Chapter II Air PDF
Chapter II Air PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
digunakan sebagai air minum, memasak makanan, mencuci, mandi dan kakus.
mencapai 39% atau 33 juta penduduk, dan di pedesaan baru menjangkau 8% atau 9
juta penduduk, sehingga keseluruhan baru mencapai 47% atau 42 juta penduduk
Indonesia. Keadaan ini berarti menggambarkan bahwa pelayanan air bersih belum
dirasakan merata dan dinikmati oleh sebagian besar masyarakat. Sebagian besar
masyarakat masih menggunakan air sungai, danau, sumber-sumber air, atau hanya
Untuk di daerah perkotaan, pada umumnya sumber air bakunya dari sungai,
yang makin hari tercemar oleh ulah masyarakat sendiri dengan membuang sampah
sembarangan dan juga dari banyak barang bekas rumah tangga, pabrik dan lainnya.
Selain itu juga dihadapkan kepada perubahan lingkungan yang dilakukan oleh
manusia, di antaranya rawa, kolam, danau dan sungai yang diurug, serta penggunaan
daerah resapan air untuk bangunan dan juga banyak kawasan tadah hujan berupa
hutan terganggu.
bersih yang meningkat karena penggunaan dan pertumbuhan penduduk, perlu ada
upaya yang menyeluruh. Air bersih secara umum diartikan sebagai air yang layak
untuk dijadikan air baku bagi air minum. Dengan kelayakan ini terkandung pula
Sebagai air yang layak untuk diminum, tidak diartikan bahwa air bersih itu
dapat diminum langsung, artinya masih perlu dimasak atau direbus hingga mendidih.
Sebagai air yang layak dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan hal tersebut di
atas, diperlukan upaya penyediaan air bersih. Penyediaan air bersih hendaknya
pemasok air bersih, oleh karena itu perlu dan harus diupayakan menjaga keberadaan
kesehatan dan kuantitas penting bagi pencukupan jumlah pasokan air bersih.
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan
menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih
adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum. Adapun
persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi
kualitas fisik, kimia, biologi, dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak
1. Persyaratan fisik
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa.
Selain itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang
lebih 250 C, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan
2. Persyaratan kimiawi
yang melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah : pH,
total solid, zat organik, CO2 agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe),
mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), chlorida (Cl), nitrit, flourida (F),
serta logam.
3. Persyaratan bakteriologis
Air bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang
4. Persyaratan radioaktifitas
banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan daerah dan jumlah penduduk yang
akan dilayani. Persyaratan kuantitas juga dapat ditinjau dari standar debit air bersih
yang dialirkan ke konsumen sesuai dengan jumlah kebutuhan air bersih. Kebutuhan
Air baku untuk air bersih harus dapat diambil terus menerus dengan fluktuasi
debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan.
Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa air bersih harus tersedia 24 jam per hari, atau
setiap saat diperlukan, kebutuhan air tersedia. Akan tetapi kondisi ideal tersebut
hampir tidak dapat dipenuhi pada setiap wilayah di Indonesia, sehingga untuk
air yaitu minimal selama 12 jam per hari, yaitu pada jam-jam aktifitas kehidupan,
Kontinuitas aliran sangat penting ditinjau dari dua aspek. Pertama adalah
dan pekerjaannya, dalam jumlah yang tidak ditentukan. Karena itu, diperlukan pada
tertentu. Kecepatan dalam pipa tidak boleh melebihi 0,6–1,2 m/dt. Ukuran pipa harus
tidak melebihi dimensi yang diperlukan dan juga tekanan dalam sistem harus
tercukupi. Dengan analisis jaringan pipa distribusi, dapat ditentukan dimensi atau
ukuran pipa yang diperlukan sesuai dengan tekanan minimum yang diperbolehkan
Konsumen memerlukan sambungan air dengan tekanan yang cukup, dalam arti
dapat dilayani dengan jumlah air yang diinginkan setiap saat. Untuk menjaga tekanan
akhir pipa di seluruh daerah layanan, pada titik awal distribusi diperlukan tekanan
yang lebih tinggi untuk mengatasi kehilangan tekanan karena gesekan, yang
tergantung kecepatan aliran, jenis pipa, diameter pipa, dan jarak jalur pipa tersebut.
