22 Votes
Dalam perancangan sebuah tempat tinggal salah satu hal yang perlu mendapat perhatian
adalah sistem pembuangan limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga terbagi menjadi 2,
yaitu :
1. Limbah berupa air yang berasal dari kamar mandi, bak cuci, dapur dll (tidak
mengandung tinja) yang lazim disebut grey water
2. Limbah yang berasal dari kakus (water closet/WC) berbentuk tinja manusia yang
lazim disebut black water
Untuk merancang sistem pembuangan limbah rumah tangga kita bisa memulai dengan
menginventarisasi kebutuhan dan permasalahannya. Dari hasil inventarisasi tersebut
diperoleh solusi pemecahannya. Air limbah yang berupa grey water umumnya dibuang ke
arah depan bangunan karena biasanya di sanalah terdapat saluran pembuangan (got) yang
terhubung dengan saluran riol kota. Agar air mengalir lancer saluran pembuangan utama
sebaiknya menggunakan pipa paralon (PVC) berukuran minimal 4 inci. Saluran pun harus
dibuat miring, dimana semakin ke depan semakin rendah. Sedangkan salah satu solusi
terhadap permasalahan limbah rumah tangga yang berwujud black water adalah dengan
merancang tangki septic (septictank).
Untuk membuat tangki septik ada beberapa persyaratan teknis yang harus dipenuhi,
diantaranya:
Dalam merancang tangki septic tentu perlu untuk mengetahui dimensi tangki septic yang
akan dibuat. Berikut tabel yang bisa dijadikan acuan
Agar buangan (kotoran) yang dialirkan mengalami proses demineralisasi, proses penguraian
suatu senyawa organik sehingga hasil penguraiannya tidak lagi menimbulkan efek yang
merugikan, terutama bagi lingkungan secara baik, maka tangki septic perlu dilengkapi
dengan sumur resapan. Berikut adalah tabel jarak tangki septic serta bidang/sumur resapan
dengan suatu unit tertentu:
Kesalahan dalam Perancangan Tangki Septik
Seringkali tangki septic tidak bisa berfungsi secara maksimal karena ada beberapa kekeliruan
pada saat proses perancangan dan pembuatan. Berikut beberapa kekeliruan yang sering
terjadi dalam perancangan tangki septic dan perlu mendapatkan perhatian
Seringkali pengolahan air limbah rumah tangga dengan tangki septic dan bidang/sumur
resapan konvensional dianggap belum cukup mampu untuk mengurai senyawa organic,
dimana sisa hasil buangannya dianggap masih agak membahayakan lingkungan sehingga
diperlukan cara lain yang lebih ramah lingkungan. Ada beberapa metode agar pengolahan
limbah rumah tangga lebih aman terhadap lingkungan sekitarnya.
Sinitasi Taman (Sanita) adalah sistem pengolahan lanjutan air limbah rumah tangga dari
tangki septic atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) lainnya dengan memanfaatkan
kapasitas tumbuh-tumbuhan untuk mereduksi sisa bahan pencemar. Tujuan dibuatnya Sanita
adalah mengendalikan limbah cair rumah tangga agar tidak mencemari badan air atau
lingkungan serta memperbaiki kualitas air tanah, air permukaan, dan kesuburan tanah melalui
alternatif pengolahan sistem ekosan.
Gambar Sistem Sanitasi Taman (Sanita)
Kolam sanita terdiri dari pipa inlet, pipa outlet, kerikil, tanaman air minimal 11 macam dalam
satu kolam, dan tentu saja, sumber air limbah rumah tangga. Tanaman-tanaman yang bisa
digunakan antara lain, Jaringao, Pontederia Cordata (Bunga Ungu), Lidi Air, Futoy Ruas,
Typha Angustifolia (Bunga Coklat), Melati Air, dan Lili Air
2. Biofilter
Biofilter adalah instalasi pengolahan air limbah rumah tangga dengan menggunakan media
kontaktor.
Tampak Atas Biofilter
1. Menggali tanah yang akan menjadi tempat peletakkan biofilter dan memberinya pasir
sebagai landasan
2. Letakkan biofilter ke dalam galian
3. Menyambungkan pipa saluran inlet serta outlet-nya
4. Mengisi ¼ biofilter dengan air serta menimbun ¼ bagian galian di sekitarnya dengan
tanah
5. Pengisian ½ biofilter dengan air dan penimbunan ½ galian dengan tanah
6. Mengisi biofilter dengan air hingga keluar dari pipa outlet
7. Memasang pipa ventilasi.
8. Jika permukaan bagian atas biofilter akan diberi tambahan beban (misal untuk garasi
dan sebagainya) buatlah cor beton bertulang dan letakkan di atasnya untuk
melindungi biofilter yang dipasang di bawahnya.
Proses dan tahapan pemasangan biofilter bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
Perancangan system pembuangan limbah rumah tangga (baik berupa limbah padat maupun
cair) memang memerlukan ketelitian tersendiri agar tidak menimbulkan pencemaran terhadap
lingkungan di sekitarnya. Tidak ada salahnya jika sejak awal sistem pembuangan tersebut
dirancang dengan cermat. Semoga tulisan di atas mampu membari gambaran tentang
perancangan tangki septic yang baik. Selamat mencoba.
*Tulisan ini merupakan naskah dari tulisan dengan judul sama yang dimuat di Tabloid
Hunianku edisi 24, Juli 2011. Link-nya silakan klik di sini.
Related