Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Peraturan baru tentang tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014
sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum di sebut sebagai birokrat
bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi
pelayanan publik maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi
khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang di laksanakan di instansi rumah sakit.

Rumah Sakit Umum Daerah Encik Mariyam terletak di ibukota Kabupaten


Lingga yaitu di Daik. Bangunan Rumah Sakit Umum Lapangan Kabupaten Lingga
berdiri diatas tanah seluas 4922 m2 dengan luas bangunan 1991 m2. Terdiri dari ruang
container poli rawat jalan, gedung pantry, ruang genset, gudang obat, ruang tata usaha,
IGD dan Instalasi Farmasi, ruang HCU (High Intensive Care), ruang songket
(Kebidanan) dan ruang cindai (perawatan).

Selama bekerja menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) penulis


mengamati di Ruang Kebidanan RSUD Encik Mariyam Daik masih terbilang kecil
karena keterbatasan sumber daya manusia dan peralatan serta sarana yang masih
sederhana dan perlu ada perbaikan untuk di masa akan datang.

Dalam usaha meningkatkan kualitas mutu pelayanan Rumah Sakit kepada


masyarakat diperlukannya perbaikan secara menyeluruh sesuai dengan visi misi
Rumah Sakit yaitu Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit khususnya di Ruang
Kebidanan. Selain itu agar pelayanan kebidanan yang ada di Rumah Sakit Encik
Mariyam dapat melayani pasien dengan baik dan benar sesuai dengan Standar
Prosedur Operasional (SPO) yang berlaku di Rumah Sakit.

B. ANALISIS ISU
Isu adalah sebuah permasalahan yang harus dicari penyelesaian masalahnya.
Isu-isu yang akan dibahas adalah permasalahan yang sering terjadi di Laboratorium
Rumah Sakit Umum Daerah Encik Mariyam Daik dan menjadi dasar pembuatan
rancangan aktualisasi. Selama 6 bulan bekerja di RSUD Encik Mariyam Kabupaten
Lingga, Penulis menemukan beberapa isu yang berkaitan dengan manajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan Whole of Government (WoG).

a. Environment Scanning

Environmental Scanning adalah sikap peduli terhadap isu atau masalah dalam
organisasi dan sekaligus bentuk kemampuan memetakan hubungan kausalitas yang
terjadi. Pengertian isu menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah masalah yang
dikedepankan untuk ditanggapi atau sebuah masalah yang belum terpecahkan yang
siap diambil keputusannya.

Penulis mengidentifikasi beberapa isu yang saat ini terdapat di Rumah Sakit
Umum Daerah Encik Mariyam yaitu :

1. Belum optimalnya manajemen pengelolaan Bahan Habis Pakai (BHP) dan


Reagensia di Laboratorium RSUD Encik Mariyam
2. Belum adanya Standar Operasional Prosedur Pelaporan Nilai Kritis Pemeriksaan
Laboratorium kepada dokter DPJP.
3. Kurangnya edukasi Petugas tentang pengambilan sampel sputum untuk
pemeriksaan tes cepat Gen Expert
4. Belum optimalnya edukasi petugas tentang pengambilan sampel urin untuk
pemeriksaan urin rutin dan sedimen urin di Laboratorium RSUD Encik Mariyam.
5. Kurang patuhnya petugas dalam penerapan penggunaan APD
6. Belum tersedianya pelabelan penggolongan expired date pada Bahan Habis Pakai
(BHP) dan Reagensia Laboratorium
7. Kurang patuhnya petugas dalam pemberian label pada sampel pemeriksaan
Laboratorium RSUD Encik Mariyam.
b. Alat Bantu Analisis

Penulis mampu mengembangkan dan mampu mendeskripsikan gagasan


alternatif pemecahan masalah yang terkait dalam memberikan pelayanan
laboratorium di RSUD Encik Mariyam. Dalam hal ini penulis meminta masukan dan
arahan dari mentor, couch, dan penanggung jawab Laboratorium. Alternatif yang
dipilih akan disesuaikan dengan isu yang akan di angkat nantinya yang akan melewati
tahapan analisis.

Untuk menentukan 1 dari 7 isu yang dipilih maka perlu dilakukan analisis
dengan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, Layak)

1. Aktual = isu yang saat ini benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
masyarakat.
2. Kekhalayakan = isu yang menyangkut orang banyak.
3. Problematika = Isu yang memiliki dimensi masalah yang komplek, sehingga perlu
dicarikan segera solusinya.
4. Layak= isu yang masuk akal dan realitis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.

Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode AKPL tersebut
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1. Menentukan Kualitas Isu :

No Identifikasi Isu Kriteria Isu

A K P L Total

1 Belum optimalnya manajemen


pengelolaan Bahan Habis Pakai
(BHP) dan Reagensia di
Laboratorium RSUD Encik
Mariyam
2 Belum adanya Standar Operasional
Prosedur Pelaporan Nilai Kritis
Pemeriksaan Laboratorium kepada
dokter DPJP

3 Kurangnya edukasi Petugas tentang


pengambilan sampel sputum untuk
pemeriksaan tes cepat Gen Expert

4 Belum optimalnya edukasi petugas


tentang pengambilan sampel urin
untuk pemeriksaan urin rutin dan
sedimen urin di Laboratorium
RSUD Encik Mariyam.

5 Kurang patuhnya petugas dalam


penerapan penggunaan APD.