Dalam pendistribusian air, untuk dapat menjangkau seluruh area pelayanan dan
untuk memaksimalkan tingkat pelayanan maka hal wajib untuk diperhatikan adalah
sisa tekanan air. Sisa tekanan air tersebut paling rendah adalah 5 mka (meter kolom
air) atau 0,5 atm (satu atm = 10 m), dan paling tinggi adalah 22 mka (setara dengan
gedung 6 lantai).
Menurut standar dari DPU, air yang dialirkan ke konsumen melalui pipa
transmisi dan pipa distribusi, dirancang untuk dapat melayani konsumen hingga yang
terjauh, dengan tekanan air minimum sebesar 10 mka atau 1atm. Angka tekanan ini
harus dijaga, idealnya merata pada setiap pipa distribusi. Jika tekanan terlalu tinggi
faucet, lavatory, dll). Tekanan juga dijaga agar tidak terlalu rendah, karena jika
tekanan terlalu rendah maka akan menyebabkan terjadinya kontaminasi air selama
Sumber air baku bagi suatu penyediaan air bersih sangat penting, karena
selain kuantitas harus mencukupi juga dari segi kualitas akan berpengaruh terhadap
proses pengolahan. Disamping itu letak sumber air dapat mempengaruhi bentuk
1. Air Hujan
Air hujan adalah uap air yang sudah mengalami kondensasi, kemudian jatuh ke
bumi berbentuk air. Air hujan juga merupakan sumber air baku untuk keperluan
rumah tangga, pertanian, dan lain-lain. Air hujan dapat diperoleh dengan cara
penampungan, air hujan dari atap rumah dialirkan ke tempat penampungan yang
2. Air permukaan
Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada
misalnya: oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, limbah industri kota dan
sebagainya.
a) Air rawa/danau
Kebanyakan dari air rawa ini berwarna, hal ini disebabkan oleh
b) Air sungai
3. Air tanah
Air tanah merupakan air hujan atau air permukaan yang meresap kedalam tanah
dan bergabung dalam pori-pori tanah yang terdapat pada lapisan tanah yang biasanya
disebut aquifer. Air tanah dapat dibagi dalam beberapa jenis yaitu:
Terjadi karena adanya daya proses peresapan air dari permukaan tanah.
air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-
Terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam
tidak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor
• Mata Air
Adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata
air yang berasal dari air tanah dalam hampir tidak terpengaruh oleh musim
yang mempunyai fungsi pokok mendistribusikan air yang telah memenuhi syarat ke
seluruh daerah pelayanan. Sistem ini meliputi unsur sistem pemipaan dan
Sistem distribusi air minum terdiri atas pemipaan, katup-katup, dan pompa
yang membawa air yang telah diolah dari instalasi pengolahan menuju pemukiman,
perkantoran dan industri yang mengkonsumsi air. Juga termasuk dalam sistem ini
adalah fasilitas penampung air yang telah diolah (reservoir distribusi), yang
digunakan saat kebutuhan air lebih besar dari suplai instalasi, meter air untuk
tersedianya jumlah air yang cukup dan tekanan yang memenuhi (kontinuitas
pelayanan), serta menjaga keamanan kualitas air yang berasal dari instalasi
pengolahan. Tugas pokok sistem distribusi air bersih adalah menghantarkan air
bersih kepada para pelanggan yang akan dilayani, dengan tetap memperhatikan
faktor kualitas, kuantitas dan tekanan air sesuai dengan perencanaan awal. Faktor
yang didambakan oleh para pelanggan adalah ketersedian air setiap waktu. Suplai air
Continuous system
Dalam sistem ini air minum yang disuplai ke konsumen mengalir terus menerus
selama 24 jam. Keuntungan sistem ini adalah konsumen setiap saat dapat
memperoleh air bersih dari jaringan pipa distribusi di posisi pipa manapun. Sedang
kerugiannya pemakaian air akan cenderung akan lebih boros dan bila terjadi sedikit
kebocoran saja, maka jumlah air yang hilang akan sangat besar jumlahnya.
