Anda di halaman 1dari 36

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU HAMIL TRIMESTER III FISIOLOGIS DI RSUD IDAMAN


BANJARBARU TAHUN 2019

Disusun Oleh :
1. Norhayati NIM. P07124118220
2. Nur Amelia NIM. P07124118222
3. Nur Raudhathul Jannah NIM. P07124118224
4. Sumiati NIM. P07124118248
5. Elly Prasenda Riswandani NIM. P07124118187
6. Maulanda febriyanty NIM. P07124118209
7. Erlinawati NIM. P07124118189
8. Elrana Salsabilla NIM. P07124118185
9. Fatma Rizki Wijanarko NIM. P07124118191
10. Renita Eka Siviyanti NIM.P07124118230
11. Aulia Rahmah NIM.P07124118164
12. Dina Malinda NIM.P07124118181
13. Dewi Erika Adriani NIM. P07124118179
14. Rizky Amelia NIM. P07124118236

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2019

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Dokumentasi Asuhan Kebidanan yang berjudul “Dokumentasi Asuhan Kebidanan
pada Ibu Hamil Trimester III Fisiologis di RSD Idaman Banjarbaru Tahun 2019”
sebagai memenuhi salah satu tugas Asuhan Kebidanan PKK I pada semester 3 D3
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin.
Penyelesaian dokumentasi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkan
penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
membimbing untuk menyumbangkan ide dan pikiran mereka dalam penyusunan
dokumentasi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dokumentasi ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna di masa yang
akan datang serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada kita semua.
Aamiin.

Banjarbaru, 11 Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B.Manfaat Penulisan.......................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................6


A.Konsep Dasar Kehamilan.............................................................................................6
B. Antenatal Care...........................................................................................................17
C. Konsep Kehamilan Trimester III...............................................................................24

BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................28


A. Kasus Asuhan Kebidanan...........................................................................................28

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................32
A. Kesimpulan................................................................................................................32
B. Saran..........................................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Menurut Federasi
Obstetri Ginekologi International, Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau

3
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi
Penyebab tingginya AKI dan AKB di Indonesia sendiri dikarenakan
beberapa factor, salah satunya adalah tidak dilakukannya asuhan secara
berkesinambungan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi pada
ibu dan bayi, komplikasi yang tidak ditangani ini menyebabkan kematian yang
berkontribusi terhadap peningkatannya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB). Untuk penyebab tingginya AKI dan AKB di Indonesia
pada ibu hamil sendiri adalah komplikasi, dan yang terjadi adalah anemia dalam
kehamilan, tekanan darah tinggi/hiprtensi dalam kehamilan
(preeklamsia/eklamsia), aborsi dan janin mati dalam rahim, ketuban pecah dini
serta adanya penyakit yang tidak diketahui sehingga dapat mengangu proses
kehamilan (Manuaba, 2012:227-281).
Dampaknya yang terjadi, bila tidak dilakukan asuhan kebidanan secara
berkala adalah dapat meningkatkan resiko terjadinya kompliksi pada ibu dan bayi
yang tidak tertangani, sehingga menyebabkan kematian yang berkontribusi
terhadap meningkatnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB).
Dalam menyikapi tingginya AKI di Indonesia sendiri pemerintah
membentuk suatu program yaitu Safe Motherhood Initiatif yang terdiri dari 4 pilar
yang diantaranya adalah Keluarga Berencana, Asuhan Antenatal, Persalinan yang
Aman atau Bersih serta Pelayanan Obstetrik Neonatal Esensial atau Emergensi
(Prawirohardjo, 2010). Upaya dapat dilakukan oleh bidan yaitu mengacu pada
program Safe Motherhood Initiatif dalam memberikan asuhan kebidanan yang
berkesinambungan mulai dari hamil, bersalin, nifas.
Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan
antenatal minimal empat kali selama masa kehamilan, dengan distribusi pemberian
pelayanan yang dianjurkan adalah satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan
0-12 minggu), dan satu kali pada Trimester ke-dua (usia kehamilan 13-27
minggu), dan dua kali pada Trimester ke- tiga (usia kehamilan 28 sampai
melahirkan) (Ambarwati, 2011:102).

4
Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal yang komprehensif
dan berkualitas yang di berikan kepada semua ibu hamil serta terpadu program lain
yang memerlukan intervensi selama kehamilan. Tujuannya adalah untuk
memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang
berkualitas, sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan
selamat, dan melahirkan bayi yang sehat (Sari, Ulfa, & Daulay, 2015:38). Standart
minimal asuhan kehamilan yang harus dilakukan yaitu 14T seperti Timbang berat
badan, Ukur tekanan darah, Ukur tinggi fundus uteri, Pemberian imunisasi (tetanus
toksoid) TT lengkap, Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama
kehamilan, Pemeriksaan HB, Pemeriksaan 7 VDRL, Pemeriksaan protein
urin,Pemeriksaan reduksi urin, Perawatan payudara, Senam hamil, Pemberian obat
malaria, Pemberian kapsul minyak yodium, Temuwicara dalam rangka persiapan
rujukan (Pantiawati dan Suryono, 2010:26).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan sendiri yang bersifat menyeluruh dan bermutu untuk ibu dan bayi dalam
lingkup kebidanan adalah melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif
(continuity of care). Dengan rencana yang sesuai strategis ini, ibu, bayi, balita dan
Keluarga Berencana (KB) (Kemenkes, 2010). Diharapkan dengan dilakukan
asuhan kebidanan secara continuity of care dapat mencegah sedini mungkin
terjadinya komplikasi dan meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi dari masa
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi berencana.

