Isi Makalah Ririn
Isi Makalah Ririn
PENDAHULUAN
1
serta meningkatkan kemampuan akademik melalui aktifitas individu maupun
kelompok.
Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model
pembelajaran akan tergantung pada tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan
materi yang disampaikan, tingkat perkembangan peserta didik, kemampuan
guru dalam mengelola proses pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-
sumber belajar yang ada.
Melalui kesempatan ini penulis berupaya memberikan tambahan
pengetahuan kepada teman-teman mahasiswa tentang pembelajaran bangun
ruang melalui aktifitas praktek kerja hingga memahami konsep bangun ruang
atas dasar paradigma pemberian kecakapan hidup (life skill) yang bersifat
akademik menggunakan prinsip learning to know, learning to do, learning to
be, learning to live together dan learning to cooperate (Depdiknas, 2001:11).
Kami berharap teman-teman mahasiswa pendidikan matematika dapat
menerima materi ini dengan baik dan menerapkannya dalam pembelajaran
secara proporsional sesuai dengan standar kompetensi yang diharapakan dapat
dicapai siswa pada umumnya, dan pemberian materi pengayaan kepada
beberapa siswa berbakat pada khususnya.
2
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pembelajaran Matematika SD serta menjadi bahan untuk di presentasikan
saat diskusi kelompok kelas.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
pisang ataupun kaleng minuman akan berbeda dengan bentuk benda-benda
lainnya seperti batu bata ataupun tempat batang korek api, sehingga bentuk
bangun ruang yang menyerupai batu bata ataupun tempat batang korek api
tersebut tidak dikategorikan sebagai tabung namun diberi nama khusus lain,
yaitu balok.
5
Adapun unsur-unsur bangun ruang menurut Untung Suwaji adalah
sebagai berikut :
a. sisi adalah sekat atau perbatasan bagian dalam dan bagian dalam.pada bangun
ruang sisinya yang datar seperti pada kubus, balok, prisma, limas, dan
sebagainya. Namun ada juga sisi yang melengkung seperti pad tabung, bola,
dan kerucut.
b. Rusuk merupakan perpotongan dua bidang sisi pada bangun ruang sehingga
merupakan ruas garis. Ada rusk yang berupa garis lurus seperti pada kubus,
balok, prisma, limas, dan sebagainya. Namun ada juga rusuk yang
melengkung seperti pada tabung dan kerucut.
c. Titik sudut merupakan perpotongan tiga bidang atau perpotongan tiga rusuk
atau lebih.
d. diagonal ruang merupakan garis yang menghubungkan dua titiksudut yang
tidak berdekatan (tidak terletak pada satu bidang sisi).
e. Diagonal sisi adalah garis yang menghubungakan dua buah titik sudut yang
tidan berurutan yang terletak pada sebuah sisi.
6
Bukan hanya benda-benda yang berbentuk balok, masih banyak
benda-benda dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk bangun ruang,
seperti dadu, TV, topi ulang tahun, celengan, bola dan masih banyak lagi.
Benda-benda tersebut merupakan wujud dari bangun ruang dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk lebih mengenal macam-macam bangun ruang, berikut
penjelasannya.
1. Balok
Balok adalah bangun ruang yang terdiri atas enam buah persegi
panjang yang sepasang-sepasang sisinya kongruen.
15
Daerah atau bidang yang membatasi bangun ruang disebut sisi.
Sisi-sisi pada bangun ruang bertemu pada satu garis yang disebut rusuk.
Tiga atau lebih rusuk pada suatu bangun ruang bertemu pada suatu titik
yang disebut titik sudut. Bangun yang berbentuk kotak adalah contoh apa
yang disebut prisma persegi panjang atau balok.
7
Dengan mengamati sisi beberapa model balok maka siswa
diharapkan dapat memahami bahwa balok adalah bangun ruang yang
dibatasi oleh enam buah bidang sisi yang masing-masing berbentuk
persegi panjang yang setiap sepasang-sepasang sejajar dan sama
ukurannya. Suruhlah siswa untuk menyebutkan beberapa model balok
yang terdapat di sekitar sekolahnya, misalnya: almari, salon, radio, tape
recorder, buku, karet penghapus, dan lain sebagainya.
Sifat-sifat balok
1. Sisi-sisi balok berbentuk persegi panjang.
2. Rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran sama panjang.
3. Setiap diagonal bidang pada sisi yang berhadapan memiliki ukuran
sama panjang.
4. Setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran sama panjang.
5. Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk persegi panjang.
