Tesis Tanpa Bab Pembahasan PDF
Tesis Tanpa Bab Pembahasan PDF
(TESIS)
Oleh
ERMA NOVERDA ZAHARA RA
Oleh
ERMA NOVERDA ZAHARA RA
VII SMP Negeri 7 Kota Metro yaitu sebagian besar peserta didik belum mencapai
menulis teks prosedur berbasis mind mapp, 2) Kelayakan LKPD menulis teks
prosedur berbasis mind map, dan 3)Efektivitas LKPD menulis teks prosedur
Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala likert dan juga kuesioner yang
disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen. Validitas ahli materi menguji dari sisi isi,
materi, dan kebahasaan. Validasi ahli media dari sisi gambar dan desain, praktisi
iii
persentase, dan untuk menguji efektifitas LKPDmenulisteksprosedur berbasis
berbasis mind map memiliki kombinasi warna menarik, materi atau isi untuk
dan kegiatan peserta didik dalam LKPD disusun dengan memperhatikan tingkat
yang sangat baik dari segi desain/grafis, bahasa, dan isi. Uji kelayakan produk
oleh ahli materi mendapat skor 94,7%. Uji kelayakan produk oleh ahli media
mendapat skor 89,5%. Uji kelayakan produk oleh praktisi memperoleh skor
90,5%. Hasil uji validator mendapatkan skor rata-rata 91,5% dengan kategori
sangat layak, 3)LKPD menulis teks prosedur berbasis mind mapp untuk
SMP/MTs kelas VII cukup efektif. Hal itu terlihat dari analisa statistik rata-rata
N-(gain). Secara total atau keseluruhan nilai rata-rata N-(gain) yang diperoleh dari
uji efektifitas pada skala besar adalah 0,39 dan berada pada kategori sedang.
Kesimpulan nilai efektifitas tersebut juga didukung dari perbedaan nilai rata rata
prates dan pascates, yaitu pada saat prates sebesar 77 dan pada saat pascatest
iv
ABSTRACT
By
ERMA NOVERDA ZAHARA RA
The research is based on the findings of the procedure text learning problem in 7th
GRADE STUDENTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL Metro City, that is, most
of the students have not reached the learning objectives in accordance with the
accordance with the problems found, the research objectives were formulated to
This study uses the research and development (R & D) method. The research
instrument used was the Likert scale and also a questionnaire that was arranged
based on the instrument lattice. The validity of the material expert examines the
content, material, and linguistic aspects. Validation of media experts from the
image and design side, practitioners and students who tested LKPD of writing
procedure text based mind mapp. Data analysis of LKPD feasibility test writes
text procedure based mind mapp using descriptive quantitative analysis with mean
v
and percentage values, and to test the effectiveness of LKPD writing text
The results showed that 1) the characteristics of LKPD of writing procedure text
the tasks and activities of students in LKPD arranged with attention to the level of
difficulty, 2) LKPD of writing procedure text based mind mapp has very good
media experts got a score of 89.5%. The product feasibility test by practitioners
obtained a score of 90.5%. The validator test results obtained an average score of
91.5% in the very feasible category, 3) LKPD of writing procedure text based
mind mapp for class VII SMP / MTs quite effective. This can be seen from the
obtained from the effectiveness test on a large scale is 0.39 and is in the medium
difference in the average pre-test and post-test values, namely at the time of pre-
test of 77 and at post-test time of 86, thus increasing the score by 9 points.
vi
PENGEMBANGAN LKPD MENULIS TEKS PROSEDUR
BERBASIS MIND MAPP UNTUK
SISWA SMP KELAS VII
Oleh
ERMA NOVERDA ZAHARA RA
TESIS
Pada
dan lulus pada tahun 1993. Melanjutkan pendidikan di SMP N 3 Metro Pusat dan
lulus pada tahun 1995. Pada tahun 1998 lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan
Bahasa dan Sastra Daerah Lampung di Universitas Lampung. Di tahun 2007 telah
Pada tahun 2016 tercatat sebagai mahsiswa S2 Magister Pendidikan Bahasa dan
Program Studi Bahasa dan Sastra Lampung di SMP Negeri 1 Metro dengan status
guru bantu , tahun 2005 diangkat menjadi CPNS di tempat yang sama. Tahun
xi
MOTTO
xii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT dan sholawat serta salam senantiasa kupanjatkan
1. Suamiku Kuswadi, S.IP., terima kasih atas kasih sayang, perhatian, dan doa.
xiii
SANWACANA
Puji syukur kepada Allah SWT atas nikmat sehat dan kekuatan dalam
Berbasis Mind Mapp untuk Siswa SMP Kelas VII ini dapat terselesaikan. Salawat
sepanjang masa.
Perjuangan yang luar biasa telah peneliti tempuh untuk merampungkan tesis ini.
Kendati demikian, tanpa doa, dukungan, bantuan, dan bimbingan berbagai pihak
tesis ini hanya keniscayaan belaka. Tesis ini disusun sebagai salah satu
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Oleh karena itu,
1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. selaku Rektor Universitas Lampung;
Lampung;
3. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
4. Dr. Edi Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Magister Pendidikan
xiv
5. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Seni dan selaku validator untuk bahan ajar dari unsur materi
pembelajaran;
9. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd., selaku dosen pembahas yang telah
10. Dr. Herpratiwi, M.Pd., selaku validator untuk bahan ajar dari unsur media
pembelajaran;
dan motivasi;
12. Kepala Sekolah, Guru dan Seluruh warga SMP Negeri 7 Metro;
14. Orang tua tercinta, Hi. RA. Zainuddin dan Hj. Rochaya yang tiada henti
memberikan doa yang begitu tulus;
15. Keluarga kecilku, Kuswadi, imamku dan anak-anakku tersayang, yang
xv
17. Almamater tercinta yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis;
18. Semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya tesis ini, baik
Semoga bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan dari Allah SWT
dan semoga tesis ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Amin.
xvi
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 13
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................. 13
1.4 Spesifikasi Produk Pengembangan................................... ............ 14
1.5 Manfaat Penelitian........................................................................... 17
1.6 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 18
xvii
2.4.4 Langkah Membuat LKPD...................................................... 41
2.4.5 Kriteria Kualitas LKPD ......................................................... 42
2.4.6 Kelebihan dan Kekurangan LKPD ....................................... 43
2.5 Teks Prosedur .................................................................................. 44
2.5.1 Pengertian Teks Prosedur ...................................................... 44
2.5.2 Ciri-ciri Teks Prosedur .......................................................... 45
2.5.3 Sruktur Teks Prosedur .......................................................... 46
2.5.4 Langkah Penyusunan Teks Prosedur ..................................... 47
2.6 Mind Mapp ..................................................................................... 48
2.6.1 Pengertian Mind Mapp .......................................................... 48
2.6.2 Jenis-jenis Mind Mapp ........................................................... 50
2.6.3 Cara Membuat Mind Mapp .................................................... 51
2.6.4 Struktur Mind Mapp .............................................................. 55
2.6.5 Manfaat Mind Mapp .............................................................. 55
2.6.6 Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapp ................................ 58
2.7 Keterampilan Menulis ...................................................................... 58
2.7.1 Pengertian Menulis .............................................................. 59
2.7.2 Tujuan Menulis ................................................................... 60
2.7.3 Manfaat Menulis ................................................................. 61
