Anda di halaman 1dari 7

ISSN 2407-1099

Volume 1, Nomor 2 September 2015

JURNAL AGRIYAN
JURNAL AGROTEKNOLOGI UNIDAYAN

PENERBIT
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

JURNAL AGRIYAN Vol. 1 No. 2 Hlm. 43-95 Baubau, September 2015 ISSN 2407-1099
ISSN 2407-1099

DAFTAR ISI

Halaman

1 Studi Media Tanam pada Pembibitan Caisin (Brassica juncea L) 43- 47


Nur Sakinah

2 Toleransi dan Respon Pupuk Organik pada Kultivar Padi Gogo Lokal Buton 48 - 52
yang Ditanam pada Lahan Basah
L.M. Jalil Silea

3 Pengaruh Pemberian Beberapa Hormon Tumbuh Alami dan Sintetis terhadap 53 – 58


Pertumbuhan Bawang Daun (Allium Porrum)
Badaria dan Muhaimin Dobe

4 Aplikasi Berbagai Dosis Urin Sapi sebagai Pupuk Organik Cair terhadap 59 – 65
Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah Besar (Capsicum annuum L.)
Sri Yuniati dan Al Hadi

5 Pengaruh Pemberian Pupuk Organik yang Diperkaya Mikrob Aktivator 66 – 79


terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Petsai (Brasicca chinensis L.)
Musrif dan Burhanudin

6 Pengaruh Jenis Kemasan dan Umur Simpan Entres terhadap Keberhasilan 80 – 87


Sambung Samping pada Tanaman Kakao (theobroma cacao l.)
Anggia dan I Wayan Mulias

7 Respon Dosis Pupuk NPK dan Jenis Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan 88 – 95
dan Produksi Tanaman Kubis (Brassica oleraceae L.)
Hasfia dan Peliyarni

Alamat Redaksi

Program Studi Agroteknologi,


Fakultas Pertanian,
Universitas Dayanu Ikhsanuddin
Jl. Sultan Dayanu Ikhsanuddin No. 124
Baubau Sulawesi Tenggara 93727
Telp/fax : (0402) 21 327
E-mail : jurnal.agroteknologi@yahoo.co.id
Jurnal Agriyan 1 (2) : 48 – 52 (2015)

Toleransi dan Respon Pupuk Organik pada Kultivar Padi Gogo Lokal Buton
yang Ditanam pada Lahan Basah

Tolerance and Organic Fertilizer Response on Local Buton Upland Rice Cultivars
Who was Planted on Wetland Area

L.M. Jalil Silea1*


1
Staf Pengajar, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Dayanu Ikhsanuddin
Jl. Sultan Dayanu Ikhsanuddin. No. 124 Baubau, Sulawesi Tenggara 93727, Indonesia.

Diterima Mei 2015/Disetujui Agustus 2015

ABSTRACT

There are variety of local upland rice cultivars in Buton island, but the existence of diverse cultivars now have
been reduced due to lack of development and low productivity of produced as well as the dominance of paddy that has been
developed. Some cultivars that there is still cultivated by most farmers, especially farmers harvest fields with a frequency of
once a year in the rainy season. The objective of this research was to determine the tolerance ability of some local upland
rice in Buton island who was planted in wetland area and to investigated the response of local upland rice to organic
fertilizer. The study was conducted in a plastic house, village Ngkari-ngkari Baubau City from Februari – June 2015. The
experiment was performed using factorial randomized complete block design. Local upland rice cultivars used in this study
(wakawondu, wangkariri, and wakombe) collected from several production centers areas of upland rice in Buton Island.
The results showed that the upland rice cultivars wakawondu better tolerance levels in wetland area seen from several
agronomic parameters such as the number of productive tillers, the number of grains per panicle, 1000 grain weigh t and
productivity (t ha-1). The use of pig manure as organic fertilizer give the best response from other organic fertilizers was
tested. The combination of wakawondu cultivars and pig manure is the best of the best combination of all parameters tested
with production was 10.36 t ha-1 dry grain harvest (GKP).

Keywords: agronomic parameters, pig manure, paddy, wakawondu cultivars, productivity.