Intermitten system
Dalam sistem ini air bersih disuplai 2-4 jam pada pagi hari dan 2-4 jam pada
sore hari. Kerugiannya adalah pelanggan air tidak bisa setiap saat mendapatkan air
dan perlu menyediakan tempat penyimpanan air dan bila terjadi kebocoran maka air
untuk fire fighter (pemadam kebakaran) akan sulit didapat. Dimensi pipa yang
digunakan akan lebih besar karena kebutuhan air untuk 24 jam hanya disuplai dalam
beberapa jam saja. Sedang keuntungannya adalah pemborosan air dapat dihindari dan
juga sistem ini cocok untuk daerah dengan sumber air yang terbatas.
Air merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup
umumnya dan manusia khususnya. Air sebagai pemenuh kebutuhan untuk berbagai
dan tekanan yang cukup memerlukan sistem pemipaan yang baik, reservoir, pompa
dan dan peralatan yang lain. Di dalam sistem transmisi ada beberapa cara pengaliran
• Sistem saluran terbuka, sistem ini hanya memperhatikan ketinggian tanah dan
amat sensitif terhadap faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kualitas air
yang dialirkan.
• Sistem saluran tertutup, sistem ini mampu membawa air dengan kapasitas
debitnya.
• Sistem pipa, pada sistem ini aliran tidak tergantung pada profil tanah.
Kualitas air tidak mudah dipengaruhi oleh faktor luar, selain itu operasi dan
Dilihat dari sudut bentuk dan tekniknya, sistem penyediaan air minum dapat
terbatas.
Sistem pada metode ini ditujukan untuk suatu komunitas besar atau
kota. Sistem penyediaan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah sistem
1. Sumber-sumber penyediaan
2. Sarana-sarana penampungan
4. Sarana-sarana pengolahan
6. Sarana-sarana distribusi
Penampungan
Penyaluran
Pengolahan
Penyaluran dan
Pengolahan
Distribusi
Gambar 2.1 Kaitan Hubungan Antara Unsur-unsur Fungsional Dari Suatu Sistem
Penyediaan Air Kota.
Masalah utama
Unsur fungsional dalam perencanaan Uraian
sarana
(utama / sekunder)
Sumber-sumber air permukaan
Sumber penyediaan Jumlah / mutu bagi penyediaan, misalnya
sungai, danau dan waduk atau
sumber air tanah
Sumber : Ray K. Linsey and Joseph B. Franzini, 1985. Teknik Sumber Daya Air Jilid
I . Erlangga. Jakarta.
kebutuhan dan pemakaian air. Kebutuhan air dipengaruhi oleh besarnya populasi
penduduk, tingkat ekonomi dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, data mengenai
Kebutuhan air bersih berbeda antara kota yang satu dengan kota yang
1. Iklim
Kebutuhan air untuk mandi, menyiram taman, pengaturan udara dan sebagainya
akan lebih besar pada iklim yang hangat dan kering daripada di iklim yang
lembab. Pada iklim yang sangat dingin, air mungkin diboroskan di keran-keran
Pemakaian air dipengaruhi oleh status ekonomi dari para langganan. Pemakaian
Bila harga air mahal, orang akan lebih menahan diri dalam pemakaian air dan
lebih murah. Para langganan yang jatah air diukur dengan meteran akan
6. Ukuran Kota
kota kecil. Secara umum, perbedaan itu diakibatakan oleh lebih besarnya
perkiraan kebutuhan air untuk berbagai macam tujuan ditambah perkiraan kehilangan
air. Adapun kebutuhan air untuk berbagai macam tujuan pada umumnya dapat dibagi
dalam :
a. Kebutuhan domestik
- sambungan rumah
- Fasilitas perdagangan/industri
a. Kehilangan air akibat faktor teknis, misalnya kebocoran dari pipa distribusi
b. Kehilangan air akibat faktor non teknis, antara lain sambungan tidak terdaftar.