2.7.4 Tujuan Pembelajaran Menulis............................................. 62
2.7.5 Prinsip-Prinsp Pembelajaran Menulis ................................. 64
2.7.6 Tahap Menulis ..................................................................... 65
2.8 Lembar Kerja Peserta Didik Menulis Teks Prosedur
Berbasis Mind Mapp.......................................................... .............. 66
xviii
4.2.3 Perbaikan Desain .................................................................... 114
4.2.4 Uji Coba Produk ..................................................................... 119
4.2.4.1 Uji Coba skala Kecil ................................................. 119
4.2.4.2 Uji Coba Skala Besar ................................................. 122
4.2.4.3 Rekapitulasi Penilaian Skor Uji Coba Skala Besar .... 131
4.2.5 Revisi Produk ......................................................................... 132
4.2.6 Produk Akhir Bahan Ajar........................................................ 135
4.3 Pembahasan ...................................................................................... 136
4.3.1 Proses Pengembangan Produk ................................................ 136
4.3.2 Karakteristik Produk ............................................................... 142
4.3.3 Analisis Kelayakan Produk ................................................... 144
4.3.4 Keefektifan LKPD Menulis Teks Prosedur
Berbasis Mind Mapp .............................................................. 148
xix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Uji validasi LKPD Berbasis Mind Mapp
Tabel 3.2 Koesioner Penilaian untuk Ahli Materi dan Guru ........................... 81
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Kebutuhan Bahan Ajar Teks Prosedur .............. 86
Tabel 3.6 Instrumen Angket Kebutuhan Bahan Ajar Teks Prosedur .............. 87
Tabel 3.7 Aturan Pemberian Skor untuk Ahli Materi, Reviewer (guru) ......... 89
xx
Tabel 4.4 Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................... 107
Tabel 4.9 Saran Perbaikan Guru Bahasa dan Sastra Indonesia ........................ 134
Tabel 4.11. Rekapitulasi Uji Efektifitas Produk Pada SMP N 7 Metro ............ 149
Tabel 4.12. Rekapitulasi Uji Efektifitas Produk Pada SMP N 9 Metro. ........... 150
Tabel 4.14. Perbandingan Nilai Hasil Pratest dan Pascatest ............................. 154
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1.1 LKPD Menulis Teks Prosedur Berbasis Mind Mapp .................... 16
xxii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia tidak pernah terlepas dari aktivitas atau kegiatan belajar di dalam
kehidupan. Belajar tidak pernah dibatasi oleh usia, tempat maupun waktu. Belajar
merupakan kegiatan atau aktivitas sadar secara jasmani maupun rohani melalui
bisa menjadi bisa atau perubahan perilaku. Inti dari proses pendidikan adalah
memiliki daya saing. Upaya untuk menciptakan generasi yang berkualitas maka
mutu pembelajaran yang tidak hanya penyampaian materi saja, tetapi juga harus
Pendidikan secara formal dilakukan oleh suatu lembaga yang sering disebut
dengan sekolah. Proses pendidikan akan sangat dipengaruhi oleh komponen yang
terkait, yaitu peran kerja sama antara guru dan siswa. Guru dalam pembelajaran
Melihat hal tersebut maka seorang guru dituntut semaksimal mungkin dalam
kurikulum 2013 menuntut siswa agar lebih aktif dalam memperoleh pengetahuan
secara mandiri sehingga akan mampu menumbuhkan tingkat berpikir tinggi pada
Pembelajaran yang aktif tidak terpaku pada buku ajar yang disediakan oleh
sekolah. Namun, diperlukan bahan ajar yang mampu menunjang dan memberikan
pengalaman bagi siswa. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan adalah
lembar kegiatan peserta didik (LKPD). LKPD akan memberikan manfaat bagi
guru dan siswa. Guru akan memiliki bahan ajar yang siap digunakan, sedangkan
siswa akan mendapatkan pengalaman belajar mandiri dan belajar memahami tugas
yang dilakukankelas VII SMP Negeri 7 Kota Metro, guru sudah menggunakan
kurikulum 2013. Guru kelas yang bersangkutan sudah menggunakan buku yang
sesuai dengan kurikulum 2013. Buku kurikulum 2013 yang ada di sekolah
jumlahnya masih terbatas. Setiap dua peserta didik masih menggunakan satu buku
untuk bersama. Jadi, guru dan kepala sekolah memberikan kebijakan untuk setiap
peserta didik membeli buku dari penerbit yang sesuai dengan kurikulum 2013
Kondisi yang ada dalam buku ajar paket pelajaran bahasa Indonesia kelas VII,
cenderung berisi tentang deskripsi perintah yang dijadikan acuan bagi guru dan
gambar. Model buku ajar tersebut, bagi peserta didik setingkat SMA tentu bukan
menjadi suatu persoalan yang signifikan, akan tetapi bagi peserta didik setingkat
SMP model buku ajar yang seperti itu masih cenderung membingungkan dan
muncul dari hal tersebut adalah siswa kurang memahami perintah, siswa lambat
Data empiris tentang permasalahan yang dialami oleh peserta didik dalam
kelas VII di SMP Negeri di Kota Metro tahun pelajaran 2017/2018, dengan
Data yang disajikan pada tabel di atas menggambarkan bahwa jika dilihat secara
umum dan rata-rata maka kompetensi dalam menulis teks prosedur masih
paling cukup rendah. Hal ini menjadi suatu indikasi bahwa pembelajaran bahasa
Indonesia yang dilakukan selama ini belum menumbuhkan ketajaman berfikir dan
analisis dari peserta didik. Peserta didik masih mengalami kesulitan dalam
didengar dan dilihat. Dari aspek menyimpulkan apa yang didengar dan dilihat
dalam bentuk tulisan berada pada kondisi yang sangat rendah. Hal ini
sistematis dan terstruktur sehingga stimulus yang didapat susah untuk dioleh
dalam bentuk bahasa tulisan. Komponen yang ketiga, yaitu menelaah struktur dan
dan dilihat menjadi suatu kalimat tekstual yang runtut dan sistematis. Masalah
pada komponen ketiga tersebut, didukung dengan masih rendahnya peserta didik
untuk menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur dengan
memperhatikan struktur, unsur kebahasaan dan isi secara lisan dan tulisan.
bahwa kompetensi menulis teks prosedur yang dimiliki oleh peserta didik secara
umum masih sangat rendah. Menurut Kosasih (2013: 67) teks prosedur kompleks
dapat diidentifikasi karakter dari pembelajaran teks prosedur yaitu peserta didik
6
diharapkan mampu untuk menyusun dan menjelaskan teks prosedur. Pada aspek
ini, dari hasil prasurvey diketahui bahwa peserta didik masih cukup rendah
sehingga peserta didik hendaknya diberikan latihan yang cukup dan bervariatif
dalam menulis teks prosedur yaitu melalui LKPD. Melalui LKPD peserta didik
akan terbiasa untuk berlatih menulis dan perlahan-lahan tulisan yang disusun akan
sistematis dan juga komponen dalam isi tulisan akan bisa lebih terrinci.
aspek yang menjadi orientasi menulis teks prosedur adalah langkah yang jelas,
lengkap, terperinci tentang cara melakukan sesuatu. Salah satu upaya untuk
serta keterampilan dalam menyampaikan ide secara runtut dan detail dalam suatu
tulisan. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Dalman (2015: 3)
(informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis
Selama ini, kualitas pembelajaran menyusun teks prosedur pada peserta didik
siswa tertarik untuk menulis teks prosedur berbasis mind mapp. Mind mapp
digunakan sebagai inovasi dalam lembar kerja peserta didik menulis teks prosedur
lebih tersetruktur, dan sistematis dapat meningkat. Desain dan tampilan mind
utama, akan merangsang skema otak dan fikiran pesera didik menjadi lebih
sistematis dan kreatif. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Mike Hernacki
(2003: 153) bahwa peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak
membentuk kesan. Visualisasi dari koneksi-koneksi subtema dari suatu topik yang
diketahui bahwa guru belum menerapkan metode yang inovatif dalam kegiatan
antara guru dan peserta didik, sehingga peserta didik tidak antusias dalam
Guru hanya menggunakan buku paket atau buku pelajaran lainnya dalam
mengajar.