ABSTRAK

Terdapat berbagai kultivar padi gogo lokal di pulau Buton, akan tetapi keberadaan kultivar-kultivar yang
beragam tersebut sekarang telah berkurang akibat kurangnya pengembangan dan rendahnya produktivitas yang
dihasilkan serta dominansi padi sawah yang banyak dikembangkan. Beberapa kultivar yang ada masih dibudidayakan oleh
sebagian para petani khususnya petani ladang dengan frekuensi panen setahun sekali ketika pada musim penghujan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan toleransi beberapa padi gogo lokal di pulau Buton yang ditanam
pada lahan persawahan (lahan basah) serta untuk mengetahui respon padi gogo lokal terhadap aplikasi pupuk organik.
Penelitian dilakukan di rumah plastik, kelurahan Ngkari-ngngkari Kota Baubau dari Februari – Juni 2015. Metode
penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial. Kultivar padi gogo lokal yang digunakan dalam
penelitian ini (wakawondu, wangkariri, dan wakombe) dikumpulkan dari beberapa daerah sentra produksi padi gogo di
Pulau Buton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padi gogo kultivar wakawondu menunjukkan tingkat toleransi yang
lebih baik di lahan basah yang dilihat dari beberapa parameter agronomis seperti jumlah anakan produktif, jumlah bulir
per malai, bobot 1000 butir, dan produktivitas (t ha-1). Penggunaan kotoran babi sebagai pupuk organik memberi respon
terbaik dari pupuk organik lainnya yang dicobakan. Kombinasi kultivar wakawondu dan kotoran babi merupakan
kombinasi terbaik terhadap semua parameter yang dicobakan dengan produksi sebesar 10.36 t ha-1 gabah kering panen
(GKP).

Kata kunci: kotoran babi, kultivar wakawondu, padi, parameter agronomi, produktivitas.

PENDAHULUAN tropika basah Sulawesi Tenggara didominasi oleh


jenistanah yang termasuk dalam golongan Alfisol, Ultisol,
Budidaya padi gogo oleh para petani selama ini dan Oksisol. Jenis tanah Oksisol dan Ultisol umumnya
dilakukan di lahan kering (ladang) ketika musim terdapat di daerah lembab yang mengalami tingkat
penghujan tiba. Lahan kering dan setengah kering daerah pelapukan dan pelindian yang tinggi. Selain itu, Phosfor
dan anion-anion difiksasi dengan kuat, kadar air dan
*Penulis untuk korespondensi. e-mail: lmjalilsilea@yahoo.com kapasitas simpan air tanah rendah dan rentan terhadap