Menurut Kindler and Russel (1984), kebutuhan air untuk tempat tinggal
apartemen dan sebagainya untuk minum, mandi, penyiraman taman, saniter dan
menurut Linsey and Franzini (1986), untuk keperluan rumah tangga berkisar antara
40-80 GPCD (gallon per kapita per hari) atau 150-300 LPCD (liter per kapita per
hari) dan umumnya berkisar antara 65 GPCD (gallon per kapita per hari) atau 250
LPCD (liter per kapita per hari), sedangkan menurut Kindler and Russel (1984),
Kebutuhan non domestik adalah kebutuhan air bersih selain untuk keperluan
rumah tangga dan sambungan kran umum, seperti penyediaan air bersih untuk
Tabel 2.3. Rata-rata Kebutuhan Air Per Orang Per Hari (Soufyan Moh.
Noerbambang & Takeo Morimura, 2005)
Jangka Perbanding
Pemakaian
waktu an luas
air rata
Jenis Gedung pemakaian lantai Keterangan
No. rata per
air rata rata efektif/total
hari (liter)
sehari (jam) (%)
Perumahan
1 250 8-10 42-45 Setiap penghuni
mewah
(setiap tempat
tidur pasien)
Pasien luar : 500
Rumah sakit ltr
5 1000 8-10 50-55
Staf/pegawai :120
ltr
Kelg.pasien : 160
ltr
Toko serba
ada
11 3 7 55-60 -
departement
store
Per orang, setiap
Buruh pria:
giliran (kalau kerja
12 Pabrik/industri 60, wanita: 8 -
lebih dari 8
100
jam/hari)
Setiap penumpang
Stasiun/termin
13 3 15 - (yang tiba maupun
al
berangkat
30 5 Untuk penghuni
14 Restoran -
160 ltr
Untuk penghuni:
160 ltr,
pelayan: 100 ltr
Restoran 70% dari jumlahl
15 15 7 -
umum tamu perlu 15
ltr/org untuk
kakus, cuci tangan
dsb.
Kalau digunakan
siang dan malam,
pemakaian air
dihitung per
Gedung
16 30 5 53-55 penonton, jam
pertunjukan
pemakaian air
dalam tabel adalah
untuk satu kali
pertunjukan
Gedung
17 10 7 - -
bioskop
Pedangan besar:
30 liter/tamu, 10
Toko pengecer 40 6 - liter/staff atau, 5
18
liter per hari setiap
m2 luas lantai
Perkumpulan
23 30 - - Setiap tamu
social
Setiap tempat
24 Kelab malam 120-350 - -
duduk
Gedung
25 150-200 - - Setiap tamu
perkumpulan
Menurut Linsey and Franzini (1986), kehilangan dan kebocoran air adalah
air yang bocor dari sistem yang bersangkutan, kesalahan meteran, sambungan-
sambungan yang tidak sah dan lain-lain hal yang tidak dihitung. Kategori kehilangan
dan pemborosan ini sering dihitung kira-kira sebesar 20 gpcd (75/kapita per hari),
tetapi jika konstruksinya tepat dan pemeliharaannya cermat, hal itu dapat diturunkan
Kebutuhan air tidak selalu sama untuk setiap saat tetapi akan berfluktuasi.