8
Sementara itu, faktor yang berasal dari peserta didik meliputi kurangnya minat
belum dapat menyusun teks prosedur secara detail, peserta didik merasa
kebingungan harus menulis apa dan harus mulai dari apa. Peserta didik belum
dapat menyusun kalimat dengan struktur kalimat yang baik dan benar. Peserta
Berdasarkan hal-hal di atas seperti kurangnya motivasi dan antusias peserta didik
pembelajaran yang masih didominasi oleh guru. Sebaiknya guru mencari suatu
konvensional tersebut yakni guru hanya ceramah dan peserta didik hanya
Berkaitan dengan hal tersebut, guru bahasa Indonesia dituntut untuk mampu
menciptakan pembelajaran yang interaktif dan menarik. Salah satu usaha yang
dan sesuai dengan materi pembelajaran. Metode tersebut dapat dilakukan melalui
bahan ajar pembelajaran. LKPD yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran
9
tersebut adalah berbasis mind map.Mind mapp ini diterapkan dalam materi
menumbuhkan minat bagi siswa yang tentu membuat siswa lebih mengerti tentang
materi. Mind mapp tersebut juga harus bisa langsung dipahami oleh siswa.Oleh
pembelajaran teks prosedur ini dirasa sangat penting untuk menjawab persoalan-
Pengembangan bahan ajar yang dilakukan yaitu dengan mendesain bahan ajar
teks prosedur menggunakan mind mapp. Mind mapp digunakan dalam bahan ajar
teks yang diberikan. Mind mapp akan menuntun pemikiran peserta didik terhadap
Kajian empiris melalui suatu riset terkait dengan pengembangan bahan ajar sudah
beberapa kali dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Riset yang telah dilakukan
besar untuk menjadi salah satu referensi dalam menentukan alternatif solusi
permasalahan. Salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Artifa Sorraya
ajar bahasa Indonesia yang dikembangkan secara sistematis dan berurutan dari (1)
teoritis, (2) tahap pemodelan teks yang berisi contoh-contoh, (3) latihan
pemahaman yang berisi soal-soal yang mengacu pada indikator KD, (4)
rangkuman yaitu bentuk ringkas materi pembelajaran, (5) evaluasi yang berisi
soal tes objektif dan subjektif, dan (6) refleksi yang berisi kesan-kesan siswa,
lebih mudah dipahami oleh peserta didik dan memberikan hasil yang lebih efektif
Selain itu, riset yang menjadikan objek penelitiannya mind mapp juga dilakukan
oleh Desi Krisna Br. Purba (2014) yang meneliti tentang Efektivitas Teknik Mind
Siswa Kelas VII SMP. Hasil penelitian yang dilakukan memberikan suatu
gambaran bahwa penerapan teknik mind mapp (peta pikiran) terbukti dapat
adanya peningkatan skor dari pretest yang semula nilai rata-rata siswa sebesar
59,52 pada kategori cukup meningkat menjadi 77,38 pada kategori baik atau
dalam bentuk persentase meningkat sebesar 30%. Hasil riset yang menjadikan
mind mapp sebagai objek pengembangan bahan ajar menjadi suatu pijakan bagi
meningkatkan kompetensi menulis teks prosedur pada peserta didik SMP kelas
VII.
Merujuk kepada hasil riset tersebut di atas, perlu dikembangkan bahan ajar teks
prosedur dengan mind mapp berangkat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh I
11
opini pada tajuk rencana Bali Post di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Sawan. Hasil
peningkatan dan ketuntasan hasil belajar menentukan fakta dan opini siswa kelas
XI IPA 2 SMA Negeri 1 Sawan dengan penggunaan teknik mind mapp, (2)
mind mapp. Melalui penelitian pengembangan bahan ajar teks prosedur dengan
mind mapp diharapkan peserta didik akan lebih mudah menguasai kompetensi
Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu ada tindak lanjut dengan solusi untuk
akan dapat menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik,
Selain itu, siswa juga mampu mengembangkan diri dalam membuat keputusan
Menurut Lukitasari (2013: 11) Seseorang yang mampu berpikir kritis akan dapat
informasi sehingga sampai pada kesimpulan dan keputusan yang dapat dipercaya
siswa, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami suatu masalah yang
kegiatan yang berhubungan dengan penelitian atau diskusi bersama teman dalam
dalam pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif, kreatif,
inovatif, dan menyenangkan guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
oleh pembelajar atau siswa itu sendiri. Siswa harus aktif melakukankegiatan,
aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang
untuk membangkitkan berpikir kritis siswa. Hal ini terkait dengan kompetensi
dasaryang tertera di silabus kelas VII yaitu 3.6 Menelaah Struktur dan aspek
kebahasaan teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat
13
(cara memainkan alat musik\tarian, cara membuat kuliner khas daerah) dari
(tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cindera
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penelitian ini mengangkat judul
―Pengembangan LKPD Menulis Teks Prosedur Berbasis Mind Mapp untuk Siswa
berikut.
hal berikut.
1. Karakteristik LKPD menulis teks prosedur berbasis mind mapp untuk siswa
2. Kelayakan LKPD menulis teks prosedur berbasis mind mapp untuk siswa
3. Efektivitas LKPD menulis teks prosedur berbasis mind mapp untuk siswa
LKPD yang biasa digunakan guru berupa LKPD yang diproduksi dan dijualoleh
penerbit. Secara umum LKPD yang digunakan selama ini adalah LKPDyang
bersifat sebagai lembar kerja yang berisi tentang rangkuman materi dansoal-soal
yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Berikut data analisisLKPD yang selama
1) LKPD yang digunakan peserta didik untuk kegiatan belajar di kelas kurang
2) Hal ini membuat diperlukan adanya inovasi bahan ajar yang lebih menarik dan
Berdasarkan hasil analisis LKPD yang selama ini digunakan di sekolah, perlu
No Komponen Pengembangan
1 Cover Gambar sesuai dengan tema
1. Cover
Lembar cover yang akan dikembangkan dibuat dengan gambar berwarna dan
menarik dari LKPD biasanya. Judul yang ditulis dengan tema yang sesuai
dengan kurikulum. Identitas kelas, ditulis dengan jelas. Berikut ini gambaran
\
Gambar 1.1 LKPD menulis teks prosedur berbasis mind mapp
Tugas dan langkah kegiatan tidak hanya berupa soal yang harus dijawab
berpikir kritis siswa dalam menulis teks prosedur kompleks, serta terbiasa
peran orang tua untuk membantu peserta didik belajar dirumah, baik
1. Manfaat Teoretis
khususnya guru kelas VII SMP dapat mengkaji kelebihan dan kekurangan
sumberbelajar.
2. Manfaat Praktis
Produk penelitian ini secara praktis memiliki manfaat bagi siswa, guru dan
peneliti lain.
a) Bagi Siswa
mapp.
b) Bagi Guru
berlaku.
LKPD menulis teks prosedur yang dikembangkan pada penelitian ini berbasis
mind mapp. Kompetensi Dasar (KD) pada penelitian ini merujuk pada
Kurikulum 2013 edisi revisi yang terdapat pada kelas VII SMP/MTsN yakni
pada KD 3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan teks prosedur tentang
cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/tarian
daerah, cara membuat kuliner khas daerah) dari berbagai sumber yang dibaca
dan didengar dan pada 4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam
bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian
daerah,cara membuat cinderamata) dengan memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, dan isi
langkah.
BAB II
LANDASAN TEORI
Kajian Teori yang dibahas meliputi (1) teori belajar, (2) teori belajar bahasa, 3)
bahan ajar, 4) lembar kegiatan peserta didik, 5) teks prosedur,6) mind mapp,7)
Kompetensi Menulis.
2.1Teori Belajar
Belajar merupakan suatu kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena dengan
semua itu baik bagi dirinya maupun orang lain dalam kehidupan bermasyarakat.
Belajar menurut Sudjana (dalam Hamiyah, 2014: 2) adalah suatu proses yang
ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. Perubahan tersebut dapat berupa
dilakukan oleh seseorang dalam keadaan sadar dan disengaja untuk memperoleh
perubahan perilaku seseorang yang wajar dan baik dalam berpikir, merasa,
maupun bertindak. Belajar menurut Sutikno (2014: 180) merupakan suatu proses
20
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru
bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang
berpendapat bahwa perumusan teori itu bukan hanya penting, melainkan juga vital
bagi psikologi dan pendidikan agar dapat maju dan berkembang, serta
Menurut Gagne (1984) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana
menjadi teori sebelum abad ke-20 serta teori belajar selama dan sesudah abad ke-
20. Pengelompokan ini dilakukan karena sebelum abad ke-20, teori belajar
sedangkan teori belajar abad ke-20 dikembangkan secara ilmiah. Teori belajar
abad ke-20 dibagi menjadi dua keluarga, yaitu keluarga teori perilaku dan
tetapi, mereka berbeda dalam dua hal, yaitu dalam bagaimana mereka meneliti
belajar dan dalam bentuk-bentuk belajar yang mereka analisis. Studi secara ilmiah
tentang belajar baru dimulai pada akhir abad ke-19. Dengan menggunakan teknik-
teknik dari sains, para ahli mulai melakukan eksperimen untuk memahami
Penganut teori belajar kognitif berpendapat bahwa perilaku yang tidak dapat
diamati pun dapat dipelajari secara ilmiah. Sebagian besar dari mereka ini
terutama tertarik pada teori yang disebut teori pemrosesan informasi. Para ahli
dari satu keadaan ke keadaan yang lain. Dalam model ini, informasi dalam bentuk
energi fisik tertentu diterima oleh reseptor yang peka terhadap energi dalam
dialami informasi ialah dari berbagai bentuk energi ke satu bentuk yang sama.