48
La Ode Muhamad Jalil Silea
Jurnal Agriyan 1 (2) : 48 – 52 (2015)

erosi. Sifat atau karakteristik seperti ini menyebabkan Hasil analisis menunjukkan bahwa interaksi antara
produktivitas atau kesuburan tanahnya rendah, sehingga kultivar Wakawondu dan pupuk kotoran babi memberikan
menjadi kendala dalam meningkatkan produktivitas pengaruh yang nyata terhadap jumlah anakan produktif,
tanaman. Oleh karenanya diperlukan usaha untuk sebagaimana terlihat pada Tabel 1.
mengembalikan kesuburan tanah yakni dengan
pemupukan. Pemberian pupuk organik selain dapat Tabel 1. Pengaruh interaksi kultivar dan pemupukan
memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, juga dapat terhadap jumlah anakan produktif pada umur 12
mengefisienkan penggunaan pupuk anorganik, MST
sebagaimana hasil penelitian Djamaluddin (1985) bahwa Kultivar Pupuk Organik
pemberian kotoran ayam sebanyak 5 t ha-1 ditambah 50 kg
TSP memberikan serapan hara N, P, dan K yang sama PO P1 P2 P3
baiknya dengan pemberian 100 kg TSP tanpa pemberian K1 7.00f 50.33a 24.00cd 28.67b
pupuk kandang. Disamping itu, keterbatasan air pada
lahan kering tidak memungkinkan untuk dilakukan K2 9.00f 26.00bc 21.67de 20.33e
sepanjang tahun karena hanya mengandalkan hujan K3 6.33f 24.33cde 23.33cde 24.67cd
sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan
pertumbuhan tanaman padi gogo. Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama
Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah menunjukkan hasil yang tidak berbeda
cekaman pada budidaya padi gogo di lahan kering adalah nyata berdasarkan DMRT pada  = 5%
dengan membudidayakan di lahan basah (persawahan) dan Interaksi Wakawondu dengan pupuk dari kotoran
penambahan pupuk organik dengan dosis yang tepat untuk babi (V1P1) memberikan hasil tertinggi terhadap jumlah
meningkatkan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk anakan produktif dan berbeda nyata dengan perlakuan
mengetahui kemampuan toleransi beberapa padi gogo lainnya. Dari ketiga kultivar lokal yang digunakan,
lokal di pulau Buton yang ditanam pada lahan persawahan wakawondu memiliki respon yang baik jika dibarengi
(lahan basah) serta untuk mengetahui respon padi gogo dengan pemberian pupuk kandang babi.
lokal terhadap pupuk organik. Kotoran babi mengandung 0.5% N, 0.4% P, dan
0.4% K (Lingga 1991). Meskipun kotoran babi rendah
BAHAN DAN METODE Mg, akan tetapi memiliki kandungan P cukup tinggi dari
pukan lainnya (Widowati et al. 2005). Percobaan ini
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Juli menggunakan tanah ultisol.Jenis tanah tersebut cenderung
2015 di Kelurahan Ngkari-ngkari Kota Baubau dengan memiliki kandungan hara Phosphor yang rendah. Hal
menggunakan rumah plastik dan menggunakan pot sebagai tersebut disebabkan P terfiksasi dengan kuat oleh anion-
media tumbuh dengan kondisi media tanam macak-macak anion tanah. Salah satu peran kompos yang berasala dari
(basah). Bahan yang digunakan berupa padi gogo lokal kotoran hewan adalah membantu melepaskan unsur P
kultivar Wakawondu, Wakombe, dan Wangkariri serta yang terikat oleh koloid tanah sehingga menjadi tersedia
penggunaan pupuk organik berupa kotoran ayam, sapi, dan bagi tanaman. Pupuk organik yang berasal dari kotoran
babi. Selain pupuk kandang, juga menggunakan pupuk babi mengandung unsur P lebih tinggi dari kedua pupuk
NPK (Phonska) sebagai pupuk anorganik sebanyak 5 g kandang yang dicobakan. Sebagai hara esensial, P
pot-1 kecuali pada unit percobaan yang diberikan dibutuhkan tanaman dalam proses penyusunan energi
perlakuan kontrol (P0). (ATP) dan pada masa primordial bunga. Dengan demikian
Penelitian menggunakan Rancangan Acak maka, kotoran babi secara signifikan memberikan respon
Kelompok pola faktorial yang terdiri atas kultivar(K) yang baik terhadap kultivar wakawondu dalam mendorong
sebagai faktor pertama dengan 3 taraf, yakni Wakawondu pembentukan anakan produktif yang lebih tinggi dari
(K1), Wangkariri (K2), Wakombe (K3). Sedangkan faktor perlakuan lainnya. pemakaian pupuk organik secara
kedua berupa Pupuk (P), yakni tanpa pemupukan (P0), kontinu dan berkesinambungan akan memberikan
kotoran babi (P1), kotoran ayam, (P2), kotoran sapi (P3). keuntungan dan manfaat dalam pemakaian jangka panjang
Semua kombinasi perlakuan diulang 3 kali dan benih yang yaitu berperan memobilisasi atau menjembatani hara yang
digunakan adalah 1 biji per pot. Parameter agronomi yang sudah ada ditanah sehingga mampu membentuk partikel
diamati berupa, jumlah anakan produktif, jumlah bulir per ion yang mudah diserap oleh akar tanaman (Sutono et al.
malai, bobot 1000 butir, dan produktivitas (t ha -1). Data 1996; Siwanto et al. (2015))
percobaan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam
(uji F). Hasil uji F yang berpengaruh nyata diuji lanjut Jumlah Bulir Per Malai
dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test
(DMRT) pada taraf 5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa interaksi antara
kultivar dan pupuk organik memberikan pengaruh yang
HASIL DAN PEMBAHASAN nyata terhadap jumlah bulir per malai, sebagaimana
terlihat pada Tabel 2. Kultivar wakawondu memiliki
Jumlah Anakan Produktif respon yang baik tehadap bebagai jenis pupuk, baik pupuk