Fluktuasi yang terjadi tergantung pada suatu aktivitas penggunaan air dalam
keseharian oleh masyarakat. Pada umumnya kebutuhan air dibagi dalam tiga
kelompok :
1. Kebutuhan rerata
perhitungan besarnya kebutuhan air baku, karena hal ini menyangkut kebutuhan pada
harian maksimum dan jam puncak dihitung berdasarkan kebutuhan dasar dan nilai
Untuk aliran fluida dalam pipa khususnya untuk air terdapat kondisi yang
harus diperhatikan dan menjadi prinsip utama, kondisi fluida tersebut adalah fluida
merupakan fluida inkompresibel, fluida dalam keadaan steady dan seragam. Menurut
di mana: Q adalah laju aliran (m3/s), A adalah luas penampang aliran (m2), dan V
Menurut Larry (2004), untuk aliran steady dan seragam seperti yang
tergambar pada gambar 2.2 dalam pipa dengan diameter pipa konstan pada waktu
V1 × A1 = V2 × A2
di mana: V1 adalah kecepatan awal di dalam pipa (m/s), A1 adalah luas penampang
saluran pada awal pipa (m2), V2 adalah kecepatan akhir di dalam pipa (m/s),
Gambar 2.2 menjelaskan bahwa aliran yang terjadi pada suatu sistem adalah
seragam, dimana energi pada setiap titik adalah sama, besarnya kecepatan
berbanding terbalik dengan luas penampang pipa. Semakin besar luas penampang
Jika dua buah pipa atau lebih dihubungkan secara seri maka semua pipa akan
dialiri oleh aliran yang sama. Total kerugian head pada seluruh sistem adalah jumlah
kerugian pada setiap pipa dan perlengkapan pipa yang menurut White (1986), dapat
Q0 = Q1 = Q2 = Q3 = tetap (2.2)
di mana: Q0 adalah debit awal pada pipa (m3/s), V1 adalah kecepatan awal di dalam
pipa (m/s), A1 adalah luas penampang saluran pada awal pipa (m2), V2
menggunakan pipa ekuivalen, yaitu dengan menggantikan pipa seri dengan diameter
yang berbeda-beda dengan satu pipa ekuivalen tunggal. Dalam hal ini, pipa tunggal
tersebut memiliki kerugian head yang sama dengan system yang akan digantikannya
= arah aliran
Pada gambar 2.4, jika dua buah pipa atau lebih dihubungkan secara paralel,
total laju aliran sama dengan jumlah laju aliran yang melalui setiap cabang dan rugi
head pada sebuah cabang sama dengan pada yang lain, dimana menurut White
Q0 = A1 ⋅ V1 + A2⋅ ⋅ V2 + A3 ⋅ V3 (2.6)
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa persentase aliran yang melalui
setiap cabang adalah sama tanpa memperhitungkan kerugian head pada cabang
tersebut.
Rugi head pada setiap cabang boleh dianggap sepenuhnya terjadi akibat
gesekan atau akibat katup dan perlengkapan pipa, diekspresikan menurut panjang
pipa atau koefisien losses kali head kecepatan dalam pipa yang menurut White
(1986), dapat dirumuskan dalam persamaan 2.7 dan 2.8 berikut ini:
L1 v2 L v 2 L v 2
f1 + ΣK L1 1 = f 2 2 + ΣK L 2 2 = f 3 3 + ΣK L 3 3 = ..... (2.8)
d1 2g d2 2 g d3 2g
f1 L1
+ ΣkL1 (2.9)
v2 d1
=
v1 f 2 L2
+ ΣkL2
d2
Sistem jaringan pipa merupakan komponen utama dari sistem distribusi air
Dewasa ini, sistem jaringan pipa air minum yang ada di kota-kota besar
- kebocoran
kemampuan ketersediaan air dan kemampuan sistem jaringan air minum tersebut.
menggunakan persamaan Hazen Williams atau rumus gesekan lainnya yang sesuai.
Perhitungan distribusi aliran pada suatu jaringan biasanya rumit karena harus
yang iteratif. Kesulitan lainnya adalah kenyataan bahwa kebanyakan jaringan, arah
aliran pipa tidak diketahui sehingga losses antara dua titik menjadi sukar untuk
ditentukan. Dalam perancangan sebuah jaringan, aliran dan tekanan diberbagai titik
Sebuah jaringan yang terdiri dari sejumlah pipa mungkin membentuk sebuah
loop, dimana pipa yang sama dipakai oleh dua loop yang berbeda, seperti terlihat
pada gambar 2.5. Ada dua syarat yang harus diperhatikan agar aliran dalam jaringan
1. Aliran netto ke sebuah titik harus sama dengan nol. Ini berarti bahwa laju aliran
ke sebuah titik pertemuan harus dengan laju aliran dari titik pertemuan yang
sama.