22
Ada beberapa teori belajar bahasa seperti; teori belajar bahasa behaviorisme,
perhatiannya pada aspek yang dirasakan secara langsung pada perilaku berbahasa
serta hubungan antara stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya. Menurut
teori ini, semua perilaku, termasuk tindak balas (respons) ditimbulkan oleh adanya
rangsangan (stimulus). Jika rangsangan telah diamati dan diketahui maka gerak
balas pun dapat diprediksikan. Watson juga dengan tegas menolak pengaruh
naluri (instinct) dan kesadaran terhadap perilaku. Jadi setiap perilaku dapat
ditentukan oleh bakat. Setiap manusia dilahirkan sudah memiliki bakat untuk
memperoleh dan belajar bahasa. Teori tentang bakat bahasa itu memperoleh
dukungan dari berbagai sisi. Eric Lenneberg (1967) membuat proposisi bahwa
bahasa itu merupakan perilaku khusus manusia dan bahwa cara pemahaman
Chomsky dalam Hadley (1993: 48) yang merupakan tokoh utama golongan ini
dapat melakukan komunikasi lewat bahasa verbal. Selain itu bahasa juga sangat
kompleks oleh sebab itu tidak mungkin manusia belajar bahasa dari makhluk
23
Tuhan yang lain. Chomsky juga menyatakan bahwa setiap anak yang lahir ke
dunia telah memiliki bekal dengan apa yang disebutnya ―alat penguasaan bahasa‖
sekedar subset belajar secara umum. Cara berbahasa jauh lebih rumit dari sekedar
pertama anak dalam waktu singkat, karena adanya LAD. Menurut golongan ini
belajar bahasa pada hakikatnya hanyalah proses pengisian detil kaidah-kaidah atau
struktur aturan-aturan bahasa ke dalam LAD yang sudah tersedia secara alamiah
sentral dari pendekatan ini yakni kemampuan berbahasa seseorang berasal dan
manusia. Oleh sebab itu, perkembangan bahasa harus berlandas pada atau
diturunkan dari perkembangan dan perubahan yang lebih mendasar dan lebih
aliran ini kita belajar disebabkan oleh kemampuan kita menafsirkan peristiwa atau
kejadian yang terjadi di dalam lingkungan. Titik awal teori kognitif adalah
24
bahasa pada anak dipandang sebagai hasil dari proses kognitif anak yang secara
terus menerus berubah dan berkembang. Jadi stimulus merupakan masukan bagi
anak yang berproses dalam otak. Pada otak terjadi mekanisme mental internal
Konsep sentral teori kognitif adalah kemampuan berbahasa anak berasal dari
Lapisan bahasa tersebut meliputi: ingatan, persepsi, pikiran, makna, dan emosi
yang saling berpengaruh pada struktur jiwa manusia. Slobin menyatakan bahwa
dalam semua bahasa, belajar makna bergantung pada perkembangan kognitif dan
urutan perkembangannya lebih ditentukan oleh kompleksitas makna itu dari pada
kompleksitas bentuknya. Menurutnya ada dua hal yang menentukan model teori
belajar bahasa fungsional yaitu: Pada asas fungsional, perkembangan diikuti oleh
konjungsi dengan skema batin konjungsi. Pada asas formal, perkembangan diikuti
Akhir-akhir ini semakin jelas bahwa fungsi bahasa berkembang dengan baik di
luar pikiran kognitif dan struktur memori. Di sini tampak bahwa kontruktivis
untuk komunikasi interaktif. Oleh sebab itu kajian yang cocok untuk itu adalah
Jean Piaget dan Leu Vygotski adalah dua nama yang selalu diasosiasikan dengan
bahasa pertama dan kedua. Pembelajaran harus dibangun secara aktif oleh
pembelajar itu sendiri dari pada dijelaskan secara rinci oleh orang lain. Dengan
dan percakapan atau tanya jawab, serta untuk mengamati dan membandingkan
fenomena yang sedang diujikan dengan aspek lain dalam kehidupan mereka.
Selain itu juga guru memainkan peranan penting dalam mendorong siswa untuk
Siswa dapat benar-benar memahami konsep ilmiah dan sains karena telah
Namun jika siswa telah mencobanya sendiri, maka pemahaman yang didapat tidak
context of goals for other subject areas has been called „the humanistic
1960-an dan awal tahun 1970-an. Kurikulum ini menekankan pada pembagian
Humanistic curiculum menekankan pada pola pikir, perasaan dan tingkah laku
siswa dengan menghubungkan materi yang diajarkan pada kebutuhan dasar dan
kebutuhan hidup siswa. Teori ini menganggap bahwa setiap siswa sebagai objek
utama dari teori ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa agar bisa
para ahli psikologi humanisme seperti Abraham Maslow, Carl Roger, Fritz Peers
dan Erich Berne. Para ahli psikologi tersebut menciptakan sebuah teori dimana
afektif siswa. Dalam teori humanisme, setiap siswa memiliki tanggung jawab
27
sibernetika, pertama kali digunakan tahun 1945 oleh Nobert Wiener dalam
"The study of control and communication in the animal and the machine." Istilah
sibernetika digunakan juga oleh Alan Scrivener (2002) dalam bukunya 'A
can be mapped using loops (or more complicated looping structures) in the
necessity use at least one loop of information flow providing feedback." Artinya
studi mengenai sistem yang bisa dipetakan menggunakan loops (berbagai putaran)
atau susunan sistem putaran yang rumit dalam jaringan yang menjelaskan arus
systems and environment and within the system, and control (feedback) of the
sistem dan lingkungan dan antar sistem, pengontrol (feedback) dari sistem
dari Amerika sejak tahun 1966, penggunaan komputer sebagai media untuk
handout (buku materi ajar), menerangkan materi pelajaran atau pelatihan, bahkan
untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Prinsip dasar teori sibernetik yaitu
menghargai adanya 'perbedaan', bahwa suatu hal akan memiliki perbedaan dengan
yang lainnya, atau bahwa sesuatu akan berubah seiring perkembangan waktu.
Pengembangan bahan ajar menulis teks prosedur berbasis mind mapp merupakan
Bahan ajar merupakan salah satu komponen penunjang belajar yang digunakan
masyarakat. Menurut Prastowo (2015: 6) bahan ajar adalah segala bentuk bahan
mengajar.
Menurut Majid (2013: 174) bahan ajar adalah segala bentuk bahan, informasi, alat
dan teks yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Menurut Hamdani (2011: 120) bahan ajar adalah bagian dari
sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun
secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam
Lebih lanjut Djamarah (2014: 330) menyebutkan lima fungsi bahan ajar
belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebihbaik dan
konkret.
antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang
Beraneka macam jenis bahan ajar cetak memiliki struktur yang berbeda-beda
2008: 18).
Manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang guru mengembangkan bahan ajar
sendiri, yakni pertama, diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan
sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, kedua, tidak lagi bergantung kepada buku
teks yang terkadang sulit untuk diperoleh, ketiga, bahan ajar menjadi labih kaya
ajar, kelima, bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang
efektif antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada
gurunya. Di samping itu, guru juga dapat memperoleh manfaat lain, misalnya
tulisan tersebut dapat diajukan untuk menambah angka kredit saat kenaikan
menjadiempat kategori, yaitu bahan cetak (printed) seperti antara lain handout,
model/maket.Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan
compact diskaudio. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video
multimedia pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based
Selanjutnya pada penelitian ini akan dibahas tentang bahan ajar cetak. Bahan ajar
cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajar cetak tersusun
seorangguru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang sedang
tertulis relative ringan dan dapat dibaca di mana saja; f) bahan ajar yang baik akan
a. Handout
Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk
beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan atau
KDdan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. Saat ini handout
dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain dengan cara download dari
b. Buku
Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran
adalah sejumlah lembarankertas baik cetakan maupun kosong yang dijilid dan
diberi kulit. Buku sebagaibahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu
yang baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang baikdan
c. Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik
ilustrasi.
yang akan dicapainya. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat
dikerjakan oleh peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku
mandiri dan belajar memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis. Dalam
e. Brosur
Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun
secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan
dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat
Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, 1996). Dengan demikian, brosur dapat
35
yang harus dikuasai oleh siswa. Mungkin saja brosur dapat menjadi bahan ajar
yang menarik karena bentuknya yang menarik dan praktis. Agar lembaran
brosur tidak terlalu banyak,maka brosur didesain hanya memuat satu KD saja.
untuk menggunakannya.
f. Leaflet
Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak
singkatserta mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat
materi yangdapat menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih
KD.
g. Wallchart
Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus atau proses
terlihat lebih menarik bagi siswa maupun guru, maka wallchart didesain
pembelajaran, namun dalam hal ini wallchart didesain sebagai bahan ajar.