Jaring-jaring Balok
Kegiatan diawali dengan pemberian apersepsi oleh guru, bahwa
dalam kegiatan sebelumnya, siswa telah mengetahui adanya persamaan
dan perbedaan antara kubus dan balok. Oleh karenanya untuk membuat
jaring-jaring sebuah balok didapati pula cara-cara yang sama dengan
pembuatan jaring-jaring kubus. Perbedaannya hanyalah terletak pada
bangun-bangun yang membentuk jaring-jaringnya. Selanjutnya guru dapat
mengajukan pertanyaan:
a. Rangkaian bangun datar apakah yang membentuk jaring-jaring kubus?
Jawab: jaring-jaring kubus terdiri dari rangkaian enam daerah persegi
yang sama ukurannya.
b. Pertanyaan: Bagaimana halnya dengan jaring-jaring balok?
Jawab: jaring-jaring balok terdiri dari rangkaian enam persegi panjang
yang dua-dua sama bentuk dan ukurannya.
8
Cara menemukan rangkaian yang merupakan jarring-jaring sebuah
balok dengan cara memotong pada rusuk-rusuknya langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
a. Dengan cara memotong model balok pada rusukrusuk tertentu maka
akan dihasilkan sebuah jaring-jaring balok. Cara pemotongan yang
sama apabila dimulai dari sisi yang berbeda akan menghasilkan bentuk
jaring-jaring yang berbeda pula.
b. Dalam membuat jaring-jaring balok maka yang lebih mudah jika
berpangkal pada jaring-jaring kubus. Sebuah bentuk jaring-jaring
kubus dapat menjadi model bagi enam buah jaring-jaring balok,
disebabkan oleh sisi-sisi dari balok yang tidak sama. Dengan demikian
karena jumlah jaring-jaring kubus ada 11 (sebelas) macam, maka dari
11 model jaring-jaring kubus tersebut dapat menghasilkan 11 x 6= 66
jaring- jaring balok. Tetapi pada jaring-jaring kubus tertentu didapat 3
pasang jaring-jaring balok yang kongruen, yaitu pada model jaring-
jaring kubus sebagai berikut :
9
Cara Menggambar Balok
2. Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang terdiri atas enam buah persegi.
Untuk mengenalkan kubus kepada siswa berikanlah perintah dan
pertanyaan berikut. Amatilah benda-benda di sekitarmu yang bentuknya
menyerupai kubus. Amati pula model kubus yang ada di kelasmu. Apa
yang dapat kamu katakan dari pengamatanmu itu? Berbentuk bangun datar
apakah sisi-sisi kubus? Berapa banyaknya? Berapa banyak rusuknya?
Berapa banyak titik sudutnya? Mari kita perhatikan unsur-unsur kubus:
Dengan mengamati sisi beberapa model kubus maka siswa diharapkan
dapat memahami bahwa kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh
enam buah bidang sisi berbentuk persegi dengan ukuran yang sama.
Suruhlah siswa untuk menyebutkan beberapa model kubus yang terdapat
disekitar sekolahnya, misalnya: kotak kapur, dadu, dos, dan lain
10
sebagainya.
Sifat-sifat kubus
1. Semua sisi kubus berbentuk persegi.
2. Semua rusuk kubus berukuran sama panjang.
3. Setiap diagonal bidang pada kubus memiliki ukuran yang sama
panjang.
4. Setiap diagonal ruang pada kubus memiliki ukuran sama panjang.
5. Setiap bidang diagonal pada kubus memiliki bentuk persegi panjang.
Jaring-jaring kubus
Untuk menunjukkan cara memperoleh jaring-jaring kubus, guru
dapat meminta kepada siswa untuk membelah kubus-kubus mereka
dengan menggunakan cutter atau gunting menurut beberapa rusuk tertentu
dan menyisakan satu rusuk yang merangkaikan antara dua persegi, serta
ajukanlah pertanyaan kepada para siswa ada berapa macam bentuk jaring-
jaring dari sebuah kubus?
Setelah mereka memulai pengguntingan dengan cara yang
berbeda-beda, tentunya mereka akan menjawab dengan bermacam-macam
jawaban. Dapat dimungkinkan bahwa ada beberapa siswa yang cara
mengguntingnya membuahkan hasil yang sama. Hasil guntingan siswa
akan membentuk salah satu jarring berikut:
11
Jaring-jaring tersebut di atas apabila dirangkaikan kembali maka:
a. Tidak ada satu pun hasil guntingan yang berupa daerah persegi
tersebut yang menutup persegi yang lain.
b. Hasil pengguntingan tidak boleh terlepas yang satu dengan lainnya.