Toleransi dan Respon Pupuk Organik.......... 49


Jurnal Agriyan 1 (2) : 48 – 52 (2015)

organik maupun anorganik dibandingkan dengan kultivar wakombe rata-rata berkisar antara 6-8 mm dengan bentuk
wangkariri maupun wakombe (Tabel 2). Kendatipun yang agak bulat. Faktor lain penyebab rendahnya bobot
pupuk kandang ayam tidak berbeda dengan pukan babi, bulir diduga bahwa secara genetik, kultivar wakawondu
akan tetapi kultivar wakawondu yang diberi pukan babi dengan respon yang baik terhadap pemupukan
masih lebih baik pengaruhnya terhadap jumlah bulir yang menyebabkan pertumbuhan pada fase generatif misalnya
dihasilkan. pada pembetukan bulir, itu lebih banyak terjadi, sehingga
perkembangan kualitas bulir - bulir tersebut menjadi
Tabel 2. Pengaruh interaksi kultivar dan pemupukan
terhambat yang akhirnya menghasilkan bulir dengan bobot
terhadap jumlah bulir per malai padi gogo pada
yang rata-rata hanya mencapai 25.64 g per 1000 butir.
saat panen.
Kultivar Tabel 3. Pengaruh tunggal kultivar terhadap rata-rata
Pupuk organik bobot 1000 butir gabah.
PO P1 P2 P3 Kultivar Rata-rata
K1 106.90b 158.07a 146.47a 95.33bc bobot 1000 butir gabah (g)
K2 71.50de 52.07e 48.53e 82.63cd K1 25.64 b

K3 66.67de 62.37de 59.83de 49.43e K2 34.21 a


K3 31.34 a
Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama
menunjukkan hasil yang tidak berbeda Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama
nyata berdasarkan DMRT pada  = 5% menunjukkan hasil yang tidak berbeda
Aplikasi pupuk majemuk NPK pada percobaan ini nyata berdasarkan DMRT pada  = 5%
diduga terserap dengan baik oleh tanaman. Pupuk kandang
selain mengandung hara-hara yang dibutuhkan oleh Produktivitas
tanaman juga mengandung asam-asam humat, fulvat, Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat
hormon tumbuh dan lain-lain yang bersifat memacu interaksi yang nyata antara kultivar dan pupuk organik
pertumbuhan tanaman sehingga serapan hara oleh tanaman terhadap produktivitas, dan secara mandiri menunjukan
meningkat (Tan 1993). beda nyata diantara perlakuan yang dicobakan,
Pengaruh pupuk organik secara mandiri terhadap sebagaimana terlihat pada Tabel 4.
jumlah bulir yang dihasilkan,tidak menunjukkan pengaruh
yang signifikan. Dari sisi kecepatan berbunga, kultivar Tabel 4. Pengaruh tunggal kultivar dan pemupukan
wakawondu menunjukkan kecepatan berbunga lebih awal, terhadap rata-rata produktivitas (t ha-1)
sehingga berpengaruh baik terhadap produksi bulir. Faktor percobaan Rata-rata produktivitas
-1
Sebagaimana dilaporkan oleh Chang et al. 1979 bahwa (t ha )
genotipe yang berbunga lebih awal secara umum Kultivar
menghasilkan gabah lebih banyak jika dibandingkan
dengan yang berbunga lebih lambat, karena dapat lolos K1 9.93a
dari cekaman lingkungan yang terjadi pada periode kritis. K2 4.65b
Kemampuan toleransi kultivar wakawondu pada lahan
basah dapat pula ditunjukkan dengan banyaknya anakan K3 3.98b
produktif yang dihasilkan karena hal itu didukung dengan
penyediaan nutrisi yang cukup dan seimbang. Pupuk Organik
P0 2.04c
Bobot 1000 Butir
P1 10.36a
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat
P2 6.45b
interaksi yang nyata antara kultivar dan pupuk organik
terhadap bobot 1000 butir gabah, akan tetapi secara P3 6.18b
mandiri, kultivar memberi pengaruh yang berbeda nyata
diantara ketiganya sebagaimana terlihat pada Tabel 3. Keterangan : angka yang diikuti oleh huruf yang sama
Tabel 3 menunjukkan bahwa kultivar wakawondu berbeda pada kolom dan faktor yang sama
nyata dengan kultivar wangkariri dan wakombe. Kuktivar menunjukkan hasil yang tidak berbeda
wakawondu memiliki bobot yang rendah dibanding kedua nyata berdasarkan DMRT α 5%;
kultivar lainnya. Hal tersebut disebabkan karena bentuk Terlihat pada Tabel 4 bahwa kultivar wakawondu
biji yang agak pipih dengan ukuran butir (biji) lebih kecil menunjukkan tingkat produktivitas yang tinggi yakni
dari pada ukuran biji kultivar wangkariri maupun sebesar 9.93 t ha-1 gabah kering panen (GKP) dan berbeda
wakombe. Rata-rata ukuran biji kultivar wakawondu nyata dengan dua kultivar lainnya. Secara genetis kultivar
berkisar antara 6 - 7 mm, sedangkan wangkariri dan wakawondu menunjukkan sifat-sifat toleran dan

