Ekonomi Pembangunan RPS 6
Ekonomi Pembangunan RPS 6
OLEH KELOMPOK 6
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Teori Pertumbuhan
Penduduk dan Pengangguran. Adapun di dalam pembuatan makalah ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak
lepas dari itu,kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya
kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah di masa yang akan datang.
Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah ini dapat berguna bagi kami sendiri dan bagi orang yang
membacanya. Kami mohon maaf jika di dalam penyusun makalah ini terdapat kesalahan-
kesalahan yang tidak sengaja kami perbuat. Demikian yang dapat saya sampaikan semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER…………...……………………………….……...……………………..1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang .................................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 5
1.3. Tujuan Penulisan................................................................................................................. 5
1.4. Manfaat Penulisan............................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
2.1. Pertumbuhan Penduduk ...................................................................................................... 6
2.2. Teori Penduduk ................................................................................................................. 11
2.3. Pengangguran dan Pembangunan ..................................................................................... 18
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 22
3.1.Kesimpulan ........................................................................................................................ 22
3.2.Saran .................................................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 23
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Penduduk adalah orang atau sekelompok orang yang tinggal di suatu tempat. Adapun
yang dimaksud penduduk Indonesia adalah orang-orang yang menetap di Indonesia.
Berdasarkan publikasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), hasil sensus pada tahun 2000
menunjukkan bahwa penduduk Indonesia berjumlah 202,9 juta jiwa. Dilihat dari jumlah
penduduk yang demikian banyaknya, Indonesia menduduki urutan keempat sebagai negara
yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa menjadi
beban oleh negara untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah penduduk yang besar
mempunyai dampak terhadap proses dan hasil usaha pembangunan. Jumlah penduduk yang
besar tersebut apabila mampu berperan sebagai tenaga kerja yang berkualitas akan
merupakan modal pembangunan yang besar dan akan sangat menguntungkan bagi usaha-
usaha pembangunan di segala bidang.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan dan keragaman alam serta
budaya yang luar biasa. Tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia termasuk tinggi, yakni
sekitar 1,98% per tahun. Indonesia merupakan negara dengan nomor urut keempat dalam
besarnya jumlah penduduk setelah China, India, dan Amerika Serikat. Hal tersebut
menandakan bahaya secara langsung yang dihadapi mengenai dampak dari pertumbuhan
penduduk, sehingga untuk negara berkembang akan mengalami kesulitan dalam penyerapan
tenaga kerja dalam waktu yang singkat. Akan tetapi keprihatinan ekonomi yang paling dasar
adalah bahwa pertumbuhan penduduk yang cepat dapat membatasi investasi dan menghambat
kenaikan produktifitas serta pendapatan tenaga kerja.
Pengangguran merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi oleh negara
berkembang salah satunya negara Indonesia. Di Indonesia pengangguran merupakan masalah
yang sangat penting untuk diselesaikan mengingat angka atau besaran tingkat pengangguran
yang mengalami kenaikan tiap tahunnya diikuti bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah
angkatan kerja Indonesia. Tingginya tingkat pengangguran dalam suatu negara dapat
membawa dampak negatif terhadap perekonomian negara tersebut. Dimana, pengangguran
akan menjadi beban tersendiri, tidak hanya bagi pemerintah, namun juga berdampak terhadap
keluarga, lingkungan, dan lain sebagainya. Angka pengangguran yang rendah dapat
mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang baik, serta dapat mencerminkan adanya
4
peningkatan kualitas taraf hidup penduduk dan peningkatan pemerataan pendapatan, oleh
karena itu kesejahteraan penduduk meningkat.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Pertumbuhan Penduduk
1.2.2. Teori Penduduk
1.2.3. Pengangguran dan Pembangunan
1.3.Tujuan Penulisan
1.3.1. Untuk Mengetahui Pertumbuhan Penduduk
1.3.2. Untuk Mengetahui Teori Penduduk
1.3.3. Untuk Mengetahi Pengangguran dan Pembangunan
1.4. Manfaat Penulisan
1.4.1. Tersedianya Sumber Pengetahuan Bagi Mahasiswa
1.4.2. Dapat Menambah Wawasan Bagi Mahasiswa
1.4.3. Dapat Menambah Prestasi Mahasiswa
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah suatu keadaan perubahan yang terjadi pada sewaktu-
waktu serta dapat dihitung sebagai perubahan jumlah individu pada suatu populasi
menggunakan per waktu unit dalam pengukurannya. Negara Indonesia memiliki jumlah
penduduk yang sangat banyak, jumlah penduduk Indonesia setiap tahunnya akan bertambah
terus menerus. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang semakin bertambah maka
pemerintah harus lebih giat dalam memperbaiki kualitas penduduknya. Salah satu cara yang
dilakukan dalam memperbaiki kualitas penduduk ialah dalam aspek pendidikan. Istilah
pertumbuhan penduduk sering dihubungkan dengan manusia dan digunakan dalam sebutan
demografi nilai pertambahan penduduk. Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor
yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada
khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga
akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun
penurunannya. Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu
wilayah atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam persentase. Nilai
pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah
populasi meningkat.
Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain
- Kepercayaan dan agama. Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan
KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya
mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding
bila peserta KB banyak
- Tingkat pendidikan. Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan
pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan
mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
- Kondisi perekonomian. Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan
perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu
negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
- Kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan
kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak
stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran
- Adat istiadat di masyarakat. Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi
jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-
banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau
sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
7
- Kematian dan kesehatan. Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran
bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian
bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
- Struktur Penduduk. Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah
kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih
banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
8
3. Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain.
Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan
penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang
merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Faktor – Faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi adalah :
1. Persediaan sumber daya alam. Pengertian mengenai perubahan ini sangat penting
dalam kaitannya dengan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan
memang jenis sumberdaya inilah yang seringkali dikhawatirkan akan segera
punah.
2. Lingkungan sosial budaya. Subyek utama dalam mengungkap permasalahan
lingkungan hidup adalah manusia. Manusia dan lingkungan hidup (alam) memiliki
hubungan yang sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh
satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan
pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif.
3. Potensi ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam
struktur dan corak kegiatan ekonomi atau usaha meningkatkan pendapatan per
kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil
melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan,
peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi, dan
manajemen.
4. Alat masa depan. Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi
wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan
anak.
(https://alvinmod.wordpress.com/2014/11/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
pertumbuhan-penduduk/)
9
1. Pertumbuhan Penduduk Alami
Pertumbuhan penduduk alami yaitu pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari
selisih antara kelahiran seorang bayi dan kematian. Jadi setiap harinya di hitung berapa
banyak jiwa yang lahir dan juga berapa banyak jiwa yang telah meninggal. Contohnya,
jumlah penduduk di suatu Negara pada pertengahan tahun 2010 sebesar 25.000.000 jiwa.
Pada tahun tersebut terdapat kelahiran jiwa sebanyak 1.500.000 jiwa dan kematian 800.000
jiwa. Jadi pertumbuhan penduduk alami yaitu 1500.000 – 800.000 jiwa. Jadi pertumbuhan
alaminya yaitu 700.000 jiwa.
Hasil pertumbuhan penduduk alami didapat dari selisih jumlah kelahiran dengan jumlah
kematian.
Rumusnya : T = L – M
Keterangan :
T =jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
L = jumlah kelahiran per tahun
M = jumlah kematian per tahun
2. Pertumbuhan Migrasi
Pertumbuhan penduduk selanjutnya yaitu pertumbuhan migrasi. Pertumbuhan
penduduk migrasi yaitu pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih keluar dan
masuknya migrasi atau imigrasi. Pertumbuhan ini terkadang juga tidak menguntungkan,
karena dalam padatnya penduduk di negeri ini, yang juga ditambah dengan orang orang yang
bermigrasi dari tempat asalnya ke Indonesia juga akan membuat penduduk yang ada semakin
padat. Pertumbuhan ini justru lebih banyak terjadi. Apalagi jika dalam Negara atau tempatnya
bermukim kurang cocok dengan keadaan atau jika ada suatu pekerjaan yang membuatnya
harus menetap. Karena ada orang yang lebih memilih bermigrasi dan menjadi warga suatu
tempat atau Negara.
Hasil perhitungan penduduk migrasi didapat dari selisih jumlah penduduk migrasi masuk
(imigrasi) dan jumlah migrasi keluar (emigrasi).
Rumusnya : T = I – E
Keterangan :
T = jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
I = jumlah migrasi masuk per tahun
E = jumlah migrasi keluar per tahun
10
3. Pertumbuhan penduduk total
Pertumbuhan penduduk total ini, lebih berpaku pada keseluruhan atau gabungan dari
2 macam pertumbuhan penduduk tersebut. Karena pertumbuhan total yaitu total atau jumlah
keseluruhan dari kelahiran dan kematian juga digabung dengan jumlah migrasi masuk
(imigrasi) dan jumlah migrasi keluar (emigrasi). Macam macam pertumbuhan tersebut,
memiliki rumus masing masing untuk menghitungnya.
Pertumbuhan penduduk yang merupakan hasil perhitungan dari pertumbuhan penduduk alami
ditambah dengan pertumbuhan penduduk migrasi.
T = (L – M) + (I-E)
Keterangan:
T = jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
L = jumlah kelahiran per tahun
M = jumlah kematian per tahun
I = jumlah imigran (penduduk yang masuk ke suatu negara/wilayah untuk menetap
per tahun)
E = jumlah emigran (penduduk yang meninggalkan/pergi ke negara/wilayah negara
lain) per tahun
(https://www.sridianti.com/macam-macam-pertumbuhan-penduduk.html)
(https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/rumus-angka-pertumbuhan-penduduk)
Meskipun demikian, teori ini mendapat berbagai kritik karena Malthus tidak
memperhitungkan hal-hal sebagai berikut :
a. kemajuan bidang transportasi yang dapat menghubungkan satu daerah dengan daerah lain
sehingga distribusi makana dapat berjalan
b. kemajuan bidang teknologi, terutama bidang pertanian
c.Usaha pembatasan kelahiran bagi pasangan yang sudah menikah
d.fertilitas akan menurun apabila perbaikan ekonomi dan standar hidup penduduk dinaikkan.
