PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Peraturan baru tentang tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014
sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum di sebut sebagai birokrat
bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi
pelayanan publik maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi
khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang di laksanakan di instansi rumah sakit.
B. ANALISIS ISU
Isu adalah sebuah permasalahan yang harus dicari penyelesaian masalahnya.
Isu-isu yang akan dibahas adalah permasalahan yang sering terjadi di Laboratorium
Rumah Sakit Umum Daerah Encik Mariyam Daik dan menjadi dasar pembuatan
rancangan aktualisasi. Selama 6 bulan bekerja di RSUD Encik Mariyam Kabupaten
Lingga, Penulis menemukan beberapa isu yang berkaitan dengan manajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan Whole of Government (WoG).
a. Environment Scanning
Environmental Scanning adalah sikap peduli terhadap isu atau masalah dalam
organisasi dan sekaligus bentuk kemampuan memetakan hubungan kausalitas yang
terjadi. Pengertian isu menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah masalah yang
dikedepankan untuk ditanggapi atau sebuah masalah yang belum terpecahkan yang
siap diambil keputusannya.
Penulis mengidentifikasi beberapa isu yang saat ini terdapat di Rumah Sakit
Umum Daerah Encik Mariyam yaitu :
Untuk menentukan 1 dari 7 isu yang dipilih maka perlu dilakukan analisis
dengan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, Layak)
1. Aktual = isu yang saat ini benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
masyarakat.
2. Kekhalayakan = isu yang menyangkut orang banyak.
3. Problematika = Isu yang memiliki dimensi masalah yang komplek, sehingga perlu
dicarikan segera solusinya.
4. Layak= isu yang masuk akal dan realitis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode AKPL tersebut
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
A K P L Total
Aktual
Khalayak
Problematik
1 : Masalah Sederhana
4 : Masalah kompleks
Kelayakan
1 : Masuk akal
2 : Realistis
Berdasarkan analisis AKPL maka terdapat tiga peringkat terbesar isu yaitu
belum optimalnya pemakaian alat perlindungan diri oleh petugas di Ruang Kebidanan
RSUD Encik Mariyam, belum optimalnya kepatuhan bidan dalam pelaksanaan hand
hygiene di Ruang songket RSUD Encik Mariyam dan belum optimalnya kesadaran
pasien tentang pemberian ASI ekslusif di Ruang Songket RSUD Encik Mariyam.
Dari hasil identifikasi isu diatas (AKPL), maka dari 5 isu diambil 3 peringkat
tertinggi untuk menentukan core issue dengan menggunakan metode analisis yang
disingkat USG, yaitu Urgency, Seriousness, Growth.
Urgency
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4 : Penting
5 : sangat penting
Seriousness
Growth
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4 : Berkembang
5 : Sangat berkembang
Dari tabel USG diatas, isu yang diangkat adalah belum optimalnya kepatuhan
bidan dalam pelaksanaan hand hygiene di Ruang songket RSUD Encik Mariyam
dengan nilai Urgency 5 dengan alasan hand hygiene sangat penting untuk pencegahan
infeksi pada pasien. Nilai Seriousness 5 dengan alasan sangat serius karena jika hand
hygiene tidak dilakukan maka akan memperbesar resiko infeksi pada pasien . Nilai
Growth 5 dengan alasan bila tidak dilakukan berpengaruh terhadap penyembuhan
luka pasien.
C. RUMUSAN ISU
Berdasarkan Analisa diatas penulis memilih isu utama yaitu “Belum
optimalnya kepatuhan bidan dalam pelaksanaan hand hygiene di Ruang songket
RSUD Encik Mariyam”.
E. RUANG LINGKUP
Coach Mentor