50 L.M. Jalil Silea


Jurnal Agriyan 1 (2) : 48 – 52 (2015)

keunggulannya jika dibudidayakan di lahan basah. Jumlah dengan kultivar wangkariri dan wakombe jika
anakan produktif, jumlah bulir setiap malai, dan dibudidayakan di lahan basah (persawahan)
produktivitas yang dihasilkan telah menunjukkan 2. Padi gogo kultivar wakawondu memiliki respon yang
keunggulannya diantara kultivar lainnya. Sekalipun bobot baik terhadap pemupukan, baik pupuk organik
dalam 1000 butir gabah menunjukkan nilai yang rendah, maupun pupuk anorganik.
akan tetapi wakawondu memiliki keunggulan dalam hal 3. Kotoran babi memberikan hasil terbaik terhadap
produktivitas. Selain produktifitas yang tinggi, kultivar pertumbuhan padi gogo lokal Buton.
wakawondu juga memiliki sifat aromatik (wangi) dan
bersifat pulen sehingga menarik untuk diteliti lebih lanjut DAFTAR PUSTAKA
dan dikembangkan dimasa mendatang.
Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah Ahmed SI, Steven K, Mickelson, Pederson CH, Baker JL.
yang paling baik dibanding bahan pembenah lainnya. 2013. Swine Manure Rate, Timing, and
Pupuk organik mengandung asam humat (humus) yang Aplicatiom Method Effects on Post-Harvest Soil
mampu meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, Nutrients, Crop Yield, and Potential Water
meningkatkan pertukaran udara, jumlah pori-pori dan sifat Quality Implications in a Corn-Soybeans
peresapan air untuk kondisi tanah liat. Terhadap Rotation. Agricultural and Biosystems
pemberian pupuk organik, sebagaimana Tabel 4 Engineering Publications. 56(2):395-408.
menunjukkan bahwa pupuk yang berasal dari kotoran babi
memberikan pengaruh yang sangat nyata dan berbeda Bakrie, M.M. 2011. Aplikasi pupuk anorganik dan pupuk
dengan sumber pupuk kandang lainnya terhadap organik hayati pada budidaya padi SRI (System
produktivitas gabah kering panen (GKP) padi gogo lokal. Rice of Intensification) [Tesis]. Bogor (ID) :
Hasil penelitian Ahmed et al. (2013) menunjukkan bahwa Institut Pertanian Bogor.
pemberian pupuk kandang babi meningkatkan hasil panen Buckman HO, Brady NC. 1982. The Nature and Properties
kedelai secara signifikan. Menurut Nokas et al. (2015) of Soil. New York (US): The MacMillan
bokashi yang berasal dari kotoran babi memiliki Company
kandungan P yang paling tinggi .Hal tersebut dikarenakan
pakan hewan ternak tersebut sangat kompleks dan
Chairani. 2006. Pengaruh fosfor dan pupuk kandang
bervariasi mulai dari sayur sayuran, dedak, ampas tahu,
kotoran sapi terhadap sifat kimia tanah dan
limbah rumah tangga dan konsentrat sehingga kotoran
pertumbuhan tanaman padi (Oryza sativa L) pada
yang dihasilkan juga banyak mengandung unsur hara. Hal
lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Langkat,
tersebut dikuatkan pula oleh pendapat Hartatik et al.
Sumatra Utara. J. Penelitian Pertanian Indonesia
(2006) yang menyatakan bahwa secara umum pupuk 25:8-17.
kandang babi mengandung unsur hara P yang cukup
tinggi.
Unsur Phosfor berperan menjaga keseimbangan Chang TT, Somrith B, Toole JCO. 1979. Potential for
dari efek pemberian nitrogen yang berlebihan, merangsang improving drought resistance in raifed lowland
pembentukan jaringan, dan memperkuat dinding sel rice. In Rainfed Lowland Rice: Selected Papers
sehingga diyakini dapat membuat tanaman menjadi From 1978. Los Banos (FP): International Rice
resisten (Buckman dan Brady 1982). Pukan babi yang Research Institute.
mengandung unsur P tinggi sangatlah dibutuhkan oleh
tanaman selama pertumbuhan. Phospor diperlukan Djamaluddin. 1985. Pemberian pupuk kandang dan fosfat
terutama pada pengembangan organ reproduktif, serta pengaruh residualnya terhadap pertumbuhan
pertumbuhan akar, pematangan buah (Chairani 2006); dan produksi tanaman jagung (Zea mays L.) di
Suleman 2014). Phosfor juga berperan dalam sintesis daerah transmigrasi Luwu Utara, Sulawesi
protein dan penyusun jaringan tanaman seperti asam Selatan [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
nukleat, fosfolipida, pembentukan primordia bunga, Bogor
percepatan pemasaka n biji (Roesmarkam dan Yuwono,
Hartatik W, Widowati LR. 2006. Pupuk Kandang.
2002). Dengan melihat peran bahan organik terhadap sifat
fisik dan kimia tanah, maka pupuk organik sangat tepat Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Dalam
digunakan pada tanah-tanah tropika basah karena jenis Simanungkalit RDM, Suriadikarta DDA,
tanah ultisol yang dominan pada daerah tropika memiliki Saraswati R, Setyorini D, Hartatik W (Eds.).
karakteristik fisik dan kimia yang kurang baik. Bogor (ID): Balai Besar Litbang Sumberdaya
Lahan Pertanian.
SIMPULAN
Lingga P. 1991. Jenis dan kandungan hara pada beberapa
1. Padi gogo lokal Buton kultivar wakawondu memiliki kotoran ternak . Bogor (ID): Pusat Pelatihan
kemampuan toleransi yang baik dibandingkan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S)
ANTANAN (Tidak Dipublikasi)