B. Manfaat Penulisan
1. Teoritis
Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat di terapkan dalam
pelayanan asuhan kebidanan kepada ibu secara continuity of care pada ibu
hamil TM III, persalinan, nifas, neonatus dan keluarga berencana.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai metode penilaian pada para mahasiswa dalam melaksanakan
tugasnya dalam menyusun laporan tugas akhir, membimbing dan mendidik
mahasiswa agar lebih terampil dalam memberikan asuhan kebidanan serta

5
sebagai tambahan bahan referensi di perpustakaan tentang asuhan kebidanan
secara kesinambungan (continuity of care).
b. Bagi Ibu dan Keluarga
Ibu dan Keluarga mendapatkan pelayanan asuhan kebidanan secara
komprehensif (continuity of care) yang sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan mulai dari kehamilan TM III, persalinan, nifas, neonatus dan
Keluarga Berencana.
c. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pemberian asuhan
kebidanan secara continuity of care pada kehamilan TM III, persalinan,
nifas, neonatus, dan keluarga berencana secara berkesinambungan dengan
pendekatan manejemen kebidanan.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan secara continuty of care pada ibu hamil
trimester III, bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana dengan
menggunakan pendekatan managemen kebidanan.

2. Tujuan Khusus
Melakukan Asuhan Kebidanan secara continuity of care pada kehamilan TM III
meliputi: pengkajian, merumuskan diagnosa, merencanakan, melaksanakan
asuhan kebidanan, dan melakukan evaluasi serta mendokumentasikan asuhan
kebidanan dengan managemen kebidanan.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi International, Kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam 40 minggu
atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi
dalam 3 trimester, dimana trimester ke satu berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua berlangsung 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan
trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo,
2008 : 213).
Sedangkan menurut Sifudim (2008 : 89 ) kehamilan adalah suatu masa
yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalan 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid
terakhir.

2. Proses Terjadinya Kehamilan


Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan
zigot, nidasi (implementasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010 : 75).
Sedangkan menurut Wiknjosastro (2008 : 139) menjabarkan proses
kehamilan yakni bahwa wanita pada umumnya mempunyai 2 indung telur
( ovarium ) yaitu di sebelah kanan dan kiri, dan diperkirakan dalam ovarium
wanita terdapat kira-kira 100,000 folikel primer. Pada setiap bulannya indung
telur akan melepaskan 1 atau 2 sel telur ( ovum ) yang kemudian di tangkap
oleh fimbria dan disalurkan ovum tersebut ke dalam tuba. Untuk setiap
kehamilan yang dibutuhkan adalah spermatozoa, ovum, pembuahan ovum, dan
nidasi hasil konsepsi.
Pada waktu koitus, jutaan spermatozoa pria dikeluarkan di forniks vagina
dan di sekitar portio wanita, hanya beberapa ratus ribu spermatozoon saja yang

7
dapat bertahan hingga kavum uteri dan tuba, dan beberapa ratus yang dapat
sampai ke bagian ampula tuba dimana spermatozoon dapat memasuki ovum
yang telah siap untuk dibuahi. Disekitar sel telur terdapat zona pellucida yang
melindungi ovum, ratusan spermatozoon tersebut berkumpul untuk
mengeluarkan ferment (ragi) agar dapat mengikis zona pellucida dan hanya satu
spermatozoon yang mempunyai kemampuan untuk membuahi sel telur,
peristiwa ini disebut pembuahan ( konsepsi ).
Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, dimulailah proses
pembelahan zigot sambil bergerak menuju kavum uteri oleh arus serta getaran
sillia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba. Pada umumnya jika hasil
konsepsi telah sampai kavum uteri maka akan terjadi perlekatan pada dinding
depan atau belakang uterus dekat fundus uteri, perlekatan itu disebut nidasi dan
jika terjadi nidasi barulah dapat dikatakan adanya kehamilan. Setelah adanya
kehamilan dibutuhkan sesuatu untuk membuat janin tumbuh dengan baik yaitu
plasenta, umumnya plasenta terbentuk dengan lengkap pada usia kehamilan
kurang lebih 16 minggu. Plasenta ini sebagian besar berasal dari janin dan
sebagian kecil dari ibu (Wiknjosastro, 2008 : 139).

3. Tanda Kehamilan
Tanda kehamilan menurut Manuaba (2010: 107) dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu:
a. Tanda tidak pasti kehamilan
1) Amenorea (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat
haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya
dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan
terjadi, dengan memakai rumus Neagie: HT – 3 (bulan + 7).
2) Mual dan muntah
Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir
triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut “morning
sickness”.
3) Mengidam (ingin makanan khusus)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

8
4) Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat.
Biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
5) Anoreksia (tidak ada selera makan)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah
itu nafsu makan timbul lagi.
6) Mamae menjadi tegang dan membesar.
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesteron
yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
7) Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan
oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan
kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena
kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
8) Konstipasi atau obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang
air besar.
9) Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna
lebih tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian
bawah.
10) Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi
pada triwulan pertama.
11) Varises (pemekaran vena-vena)
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Penampakan pembuluh darah itu
terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan payudara.

b. Tanda Kemungkinan Kehamilan

9
1) Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan
mulai pembesaran perut.
2) Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim.
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan
bentuknya makin lama makin bundar.
3) Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak,
terutama daerah ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri
mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan
pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak.
4) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva,
vagina, dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh
hormon estrogen.

5) Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang–kadang pembesaran tidak
rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini
menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol
jelas ke jurusan pembesaran.
6) Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk
uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi
tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks
tidak ditemukan.
7) Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda
adanya janin di dalam uterus.
8) Reaksi kehamilan positif

10
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human
chorionic gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama
pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa
kehamilan sedini mungkin.

c. Tanda Pasti Kehamilan


1) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian- bagian
janin.
2) Denyut jantung janin
a) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
b) Dicatat dan didengar dengan alat doppler
c) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram

3) Dilihat pada ultrasonograf terlihat tulang-tulang janin dalam foto- rontgen

11
4. Proses Adaptasi Fisiologis dan Psikologi dalam Masa Kehamilan
Menurut Asrinah dan kawan kawan (2010:55), periode antepartum adalah
periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT)
sampai dimulainya persalinan. Periode antepartum dibagi menjadi tiga
trimester, pembagian waktu ini diambil dari ketentuan yang mempertimbangan
bahwa lama kehamilan diperkirakan kurang dari 40 minggu.
Pembuahan berlangsung ketika terjadi ovulasi, kurang lebih 14 hari
setelah haid terakhir (dengan perkiraan siklus 28 hari). Pada praktiknya,
trimester I secara umum dipertimbangkan berlangsung pada minggu pertama
hingga ke-12 (12 minggu), trimester II minggu ke-13 sampai dengan minggu
ke-27 (15 minggu), dan trimester III minggu ke-27 hingga minggu ke-40 (13
minggu).
Lamanya kehamilan yaitu antara 280 hari atau 40 pekan (minggu) atau 10
bulan (lunar months) dihitung dari HPHT. Kehamilan dibagi atas 3 triwulan
(trimester) kehamilan trimester I antar 0-14 minggu, kehamilan trimester II
antara 15-27 minggu, kehamilan trimester III antara 28-36 minggu dan diatas
36 minggu (Varney,dkk. 2007 : 7).
a. Perubahan Fisiologis pada kehamilan trimester 1, 2 dan 3
1) Sistem reproduksi
a) Uterus
Uterus merupakan organ berbentuk seperti buah alvokad atau
pir, tebal dan terletak di dalam pelvis antara rectum (bagain usus
sebelum dubur) di belakang dan kandung kemih di depan. Perubahan
yang terjadi pada uterus, yaitu peningkatan berat dari 30 gram sampai
1000 gram pada akhir kehamilan. Berikut ini adalah perubahan uterus
pada setiap trimester kehamilan yaitu,sebagai berikut :
(1) Trimester 1
(a) Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama kehamilan di
bawah pengaruh estrogen dan progesterone.
(b) Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima

12
konsepsi sampai persalinan.
(c) Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus berbentuk
seperti buah alvokad.
(d) Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur
bebek.
(e) Pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa, pada
saat ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar di atas
sympisis.
(f) Terjadi perubahan pada isthmus uteri yang menyebabkan
isthemus uteri menjadi lebih lunak dan panjang.
(2) Trimester 2
(a) Pada trimester II ini uterus mulai memasuki rongga
peritoneum.
(b) Uterus akan bertambah besar dalam rongga pelvis dan
menyentuh dinding abdomen dan mendesak usus ke kedua sisi
abdomen.
(c) Uterus mengalami perkembangan desidua.
(3) Trimester 3
(a) Pada akhir kehamilan dinding uterus akan menipis dan lebih
lembut.
(b) Pada akhir kehamilan biasanya kontraksi sangat jarang dan
meningkat pada satu dan dua minggu sebelum persalinan.
(c) Pada trimester III isthmus lebih nyata menjadi bagian korpus
uteri dan berkembang menjadi segmen bawah rahim (SBR).
(d) Setelah minggu ke-28 kontraksi brakton hicks semakin jelas.

13
Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri Berdasarkan Usia Kehamilan

Usia Tinggi Fundus


Dalam cm Menggunakan Penunjuk
Kehamilan
Badan
(minggu)
12 - Teraba diatas simfisis
pubis
16 - Pertengaham simfisis
pubis dan umbilikus
20 20 cm (±2cm) Pada umbilicus
22-27 UK (minggu)=cm -
(±2cm)
28 28 cm (±2cm) Pertengaham umbilikus
dan prosesus xifoideus
29-35 UK(minggu)=cm -
(±2cm)
36 36 cm (±2cm) Pada prosesus xifoideus
40 33 cm (±2cm) 3 jari dibawah prosesus
xifoideus
Sumber : (Saifuddin, 2008 : 93)
b) Vagina
Vagina merupakan saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8–
10 cm, dan berakhir pada rahim.Vagina dilalui oleh darah pada saat
menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot,
vagina bisa melebar dan menyempit, berikut ini adalah perubahan
vagina tiap trimester kehamilan, yaitu sebagai berikut :
(1) Trimester 1
(a) Terjadi peningkatan vaskularisasi karena pengaruh hormon
estrogen, peningkatan vaskularisasi menimbulkan tanda
chadwick (warna merah tua atau kebiruan) pada vagina
sampai minggu ke-8 kehamilan.
(b) Selama masa hamil Ph sekresi vagina menjadi lebih asam.
Keasaman berubah dari 4 - 6,5.

14
(2) Trimester 2
(a) Karena hormone estrogen dan progesterone terus
meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan
pembuluh-pembuluh darah alat genitalia membesar.
(b) Sekresi vagina meningkat, Hal ini normal jika tidak
disertai gatal, iritasi atau berbau busuk.
(3) Trimester 3
(a) Dinding vagina mengalami peregangan (bertambah
panjangnya dinding vagina).