Karena didesain sebagai bahan ajar, maka wallchart harus memenuhi kriteria
sebagai bahan ajar antara lain bahwa memiliki kejelasan tentang KD dan
materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik, diajarkan untuk berapa
36
Foto ataugambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan
siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu atau lebih
KD. Melalui membaca yang dapat diingat hanya 10%, dari mendengar yang
diingat 20%, dandari melihat yang diingat 30%. Foto atau gambar yang
didesain secara baik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik. Bahan
ajar ini dalam menggunakannya harus dibantu dengan bahan tertulis. Bahan
tertulis dapat berupa petunjuk cara menggunakannya dan atau bahan tes.
1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari konkret untuk
4. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
belajar.
37
5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan
6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus
mencapai tujuan.
LKPD atau lembar kerja peserta didik merupakan salah satu bahan ajar yang dapat
LKPD merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh guru
bahwa LKPD sebagai sumber belajar yang dapat digunakan sebagai alternatif
teknologi berupa buku dan berisikan materi visual. Sedangkan menurut Choo, dkk
(2011: 519) lembar kerja sebagai alat instruksional yang terdiri dari serangkaian
pertanyaan dan informasi yang dirancang untuk membimbing peserta didik untuk
Peserta didik dapat berkonsultasi dengan menggunakan lembar kerja ini untuk
Menurut Ozmen & Yildirim (2011: 13) LKPD adalah suatu lembaran yang berisi
pekerjaan atau bahan-bahan yang membuat peserta didik lebih aktif dalam
(2013:174) Lembar kegiatan adalah salah satu metode pengajaran yang dapat
arahan terstruktur. Menurut Sahin & Yildirm (dalam Bakirci dkk, 2011: 1463)
Hal ini dijelaskan oleh Trianto (2011: 11) yang menyatakan bahwa LKPD adalah
atau pemecahan masalah. Lembar kegiatan ini dapat berupa panduan untuk latihan
berisi lembaran kegiatan yang berfungsi sebagai penuntun bagi peserta didik
Berdasarkan penjelasan tentang bahan ajar oleh pendapat ahli, LKPD merupakan
bahan ajar media cetak yang berisi lembaran-lembaran pekerjaan atau bahan-
bahan sebagai panduan peserta didik belajar secara aktif dan membangun aktivitas
diberikan.
3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, serta
Selain sebagai media pembelajaran LKPD juga mempunyai fungsi lain sebagai
berikut.
3. Dapat untuk mengetahui seberapa jauh materi yang telah dikuasai oleh
peserta didik,
5. Membantu peserta didik dapat lebih aktif dalam proses belajar mengajar,
secara rapi, sistematis mudah dipahami oleh peserta didik sehingga menarik
menjadi lebih efektif dan efisien. Seperti yang dikemukakan oleh Lee (2014: 96)
pertanyaan yang dapat menarik minat siswa saat dipasangkan dengan metode
siswa sebelumnya, hasil belajar, dan proses pembelajaran, pada saat yang sama,
sebagai berikut.
yang berlaku.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
Selain itu mendorong pembelajaran menjadi lebih aktif khususnya bagi peserta
didik.
berikut.
a. Analisis Kurikulum
Langkah ini merupakan awal penyusunan LKPD. Tahap ini juga menentukan
Pada langkah ini, satu kompetensi dasar dapat dijadikan sebagai judul LKPD
empat materi pokok, jika lebih dari empat materi pokok maka kompetensi
d. Menulis LKPD
Pada tahap ini ada empat hal yang perlu dilakukan, yaitu (1) merumuskan
kompetensi dasar, (2) menentukan alat penilaian, (3) menyusun materi, dan (4)
menulis LKPD.
Dalam sebuah pembelajaran LKPD memiliki peranan yang sangat penting, karena
dan pemberian tugas-tugas kepada peserta didik. LKPD yang disusun harus
konstruksi, dan syarat teknik menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis
(Rohaeti 2008:3).
a. Syarat-syarat Dikdatik
b. Syarat-syarat Konstruksi
berikut.
43
c. Syarat-syarat TeknikTulisan
1) Gunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi.
2) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf biasa yang
3) Gunakan kalimat pendek, tidak boleh lebih dari satu kata dalam satu baris.
peserta didik.
a. Kelebihan LKPD
1) LKPD dapat digunakan dalam pemberian tugas oleh guru. Harga LKPD
b. Kekurangan LKPD
LKPD belum memenuhi syarat-syarat LKPD yang baik. LKPD yang baik
1) Tugas-tugas yang terdapat dalam LKPD hanya berupa soal tanpa ada
2) LKPD kurang menarik sehingga peserta didik menjadi cepat bosan. Hal
3) LKPD belum sesuai dengan kurikulum, lalu antara materi dan tugas
kelas VII dalam Kurikulum 2013 terdapat 14 jenis teks, salah satunya adalah teks
prosedur.
Teks prosedur adalah bagian dari pembentukan kompetensi menulis bagi peserta
didik. Kosasih (2013: 131) mengatakan bahwa teks prosedur kompleks adalah
teks yang yang menjelaskan langkah langkah secara lengkap dan jelas tentang
kurikulum 2013 saat ini berbasis teks dan dilaksanakan dengan menerapakan
prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata
kumpulan kata atau kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan proses
bersifat fungsional, yaitu pengguna bahasa tidak dapat dilepaskan dari konteks
karena bentuk bahasa yang digunakan mencerminkan ide, sikap, nilai, dan
Teks diartikan satuan bahasa yang digunakan sebagai ungkapan suatu kegiatan
sosial baik secara lisan maupun tulisan dengan struktur berpikir yang lengkap
45
(Mahsun 2014: 1). Menurut Mahsun (2014: 30) teks prosedur/arahan merupakan
salah satu dari jenis teks yang termasuk genre faktual subgenre prosedural. Materi
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata,
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori. Materi menulis teks prosedur ini juga terdapat dalam KD 4.6
Menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara
memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll)
dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan Ciri teks prosedur dari
segi isinya ada tiga: (a) panduan langkah-langkah yang harus dilakukan, (b)
aturan atau batasan dalam hal bahan/kegiatan dalam melakukan kegiatan, (c) isi
kegiatan yang dilakukan secara urut (kalau tidak urut disebut tips).
tujuan (Kemdikbud, 2013: 44) Menurut Kosasih (2013: 67) teks prosedur
Ciri teks prosedur dari segi bahasa yang digunakan sebagai berikut.
a. Kalimat perintah karena pada teks prosedur pembaca berfokus untuk
b. Selain kalimat perintah juga diberikan saran, dan larangan agar diperoleh
menjadi bubur, lipat bagian ujung kanan sehingga membentuk segitiga sama
kaki).
Teks prosedur memuat bagian-bagian yang memperlihatkan tujuan, bahan dan alat
yang digunakan, serta langkah-langkah kerja yang harus dilakukan. Struktur teks
prosedur terdiri atas judul, pengantar yang menjelaskan tujuan, sejumlah bahan
Meskipun demikian, bagian bahan dan alat tidak menjadi struktur utama dalam
teks prosedur karena bahan dan alat juga disebutkan dalam bagian langkah-
langkah. Bagian bahan dan alat tersebut sifatnya opsional. Dengan demikian,
Tujuan
Struktur Teks
a. Bagian Tujuan, bagian tujuan dari teks prosedur dapat berupa judul dan juga
berisikan tujuan dari pembuatan teks prosedur tersebut atau hasil akhir yang
akan di capai jika kita melakukan tahapan pada teks prosedur tersebut.
ditempuh untuk memperoleh hasil sesuai dengan tujuan teks prosedur. Pada
bagian ini setiap langkah harus dilakukan secara urut tidak boleh secara acak
dalam melakukannya.
Berikut adalah cara penulisan teks prosedur yang baik dan benar.
langkahnya
4. Menentukan judul
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam penulisan teks prosedur sebagai
berikut.
