Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I

Sifat Membran Plasma – Transportasi Pada Sel


(Difusi dan Osmosis)

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2

1. I DEWA AYU SULISTIANI SUGMA (1913071007)


2. LUH PUTU RYAN LESTARI (1913071008)
3. NI KADEK INDAH PUSPA SARI (1913071012)
4. SITI AROFATUL AMRINA (1913071019)
5. I GUSTI AYU AGUNG INTAN WIDYANTI PUTRI (1913071022)

KELAS IA
PRODI S1 PENDIDIKAN IPA
JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2019
I. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami sifat membran plasma sel.
2. Memahami transportasi pada sel.
3. Mengidentifikasi jenis transportasi pada sel (difusi/ osmosis).
II. Dasar teori
Sifat membran plasma sel yaitu:
1. Selektif Permeabel: Suatu sifat membran sel dimana hanya mengijinkan
molekul, ion atau zat tertentu untuk keluar masuk sel
2. Impermeabel: Semua zat yang ada di luar sel tidak dapat masuk ke dalam sel
(mekanisme penolakan sel) 3. Semipermeabel: Hanya dapat dilewati air dan gas
yang terlarut.

Gambar.1 Permeabilitas Membran Plasma Sel


Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid,
vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu,
memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O, CO2,
H2O, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion
tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk
dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang
memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat
melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino,
glukosa, dan beberapa garam – garam mineral, tidak dapat menembus membran secara
langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus
membran (Kimball,1999).
Ada tiga macam gerakan ion atau molekul zat untuk melewati membran plasma yaitu
difusi, osmosis dan transpor aktif. Pergerakan molekul-molekul zat secara difusi dan
osmosis tidak memerlukan energi sehingga disebut transpor pasif sedangkan transpor
aktif memerlukan energi untuk pergerakannya.
1. Difusi
Difusi merupakan suatu proses penyebaran molekul-molekul suatu zat yang
ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik dengan energi kinetik. Gas, zat cair dan zat
padat molekul-molekulnya ada kecenderungan untuk menyebar ke segala arah sampai
mencapai konentrasi yang sama. Difusi terjadi dari ruang yang berkosentrasi lebih
tinggi ke ruang yang berkonsentrasi lebih rendah, apabila kedua benda dipisahkan oleh
membran permeabel terhadap zat tersebut. Difusi berlangsung menurut konsentrasi
dari suatu gradient atau suatu kemiringan. Proses ini pada umumnya terdapat pada sel
seperti perembesan oksigen, karbondioksida, glukosa, asam amino dan garam mineral.
Mekanisme difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu
difusi sederhana (simple difusion), difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein
transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated
difusion).
2. Osmosis
Osmosis menurut para ahli kimia adalah difusi dari setiap pelarut melalui suatu
selaput yang permeabel secara diferensial. Osmosis adalah difusi melalui selaput/
membran yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat yang berkonsentrasi
tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah. Osmosis merupakan suatu peristiwa
perembesan suatu molekul air melintasi membran yang memisahkan dua larutan
dengan potensial air yang berbeda. Proses osmosis berlangsung dari larutan hipotonik
menuju larutan yang hipertonik atau perpindahan air dari molekul larutan yang
potensial airnya tinggi ke potensial yang rendah melalui membran selektif permeabel
(semipermeabel).
3. Trasnspor Aktif
Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel melalui membran
semipermeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang memerlukan energi
dalam bentuk ATP. Transpor aktif berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi
rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai
keseimbangan di dalam sel. Adanya muatan listrik di dalam dan luar sel dapat
mempengaruhi proses ini, misalnya ion K+, Na+ dan CL-.
III. Alat dan bahan
❖ Alat ❖ Bahan
1. gelas kimia 1. Kentang
2. Skalpel atau Pisau 2. Wortel
Potong 3. Garam Dapur Halus
3. Pipet Tetes 4. Larutan Gula
4. Gelas Ukur 5. Sirup
5. Lembar Pengamatan 6. Air
& Alat Tulis
IV. Prosedur kerja
1. Siapkan masing-masing 5 buah kentang dan wortel, kupas dan potong
berbentuk kubus, atau bentuk lain yang terpenting dapat berdiri
menumpu salah satu bidang sayatan tanpa bergulir.
2. Buat cekungan yang cukup dalam pada sisi sayatan kentang yang
menghadap ke atas
3. Masukkan masing-masing air, garam dapur halus, larutan gula dan sirup
ke dalam cekungan 4 potongan kentang dan wortel sebanyak separuh
cekungan, sedangkan yang lain (1 potongan) dibiarkan kosong.
4. Letakkan masing-masing potongan kentang dan wortel tersebut ke
dalam cawan petri yang terlebih dahulu telah diisi air yang telah
diketahui jumlah (volume) nya.
5. Biarkan selama kurang lebih tiga puluh menit, kemudian lakukan
pengamatan (warna air dalam cawan petri, warna kentang dan wortel)
dan ukur kembali volume air dalam cawan petri setelah kentang dan
wortel dikeluarkan.