(b) Lapisan otot membesar, vagina lebih elastic.


c) Ovarium
Ovarium berjumlah sepasang dan terletak antara rahim dan
dinding panggul. Ovulasi berhenti selama kehamilan dan
pematangan folikel ditunda. Hanya satu korpus luteum yang
berfungsi (max 6-7 minggu) di dalam ovarium wanita hamil
kemudian fungsinya diganti oleh plasenta pada umur kehamilan 16
minggu. Berikut ini adalah perubahan yang terjadi setiap trimester
kehamilan, yaitu sebagai berikut :
(1) Trimester 1
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditatum, korpus luteum graviditatium berdiameter kira-
kira 3 cm dan akan mengecil setelah plasenta terbentuk.
(2) Trimester 2 dan 3
Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk
dan menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.

d) Serviks
(1) Trimester 1
(a) Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lunak

15
yang disebut dengan tanda Goodlell.
(b) Selama kehamilan serviks tetap tertutup rapat.
(2) Trimester 2
(a) Pada awal trimester ini berkas kolagen kurang kuat
terbungkus.
(b) Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar- kelenjar di
serviks berfungsi lebih dan mengeluarkan sekresi lebih
banyak.
(3) Trimester 3
Akibat aktivitas uterus selama kehamilan serviks mengalami
pematangan secara bertahap dan kanal mengalami dilatasi.
2) Kenaikan berat badan
Berat badan (Ai Yeyeh, 2009 : 34) sesuai dengan teori yang
menyebutkan bahwa berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 kg-
16,5 kg. Berdasarkan IMT (Indeks Massa Tubuh) berat badan ibu masih
dalam batas normal dengan kalkulasi sebagai berikut :
Tabel 2.2 Status Gizi
Nilai Status Gizi Kesimpulan
<17,0 Gizi kurang Sangat kurus
17,0-18,5 Kurang Kurus
18,5-25,0 Baik Normal
25,0-27,0 Lebih Gemuk
>27,0 Lebih Sangat gemuk
Sumber : Ai Yeyeh (2009 : 34)

b. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil


1) Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya.

16
b) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.

c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal


ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama.
e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau
bahkan merahasiakannya.(Sulistyawati, 2009 : 76)
2) Perubahan psikologis pada trimester II
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone
yang tinggi.
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
c) Merasakan gerakan anak.
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
e) Libido meningkat.
f) Menuntut perhatian dan cinta.
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya.
h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada
orang lain yang baru menjadi ibu.
i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru.
(Sulistyawati, 2009 : 76-77)

3) Perubahan Psikologis pada Trimester III


a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan
tidak menarik.
b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.

17
c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya.
d) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi
yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
e) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.
f) Merasa kehilangan perhatian.
(Sulistyawati, 2009 : 77)

B. Antenatal Care

1. Definisi Antenatal Care


Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan pada ibu
hamil sejak ibu mulai merasakan kehamilannya sampai saat bersalin
(Saefuddin, 2008 : 89).
2. Tujuan asuhan atenatal
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu
dan bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.

1) Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu


maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

2) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi
ekslusif.
3) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal. (Sarwono,2008:89)
d. Menurut Sulistiawati (2009:69), pelayanan / asuhan standar minimal
termasuk ‘14T‘ yakni :

18
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2) Ukur tekanan darah
3) Nilai Status Gizi
4) Ukur tinggi fundus uteri
5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6) Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
7) Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
8) Test laboratorium (rutin dan khusus)
9) Tatalaksana kasus
10) Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan
11) Pemeriksaan protein urine atas indikasi
12) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi
13) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
14) Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria

e. Kebijakan teknis
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi
setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan
selama kehamilannya. Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan
meliputi komponen-komponen sebagai berikut :
1) Mengupayakan kehamilan yang sehat.
2) Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal
serta rujukan bila di perlukan.
3) Persiapan persalinan yang bersih dan aman.
4) Perencanaan antisipasif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika
terjadi komplikasi (Saifuddin, 2008 : 90).
f. Informasi pada kunjungan ANC, menurut Saifuddin (2008 : N2)

1) Trimester 1 ( sebelum minggu ke 14 )


a) Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan

19
ibu hamil.
b) Mendeteksi masalah dan menanganinya.
c) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia
kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan.
d) Memulai persiapan kelahiran bayinya dan kesiapan untuk menghadapi
komplikasi.
e) Mendorong prilaku sehat ( gizi, kebersihan, istirahat dan sebagainya.
2) Trimester II (sebelum minggu ke-14-28)
Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai
preeklampsi (tanya ibu tentang gejala - gejala preeklampsia, pantau
tekanan darah, evaluasi oedema periksa untuk mengetahui protein urine).
3) Trimester III (antara minggu ke 28-36 dan sesudah minggu ke-36)
Sama dengan yang di atas, kewaspadaan terhadap eklampsia,
pemeriksaan palpasi abdominal untuk mengetahui apakah terdapat hamil
ganda. Setelah 36 minggu pada trimester III : Sama halnya dengan di atas,
pada hamil lebih dari 36 minggu di lakukan pemeriksaan pendeteksian
letak bayi yang tidak normal atau kondisi lainnya yang mengharuskannya
untuk melahirkan di rumah sakit.

g. Standar Asuhan
1) Identifikasi ibu hamil
Bidan mengadakan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan motivasi
ibu, suami dan keluarga agar mau memeriksakan kehamilannya.
2) Pemeriksaan dan pemantauan ANC
Menurut Saifuddin (2008 : 90) kunjungan antenatal sebaiknya
dilakukan sedikitnya 4 kali selama masa kehamilan :
a) K1 Pertama kali berkunjung pada trimester1 (sebelum 14 minggu).
b) K2 Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 –
28).
c) K3 & K4 Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu
28 – 36 dan sesudah minggu ke 36).