17
Penerapan transisi kependudukan yang mencerminkan kenaikan taraf hidup rakyat di
suatu negara adalah besarnya tabungan dan akumulasi kapital dan laju pertumbuhan
penduduknya. Laju pertumbuhan yang sangat cepat di banyak negara sedang berkembang
nampaknya disebabkan oleh fase atau tahap transisi demografi yang dialaminya. Negara-
negara sedang berkembang mengalami fase transisi demografi di mana angka kelahiran
masih tinggi sementara angka kematian telah menurun. Kedua hal ini disebabkan karena
kemajuan pelayanan kesehatan yang menurun angka kematian balita dan angka tahun
harapan hidup. Ini terjadi pada fase kedua dan ketiga dalam proses kependudukan. Umumnya
ada empat tahap dalam proses transisi, yaitu:
Tahap 1: Masyarakat pra-industri, di mana angka kelahiran tinggi dan angka kematian tinggi
menghasilkan laju pertambahan penduduk rendah
Tahap 2: Tahap pembangunan awal, di mana kemajuan dan pelayanan kesehatan yang lebih
baik menghasilkan penurunan angka kelahiran tak terpengaruh karena jumlah penduduk naik.
Tahap 3: Tahap pembangunan lanjut, di mana terjadi penurunan angka kematian balita,
urbanisasi, dan kemajuan pendidikan mendorong banyak pasangan muda berumah tangga
menginginkan jumlah anak lebih sedikit hingga menurunkan angka kelahiran. Pada tahap ini
laju pertambahan penduduk mungkin masih tinggi tetapi sudah mulai menurun
Tahap 4: Kemantapan dan stabil, di mana pasangan-pasangan berumah tangga melaksanakan
pembatasan kelahiran dan mereka cenderung bekerja di luar rumah. Banyaknya anak
cenderung hanya 2 atau 3 saja hingga angka pertambahan neto penduduk sangat rendah atau
bahkan mendekati nol
(epository.radenintan.ac.id/1139/3/BAB_II.pdf)
18
mendapatkan pekerjaan, maka timbullah penggangguran. Berdasarkan pengertian tersebut,
maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang betul-betul tidak mempunyai
pekerjaan. Pengangguran ini terjadi ada yang karena belum mendapat pekerjaan padahal
telah berusaha secara maksimal dan ada juga yang karena malas mencari pekerjaan atau
malas bekerja.
21
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan rumusan masalah diatas, dapat kami simpulkan yaitu pertumbuhan
penduduk adalah suatu keadaan perubahan yang terjadi pada sewaktu-waktu serta dapat
dihitung sebagai perubahan jumlah individu pada suatu populasi menggunakan per waktu
unit dalam pengukurannya. Pertumbuhan penduduk tersebut didasarkan pada teori – teori
kependudukan yang didefinisikan oleh para ahli. Teori – teori tersebut antara lain teori Aliran
Malthusian, teori Aliran Marxist, teori Neo – Malthusian. Pertumbuhan penduduk yang
sangat cepat dapat menimbulkan dampak yang negative terhadap perekonomian dan
pembangunan negara. Dimana dengan semakin bertambahnya penduduk, maka hal tersebut
dapat meningkatkan adanya pengangguran. Penganguran adalah sebutan untuk suatu keadaan
di mana masyarakat tidak bekerja. Hal ini diakibatkan karena sempitnya lapangan pekerjaan
yang tersedia. Jumlah penduduk memiliki dua peranan dalam pembangunan nasional
umumnya dan pembangunan ekonomi khususnya. Pertama,dari segi permintaan penduduk
bertindak sebagai konsumen dan Kedua, dari segi penawaran bertindak sebagai produsen.
Oleh karena itu perkembangan penduduk yang cepat tidaklah selalu merupakan penghambat
bagi jalannya pembangunan nasional jika penduduk ini memiliki kapasitas yang tinggi untuk
menghasilkan dan menyerap hasil produksi yang dihasilkan.
3.2. Saran
Akhirnya makalah yang berjudul “Teori Pertumbuhan Penduduk dan Penganggura”
dapat penulis selesaikan. Penulis menyadari masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik ataupun saran dari
berbagai pihak, yaitu :
1. Dari pihak dosen, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang disampaikan demi
penyempurnaan makalah kedepannya.
2. Dari mahasiswa, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi makalah yang lebih
baik kedepannya. Penulis juga berharap makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai
sarana belajar.
22
DAFTAR PUSTAKA
23