Definisi
Persamaan diferensial adalah persamaan yang melibatkan variabel-
variabel tak bebas dan derivatif-derivatifnya terhadap variabel-variabel
bebas. Berikut ini adalah contoh persamaan diferensial:
𝑑2𝑦
2
𝑑𝑦
𝑥 − 6𝑥 + 10𝑦 = 0 (1)
𝑑𝑥 2 𝑑𝑥
𝑦 ′ = 𝑒 𝑥 + 𝑠𝑖𝑛 𝑥 (2)
𝑑2𝑄 𝑑𝑄
− 3 + 10𝑄 = 4 𝑠𝑖𝑛 2𝑡 (3)
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡
𝜕2𝑉 𝜕2𝑉
+ = 0 (4)
𝜕𝑥 2 𝜕𝑦 2
Persamaan diferensial (disingkat PD) dibagi dalam dua kelas yaitu biasa
dan parsial. Persamaan diferensial biasa (ordinary differential
equation) adalah suatu persamaan diferensial yang melibatkan hanya
satu variabel bebas. Jika diambil y(x) sebagai suatu fungsi satu variabel,
dengan x dinamakan variabel bebas dan y dinamakan variabel tak bebas,
maka suatu persamaan diferensial biasa (disingkat PDB) dapat dinyatakan
dalam bentuk:
𝐹(𝑥, 𝑦, 𝑦 ′ , 𝑦 ′′ , 𝑦 𝑛 ) = 0
𝑑𝑦
𝑥 – 𝑦2 = 0 adalah PDB orde satu
𝑑𝑥
𝑑2𝑦
𝑥𝑦 2 – 𝑦 2 𝑠𝑖𝑛 𝑥 = 0 adalah PDB orde dua
𝑑𝑥
𝑑3𝑦 𝑑𝑦
3
− 𝑦 + 𝑒 4𝑥 = 0 adalah PDB orde tiga
𝑑𝑥 𝑑𝑥
1. Jika tidak dapat dinyatakan dalam bentuk di atas dikatakan tidak linier.
2. Jika koefisien a0 ( x), a1 ( x),....., an ( x) konstan maka disebut persamaan
differensial linier dengan koefisien konstan, jika tidak disebut
persamaan differensial linier dengan koefisien variable.
3. Jika F ( x) 0 , maka disebut persamaan differensial linier homogen,
jika F ( x) 0 disebut tidak homogen.
dy dn y
F x, y, ,..., n 0 dengan F fungsi real dengan (n+2) argumen
dx dx
dy dny
x, y, ,...., n .
dx dx
1. Jika f adalah fungsi real yang terdefinisi untuk semua x dalam
interval real I dan mempunyai derivative ke-n untuk semua xI .
Fungsi f disebut solusi eksplisit PDB di atas pada I jika memenuhi
F x, f ( x), f ' ( x),..., f (n)
( x) terdefinisi untuk semua x I , dan
Secara umum kedua solusi tersebut masih dikategorikan lagi dalam tiga
jenis solusi yaitu:
Metode Penyelesaian.
𝑦 = 𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑥
Penyelesaian:
𝑑𝑦
= 2𝐴𝑥 + 𝐵
𝑑𝑥
𝑑2𝑦 1 𝑑2𝑦
= 2𝐴 ∴ 𝐴 =
𝑑𝑥 2 2 𝑑𝑥 2
substitusikan konstanta A ke:
𝑑𝑦
= 2𝐴𝑥 + 𝐵
𝑑𝑥
sehingga
𝑑𝑦 1 𝑑2𝑦 𝑑2𝑦
= 2 𝑥 + 𝐵 = 𝑥 2+ 𝐵
𝑑𝑥 2 𝑑𝑥 2 𝑑𝑥
𝑑𝑦 𝑑2𝑦
∴ 𝐵 = − 𝑥 2
𝑑𝑥 𝑑𝑥
dengan mensubstitusikan A dan B pada persamaan:
𝑦 = 𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑥
kita dapatkan:
1 𝑑2𝑦 2 𝑑𝑦 𝑑2𝑦
𝑦 = 𝑥 + ( − 𝑥 2) 𝑥
2 𝑑𝑥 2 𝑑𝑥 𝑑𝑥
1 2 𝑑2𝑦 𝑑𝑦 2
𝑑2𝑦
= 𝑥 + 𝑥 − 𝑥
2 𝑑𝑥 2 𝑑𝑥 𝑑𝑥 2
𝑑𝑦 1 2 𝑑2𝑦
= 𝑥 − 𝑥
𝑑𝑥 2 𝑑𝑥 2
hasil akhir penyelesaian di atas adalah persamaan diferensial orde dua.
Jadi fungsi dengan satu konstanta sembarang menghasilkan persamaan
diferensial orde satu, sedangkan fungsi dengan dua konstanta sembarang
menghasilkan persamaan diferensial orde dua. Sehingga berlaku kaidah:
Persamaan Diferensial orde ke n diturunkan dari fungsi yang
mempunyai n buah konstanta sembarang.
Penyelesaian Persamaan Diferensial Biasa Orde Satu
𝑑𝑦
Jika persamaan dapat disusun dalam bentuk = 𝑓 (𝑥) , maka
𝑑𝑥
persamaan tersebut dapat diselesaikan dengan integrasi sederhana.
Contoh1:
𝑑𝑦
= 3𝑥 2 − 6𝑥 + 5
𝑑𝑥
maka
𝑦 = ∫(3 𝑥 2 − 6𝑥 + 5)𝑑𝑥 = 𝑥 3 − 3𝑥 2 + 5𝑥 + 𝑐
Contoh2:
𝑑𝑦
𝑥 = 5𝑥 3 + 4
𝑑𝑥
maka
𝑑𝑦 4
= 5𝑥 2 +
𝑑𝑥 𝑥
sehingga
5 3
𝑦 = 𝑥 + 4𝑙𝑛 𝑥 + 𝑐
3
Nilai c tidak dapat ditentukan kecuali jika dalam persamaan di atas diberi
keterangan syarat (sebuah nilai y untuk x tertentu). Solusi dengan nilai
konstanta sembarang atau c disebut solusi umum/primitif, sedangkan
solusi disebut khusus jika nilai c dapat dihitung.
Contoh3:
Tentukan solusi khusus persamaan berikut jika y=3 untuk x=0:
𝑑𝑦
𝑒𝑥 = 4
𝑑𝑥
Penyelesaian
𝑑𝑦 𝑑𝑦
𝑒𝑥 = 4 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 = 4𝑒 −𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥
maka
𝑦 = ∫ 4𝑒−𝑥 𝑑𝑥 = −4𝑒−𝑥 + 𝑐
𝑦 = ∫ 4𝑒−𝑥 𝑑𝑥 = −4𝑒−𝑥 + 7