6. Kumpulkan data, dalam sebuah tabel pengamatan!


V. Hasil pengamatan
Media Air Garam Larutan sirup kosong
yang dapur halus gula
digunakan
kentang Volume Volume Volume Volume Volume
mula-mula mula-mula mula-mula mula- mula-mula
air di air di dalam air di dalam mula air air di dalam
dalam gelas kimia gelas kimia di dalam gelas 20
gelas volumenya volumenya gelas mL,
kimia 20 mL, 20 mL, kimia kemudian
volumenya kemudian kemudian volumen volume air
20 mL, volume air volume air ya 20 mengalami
kemudian, tetap dalam mengalami mL, kenaikan
dalam waktu 10 kenaikan kemudia serta tidak
waktu 10 menit dan yang n dalam terjadi
menit garam signifikan waktu 10 perubahan
volume air dapur halus dalam menit warna, dan
mengalami mulai waktu 10 volume tekstur
kenaikan 1 mencair. menit. air tetap. kentang
cm Dalam Dalam Dalam tetap sama
mengguna waktu 30 waktu 30 waktu 30 dalam
kan menit menit menit waktu 30
penggaris. volume air volume air volume menit.
Volume tetap sama menjadi air naik,
Air biasa dan garam naik, serta serta
di dalam mencair, volume air terjadi
kentang dan tekstur gula dalam perubaha
berkurang. kentang kentang n warna
Dalam menjadi mengalami di dalam
waktu 30 lembek penurunan. kentang
menit serta tidak berwarna
hasilnya terjadi orange.
volume air perubahan
dalam warna.
gelas
mengalami
kenaikan
dan tidak
terjadi
perubahan
warna
serta
tekstur
kentang
menjadi
lembek.
Wortel Volume Volume Volume Volume Volume
awal air awal air awal air di awal air awal air di
didalam didalam dalam gelas di dalam dalam gelas
gelas kimia gelas kimia kimia gelas kimia
adalah 20 adalah 20 adalah 20 kimia adalah 20
mL, dalam mL, dalam mL, dalam adalah 20 mL, dalam
waktu 30 waktu 30 waktu 30 mL, waktu 30
menit menit menit air dalam menit
volume air garam gula waktu 30 volume air
naik secara dapur mengalami menit naik serta
lambat, mencair kenaikan volume tidak terjadi
dan tidak tidak terjadi cukup dalam perubahan
terjadi perubahan signifikan gelas warna.
perubahan warna. dan tidak kimia
warna. terjadi mengala
perubahan mi
warna. kenaikan
yang
lambat
dan
tekstur
tetap
keras
serta
tidak
terjadi
perubaha
n warna.
Gambar parktikum pada wortel Gambar praktikum pada kentang.