Dengan demikian yang dimaksud jaring-jaring kubus adalah suatu
rangkaian yang terdiri dari enam daerah persegi yang apabila digabungkan
kembali (diimpitkan sisi-sisi perseginya) akan membentuk kubus.
12
Cara Menggambar Kubus
Cara 1 :
Cara 2 :
13
Jenis-jenis Prisma
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa penamaan prisma detentukan
oleh bentuk alasnya maka prisma ada banyak jenis. Berikut adalah
beberapa diantaranya:
1) Prisma segitiga
Prisma segitiga adalah prisma yang bentuk alas dan atapnya
berbentuk segitiga.
Unsur yang dimiliki prisma segitiga ABC.DEF adalah sebagai
berikut:
1) Sisi/bidang: memiliki 5 sisi atau bidang yaitu sisi alas (ABC), sisi atas
(DEF), dan tiga sisi tegak (ABED, BCFE, ACFD)
2) Rusuk: memiliki 9 rusuk yaitu rusuk alas (AB, BC, AC), rusuk atas (DE,
EF, DF) Rusuk tegak (AD, BE, dan CF)
3) Titik Sudut: memiliki 8 titik sudut yaitu titik sudut A, B, C, D, E, F, G
dan H.
Dengan mengamati sisi beberapa model prisma tegak segitiga
maka siswa diharapkan dapat memahami bahwa Prisma Tegak Segitiga
adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah daerah segitiga yang
sejajar serta tiga daerah persegi panjang yang saling berpotongan menurut
garis-garis yang sejajar.
14
Jaring-jaring prisma tegak segitiga
Pada gambar di bawah ini terlihat bahwa jaring-jaring prisma
memiliki tiga persegi panjang sebagai sisi tegak dan dua segitiga sebagai
sisi alas dan sisi atas. Berikut ini adalah berapa jaring-jaring prisma
segitiga yang lain.
15
4. Limas
Seperti halnya prisma, limas juga merupakan bangun ruang. Untuk
mengenalkannya guru dapat menggunakan model limas bersisi tiga,
empat, lima atau, lainnya. Pada materi sebelumnya guru menanyakan
“Apakah prisma itu?“. Sekarang setelah kepada siswa diperlihatkan
model-model limas untuk diamati, guru menanyakan pula kepada siswa
“Apakah limas itu?“.
Dengan mengamati sisi beberapa model limas segiempat
diharapkan siswa dapat memahami bahwa limas segiempat adalah bangun
ruang yang dibatasi oleh sebuah daerah segiempat dan empat daerah
segitiga yang mempunyai satu titik sudut persekutuan. Secara umum
jawaban yang diharapkan dari siswa yaitu bahwa limas merupakan sebuah
bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah daerah segibanyak (segi-n) dan
beberapa (n) daerah segitiga yang mempunyai satu titik persekutuan.
Daerah segibanyak (segi-n) menjadi alasnya, dan segitiga-segitiga menjadi
sisi tegaknya sedangkan kaki-kaki segitiga itu membentuk rusuk tegaknya,
semua rusuk tegak bertemu di titik sudut yang disebut pula titik puncak
karena proyeksi dari titik tersebut tegak lurus alas.
16
c) Memiliki 5 titik sudut dan salah satu titik sudutnya disebut pula titik
puncak.
d) Sisi alasnya berbentuk segiempat dan sisi lainnya berbentuk segitiga.
17
5. Tabung
18
c) Tidak memiliki titik sudut.
Jaring-jaring tabung
6. Kerucut
19
Dengan mengamati sisi beberapa model kerucut maka diharapkan
siswa dapat memahami bahwa kerucut adalah suatu bangun ruang yang
dibatasi oleh sebuah daerah lingkaran dan sebuah bidang lengkung yang
simetris terhadap porosnya yang melalui titik pusat lingkaran tersebut.
Tabung dan kerucut hampir sama yaitu merupakan bangun ruang yang
dibatasi oleh bidang datar dan bidang lengkung. Perbedaan antara
keduanya hanya terletak pada adanya bidang atas pada tabung dan puncak
pada kerucut. Kerucut dapat dianggap sebagai limas yang banyaknya
sisitegak tak terhingga.
Sifat-sifat kerucut:
a) Memiliki 1 sisi alas berbentuk lingkaran dan 1 sisi berbentuk bidang
lengkung (selimut kerucut).
b) Memiliki 1 rusuk lengkung.
c) Tidak memiliki titik sudut.
d) Memiliki 1 titik puncak.