2. Headlosses netto diseputar sebuah loop harus sama dengan nol. Jika sebuah
meliputi penentuan aliran pada setiap sehingga kontinuitas pada setiap pertemuan
terpenuhi (syarat 1). Selanjutnya Headlosses dari setiap loop dihitung dan jika tidak
sama dengan nol maka aliran yang telah ditetapkan harus dikoreksi kembali dengan
ALEID X 2004 adalah salah satu software distribusi dari Belanda yang
perkembangan waktu dari profil hidrolis dan perlakuan kualitas air bersih dalam
suatu jaringan pipa distribusi, yang didalamnya terdiri dari titik/node/junction pipa,
pompa, valve (asesoris) dan reservoir baik ground reservoar maupun reservoir
menara. Output yang dihasilkan dari program ALEID X 2004 ini antara lain debit
yang mengalir dalam pipa, tekanan air dari masing masing titik/node/junction yang
dapat dipakai sebagai analisa dalam menentukan operasi instalasi, pompa dan
reservoir serta besarnya konsentrasi unsur kimia yang terkandung dalam air bersih
yang didistribusikan dan dapat digunakan sebagai simulasi penentuan lokasi sumber
pergerakan air serta degradasi unsur kimia yang terkandung dalam air di pipa
distribusi air bersih, yang dapat digunakan untuk analisa berbagai macam sistem
distribusi, detail desain, model kalibrasi hidrolis. Analisa sisa khlor dan beberapa
unsur lainnya.
sebagai berikut :
1. Gambarkan jaringan sistem distribusi yang akan dianalisa, atau import data
node, seperti nama node, nama node dimasukkan sesuai keinginan kita, untuk
N115 yang berarti node ke 115, setelah itu masukkan elevasi node, elevasi
node dihitung dari muka air laut dengan satuan meter, dan yang terakhir
Komponen-komponen fisik
1. Sambungan (junction)
dan dimana air memasuki atau meninggalkan jaringan. Input dasar yang
• Kebutuhan air
simulasi adalah :
jaringan
jaringan
Pada gambar 2.8 dapat dilihat tampilan dari input data pada software
ALEID X 2004.
Pada gambar 2.9, data yang dimasukkan berupa nama node, elevasi
2. Reservoir
danau, sungai, akuifer air tanah, dan koneksi dari sistem lain. Reservoir juga
elevasi permukaan air jika bukan reservoir bertekanan) dan inisial kualitas air
untuk analisa kualitas air. Karena sebuah reservoir adalah sebagai poin
pembatas dalam jaringan, tekanan dan kualitas airnya tidak dapat dipengaruhi
Pada gambar 2.10 terlihat bahwa data yang dimasukkan berupa nama
reservoir, elevasi reservoir dihitung dari muka air laut (meter) dan koordinat
maka pilih reservoir, kemudian pilih fixed head untuk type reservoir dan
3. Pipes
Pipes atau pipa adalah link yang digunakan untuk mengalirkan air dari
suatu node ke node yang lainnya pada suatu sistem jaringan pemipaan. Aleid
akan mengasumsikan bahwa pipa akan selalu terisi penuh. Arah aliran adalah
dari titik yang memiliki head hidrolik lebih besar menuju titik yang lebih
kecil head hidroliknya. Input data utama yang perlu diisikan, adalah :
pipa berupa nama pipa, panjang pipa (m), diameter pipa (mm), dan kekasaran
dinding pipa (mm). Kehilangan tekanan (headloss) akibat gesekan air dengan
Persamaan ini dapat diterapkan untuk air dengan aliran turbulen. Secara
teoritis, persamaan Darcy Weisbach adalah yang terbaik. Persamaan ini dapat
diterapkan untuk cairan lain, selain air. Persamaan Chezzy dan Manning
Persamaan Chezzy-Manning
4,66n 2 LQ 2
HL = (Pers 2.10)
D 533
Persamaan Darcy-Weisbach
Lv 2
Hf = f (Pers 2.11)
d 2g
Persamaan Hazen-Williams
4,727 LQ 1,852
HL = (Pers 2.12)
C 1,852 D 4,871
Minor Head Losses, disebut juga local losses, atau dalam ALEID X
2004 sebagai loss coefficient, disebabkan oleh kehilangan tekanan pada pipa
fitting lainnya. ALEID X 2004 akan menghitung minor losses dengan cara
menambahkan data koefisien minor losses pada pipa. Minor losses sebanding
4. Pumps
Pumps atau Pompa adalah link yang memberi tenaga ke fluida untuk
menaikkan head hidrolisnya. Input parameternya adalah node awal dan akhir,
dan kurva pompa (kombinasi dari head dan aliran dimana pompa harus
head. Aliran melalui pompa adalah langsung dan ALEID tidak akan
yang dimasukkan berupa nama pompa, titik awal dan akhir pompa, dan
nomor pompa.