VI. Diskusi dan pembahasan


❖ Diskusi
• Gejala apakah yang terjadi pada bahan-bahan tersebut, apakah ada
perbedaan ?
Ada gejala perubahan warna pada kentang di dalam cekungan akibat adanya
penambahan sirup, awalnya warna di dalam kentang tidak berwarna menjadi
orange. Serta adanya perubahan tekstur pada kentang menjadi lembek dari
tekstur yang keras, akibat larutan garam dan air biasa yang ada didalam
cekungan. Sedangkan pada wortel teksturnya tetap sama dan tidak terjadi
perubahan warna.
• Adakah perbedaan jumlah air dalam kedua cawan petri, mengapa ?
Adanya perbedaan volume air, hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari
media yang digunakan dimana dalam media yang digunakan berbeda-beda.
❖ Pembahasan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kentang dan wortel mengalami
perubahan. Dari hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa sel – sel kentang dan wortel
mengalami perubahan tekstur. Serta volume air pada gelas ada perubahan volume. Hal
ini terjadi kerena sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis terhadap kentang dan
wortel.
Pada gelas 1 (garam) kentang menjadi lembek dan terjadi pengurangan ukuran.
Ini disebabkan karena kentang yang hipotonis terhadap garam, serta volume air tetap
sama, hal ini dikarenakan kentang mengapung beberapa menit. Sehingga air yang ada
pada kentang keluar dari sel – sel kentang yang menyebabkan kentang menjadi lembek
dan mengalami pengurangan ukuran, massa jenis larutan garam pada media 1 lebih
besar dari pada massa jenis kentang yang dimasukan ke dalam gelas tersebut. Pada
gelas 2 (larutan gula) kentang juga menjadi lembek dan pengurangan ukuran, namun
tidak sama seperti kentang pada gelas 1. Ini dikarenakan sifat hipotonis dari kentang
pada gelas 2 lebih rendah jika dibandingkan dengan kentang pada gelas 1. Sehingga
intensitas air yang keluar dari sel – sel kentang pada media ini tak sebesar pada kentang
di gelas 1. Pada gelas 3 (larutan sirup) kentang mengalami perubahan warna akibat
sirup yang berada dalam cekungan, serta tekstur kentang tetap sama. Pada gelas 4 (air)
tekstur pada kentang tidak berubah, serta ada perubahan volume pada air yang ada di
dalam gelas hal ini dikarenakan kentang sudah tenggelam ke dasar gelas sedangakan
volume air yang ada di dalam kentang berkurang dimana air merembes keluar Pada
gelas ke 5 (kosong) volume air mengalami kenaikan serta tidak terjadi perubahan
tekstur pada kentang hal ini dikarenakan pada saat memasukkan kentang ke dalam air
kentang sudah tenggelam ke air.
Pada gelas 1 wortel (larutan gula), tekstur pada wortel tetap sama yaitu keras,
tidak terjadi perubahan warna, dan volume air pada gelas naik dikarenakan wortel
langsung tengelam pada saat di masukkan kedalam gelas. Pada gelas 2 (garam) dimana
tekstur wortel sedikit lembek dan garam yang terdapat dalam wortel mencair hal ini
dikarenakan konsentrasi garam lebih tinggi daripada konsentrasi air serta wortel
memiliki lapisan semipermeable yang memungkinkan air masuk ke dalam wortel yang
berisi garam. Pada gelas ke 3 (sirup), tekstur pada wortel tetap keras volume air
bertambah secara lambat dikarenakan wortel menngapung selama beberapa menit
sebelum tenggelam. Pada gelas ke 4 (air biasa), dimana volume air awalnya tetap
kemudian setelah beberapa menit volume air naik, serta tidak terjadi perubahan warna
maupun tekstur, hal ini karena konsentrasi pada air rendah yang mengakibatkan
volume air sangat lambat mengalami kenaikan. Pada gelas ke 5 (kosong) wortel tidak
mengalami perubahan warna maupun tekstur, volume air bertambah hal ini karena
adanya tekanan dari wortel yang langsung tenggelam menyebabkan volume air
naik/bertambah.
Dari percobaan pada wortel dan kentang yang menggunakan media yang
berbeda adanya perbedaan volume air dalam setiap gelas hal ini dikarenakan adanya
peristiwa osmosis yang mempengaruhi hal tersebut dan juga volume air tetap sama
dengan volume air awal pada saat kentang dan wortel diambil dari gelas kimia volume
nya tetap sama yaitu 20 mL tidak terjadi pengurangan maupun pertambahan volume
pada air. Serta adanya ketidak akuratan data dimana tidak adanya pengukuran panjang
objek (wortel dan kentang) dan volume air tidak akurat mengalami pengamatan
dikarenakan tidak berada persis didalam garis pada gelas.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan dari pengamtan yang telah dilakukan telah terjadi peristiwa
osmosis yang ditunjukkan pada percobaan menggunakan media garam. Serta kurang
telitinya dalam pengambilan data sehingga data menjadi tidak akurat. Adapun hal-hal
yang menyebabkan tidak akuratnya data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Pada saat melakukan pengamatan praktikan lupa melakukan pengukuran hasil
akhir pertambahan panjang pada objek.
2. Praktikan pada saat membuat cekungan pada objek tidak sama besarnya.
3. Pada saat menentukan kenaikan pada volume air tidak akurat dikarenakan
volume pada air tidak menunjukkan ke garis sehinnga sulit untuk memastikan
kenaikan volume pada air.

Anda mungkin juga menyukai