Jaring-jaring kerucut
20
Cara Menggambar Kerucut
7. Bola
21
itu bundar“, “Tidak memiliki titik sudut”. Jika diperlukan guru harus
menanyakan beberapa pertanyaan berikut agar siswa melihat sifat-sifat
lainnya. Misalnya, ’Dapatkah engkau meletakkan sebuah garis lurus pada
permukaan bola?’, ’Dapatkah engkau membuat kurva yang lengkung?’
(Biarkan siswa mencoba dan menentukan sendiri jawabnya). Jika engkau
memotong sebuah bola dengan irisan yang lurus, bangun apa yang akan
engkau peroleh? Katakan bagaimana engkau dapat memotong bola agar
diperoleh lingkaran yang paling besar?
Sifat-sifat bola:
a) Memiliki 1 sisi berbentuk bidang lengkung (selimut bola).
b) Tidak memiliki rusuk.
c) Tidak memiliki titik sudut.
22
Luas permukaan balok = luas persegi panjang 1 + luas permukaan 2 +
luas persegi panjang 3 + luas persegi panjang 4
+ luas persegi panjang 5 + luas persegi
panjang 6
= (𝑝 × 𝑙) + (𝑝 × 𝑡) + (𝑙 × 𝑡) + (𝑝 × 𝑙) +
(𝑙 × 𝑡) + (𝑝 × 𝑡)
= (𝑝 × 𝑙) + (𝑝 × 𝑙) + (𝑙 × 𝑡) + (𝑙 × 𝑡) +
(𝑝 × 𝑡) + (𝑝 × 𝑡)
= 2(𝑝 × 𝑙) + 2(𝑙 × 𝑡) + 2(𝑝 × 𝑡)
= 2((𝑝 × 𝑙) + (𝑙 × 𝑡) + (𝑝 × 𝑡))
= 2(𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑝𝑡)
Jadi, luas permukaan balok dapat dnyatakan dengan rumus sebagai
berikut:
Luas permukaan balok = 𝐿 = 2(𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑝𝑡)
Contoh:
Sebuah balok memiliki ukuran panjang 15 cm dan lebar 4 cm. jika luas
permukaan balok tersebut adalah 500 cm2, berapakah tinggi balok
tersebut:
Jawab:
Diketahui: 𝑝 = 12𝑐𝑚
𝐿 = 4𝑐𝑚
Ditanyakan: Berapakah tinggi balok tersebut?
Penyelesaian:
Luas permukaan balok = 2(𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑝𝑡)
500 = 2(15 ∙ 4 + 4 ∙ 𝑡 + 15 ∙ 𝑡)
500 = 2(60 + 4 ∙ 𝑡 + 15 ∙ 𝑡)
500 = 2(60 + 19 ∙ 𝑡)
250 = 60 + 19 ∙ 𝑡
23
250 − 60 = 19 ∙ 𝑡
190 = 19 ∙ 𝑡
190
𝑡 = 19
𝑡 = 10
Jadi, tinggi balok tersebut adalah 10 𝑐𝑚
24
Jawab:
Diketahui: 𝑠 = 8𝑐𝑚
Ditanyakan: luas permukaan kubus tersebut?
Penyelesaian:
𝐿 = 6𝑠 2
= 6 × 82
= 6 × 24
= 384 𝑐𝑚2
Jadi, luas permukaan kubus tersebut adalah 384 𝑐𝑚2
dari gambar di atas terlihat bahwa prisma segitiga 𝐴𝐵𝐶. 𝐷𝐸𝐹 memiliki
sepasang segitiga yang identik dan tiga buah persegi panjang sebagai sisi
tegak. Dengan demikian, luas permukaan prisma tegak segitiga tersebut
adalah:
luas permukaan prisma = luas ∆𝐴𝐵𝐶 + luas ∆𝐷𝐸𝐹 + luas 𝐸𝐷𝐴𝐵 +
luas 𝐷𝐹𝐶𝐴 + luas 𝐹𝐸𝐵𝐶
25
= 2 × luas ∆𝐴𝐵𝐶 + luas 𝐸𝐷𝐴𝐵 + luas 𝐷𝐹𝐶𝐴 +
luas 𝐹𝐸𝐵𝐶
= (2 × luas alas) + (luas bidang-bidang tegak)
Jadi, luas permukaan dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
𝐿 = (2 × luas alas) + (luas bidang-bidang tegak)
Contoh:
Hitunglah luas permukaan prisma segitiga dengan alas bebentuk segitiga
siku-siku berukuran 3 𝑐𝑚, 4 𝑐𝑚, 5 𝑐𝑚 dan tinggi prisma 10 𝑐𝑚.