1. Kalimat yang akan digunakan harus sesuai dengan karakteristik teks prosedur
kompleks
dimengerti
48
LKPD yang akan dikembangkan adalah LKPD berbasis mind mapp. Berikut ini
Mind mapp adalah salah satu alat berpikir kreatif yang merupakan sarana untuk
Kuseni 2011: 152) mind map merupakan teknik pendekatan keseluruhan otak
membentuk suatu kesan yang lebih mendalam. Menurut Windura (dalam Ahmad
Kuseni 2011: 113) mind mapp sangat baik untuk kegiatan intropeksi diri baik bagi
peserta didik. Sehingga, mind mapp juga sangat ampuh untuk mengevaluasi diri
sendiri, termasuk anda. Mind mapp akan lebih obyektif dalam mengemukakan
sendiri secara utuh, serta mampu merencanakan suatu perubahan positif yang akan
Trianto (2009: 158) menjelaskan bahwa mind mapp adalah ilustrasi grafis konkret
konsep lain pada kategori yang sama. Menurut Porter, dkk (2008: 175) metode ini
baru karena di dalamnya membuat kata-kata kunci dalam sebuah topik. Menurut
Mike Hernacki (2003: 153) peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan
otak dengan menggunakan citra visual dalam prasarana grafis lainnya untuk
gambar yang satu dengan yang lain karena mind mapp sarat dengan gambar dan
warna.
Buzan (2006: 94) mind mapp mendorong kreativitas peserta didik untuk
masalah atau cara baru untuk memotivasi diri dan orang lain. Lebih lanjut, Buzan
menjelaskan bahwa mind mapp adalah cara termudah untuk meletakkan informasi
kedalam otak dan mengambil informasi dari luar kedalam otak. Menurut Istarani
(2011: 56). Kalau peserta didik dapat memfokuskan pikiran pada kajian itu, maka
pendapat para ahli di atas adalah bahwa dengan membuat peta pikiran peserta
dan memicu ide-ide orisinil atau baru yang berbeda dari yang telah ada. Mind
mapp sangat baik untuk kegiatan intropeksi diri baik bagi peserta didik. Sehingga
mind mapp juga sangat ampuh untuk mengevaluasi diri sendiri dalam
mengembangkan kreativitas belajar peserta didik. Mind map dapat membantu kita
Mind Mapp Silabus atau mind mapp makro adalah jenis mind mapp yang
membantu memberikan gambaran tentang apoa yang dipelajari dan biasanya mind
mapp ini dibuat dengan ukuran besar dan ditempel di dinding. Berikut contoh
sumber : gurudigital.id
Mind mapp ini dibuat berdasarkan masing-masing bab yang telah dipelajari,
namun harus diringkas poin penting atau garus besarnya saja untuk mudah
sumber : gurudigital.id
Jenis mind mapp ini dapat memberikan informasi secara lengkap karena selain
bisa melihat ringkasan setiap bab, bisa juga mengetahui ringkasan penjelasan.
Berikut contoh mind mapp paragraf. Mind map ini dapat dibuat di buku teks kecil,
contohnya.
sumber : gurudigital.id
hendaknya harus memperhatikan karakter dari bahan ajar dan peserta didik. Arend
sejumlah konsep
ide utama.
Menurut Buzan (2006:15) ada tujuh langkah yang sama ditempuh dalam
1. Mulailah dan bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan
mendatar, karena memulai dan tengah memberi kebebasan kepada otak untuk
2. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral anda, karena sebuah gambar
gambar sentral akan lebih menanik, membantu kita tetap terfokus, membantu
3. Gunakan warna, karena bagi otak warna sama menariknya dengan gambar,
warna membuat mind map lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran
Kita menyukai warna karena warna itu alamiah dan lebih menarik dan pada dunia
buatan yang hitam-putih (Wycoff, 2005 : 77). Menurut Wycoff (2005 : 77)
menambahkan warna pada mind mapp adalah langkah maju yang alami. Warna
pada mind mapp untuk menata informasi menjadi beberapa wilayah bahasan
terpisah.
b) urun rembuk, setelah sesi awal urun rembuk, anda mungkin ingin kembali
dan menyoroti gagasan dengan warna lain untuk urun rembuk berikutnya,
dikenali.
d) aliran gagasan, jika energi anda menurun, atau gagasan anda terhenti selagi
cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Karena
otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau
5. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus karena garis lurus
6. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis, karena kata kunci tunggal
memberi lebih banyak data dan fleksibilitas kepada mind map. Setiap kata
dan hubungannya sendiri. Bila kita menggunakan kata tunggal, setiap kata ini
akan pergi bebas karenanya lebih bisa memicu ide dan pikiran baru. Kalimat
Hal ini juga diungkapkan oleh Wycoff (2005: 71) bahwa yang dimaksud dengan
kata kunci adalah kata benda dengan kata kerja yang mengandung banyak makna.
Letakkan kata saja pada garis, karena hal itu akan memungkinkan asosiasi dengan
kata tersebut lebih banyak. Sebaiknya ditulis dengan menggunakan huruf cetak
karena akan terjadi gambaran visual dalam pikiran dan lebih mudah dibaca.
seribu kata.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan mind mapp yaitu
2. Tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan dengan
tema utama.
3. Hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau spidol
4. Gunakan huruf besar, huruf besar akan mendorong kita untuk hanya
Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak untuk
menyerap pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide
Strukur mind Mapp dimulai dengan suatu konsep atau tema tunggal yang
memiliki banyak pemikiran yang menjadi umpan kepada siswa untuk berpikir dan
sebuah topik. Menurut Bobbi DePorter (2007: 173) mind mapp memiliki beberapa
manfaat.
a) Fleksibel
Kita tidak perlu berfikir untuk menangkap setiap kata yang dibicarakan.
c) Meningkatkan pemahaman
Ketika membaca suatu tulisan atau laporan tekhnik, peta pikiran akan
berarti nantinya.
d) Menyenangkan
Imajinasi dan kreativitas kita tidak terbatas dan hal itu menjadikan pembuatan
Menurut Ariana (2012: 112) yang mengatakan bahwa ketika siswa menggunakan
mind mapp siswa tidak hanya aktif dalam pembelajaran tapi mereka juga dapat
melihat hasil dari usaha mereka sehingga belajar menjadi menyenangkan, penuh
3. Mengumpulkan informasi dan data yang terkait tujuan yang hendak dicapai
Berdasarkan pendapat para ahli di atas manfaat mind mapp dapat diambil
pemahaman yang lebih baik tentang apa yang mereka ketahui. Oleh karena itu,
penggunaan mind mapp oleh peserta didik juga dapat mengasah siswa untuk
menghasilkan ide-ide baru. Peserta didik akan berusaha menggali lebih dalam
kemampuannya untuk menghasilkan gambar mind mapp yang lebih bagus lagi
Berikut ini akan dijelaskan tentang kelebihan dan kekurangan mind mapp.
membuat hubungan
1) Waktu terbuang untuk mencari kata kunci pengingat, karena kata kunci
ingatan
Keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang
dan tujuannya.
59
(informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis
Hal yang sama diungkapkan oleh Huda (2014: 9) tentang konsep menulis yaitu
Komunikasi dapat terjadi melalui tulisan, karena tulisan bisa dikatakan sebagai
Seperti yang dikatakan oleh Hugo Hartig dalam Tarigan (2008: 25) bahwa ada
1. Tujuan Penugasan
Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak memunyai tujuan sama sekali. Penulis
2. Tujuan Altruistik
3. Tujuan Persuasif
yang diutarakan.
61
4. Tujuan Informasional
pembaca.
6. Tujuan Kreatif
Dalam tulisan ini, penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis
Tarigan (2008: 16) mengemukakan ada empat manfaat dari menulis yaitu:
3. Menulis membantu kita memahami diri kita lebih baik. Salah satu dari tujuan
4. Menulis membantu memecahkan masalah. Salah satu tujuan dari menulis itu
dengan cara berbicara atau berdebat. Menulis bisa menjadi satu alternatif
alami sendiri dan tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. Ketika seseorang
menuangkan idenya kedalam berbagai bentuk tulisan seperti cerpen, karangan dan
Menulis adalah suatu proses yang dalam sistem kerjanya melibatkan banyak
kompenen bagi si penulis. Oleh karena itu, pembelajaran yang berorientasi pada
kegiatan menulis akan lebih efektif daripada jika hanya pembelajaran yang
yaitu:
63
a. Peningkatan kecerdasan
c. Penumbuhan keberanian
Tujuan dari aktifitas menulis juga diungkapkan oleh Melinda (2014: 2) mengutip
Secara spesifik, pada kurikulum 2013 menekankan peserta didiknya untuk lebih
aktif, kreatif, dan inovatif. Guna menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif,
dan inovatif dalam pembelajaran maka peserta didik harus mampu melakukan
mata pelajaran penting dalam Kurikulum 2013 adalah mata pelajaran Bahasa
dengan peningkatan pengetahuan tentang jenis, pengertian dan konteks suatu teks,
dilanjutkan peningkatan keterampilan menyajikan teks secara tulis atau lisan, serta
pembentukan karakter berbahasa yang baik dan benar sesuai tujuan kurikulum.