Toleransi dan Respon Pupuk Organik.......... 51


Jurnal Agriyan 1 (2) : 48 – 52 (2015)

Nokas Y, Roberto LCO, Taolin, Lelang MA. 2015. menggunakan bahan organik dan anorganik:
Pengaruh Waktu aplikasidan dosis pupuk suatu percobaan rumah kasa. Prosiding
kandang babi terhadap pertumbuhan dan hasil Pertemuan Pembahasan dan Komunikasi Hasil
tanaman kacang kedelai (Gycine max, (L) Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor (ID):
Merr.). Savana Cendana. 1(1):31-37 Puslittanak.

Roesmarkam A, Yuwono NW. 2002. Ilmu Kesuburan Tan KH. 1993. Environmental Soil Science. New
Tanah. Yogyakarta (ID): Kanisius. York (US): Marcel Dekker Inc.
Siwanto T, Sugiyantan, Melati M. 2015. Peran Pupuk
Organik dalam Peningkatan Efisiensi Pupuk Widowati LR, Widati S, Jaenudin U, Hartatik W.
Anorganik pada Padi Sawah (Oryza sativa L.). J. 2005. Pengaruh kompos pupuk organik yng
Agron. Indonesia. 43(1): 8-14. diperkaya dengan bahan mineral dan pupuk
hayati terhadap sifat – sifat tanah, serapan
Suleman D.2014. Kesuburan Tanah Tropika Basah dan hara dan produksi sayuran organik [Laporan
Teknologi Pemupukan. Kendari (ID): Unhalu Proyek Penelitian Program Pengembangan
Press. Agribisnis]. Bogor (ID) : Balai Penelitian
Tanah (Tidak Dipublikasi)
Sutono S, Abdurachman A, Juarsah I. 1996. Perbaikan
tanah podsolik merah kuning (Haplorthox) .

52 L.M. Jalil Silea

Anda mungkin juga menyukai