Jawab:
Diketahui: alas segitiga = 3 𝑐𝑚
Tinggi segitiga = 4 𝑐𝑚
Sisi miring segitiga = 5 𝑐𝑚
Tinggi prisma = 10 𝑐𝑚
Ditanyakan: luas permukaan prisma segitiga tersebut.
Penyelesaian:
1
Luas alas = ×𝑎×𝑡
2
1
= ×3×4
2
= 6 𝑐𝑚2
Keliling alas = 3 𝑐𝑚 + 4 𝑐𝑚 + 5 𝑐𝑚
= 12 𝑐𝑚
Luas permukaan prisma = (2 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠) + (𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖)
= (2 × 6 𝑐𝑚2 ) + (12 𝑐𝑚 × 10 𝑐𝑚)
= 12 𝑐𝑚2 + 120 𝑐𝑚2
= 132 𝑐𝑚2
Jadi, luas permukaan prisma segitiga tersebut adalah 132 𝑐𝑚2 .
26
D. Luas permukaan limas
Sama halnya dengan prisma, luas permukaan limas pun dapat
diperoleh dengan cara menentukan jaring-jaring limas tersebut.
Kemudian, menjumlahkan luas bangun datar dari jaring-jaring yang
terbentuk. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut:
27
Diketahui: 𝐿∆ = 135 𝑐𝑚2
𝑡∆ dari puncak limas = 15 𝑐𝑚
Ditanyakan: luas permukaan limas?
Penyelesaian:
1
𝐿∆ =2×𝑎×𝑡
1
135 𝑐𝑚2 = × 𝑎 × 15 𝑐𝑚
2
2 × 135 𝑐𝑚2
𝑎 = 15 𝑐𝑚
𝑎 = 18 𝑐𝑚
Jadi panjang sisi segi empat tersebut adalah 18 𝑐𝑚.
𝐿□ = 𝑠2
= (18 𝑐𝑚)2
= 324 𝑐𝑚2
Maka:
Luas permukaan limas = 𝐿□ + 4 × 𝐿∆
= 324 𝑐𝑚2 + 4 × 135 𝑐𝑚2
= 324 𝑐𝑚2 + 540 𝑐𝑚2
= 864 𝑐𝑚2
Jadi, luas permukaan limas tersebut adalah 864 𝑐𝑚2 .
E. permukaan tabung
Dalam menentukan luas permukaan tabung terlebih dahulu kita
harus menentukan rumus dari luas selimut tabung,yaitu:
Luas selimut tabung = 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛
= 2𝜋𝑟 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛
= 2𝜋𝑟𝑡
Setelah memperoleh luas selimut tabung, dapat ditentukan pula luas
permukaan tabung.
28
Luas permukaan tabung = selimut tabung + 2 luas lingkaran
= 2𝜋𝑟 × 𝑡 + 2𝜋𝑟 2
= 2𝜋𝑟(𝑡 + 𝑟)
Luas tabung tanpa tutup
𝐿𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑡𝑢𝑡𝑢𝑝 = luas sisi alas + luas selimut
= 𝜋 𝑟2 + 2 𝜋 𝑟 𝑡
Contoh:
Tentukan luas selimut tabung dan luas permukaannya jika diketahui
volume tabung = 12.320 𝑐𝑚3 dan tinggi tabung 20 𝑐𝑚.
Jawab:
Diketahui: volume = 12.320 𝑐𝑚3
Tinggi = 20 𝑐𝑚
Ditanyakan: luas selimut tabung dan luas permukaannya?
Penyelesaian:
Pertama kita mencari dulu nilai dari jari-jari alas (lingkaran) volume
tabung = 𝜋𝑟 2 𝑡
22
12.320 = ∙ 𝑟 2 ∙ 20
7
440
12.320 = ∙ 𝑟2
7
7
𝑟2 = × 12.320
440
𝑟2 = 196
𝑟 = √196
𝑟 = 14 𝑐𝑚
Luas selimut tabung = keliling alas ×tinggi tabung
Luas selimut tabung = 2𝜋𝑟 ∙ 𝑡
22
= 2.∙ ∙ 14 ∙ 20
7
= 1.760 𝑐𝑚2
Luas permukaan tabung = 2 luas lingkaran + luas selimut
29
22
= 2∙ ∙ 14 ∙ 14 + 1.760
7
= 1.232 + 1.760
= 2.992 𝑐𝑚2
Jadi, luas selimut tabung adalah 1.760 𝑐𝑚2 dan luas permukaan
tabung adalah 2.992 𝑐𝑚2 .