12) mengalihkan kalimat (aktif menjadi pasif dan sebaliknya, kalimat langsung
sebaliknya).
Menulis dapat diartikan sebagai suatu kebiasaan untuk menyatakan gagasan atau
pendapat secara tertulis, ini berarti menulis adalah suatu aktivitas yang
1. Tahap Prapenulisan
Tahap ini merupakan tahap pertama, tahap prapenulisan atau tahap persiapan
2. Tahap Penulisan
Pada tahap penulisan, kita mengembangkan butir demi butir ide yang terdapat
telah kita pilih dan kita kumpulkan. Seperti yang kita ketahui, struktur
karangan terdiri atas bagian awal, isi, dan akhir.Awal paragraf berfungsi
topik atai ide utama karangan, berikut hal-hal yang menjelaskan atau
inti dan penekanan ide-ide penting.Bagian ini berisi simpulan, dan ditambah
3. Tahap Pascapenulisan
Tahap ini merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan buram yang kita
berikut.
b. Menandai hal-hal yang perlu diperbaiki atau memberi catatan bila ada
2.8 Lembar Kerja Peserta DidikMenulis Teks Prosedur Berbasis Mind Mapp
LKPD merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran-lembaran kertas berisi
harus dikerjakan oleh siswa, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus
dicapai (Prastowo, Andi. 2011). LKPD menulis teks prosedur disusun mengacu
kepada upaya untuk mencapai tujuan atau kompetensi peserta didik pada suatu
yang meliputi pendekatan dan metode hasil belajar, pemilihan media dan evaluasi
Pengembangan LKPD menulis teks prosedur berbasis mind mapp bertujuan agar
siswa memahami dan lebih mampu membangun konsep-konsep dalam suatu teks
menulis teks prosedur bertujuan agar, peserta didik mudah dalam pengerjaan
tugas, berfikir kreatif, serta terbangunnya konsep-konsep yang utuh dari suatu
Struktur LKPD menulis teks prosedur berbasis mind mapp yang dikembangkan
1) Sampul
Sampul LKPD berisi judul LKPD, kelas, dan nama penulis serta didesain
2) Kata Pengantar
kata pengantar berisi ucapan rasa syukur dan terima kasih serta sambutan
3) Daftar Isi
Daftar Isi adalah halaman yang menjadi petunjuk isi pokok dalam tesis.
4) Kompetensi Inti
7) Peta Konsep
8) Uraian Materi
9) Kegiatan siswa
Tugas yang dibuat sudah berbasis mind mapp sehingga siswa lebih
10) Literasi
Rubrik ini dibuat agar siswa dapat melakukan penilaian terhadap hasil
kerja temannya.
Sampul belakang diberi warena hijau agar sesuai dengan sampul depan
LKPD.
71
BAB III
METODE PENELITIAN
harus diuji coba pada subjek tertentu untuk melihat kelayakan dari produk yang
dihasilkan.
Penelitian pengembangan materi ajar menulis teks prosedur berbasis mind mapp
ini, penulis mengacu pada pendapat Sugiyono (2015: 407), langkah- langkah
Revisi Produk, 8) Uji Coba Produk II, 9) Revisi Produk Tahap Akhir, 10)
Produksi Masal dan Uji Masal ( Produk Akhir). Dari hasil pengembangan produk
72
berbasis mind mapp yang berbasis menulis teks prosedur berbasis mind mapp,
untuk mengetahui layak tidaknya materi ajar yang berbentuk LKPD ini digunakan
Dalam rangka penilaian kelayakan produk sebagai bahan ajar yang baik,
historis tersebut (Nawawi, 1994:73). Oleh karena itu, metode deskriptif dalam
kritik, saran, koreksian, maupun penilaian yang diberikan oleh penilai seperti ahli
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (contohnya: perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya) secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
dari subyek terhadap masukan LKPD materi ajar menulis teks prosedur berbasis
subjek penelitian yaitu ahli materi, guru bahasa Indonesia, dan siswa SMP.
ditentukan
yang dilakukan tidak sampai pada tahap produk masal/penyebaran produk, tetapi
74
hanya sampai pada tahap uji coba. Pada penelitian ini uji coba yang dilakukan
adalah uji coba terbatas. Uji coba tersebut dilakukan dalam 3 sekolah (SMP).
Tiap-tiap sekolah terdiri dari 1 guru Bahasa dan Sastra Indonesia dan 30 peserta
didik, sehingga jumlah keseluruhan penguji coba yaitu 3 orang guru Bahasa dan
di atas, potensi adalah keteramila menulis teks prosedur siswasaat ini belum
dapat dikatakan baik, apabila keterampilan menulis siswa sudah baik, maka
mereka dapat memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara. Masalah yang
ada adalah kurangnya menulis teks prosedur berbasis mind mapp yang
2) Pengumpulan Data
akan dikembangkan, dalam hal ini produk yang akan dikembangkan adalah
materi ajar menulis teks prosedur berbasis mind mapp untuk meningkatkan
meteri ajar sastra, seperti: LKPD menulis teks prosedur berbasis mind
mapp, menulis teks prosedur berbasis mind mapp pada siswa SMP kelas
VII, situs-situs menulis teks prosedur berbasis mind mapp SMP kelas VII,
3) Desain Produk
desain atau produk yang akan dikembangkan dalam kaitanya desain produk
berupa materi ajar menulis teks prosedur berbasis mind mapp. Sebagai berikut
langkah-langkah pengembangannya.
siswa.
(d) Rancangan didesain berdasarkan jenis teks prosedur yang akan dianalisis
menulis teks prosedur berbasis mind mapp sesuai dengan Kurikulum 2013,
4) Validasi Desain
lapangan. Dalam validasi desain bahan ajar menulis teks prosedur berbasis
mind mapp pada SMP kelas VII akan dilakukan oleh pakar atau orang yang
ahli dibidangnya. Validasi desain dalam penelitian ini dikaji oleh satu dosen
ahli materi yang relevan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh masukan dan
Grafis.
5) Perbaikan Desain
Setelah validasi desain menulis teks prosedur berbasis mind mapp divalidasi
Setelah perbaikan desain, dilakukan uji coba atau langsung digunakan. Pihak-
pihak yang berpartisipasi dalam uji coba tersebut adalah guru Bahasa dan
77
Sastra Indonesia dan siswa SMP kelas VII. Tahap ini dilaksanakan dengan
kepada 3 orang guru Bahasa dan Sastra Indonesia dengan disertai pangajuan
mapp. Selanjutnya dilakukan uji coba kepada siswa SMP kelas VII untuk
7) Revisi Produk
Revisi produk adalah merevisi produk yang telah dicobakan dengan tujuan
prosedur berbasis mind mapp dengan judul LKPD “Menulis Teks Prosedur
masukan dari pengguna produk, baik dari guru maupun siswanya. Masukan
8) Produk Akhir
Produk akhir merupakan produk yang telah direvisi setelah uji coba dan
mendapat penilaian serta saran dari guru Bahasa dan Sastra Indonesia serta
siswa SMP Negeri 9 Metro, SMP Negeri 7 Metro, dan SMP Kartikatama
Desain
Produk
Potensi dan
Masalah Pengumpulan (Penyusunan Validasi
Data Meteri Ajar Desain oleh
(Karakter (Kurikulum & Sastra dalam Para Pakar
Siswa & Referensi) Bentuk Buku:
Bahan Ajar) Desain
Materi, Soal,
Gambar
Terkait)
Produk
Revisi Uji Coba Revisi
Akhir
Produk I Produk I Desain
Bahan Ajar
Sumber data merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2013:
172). Sumber data dalam penelitian ini adalah menulis teks prosedur berbasis
mind mapp,ahli materi, guru, dan siswa. Validasi diperoleh dari 1 dosen
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai ahli materi. Guru berkedudukan
sebagai responden dalam pemerolehan data. begitupun juga dengan siswa, siswa
Data merupakan hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka
(Arikunto, 2013: 161). Data dalam penelitian ini adalah pengembangan materi
ajar menulis teks prosedur berbasis mind mapp dan kelayakan menulis teks
menilai dan menguji kelayakan materi ajar menulis teks prosedur berbasis mind
mapp, angket tersebut akan diisi oleh ahli meteri, reviewer yaitu guru dan siswa.
lembar kerja peserta didik menulis teks prosedur berbasis mind mapp yang telah
mengetahui penilaian ahli materi, guru, dan siswa terhadap kelayakan LKPD
Likert dengan 4 kategori. Lembar angket yang diberikan kepada ahli materi dan
guru berbeda dengan lembar angket yang diberikan kepada siswa. Perbedaan
kreteria, yaitu aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafisan. Aspek
kriteria kelayakan materi ajar menulis teks prosedur berbasis mind mapp ini
(Depdiknas, 2008:29).
