki reputasi internasional.
Mahasiswa berdatangan dari berbagai penjuru dunia ke Kota Deoband.

Kurang dari satu dekade kemudian, Sayid Ahmad Khan mendirikan Mohamme dan Anglo-
Oriental College (MAOC) di Aligarh yang berkembang menjadi Moeslem University of Aligarh.
Pada abad ke-20, per kembangan lembaga-lembaga pendidikan ini semakin pesat.

Perkembangan lembaga pendidikan dapat dilihat, misalnya, ketika Universitas Islam Aligharh
mendirikan pusat riset Islam dan sejarah negara-negara Asia Barat. Lembaga ini menerbitkan
majalah dalam bahasa Urdu dan buletin dalam bahasa Inggris.

Di samping itu, terdapat Universitas Osmania di Hyderabad, Jamia Millia Islamia di Delhi,
Universitas Delhi, Universitas Madras, dan Bombay. Lembaga riset tingkat doktoral terdapat di
Patna, Darul Ulum di Deoband, Nahwatul Musannafeen di Delhi, dan lembaga riset Islam di
Bombay.

Prestasinya dalam bidang pendidikan memberikan arti bagi pengembangan Islam secara
keseluruhan hingga saat ini.

Pengaruh Seni Islam dalam Peradaban India

Arsitektur India mulai mengalami perubahan bentuk dengan munculnya pemerintahan Islam di
India menjelang akhir abad ke-12.

Arsitektur India diperkenalkan dengan elemen baru yang meliputi penggunaan ben tuk, seni
inskripsi menggunakan huruf de koratif atau kaligrafi, penggunaan marmer berwarna, dicat
plester dan ubin berwarna cerah mengilap.

Masjid Quwwat-ul-Islam dibangun pada 1193 merupakan masjid pertama yang dibangun di anak
benua India. Masjid ini kini ter catat sebagai situs warisan dunia UNESCO di Delhi.

Arsitektur Islam di India dibagi menjadi dua bagian, yakni agama dan sekuler. Masjid dan
makam mewakili arsitektur religius, se mentara istana dan benteng adalah contoh dari arsitektur
Islam sekuler.

Benteng memiliki kegunaan yang fungsional. Beberapa dilengkapi degan bangunan kecil di
dalamnya. Ada juga benteng yang digunakan untuk mengusir musuh.

Anda mungkin juga menyukai