= 𝜋 𝑟2 + 𝜋 𝑟 𝑠
= 𝜋 𝑟 (𝑟 + 𝑠)
30
Dari gambar diatas terlihat bahwa panjang busur (PB) lingkaran (yang
tidak sempurna) sama dengan keliling alas kerucut yang berbentuk lingkaran
dengan masing-masing jari-jarinya adalah s [jari-jari lingkaran tidak sempurna]
dan r [jari-jari alas kerucut], misal kita tulis.
2 s=2 r
s=r
= … (i)
= s2
= s2 [karena (i)]
= rs
Maka luas permukaan kerucut = luas selimut kerucut + luas alas kerucut
= πrs + π𝑟 2
= π r (r + s)
31
Contoh:
Jawab:
Diketahui: 𝑟 alas = 6 𝑐𝑚
𝑡 = 8 𝑐𝑚
Penyelesaian:
𝑠2 = 𝑟2 + 𝑟2
𝑠 2 = 62 + 82
𝑠 2 = 36 + 64
𝑠 2 = 100
𝑠 = √100
= 3,14 × 6 × (6 + 10)
= 3,14 × 6 × 16
= 301,44
= 4 × 𝜋 𝑟2
32
= 4 𝜋 𝑟2
1. Dengan jeruk
Siswa diminta praktek menggunakan benda dalam kehidupan
sehari-hari yang mirip bentuknya dengan bola.Benda yang
dimaksud adalah jeruk.Siswa diminta kerja kelompok dengan jeruk
yang disediakan untuk masing-masing kelompok.
Cara kerja
a. Dalam kelompok siswa diminta menggambar di kertas polos
gambar proyeksi permukaan jeruk ke selembar kertas yang
diletakkan di atas meja.
b. Siswa diminta menggambar lagi lingkaran sebesar proyeksi
permukaan jeruk tadi sebanyak empat buahkemudian perhatikan
gambar berikut :
33
e. Sehingga akan menunjukkan kalau kulit jeruk itu tepat memenuhi
keempat lingkaran yang seukuran dengan lingkaran proyeksi jeruk
itu ke alas. Sehingga disimpulkan bahwa
Luas permukaan bola = 4 xluas lingkaran, atau
L permukaan bola = 4πr2 , r = jari-jari bola
34
Contoh:
Jawab:
Diketahui: 𝑟 = 7 𝑐𝑚
Penyelesaian:
= 616 𝑐𝑚2
Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan bejana ialah bangun ruang
berongga dengan ruangan dalam rongganya dapat diisi dengan zat cair,
termos, tangki, bak mandi, tandon air, kolam renang, dan sebagainya.
biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil. Satuan penakar dapat berupa:
35
cangkir, gelas, tabung takaran bensin 1 literan, kubus-kubus satuan, dan
lain-lain.
Contoh 1
bahwa:
Contoh 2
36
Dengan mengisikan kubus-kubus satuan ke dalam balok
Ini berarti isi balok (gambar B) adalah 24 satuan kubus. Guru dapat
1 cm Panjang = 1 cm
lebar = 1 cm 1 satuan kubus = 1 cm kubik = 1
1 cm tinggi = 1 cm
1 cm
Panjang = 1 dm
1 dm lebar = 1 dm 1 satuan kubus = 1 dm kubik = 1
1 dm tinggi = 1 dm
1 dm
37
A. Volume Balok
l x t.
Langkah 1
Gambar a
itu saja?
38
Kalau tidak kemungkinan lainnya bentuknya seperti apa?
Gambar b
Langkah 2
Gambar c
Langkah 3
Gambar d
39
Langkah 4
Gambar e
8 ditambah lapis kedua 8 dan lapis ketiga 8 atau yang 2 lapis sebelumnya 16
Langkah 5
40
Langkah 6
gambar berikut:
Gambar f
(1a) Volumenya V = 3 x 2 x 5 = 30
(1c) Volumenya V = p x l x t.
V = p x l x t......(1)
41
Selanjutnya karena p x l adalah luas alas balok/prisma tegak,
maka rumus (1) di atas sama dengan bila ditulis dalam bentuk
V = A x t dengan A = p x l ............(2)
Contoh:
Sebuah akuarium berbentuk balok memiliki ukuran panjang 74 𝑐𝑚 dan
tinggi 42 𝑐𝑚 . jika volume air di dalam akuarium tersebut 31.080 𝑚3
tntukan lebar akuarium:
Jawab:
Diketahui: 𝑣 = 31.080 𝑚3
𝑝 = 74𝑐𝑚
𝑡 = 42𝑐𝑚
Ditanyakan: tentukan tinggi aquarium tersebut?