20
h. Palpasi Abdomen
Palpasi adalah menyentuh atau menekan permukaan luar tubuh dengan
jari. Dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia
kehamilan serta menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan secara
palpasi dilakukan dengan menggunakan metode leopold, yakni :
1) Leopold I digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa
yang ada di fundus, dengan cara pemeriksa berdiri sebelah kanan dan
menghadap kemuka ibu, kemudian kaki ibu dibengkokkan pada lutut dan
lipat paha, lengkukan jari-jari kedua tangan untuk mengelilingi bagian
atas fundus, lalu tentukan apa yang ada didalam fundus. Bila kepala
sifatnya keras, bundar dan melenting.
2) Leopold II digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak
bagian kecil pada anak. Caranya Letakkan kedua tangan pada sisi uterus,
dan tentukan dimanakan bagian terkecil bayi.
3) Leopold III digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat di
bagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum terpegang
oleh pintu atas panggul. Caranya tekan dengan ibu jari dan jari tengah
pada salah atu tangan secara lembut dan masuk ke dalam abdomen pasien
di atas simpisis pubis. Kemudian peganglah bagian presentasi bayi, lalu
bagian apakah yang menjadi presentasi tersebut.
4) Leopold IV digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian
bawah dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut ke dalam rongga
panggul. Caranya letakkan kedua tangan di sisi bawah uterus lalu tekan
ke dalam dan gerakkan jari-jari kearah rongga panggul, dimanakah
tonjolan sefalik dan apakah bagian presentasi telah masuk. Pemeriksaan
ini dilakukan bila kepala masih tinggi, pemeriksaan leopold lengkap dapat
dilakukan bila janin cukup besar, kira-kira bulan ke VI ke atas. (Aziz,
2008 : 142)

21
i. Pengolahan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan semua
kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tiap
tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg,
minimal masing–masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya diminum
bersamaan dengan vitamin C atau air jeruk agar cepat dalam penyerapan dan
tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu penyerapan.
(Safrudin, 2009 : 85)

j. Pengolahan Dini Hypertensi Pada Kehamilan


Bidan menemukan secara dini kenaikan tekanan darah pada kehamilan
dan mengenali tanda gejala pre-eklampsi, serta mengambil tindakan yang
cepat dan merujuknya. (Safrudin, 2009 : 85)

k. Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat pada ibu hamil, suami serta
keluarga pada trimester II untuk memastikan bahwa persiapan persalinan
yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan direncanakan
dengan baik, transportasi, biaya dan merujuk bila ada kegawatan. (Safrudin,
2009 : 86)

3. Identifikasi, Komplikasi Dini Kehamilan


Ada enam tanda bahaya dalam masa periode antenatal :
a. Perdarahan pervaginam pada hamil muda maupun hamil tua.
b. Bengkak pada kaki, tangan atau wajah disertai sakit kepala yang hebat,
menetap dan tidak menghilang, serta kejang.
c. Demam atau panas tinggi.
d. Air ketuban keluar sebelum waktunya.
e. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang, tidak seperti biasanya atau
tidak bergerak sama sekali.

22
f. Muntah terus dan tidak mau makan.
g. Komplikasi dan penyulit kehamilan yang umumnya ditemukan pada:
1) Trimester I
a) Hiperemesis gravidarum
Mual dan muntah sering terjadi pada pagi hari tapi kadang juga
terjadi sepanjang hari. Penyebab dari hiperemesis belum diketahui
secara pasti tapi ada yang menyatakan bahwa mual dan muntah
tersebut disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen.
b) Abortus
Perdarahan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 22 minggu
dengan gejala – gejala perdarahan, kaku perut, keluarnya sebagian atau
seluruh hasil konsepsi, servix berdeletasi atau uterus mengecil dari
seharusnya.
c) Kehamilan ektopik terganggu
Terjadi perdarahan pada wanita yang selama hamilnya
mengalami anemi, dan mengalami nyeri perut yang tidak biasa.
d) Molahidatidosa
Merupakan suatu kehamilan yang tidak berkembang secara tidak
wajar dimana tidak ditemukan nya janin, secara makroskopi.
Molahidatidosa berisi cairan jernih dengan ukuran bervariasi. Adanya
molahidatidosa harus dicurigai bila seseorang wanita yang mengalami
amenore, perdarahan pervaginam, uterus lebih besar dari usia
kehamilan seharusnya, dan tidak ditemukannya tanda tanda kehamilan.
e) Anemia
Anemia dalam kehamilan kurang baik bagi ibu baik dalam
kehamilan, persalinan, dan nifas dan masa selanjutnya, karena berbagi
penyulit dapat timbul karenanya.
2) Trimester II dan III
a) Letak janin
Letak janin yang tidak pas pada posisi yang tidak normal akan

23
dapat menimbulkan penyulit bagi ibu pada saat persalinan.
b) Hipertensi
Hipertensi dalam kehamilan adalah hal yang serius yang terjadi
pada trimester II dan III, apalagi diiring dengan gejala edem, kejang, di
usia kehamilan di atas 22 minggu, dengan ketentuan kenaikan tekanan
sistolik 30 mmHg, kenaikan darah absolute 149/90 atau 160/110 yang
diambil selang 6 jam dalam keadaan istirahat.
c) Ketuban pecah dini
Pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda – tanda persalinan
dan di tunggu satu jam belum terjadi inpartu, sebagian besar KPD ini
terjadi pada kehamilan di atas 37 minggu sedangkan di bawah 36
minggu jarang terjadi.
d) Gerak anak kurang
Ibu mersakan gerak bayinya antara 20 minggu sampai 24 minggu
dimana ibu merasakan gerak janinnya 3 X dalam periode 3 jam.
Gerkan ini akan lebih terasa bila ibu dalam posisi berbaring atau
istirahat.
e) Kehamilan lewat waktu
Kehamilan yang terjadi melewati 294 hari atau 42 minggu
f) Kehamilan ganda
Pada kehamilan ganda dapat menyebabkan komplikasi yang
dapat terjadi pada trimester II atau III yaitu :
1) Persalinan premature
2) Hidramnion
3) Preeklamsi – eklampsi

4) Kelainan letak plasenta previa / sulusio plasenta


5) Gangguan pertumbuhan janin
g) Badan panas
Ibu mengalami peningkatan suhu badan di atas 38ºC, dimana
menunjukan bahwa ibu mengalami gejala infeksi dan adanya sesuatu

