Pembangunan kesehatan iarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan an
kemampuan hiup sehat bagi setiap orang agar peningkatan erajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Dampak keberhasilan pembangunan kesehatan ditandai dengan meningkatkan harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan ibu melahirkan. Salah satu yang menjadi ukuran keberhasilan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan umur harapan hidup. Dengan kata lain para lanjut usia harus mendapatkan hak untuk meningkatkan harapan hidupnya.
Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan lanjut usia (geriatri) di rumah
sakit yang berkualitas, merata dan terjangkau maka pelayanan geriatri harus dilakukan secara terpadu melalui pendekatan yang bersifat interdisiplin oleh berbagai tenaga profesional yang bekerja dalam tim terpadu geriatri. II. Latar Belakang Upaya peningkatan kesejahteraan pada lanjut usia di arahkan untuk memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif agar terwujud kemandirian dan kesejahteraan. Salah satu upaya yang di lakukan adalah peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit. Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit yang berkualitas, merata dan terjangkau maka pelayanan geriatri harus dilakukan secara terpadu melalui pendekatan yang bersifat interdisiplin oleh berbagai tenaga professional yang bekerja dalam tim terpadu geriatri. Oleh karena itu dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit dan untuk mengakomodasi berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pelayanan geriatri, perlu disususn penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit. III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS 1. Tujuan Umum Upaya peningkatyan kesejahteraan pada lanjut usia di arahkan untuk memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif agar terwujud kemandirian dan kesejahteraan. 2. Tujuan Khusus a. Mempertahankan derajat kesehatan para lansia pada taraf yang setinggi- tingginya, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan; b. Memelihara kesehatan melalui aktivitas fisik dan mental. c. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para lansia yang menderita penyakit atau gangguan kesehatan, dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandiriansecara maksimal); d. Bila para lansia sudah sampai stadium terminal/penyakit atau gangguan kesehatan sudah tidak dapat disembuhkan, ilmu ini mengajarkan untuk tetap memberikan bantuan yang simpatik dan perawatan dengan penuh pengertian, (dalam akhir hidupnya memberikan bantuan moril dan perhatian yang maksimal, sehingga kematiannya berlangsung dengan tenang); e. Memberdayakan kemandirian penderita dalam waktu lama dan mencegah disabilitas-handicap diwaktu mendatang. Sifat dari asesmen ini tidak sekedar multi-disiplin tetapi juga interdisiplin dengan koordinasi serasi antar disiplin dan lintas pelayanan kesehatan. IV. Kegiatan kegiatan tim terpadu geriatric A. Tugas tim terpadu geriatric 1. Ketua tim terpadu geriatric a. Tugas pokok Melaksanaan koordinasi penyelenggaraan upaya pelayanan geriatric sesuai dengan tingkatan pelayanan. b. Uraian tugas 1) Merencanakan kerja kebutuhan tim geriatric setiap tahunan. 2) Menyelenggarakan pelayanan geriatric berasarkan rencana kebutuhan sesuai kebijakan yang telah ditetapkan oleh direktur Rumah Sakit. 3) Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan dengan SMF lain di Rumah Sakit. 4) Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas laporan berkala dan penyelenggaraan pelayanan geriatri . V. Sasaran Sasaran tim terpadu geriatri di Rumah Sakit Budi Agung adalah masyarakat lansia di rumah sakit yang terdiri dari : 1. Pasien 2. Keluarga pasien 3. Pengunjung 4. Karyawan Rumah Sakit Anugrah VI. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan standar pelayanan geriatri. Pemantauan dilakukan terhadap perkembangan dari masukan (input), proses, dan keluara (output). Evaluasi dilakukan terhadap pelayanan yang telah diselenggarakan. 1. Indikator masukan (Input) Masukan yang perlu diperhatikan adalah berupa komitmen, sumber daya manusia, sarana /peralatan dan dana 2. Indikator Proses Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan tim terpadu yang meliputi pelayanan untuk pasien rawat jalan. 3. Indikator Keluaran (Output) Keluaran yang dipantau adalah keluaran dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan baik secara umum maupun secara khusus 4. Indikator Dampak Indikator dampak mengacu kepada tujuan dilaksanakannya tim terpadu geriatri yaitu berubahnya derajat kesehatan lansia. Oleh sebab itu kondisi ini sebaiknya dinilai setelah pelayaan geriatri berjalan beberapa lama yaitu melalui upaya evaluasi.
VII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI
Pencatatan dan pelaporan serta evaluasi dilakukan secara berkala oleh tim terpadu geriatri Rumah Sakit. Pelaporan dilakukan setelah kegiatan pelayanan geriatri dilaksanakan.