Penyeleseaian:
𝑉 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡 maka 31.080 = 74 × 𝑙 × 42
31.080 = 3.108 × 𝑙
31.080
𝑙 = 3.108
𝑙 = 10 𝑐𝑚
jadi, lebar akuarium tersebut adalah 10 𝑐𝑚
B. Volume Kubus
Kubus merupakan keadaan khusus dari balok, yakni balok yang
rusuknya adalah s, maka panjang rusuk alas, lebar rusuk alas, dan tinggi rusuk
42
s
V= s3
a = Panjang rusuk
s
s
adalah V = s3
43
Volume kubus = 𝑉 = 𝑠 3
44
segitiga 𝐵𝐶𝐷. 𝐹𝐺𝐻 pada gambar (c) . Dengan demikian, volume prisma
segitiga adalah setengah kali volume balok.
1
Volume prisma 𝐵𝐶𝐷. 𝐹𝐺𝐻 = × volume balok 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻
2
1
= 2 × (𝑝 × 𝑙 × 𝑡)
1
= ( 2 × 𝑝 × 𝑙) × 𝑡
Contoh:
Sebuah prisma memiliki volume 240 𝑐𝑚3 . Alas prisma tersebut
berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi siku-sikuya masing-
masing adalah 8 𝑐𝑚 dan 6 𝑐𝑚 . Lalu, berapakah tinggi dari prisma
tersebut?
Jawab::
Diketahui: volume = 240 𝑐𝑚3
Alas segitga = 8 𝑐𝑚
Tinggi segitiga = 6 𝑐𝑚
Di tanyakan: berapakah tinggi prisma tersebut?
Penyelesaian:
Volume prisma = luas alas + tinggi prisma
1
240 = (2 × 𝑎 × 𝑡) + tinggi prisma
1
240 = (2 × 8 × 6) + tinggi prisma
45
D. Volume Limas
Untuk menentukan volume limas perhatikan gambar dibawah ini:
Contoh:
Hitunglah tinggi limas dimana alas limas berbentuk persegi panjang
dengan panjang 12 𝑐𝑚 dan lebar 9 𝑐𝑚 serta volume limas 432 𝑐𝑚3 .
46
Jawab:
Diketahui: volume limas = 432 𝑐𝑚3
Panjang = 12 𝑐𝑚
Lebar = 9 𝑐𝑚
Ditanyakan: hitunglah tinggi limas.
Penyelesaian:
1
𝑉 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
3
1
432 𝑐𝑚3 = (3 × 12 𝑐𝑚 × 9𝑐𝑚) × 𝑡
1
432 𝑐𝑚3 = (3 × 108 𝑐𝑚2 ) × 𝑡
𝑡 = 12 𝑐𝑚
Jadi, tinggi limas tersebut adalah 12 𝑐𝑚.
E. Volume Tabung
Tabung dapat dipandang sebagai prisma tegak segi - n beraturan dengan
n tak terhingga. Oleh sebab itu maka:
Contoh:
Sebuah kaleng berbentuk tabung mempunyai luas selimut 616 𝑐𝑚2 dan
mempunyai tinggi dua kali jari-jari alasnya. Tentukan:
a) Jari-jari dan tinggi tabung
47
b) Volume tabung
Jawab?
Diketahui: 𝑡 = 2𝑟, masukkan ke rumus luas selimut.
Ditanyakan: jari-jari tabung, tinggi tabung dan volume tabung?
Penyelesaian:
Luas selimut = 2𝜋𝑟 × 𝑡
22
616 = 2∙ ∙ 𝑟 ∙ 2𝑟
7
88
616 = × 𝑟2
7
7
𝑟2 = 616 × 88
𝑟2 = 49
𝑟 = √49
𝑟 = 7 𝑐𝑚
𝑡 = 2×𝑟
𝑡 = 2×7
𝑡 = 14 𝑐𝑚
Volume tabung = 𝜋𝑟 2 𝑡
22
= × 7 × 7 × 14
7
= 2.112 𝑐𝑚3
Jadi, jari-jari tabung adalah 7 𝑐𝑚, tinggi tabung adalah 14 𝑐𝑚 dan volume
tabung adalah 2.112 𝑐𝑚3 .
F. Volume kerucut
1
𝑉 = 3 × luas alas × tinggi
1
= × 𝜋 𝑟2 × 𝑡
3
1
= 3
𝜋 𝑟 2𝑡
48
Untuk mencari rumus volume kerucut dapat dilakukan melalui
tabung yang luas alasnya sama dengan luas alas kerucut dan tingginya
juga sama dengan tinggi kerucut. Bahan yang dapat digunakan dalam
Dari hasil praktek menakar ternyata isi tabung sama dengan 3 (tiga)
1
Vtabung = 3 × Vkerucut atau Vkerucut =
3 Vtabung
1 Vtabung
Jadi , 3
1
Vkerucut = π r2 t
1 r2t. 3
3
1 Vtabung
1 r2t.