24
yang dapat membahayakan kehamilannya.
h) Adanya tanda – tanda inpartu sebelum waktunya
Adanya tanda – tanda persalinan sebelu, kehamilan di atas 37
minggu karena dapat terjadi persalinan premature.
i) Sakit kepala hebat
Sakit kepala yang terjadi dapat menyebabkan rasa ketidak
nyamanan, dimana sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan
istirahat, dan dapat di curigai adanya gejala dari eklamsi.
(Setyaningrum 2009:11)

C. Konsep Kehamilan Trimester III


Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Kehamilan trimester III yaitu periode 3 bulan terakhir kehamilan yang
dimulai pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40.
Pada wanita hamil trimester III akan mengalami perubahan Fisiologis dan
psikologis yang disebut sebagai periode penantian. Menanti kehadiran bayinya
sebagai bagian dari dirinya, wanita hamil tidak sabar untuk segera melihat
bayinya. Saat ini juga merupaka n waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan
kedudukan sebagai orang tua seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi.
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ke tiga, wanita mungkin merasa
cemas terhadap kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti : apakah nanti
bayinya lahir abnormal, membayangkan nyeri, kehilangan kendali saat persalinan,
apakah dapat bersalin normal, apakah akan mengalami cedera pada vagina saat
persalinan. Ibu juga mengalami proses duka lain ketika ibu mengantisipasi
hilangnya perhatian dan hak istimewa khusus yang dirasakan selama hamil,
perpisahan terhadap janin dalam kandungan yang tidak dapat dihindari, perasaan
kehilangan karena uterusnya akan menjadi kosong secara tiba-tiba. Umumnya ibu
dapat menjadi lebih bergantung pada orang lain dan lebih menutup diri karena
perasaan rentannya yang merupakan gejala depresi ringan.

25
Menjelang akhir kehamilan ibu akan semakin mengalami ketidak nyamanan
fisik seperti rasa canggung, jelek, berantakan dan memerlukan dukungan yang
kuat dan konsisten dari suami dan keluarga. Dan pada pertengahan trimester ke
tiga, hasrat seksual ibu menurun, dan perlu adanya komunikasi jujur yang dengan
suaminya terutama dalam menentukan posisi dan kenyamanan dalam hubungan
sek.
1. Perubahan fisiologis pada kehamilan trimester III
a. Uterus.
Uterus mulai menekan kearah tulang belakang, menekan vena kava
dan aorta sehingga aliran darah tertekan. Pada akhir kehamilan sering terjadi
kontraksi uterus yang disebut his palsu (braxton hicks). Itmus uteri menjadi
bagian korpus dan berkembang menjadi segmen bawah rahim yang lebih
lebar dan tipis, servik menjadi lunak sekali dan lebih mudah dimasuki
dengan satu jari pada akhir kehamilan.
b. Sirlukasi Darah dan Sistem Respirasi
Volume darah meningkat 25% dengan puncak pada kehamilan 32
minggu diikuti pompa jantung meningkat 30%. Ibu hamil sering mengeluh
sesak nafas akibat pembesaran uterus yang semakin mendesak kearah
diafragma.
c. Traktus Digestivus
Ibu hamil dapat mengalami nyeri ulu hati dan regurgitasi karena
terjadi tekanan keatas uterus. Sedangkan pelebaran pembuluh darah pada
rectum, bisa terjadi.
d. Traktus Urinarius
Bila kepala janin mulai turun ke PAP, maka ibu hamil akan kembali
mengeluh sering kencing.
e. Sistem Muskulus Skeletal

Membesarnya uterus sendi pelvik pada saat hamil sedikit bergerak untuk
mengkompensasi perubahan bahu lbh tertarik ke belakang, lebih melengkung,
sendi tulang belakang lbh lentur sehingga mengakibatnya nyeri punggung

26
f. Kulit
Terdapat striae gravidarum, mengeluh gata l, kelenjar sebacea lebih aktif.
Berat badan akan mengalami kenaikan sekitar 5,5 kg
g. Metabolisme
Perubahan metabolisme seperti terjadi kenaikan metabolis me basal
sebesar 15-20% dari semula, terutama pada trimester ketiga, penurunan
keseimbangan asam basa dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter
akibat hemodelusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi.
Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau
sebutir telur ayam sehari. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan
protein. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil seperti : kalsium 1,5 gram
setiap hari dan 30-40 gram untuk pembentukan tulang janin, Fosfor rata-rata 2
gram dalam sehari, Zat besi 800 mg atau 30-50 mg per hari dan air yang cukup.
h. Perubahan Kardiovaskuler
Volume darah total ibu hamil meningkat 30- 50%, yaitu kombinasi antara
plasma 75% dan sel darah merah 33% dari nilai sebelum hamil. Peningkatan
volume darah mengalami puncaknya pada pertenahan kehamilan dan berakhir
pada usia kehamilan 32 minggu, setelah itu relative stabil.
Postur dan posisi ibu hamil mepengaruhi tekanan arteri dan tekanan vena.
Posisi terlentang pada akhir kehamilan, uterus yang besar dan berat dapat
menekan aliran balik vena sehingga pengisian dan curah jantung menurun.
Terdapat penurunan tekanan darah normal pada ibu hamil yaitu tekanan
sistolik menurun 8 hingga 10 poin, sedangkan tekanan diastolic mengalami
penurunan sekitar 12 poin. Pada kehamilan juga terjadi peningkatan aliran
darah ke kulit sehingga memungkinkan penyebaran panas yang dihasilkan dari
metabolisme.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester III
a. akhir bulan ke-7 (minggu ke-28), pertumbuhan rambut dan kuku yang