tentukan tinggi tekanan pompa (m) dan debit yang mengalir pada pompa
Debit aliran pompa dan posisi serta bentuk dari pompa dapat diubah
pada kurva pompa, Seperti halnya pipa, pompa dapat diatur hidup dan mati
dalam pengaturan waktu atau dalam kondisi yang pasti muncul dalam
dalam pola waktu atau relatif terhadap pengaturan kecepatan. Aliran melalui
5. Valves
Valve adalah link yang membatasi pressure atau flow pada nilai
1) Start dan End node, untuk menentukan orientasi arah aliran air dalam
pipa.
2) Diameter valve
3) Tipe valve
4) Setting valve
berupa nama valve, diameter valve (mm), panjang valve (m), kekasaran
dinding valve (mm) dan keterangan buka tutup valve. Input lainnya adalah
loss coefficient. Output link valve adalah flow rate, velocity, length, wall
tertentu dalam suatu jaringan pipa. ALEID mengatur PRV dan PSV pada tiga
tertutup. PBV menentukan pressure loss tertentu yang melalui valve. Aliran
yang melalui valve bisa dua arah. PBV dapat digunakan untuk simulasi
membatasi flow yang lewat pada link. ALEID X 2004 akan memberikan
warning message apabila flow yang terjadi tidak dapat dipertahankan tanpa
valve dengan koefisien headloss yang terjadi dapat diperoleh dari produsen
headloss yang terjadi tidak mengikuti formula standar. Biasa digunakan untuk
Shut off valve atau gate valve dan non-return valve atau check valve
property dari pipa. Untuk gate valve dapat diatur dengan menentukan loss
coefficient-nya.
Komponen-komponen non-fisik
1) Pattern
Pattern adalah gabungan dari beberapa pola faktor pengali yang dapat
berubah terhadap waktu. Demand tiap node, head reservoir dan jadwal operasi
pompa dapat memiliki time pattern yang diatur khusus untuk masing-masing
komponen fisik. Interval waktu pada pattern merupakan variabel utama yang
dapat diset pada time option dalam project. Misalnya, demand pada sebuah node
rata-rata 6 m3/hari, asumsikan interval time pattern diset 1 jam, dan faktor
Period 1 2 3 4 5 6
Period 7 8 9 10 11 12 13
2) Curve
menjelaskan tentang hubungan antara dua besaran. Dua atau lebih obyek dapat
1. Pump Curve
3) Control
link tertentu sebagai fungsi dari waktu, level air pada tangki atau tekanan pada
Model simulasi hidrolik ALEID akan menghitung head pada junction dan
flow dalam link pada level reservoir, tangki dan water demand yang telah ditentukan
selama periode waktu tertentu. Setiap waktunya level air dalam reservoir dan water
demand diperbaharui sesuai dengan adanya time patern. Head dan flow pada setiap
waktu merupakan hasil perhitungan dari persamaan aliran untuk setiap junction.
iterasi.