80
Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk
menggunakan bentuk Checklist (Ѵ) pada kolom yang tersedia.Berikut ini bentuk
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Angket Uji Validasi LKPD Berbasis Mind Mapp untuk
Ahli Materi dan Guru
Jumlah Nomor
No Aspek Indikator Soal Soal
a. Kesesuaian KI dan KD pada 1 1
LKPD 1
2
b. Kesesuaian LKPD dengan 1
kebutuhan siswa 3
1 Kelayakan Isi c. Kesesuaian LKPD dengan
1
kebuthan bahan ajar
d. Substansi materi 1 4
e. Manfaat LKPD
f. Kesesuaian LKPD dengan nilai- 5
nilai, moralitas, sosial
a. Keterbacaan LKPD 1 6
b. Kejelasan informasi pada LKPD 1
7
c. Kesesuaian bahasa yang
2 Kebahasaan digunakan pada LKPD dengan 1 8
kaidah Bahasa Indonesia
d. Penggunaan bahasa secara 9
1
efektif dan efisien
a. Kejelasan tujuan LKPD 1 10
b. Urutan penyajian materi LKPD 1 11
c. Pemberian Motivasi pada LKPD 1 12
3 Sajian
d. Interaktivitas (Stimulus dan 1 13
respon) pada LKPD
e. Kelengkapan informasi LKPD 1 14
a. Penggunaan Font pada LKPD 1 15
b. Lay out, tata letak LKPD 1 16
Kegrafisan c. Ilustrasi, grafis, gambar, foto 1 17
4
pada LKPD 1 18
d. Desain tampilan LKPD 19
81
validitas ahli terhadap lembar kerja peserta didik menulis teks prosedur berbasis
1 KELAYAKAN ISI
a. Keterbacaan
b. Kejelasan informasi
3 SAJIAN
a. Kejelasan tujuan
b. Urutan penyajian
c. Pemberian motivasi
e. Kelengkapan informasi
82
4 KEGRAFISAN
d. Desain tampilan
Keterangan:
SK (Sangat Kurang) =1
K (Kurang) =2
C (Cukup) =3
B (Baik) =4
SB (Sangat Baik) =5
Lembar angket yang diberikan kepada siswa yaitu, aspek kelayakan isi,
keterbacaan, sajian, dan kegrafisan. Kisi-kisi kelayakan lembar kerja peserta didik
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Penilain LKPD Berbasis Mind Mapp untuk
Siswa
No Aspek Indikator Jumlah Nomor
Soal Soal
a. Kejelasan materi LKPD 1 1
b. Materi dalam LKPD mudah 1 2
dipahami 1 3
1 Kelayakan Isi
c. Keruntutan materi LKPD
d. Kesesuaian materi dengan 1 4
nilai, moral, sosial 1 5
a. Kalimat dan paragraf tidak 1 6
menimbulkan makna ganda 1 7
Keterbacaan b. Kalimat dan paragraf mudah
2
bahasa dipahami 1 8
c. Bahasa yang digunakan
komunikatif 1 9
a. Penyajian materi LKPD 1 10
menyenangkan 1 11
b. Penyajian materi memberi 1 12
kesempatan melaksanakan 1 13
Penyajian
3 tugas mandiri
Materi
c. Penyajian materi menuntun 3 14,15,16
siswa berfikir kritis, kreatif,
inovatif
d. Penyajian materi menuntun
83
Alternatif Dekripsi/
No Komponen Penilaian Saran
SS S RG TS Penilain
komunikatif
3 Penyajian Materi
4 Grafis
Keterangan:
menulis teks prosedur, maka disusun kisi-kisi instrumen masalah bahan ajar
produk secara teoretis kepada dosen pembimbing atau ahli materi. Para ahli
dari para ahli selesai, kemudian diteruskan dengan uji coba produk. Produk
Setelah semua data terkumpul, tahap terakhir adalah analisis data yaitu dengan
RPP dan LKPD teks prosedur yang digunakan, lembar angket siswa dan guru,
Tahap ini merupakan tahap analisis terhadap menulis teks prosedur berbasis
mind mapp dari berbagai LKPD teks prosedurdan versi yang berbeda pula,
b. Analisis Lembar Angket Ahli Materi, Reviewer (Guru Bahasa dan Sastra
Indonesia)
Angket ini diubah dari bentuk kualitatif menjadi kuantitatif dengan ketentuan
sebagai berikut. Aturan pemberian skor di bawah ini sesuai menurut Sugiyono
(2015:135).
Kategori Skor
SK (Sangat Kurang) 1
K (Kurang) 2
C (Cukup)
3
B (Baik)
4
SB (Sangat Baik)
5
88
Kategori Skor
c. Setelah data terkumpul, kemudian dihitung skor rata-rata setiap aspek kriteria
keterangan:
= skor rata-rata
n = jumlah penilaian
ΣX = jumlah skor
materi, 3 guru Bahasa dan Sastra Indonesia, dan 87 siswa SMP kelas VII.
materi ajar menulis teks prosedur berbasis mind mapp dari ahli materi, guru
dan siswa dari 3 sekolah yaitu kelas VII SMPN 7 Metro, SMPN 9 Metro, dan
89
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
menulis teks prosedur berbasis mind mapp dapat disimpulkan sebagai berikut.
14) Produk yang dihasilkan berupa LKPD yang terdiri atas tiga bagian, yaitu
sampul depan, isi, dan sampul belakang. Bagian sampul depan didesain
semenarik mungkin dan disesuaikan dengan hasil validasi ahli materi, ahli
media, dan praktisi. Bagian sampul meliputi judul LKPD, kelas, dan nama
penulis serta didesain dengan warna hijau membuat LKPD nampak lebih
Bagian isi meliputi kata pengantar, daftar Isi, kompetensi inti, kompetensi
peta konsep, meteri, kegiatan siswa, literasi, rubrik penilaian, dan daftar
sampul depan.
15) Kelayakan LKPD menulis teks prosedur berbasis mind mapp untuk siswa
praktisi, 3 guru bahasa dan sastra Indonesia, dan 87siswa SMP Negeri dari
16) LKPD menulis teks prosedur berbasis mind mapp untuk SMP/MTs kelas VII
cukup efektif. Hal itu terlihat dari analisa statistik rata-rata N-(gain). Secara
total atau keseluruhan nilai rata-rata N-(gain) yang diperoleh dari uji
efektifitas pada skala besar adalah 0,39 dan berada pada kategori sedang.
Kesimpulan nilai efektifitas tersebut juga didukung dari perbedaan nilai rata
rata prates dan pascates, yaitu pada saat prates sebesar 77dan pada saat
pascatest sebesar 86, dengan demikian terjadi peningkatan skor sebesar 9
poin.
157
5.2 SARAN
Saran bagi guru bahasa Indonesia sebaiknya tidak hanya memanfaatkan satu jenis
bahan ajar tetapi juga dapat mengembangkan bahan ajar sesuai denagn kebutuhan
pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan LKPD sebagai salah satu bahan ajar
memudahkan siswa dalam memahami materi. LKPD berbasis mind mapp menjadi
salah satu bahan ajar yang layak direkomendasikan sebagai lembar kerja yang
prosedur.
90
DAFTAR PUSTAKA
Buzan, Toni, 2006.Buku Pintar Mind Mapp. Jakarta: Gramdia Pustaka Utama.
Depdiknas, 2006. Standar Isi Untuk Pendidikan Satuan Dasar dan Menengah,
Jakarta: Depdiknas.
Kosasih, Engkos, 2013. Kreatif Berbahasa Indonsia Untuk SMK Kelas X. Jakarta:
Erlangga.
Majid, Abdul, 2012, Bahan Ajar Siswa. Remaja Rosda Karya: Bandung.
Ozmen & Yildrim, 2011. Effct of Worksheet on Studen’ts Succes: Acid And
Based Sample. Journal of Turkish Education, Vol 2 Issue 2.