49
3
Contoh:
Jawab:
Diketahui: 𝑟 = 28 𝑐𝑚
𝑡 = 10 𝑐𝑚
Penyelesaian:
1
𝑉 = × 𝜋 × 𝑟2 × 𝑡
3
1 22
= × × 28 × 28 × 10
3 7
1
= × 22 × 4 × 28 × 10
3
1
= 3 × 88 × 280
1
= 3 × 24620
= 8213,33 𝑐𝑚3
Jadi, volume topi yang berbentuk kerucut tersebut adalah 8213,33 𝑐𝑚3.
G. Volume bola
4
𝑉 bola = 𝜋 𝑟3
3
50
dimaksud dengan tabung pasangannya adalah tabung yang tepat
melingkupi bola secara utuh, yakni tabung yang tepat menyinggung bola
dibawah).
1 2
Vtabung= 3 × Vsetengah bola atau Vsetengah bola = πr t
3
1
= π r2 2r
3
2 3
=
3 πr
2 3
V bola =2 × Vsetengah bola = 2 ×
3 πr
4 3
3 πr
=
4 3
3 πr
Jadi , V bola =
Contoh:
22
Diketahui jari-jari sebuah bola adalah 21 𝑐𝑚, jika 𝜋 = . Tentukan
7
Penyelesaian:
51
4
𝑉 = 𝜋𝑟 3
3
4 22
= × × (21 𝑐𝑚)3
3 7
= 38808 𝑐𝑚3
52
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pengertian bangun ruang
Bangun ruang adalah himpunan semua titik, garis, dan bidang dalam ruang
berdimensi tiga yang terletak dalam bagian tertutup beserta seluruh
permukaan yang membatasisnya. Bangun ruang atau disebut juga dengan
bangun tiga dimensi dimana sebuah bangun yang memiliki ruang dan
dibatasi oleh setiap sisi-sisi.
2. Unsur-unsur bangun ruang
Adapun unsur-unsur bangun ruang menurut Untung Suwaji adalah sebagai
berikut :
f. sisi adalah sekat atau perbatasan bagian dalam dan bagian dalam.pada
bangun ruang sisinya yang datar seperti pada kubus, balok, prisma, limas,
dan sebagainya. Namun ada juga sisi yang melengkung seperti pad tabung,
bola, dan kerucut.
g. Rusuk merupakan perpotongan dua bidang sisi pada bangun ruang sehingga
merupakan ruas garis. Ada rusk yang berupa garis lurus seperti pada kubus,
balok, prisma, limas, dan sebagainya. Namun ada juga rusuk yang
melengkung seperti pada tabung dan kerucut.
h. Titik sudut merupakan perpotongan tiga bidang atau perpotongan tiga rusuk
atau lebih.
i. diagonal ruang merupakan garis yang menghubungkan dua titiksudut yang
tidak berdekatan (tidak terletak pada satu bidang sisi).
j. Diagonal sisi adalah garis yang menghubungakan dua buah titik sudut yang
tidan berurutan yang terletak pada sebuah sisi.
53
3. Macam macam bangun ruang diantaranya yaitu : Balok, Kubus, Prisma,
Limas, Tabung, Kerucut, Bola. Masing-masing bangun ruang memiliki sifat-
sifat yang berbeda-beda.
4. Untuk menentukan luas permukaan bangun ruang guru bisa memberikan
konsep dengan menggunakan jaring-jaring bangun ruang. Sedang untuk
menentukan volume guru dapat memberikan konsep penemuan rumus secara
deduktif sehingga siswa mampu memahami konsep volum bangun ruang
dengan benar.
3.2 Saran
Adapun saran dari kami selaku penyusun kiranya pembaca dapat
memahami materi yang kami paparkan serta mengambil manfaat untuk
pembelajaran geometri khususnya materi bangun ruang pada jenjang
pendidikan SD. Kami juga mengakui pemaparan dalam makalah ini belum
sepenuhnya sempurna baik itu dari segi teknik menulis maupun segi materi.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk
perbaikan makalah ini kedepannya.
54
DAFTAR PUSTAKA
Djaeng, Maxinus. 2010. Geometri dan Pengukuran ( Geometri Dimensi Tiga ). Palu :
PPG Program Studi Matematika
Markaban, dkk. 2009. Geometri Datar Dan Ruang Di Sd. Sleman: PPPPTK
Matematika
55