27
semakin memanjang, gerakan mata membuka dan menutup, gerakan
menghisap semakin kuat, panjang badan 23 cm dan berat 1000 gram.
b. Minggu ke-29 sampai ke-32 (bulan kedelapan), tubuh janin sudah terisi
lemak dan verniks kaseosa menutupi permukaan tubuh bayi termasuk
rambut lanugo. Kuku kaki mulai tumbuh sedangkan kuku tanga sudah
mencapi ujungnya. Janin sudah punya kendali gerak pernafasan yang
berirama dan temperature tubuh. Mata telah terbuka dan reflek cahaya
terhadap pupul muncul diakhir bulan. Ukuran panjang rata-rata 28 cm, berat
3,75 pon.
c. Minggu ke-33 sampai ke-36 (bulan kesembilan), kulit halus tanpa kerutan di
akhir bulan, kuku jari kaki mencapai ujungnya, biasanya testis sebelah kiri
turun ke skrotum. Ukuran rata-rata panjang 31,7 cm, berat 2500 gram.
d. Minggu ke-37 sampai ke-40 (bulan kesepuluh), pertumbuhan dan
perkembangan utuh telah tercapai. Dada dan kelenjar payudara menonjol
pada kedua jenis kelamin. Kedua testis telah masuk ke skrotum pada akhir
bulan ini, lanugo telah menghilang pada hamper seluruh tubuh, kuku mulai
mengeras melebihi ujung tanganberi dan kaki, warna bervariasi dari putih,
merah muda, merah muda kebiruan akibat fungsi melanin sebagai bemberi
warna kulit saat terpajan cahaya. Ukuran panjang rata-rata 36 cm, berat 7,5
pon.
3. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester III
a. Peningkatan frekuensi berkemih (nonpatologis) dan konstipasi
Frekuensi berkemih pada trimester ketiga sering dialami pada
kehamilan primi setelah terjadi lightening. Efek lightening adalah bagian
presentasi akan menurun masuk ke dalam panggul dan menimbulkan
tekanan langsung pada kandung kemih, sehingga merangsang keinginan
untuk berkemih. Terjadi perubaha dan pola berkemih dari diurnal menjadi
nokturia karena edema dependen yang terakumulasi sepanjang hari
diekskresi. Dan cara mengatasinya dengan menjelaskan mengapa hal tersebut
bisa terjadi dan menyarankan untuk mengurangi asupan cairan mnjelang

28
tidur sehingga tidak mengganggu kenyamanan tidur malam. Konstipasi
diduga akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos
pada usus besar ketika terjadi penurunan jumlah progesterone. Akibat
pembesaran uterus atau bagian presentasi menyebabkan pergeseran dan
tekanan pad usus dan penurunan motilitas pada saluran gastrointestinal. Dan
bisa juga akibat efek mengkonsumsi zat besi. Konstipasi dapat memacu
hemoroid.
b. Edema devenden dan Varises
Kedua hal ini disebabkan oleh gangguan sirkulasi vena dan
meningkatnya tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Perubahan ini
akibat penekanan uterus yang membesar pada vena panggul saat wanita
tersebut duduk atau berdiri dan penekanan pada vena kava inferior saat
berbaring.
c. Nyeri Ligemen
Ligament teres uteri melekat di sisi-sisi tepat dibawah uterus. Secara
anatomis memiliki kemampuan memanjang saat uterus meninggi an masuk
kedalam abdomen. Nyeri ligamentum teres uteri diduga akibat peregangan
dan penekanan berat uterus yang meningkat pesat pada ligament. Ketidak
nyamanan ini merupakan salah satu yang harus ditoleransi oleh ibu hamil.
Nyeri punggung bawah tepatnya pada lumbosakral yang diakibatkan
terjadinya pergeseran pusat gravitasi dan postur tubuh ibu hamil, yang
semakin berat seiring semakin membesarnya uterus. Pengaruh sikap tubuh
lordosis, membungkuk berlebihan, jalan tanpa istirahat, mengangkat beban
berat terutama dalam kondisi lelah.

29
BAB III PEMABAHASAN
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL TRIMESTER III FISIOLOGIS
DI RSD IDAMAN BANJARBARU
TAHUN 2019
PENGKAJIAN
HARI/ Tanggal : Selasa, 8 Oktober 2019
Pukul : 10.20 WITA

IDENTITAS
Keterangan Istri Suami
Nama Ny H Tn A
Umur 25 Tahun 27 Tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan S1 S1
Pekerjaan PNS PNS
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Komp Graha Alam Manarap Blok D N0.16 RT.10/01 ,
Alamat
Kertak Anyar II

PROLOG
Ibu hamil datang ke RSUD Idaman Banjarbaru Poli Kandungan pada hari Selasa, 8
Oktober 2019, pada pukul 10.20 WITA, ingin melakukan kunjungan ulang untuk
memeriksakan kehamilannya. Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama
dan melakukan ANC secara rutin. Riwayat ANC sebelumnya keadaan ibu dan janin
baik : HB 12 gr%, reduksi negatif (-), albumin negatif (-) HPHT: 17-2-2019, TP : 24-
11-2019. Ibu tidak pernah menderita penyakit degenerative seperti hipertensi,
diabetes mellitus, asma, dan penyakit jantung. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit
alergi.

DATA SUBJEKTIF
Ibu mengeluh sakit dibagian punggung.

30
DATA OBJEKTIF
Keadaan umum Ibu baik, BB 88 kg, TB 160 cm, LILA 27 cm, TD 110/90 mmHg, N
80x/m, P 22x/m, S 36,7°C, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, muka tidak
bengkak atau odeme, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada
pembengkakan pada vena jugularis, puting susu menonjol dan bersih, abdomen
terlihat adanya linea nigra, TFU 31 cm, punggung kanan (puka), presentasi kepala
(pres-kep),belum masuk PAP (konvergen). DJJ 130x/menit. Refleks kaki kanan/kaki
kiri positif/positif (+)/(+), ekstremitas tidak varises dan tidak odema.

