Rumah Sakit Umum

Kambang MEMBERIKAN PERAWATAN PADA BAYI DENGAN

IKHTERUS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

Jl. Kol Amir Hamzah No.53 338/KEP/2019 01 1/2
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
TANGGAL TERBIT
STANDAR Direktur RSU Kambang
PROSEDUR
01/04/2019
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti

PENGERTIAN Memberikan perawatan pada bayi dengn pewarnaan kuning di kulit,

konjungtiva dan mukosa yang terjadi karena meningkatnya kadar
bilirubin dalam darah. Klinis icterus tampak bila kadar bilirubin
dalam serum lebih dari 5 mg/dl
TUJUAN - Mampu memberikan perawatan pada bayi dengan icterus
- Mengenal bayi dengan icterus
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/VI/2019 Tentang Pelayanan Ponek
PROSEDUR Persiapan pasien
Keluarga dijelaskan tentang keadaan bayi dan dijelaskan tentang hal-
hal yang akan dilakukan

Pelaksanaan
1. Cuci tangan dan menggunakan handscoon
2. Melakukan pemeriksaan klinis dengan cahaya yang memadai.
Tekan kulit dengan ringan memakai jari tangan untuk
memastikan warna kulit dan jaringan subkutan
3. Hari pertama tekan pada ujung hidung atau dahi
4. Hari kedua tekan pada lengan atau tungkai
5. Hari ketiga dan seterusnya tekan pada tangan dan kaki
6. Melakukan pemeriksaan penunjang kadar bilirubin serum
total saat pertama tanda klinis ditemukan
7. Bila icterus, terlihat dibagian mana saja dari tubuh bayi pada
hari pertama

201
 Rumah Sakit
UmumKambang MEMBERIKAN PERAWATAN PADA BAYI DENGAN
IKHTERUS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

Jl. Kol Amir Hamzah No.53 338/KEP/2019 01 2/2
Sei. Kambang Jambi

8. Jika bayi menunjukkan kondisi ikhterus sangat serius, lakukan

therapy sinar sesegera mungkin, jangan menunda
9. Memeriksa tanda klinis seperti gangguan minum, keadaan umum,
apneu, suhu yang labil, sangat membantu menegakkan diagnosa
Penyakit utama disamping keadaan hiperbilirubinnya
10. Bila icterus menetap sampai minggu kedua pasca kelahiran,
dianjurkan untuk pemeriksaan kadar bilirubin serum total dan
direct, sertakadar bilirubin dalam urin
11. Melepaskan handscoon dan mencuci tangan

UNIT TERKAIT Perinatologi

202