6 Belum tersedianya pelabelan


penggolongan expired date pada
Bahan Habis Pakai (BHP) dan
Reagensia Laboratorium.

7 Kurang patuhnya petugas dalam


pemberian label pada sampel
pemeriksaan Laboratorium RSUD
Encik Mariyam.

Kriteria pemberian nilai pada tabel AKPL :

Aktual

1 : Pernah benar-benar terjadi

2 : Benar-benar sering terjadi

3 : Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan

4 : Benar-benar terjadi terkadang menjadi pembicaraan


5 : Benar-benar terjadi dan sedang menjadi pembicaraan

Khalayak

1 : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak

2 : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak

3 : Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak

4 : Menyangkut hajat hidup orang banyak

5 : Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

Problematik

1 : Masalah Sederhana

2 : Masalah kurang komplek

3 : Masalah cukup komplek namun tidak perlu segera dicarikan solusinya

4 : Masalah kompleks

5 : Masalah sangat komplek sehingga perlu dicarikan solusinya

Kelayakan

1 : Masuk akal

2 : Realistis

3 : Cukup masuk akal dan realistis

4 : Masuk akal dan realistis

5 : Masuk akan realistik dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan.

Berdasarkan analisis AKPL maka terdapat tiga peringkat terbesar isu yaitu
belum optimalnya pemakaian alat perlindungan diri oleh petugas di Ruang Kebidanan
RSUD Encik Mariyam, belum optimalnya kepatuhan bidan dalam pelaksanaan hand
hygiene di Ruang songket RSUD Encik Mariyam dan belum optimalnya kesadaran
pasien tentang pemberian ASI ekslusif di Ruang Songket RSUD Encik Mariyam.

Dari hasil identifikasi isu diatas (AKPL), maka dari 5 isu diambil 3 peringkat
tertinggi untuk menentukan core issue dengan menggunakan metode analisis yang
disingkat USG, yaitu Urgency, Seriousness, Growth.

1. Urgency = seberapa mendesak isu tersebut untuk segera dibahas,dianalisa dan


ditindaklanjuti.
2. Seriousness = seberapa serius isu tersebut dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan.
3. Growth = seberapa besar kemungkinan buruknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya. Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan
metode USG tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.2 Penentuan Prioritas dengan Metode USG


No Identifikasi Isu U S G Total

1 Belum optimalnya pemakaian alat perlindungan 5 4 4 13


diri oleh petugas di Ruang Kebidanan RSUD
Encik Mariyam
2 Belum optimalnya kepatuhan bidan dalam 5 5 5 15
pelaksanaan hand hygiene di Ruang songket
RSUD Encik Mariyam
3 Belum optimalnya kesadaran pasien tentang 4 2 4 10
pemberian ASI ekslusif di Ruang Songket
RSUD Encik Mariyam

Kriteria pemberian nilai pada tabel USG :

Urgency

1 : Tidak penting

2 : Kurang penting

3 : Cukup penting
4 : Penting

5 : sangat penting

Seriousness

1 : Akibat yang diitimbulkan tidak serius

2 : Akibat yang diitimbulkan kurang serius

3 : Akibat yang diitimbulkan cukup serius

4 : Akibat yang diitimbulkan serius

5 : Akibat yang diitimbulkan sangat serius

Growth

1 : Tidak berkembang

2 : Kurang berkembang

3 : Cukup berkembang

4 : Berkembang

5 : Sangat berkembang

Dari tabel USG diatas, isu yang diangkat adalah belum optimalnya kepatuhan
bidan dalam pelaksanaan hand hygiene di Ruang songket RSUD Encik Mariyam
dengan nilai Urgency 5 dengan alasan hand hygiene sangat penting untuk pencegahan
infeksi pada pasien. Nilai Seriousness 5 dengan alasan sangat serius karena jika hand
hygiene tidak dilakukan maka akan memperbesar resiko infeksi pada pasien . Nilai
Growth 5 dengan alasan bila tidak dilakukan berpengaruh terhadap penyembuhan
luka pasien.

C. RUMUSAN ISU
Berdasarkan Analisa diatas penulis memilih isu utama yaitu “Belum
optimalnya kepatuhan bidan dalam pelaksanaan hand hygiene di Ruang songket
RSUD Encik Mariyam”.

D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU

Hand hygiene atau kebersihan tangan adalah prosedur tindakan membersihkan


tangan dari mikroba sehingga tidak dapat ditranmisikan ke tempat lain. Hand hygiene
merupakan elemen terpenting yang harus diperhatikan dalam pemutusan rantai
penularan infeksi. Selama penulis bekerja sebagai CPNS banyak bidan yang tidak
patuh terhadap pelaksanaan hand hygiene tersebut.

E. RUANG LINGKUP

Rancangan aktualisasi ini menggambarkan kedudukan dan peran ASN dalam


pemerintahan, dimana untuk dapat melakukan hal tersebut didasasarkan pada
nilainilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi. Adapun ruang lingkup dari rancangan aktualisasi tersebut didasarkan pada
Sasaran kinerja pegawai (SKP), penugasan pimpinan dan kreatifitas.

F. LEMBAR KONFIRMASI ISU


PERSETUJUAN COACH DAN MENTOR

Coach Mentor

Rola Mesrani, S.Kep Dr. SURYADI


NIP. 19920928 201503 2 002 Direktur RSUD Encik Mariyam
NIP. 19791128 200604 1 012

Anda mungkin juga menyukai