ANALISA
G1P0A0 hamil 34 minggu janin tunggal hidup fisiologis.

PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu dan janin dalam
kondisi baik. Ibu mengerti
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa sakit dibagian punggung merupakan hal yang
wajar terjadi pada ibu hamil trimester III karena janin berkembang dengan cepat
sehingga hal ini menyebabkan sebagian kalsium dari ibu digunakan untuk
pembentukannya. Cara mengatasinya yaitu ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi
makanan yang mengandung kalsium. Ibu mengerti
3. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan senam hamil untuk mengurangi rasa
sakit maupun nyeri pada daerah punggung. Senam hamil berguna untuk
mempersiapkan otot kaki , pertambahan berat badan, melatih organ pernafasan
agar dapat menyesuaikan perubahan keadaan perut sehingga dapat melakukan
relaksasi dan kebutuhan minimum oksigen untuk tubuh dapat terpenuhi, melatih
otot perut dan panggul serta otot sekitar paha agar dapat terkontrol kekuatannya,
dan mengurangi nyeri punggung ( Kamariyah, dkk : 2015 ). Ibu bersedia
4. Menganjurkan kepada ibu untuk memposisikan tidur miring kanan kiri dengan
menggunakan penompang bantal untuk menghindari rasa nyeri (Nanda, 2015).
Ibu bersedia

31
5. Menganjurkan kepada ibu untuk makan-makanan yang bergizi terutama sayuran
hijau yang mengandung zat besi, ikan, buah-buahan, susu ibu hamil dan minimal
minum air putih 8 gelas/hari. Ibu bersedia
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup seperti tidur siang minimal 1-2
jam/hari dan tidur malam 7-8 jam/hari. Ibu bersedia
7. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang tanggal 24 Oktober
2019, atau jika ada keluhan. Ibu bersedia.

32
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam 40
minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan
terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester ke satu berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua berlangsung 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan
trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2008 :
213).
Ny. A hamil 34 minggu janin tunggal hidup fisiologis, datang ke poli
kandungan untuk memeriksakan kehamilannya, setelah dilakukan pemeriksaan di
dapatkan hasil pemeriksaan dengan Keadaan umum Ibu baik, BB 88 kg, TB 160
cm, LILA 27 cm, TD 110/90 mmHg, N 80x/m, P 22x/m, S 36,7°C, sklera tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis, muka tidak bengkak atau odeme, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembengkakan pada vena jugularis,
puting susu menonjol dan bersih, abdomen terlihat adanya linea nigra, TFU 31 cm,
punggung kanan (puka), presentasi kepala (pres-kep),belum masuk PAP
(konvergen). DJJ 130x/menit. Refleks kaki kanan/kaki kiri positif/positif (+)/(+),
ekstremitas tidak varises dan tidak odema. Tapsiran persalinannya yaitu 24-11-
2019.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa laporan diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki laporan tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan laporan dalam
kesimpulan di atas.

LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS

33
Telah disetujui dan diterima untuk pengambilan kasus asuhan dengan judul
“Dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III Fisiologis di RSUD
Idaman Banjarbaru” pada:
Nama : Ny H
Alamat : Komp Graha Alam Manarap Blok D N0.16 RT.10/01 , Kertak Anyar II
Digunakan untuk membuat Asuhan pada Ibu Hamil Fisiologis untuk memenuhi
tugas Praktik Klinik Kebidanan 1 oleh:
1. Norhayati NIM. P07124118220
2. Nur Amelia NIM. P07124118222
3. Nur Raudhathul Jannah NIM. P07124118224
4. Sumiati NIM. P07124118248
5. Elly Prasenda Riswandani NIM. P07124118187
6. Maulanda febriyanty NIM. P07124118209
7. Erlinawati NIM. P07124118189
8. Elrana Salsabilla NIM. P07124118185
9. Fatma Rizki Wijanarko NIM. P07124118191
10. Renita Eka Siviyanti NIM.P07124118230
11. Aulia Rahmah NIM.P07124118164
12. Dina Malinda NIM.P07124118181
13. Dewi Erika Adriani NIM.P07124118179
Mahasiswi Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Kebidanan Prodi DIII
Semester 3.
Demikian lembar persetujuan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
Banjarbaru, Oktober 2019
Pembimbing Lahan Praktik Mahasiswi

Hj.Erly Marlina,S.ST
LEMBAR KONSULTASI
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
1. NAMA : NORHAYATI
NIM : P07124118220
2. NAMA : NUR AMELIA
NIM : P07124118222

34
3. NAMA : NUR RAUDHATHUL JANNAH
NIM : P07124118224
4. NAMA : SUMIATI
NIM : P07124118248
5. NAMA : ELY PRASENDA RISWANDANI
NIM : P07124118187
6. NAMA : MAULANDA FEBRIYANTY
NIM : P07124118209
7. NAMA : ERLINAWATI
NIM : P07124118189
8. NAMA : ELRANA SALSABILLA
NIM : P07124118185
9. NAMA : FATMA RIZKI WIJANARKO
NIM : P07124118191
10. NAMA : AULIA RAHMAH
NIM : P07124118173
11. NAMA : RENITA EKA SILVIYANTI
NIM : P07124118230
12. NAMA : DINA MALINDA
NIM : P07124118181
13. NAMA : DEWI ERIKA ADRIANI
NIM : P07124118178

JUDUL : Dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil


Trimester III Fisiologis di RSUD Idaman Banjarbaru
HARI / MATERI SARAN TANDA TANGAN
NO
TANGGAL KONSULTASI PEMBIMBING PEMBIMBING MAHASISWA

35
36

Anda mungkin juga menyukai