Anda di halaman 1dari 6

10 Gejala Darah Kental – Diagnosa – Pengobatan –

Pencegahan
By
Ana Rohma
-
June 13, 2015
13933

Darah merupakan bagian dari tubuh yang mengalir secara terus menerus dan lancar seumur hidup. Tapi pada saat
terjadi perdarahan, darah dapat mengalami proses pembekuan dengan cepat atau dengan kata lain dapat
menghentikan terjadinya perdarahan. Hal ini terjadi melalui interaksi yang kompleks antara zat di dalam darah dan
dinding pembuluh darah. Tentu saja hal ini dapat menghindarkan seseorang dari resiko perdarahan yang
berlebihan yang dapat membahayakan jiwa.

Namun, pembekuan darah yang terjadi secara tidak normal, dapat mengakibatkan kondisi yang fatal seperti
menyebabkan serangan jantung, stroke, paru-paru, masalah otak, maupun masalah medis lainnya yang serius.

Apa Itu Daerah Kental ?

Darah kental dapat terbentuk di dalam pembuluh darah kecil di


dekat permukaan kulit (flebitis superfisial). Hal ini dapat menimbulkan beberapa gejala seperti timbulnya
kemerahan, rasa sakit, serta terjadinya pembengkakan di daerah yang mengalami perdarahan. Flebitis superfisial
merupakan bagian tubuh yang jarang timbul terjadinya komplikasi dan hanya membutuhkan perawatan yang
minimal jika mengalami luka.

Sedangkan darah kental yang terjadi pada bagian yang lebih dalam (deep vein trombosis) dengan kondisi yang
lebih parah dapat menyebabkan masalah yang lebih serius pada daerah yang terkena. Biasanya hal tersebut terjadi
pada bagian kaki.

Faktor Penyebab Darah

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa faktor penyebab dari gejala darah kental, yaitu:

 Terjadinya sindrom antifosfolipid, yaitu suatu gangguan yang disebabkan oleh adanya produksi antibodi
yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan protein normal tertentu dalam darah. Sindrom
ini dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah dalam arteri atau vena, serta memicu timbulnya
komplikasi pada masa-masa kehamilan seperti keguguran maupun bayi lahir mati.
 Arteriosclerosis / aterosklerosis, merupakan suatu kondisi yang disebabkan karena penumpukan lemak
pada dinding pembuluh darah arteri yang semakin lama akan semakin tebal dan mengeras sehingga pada
akhirnya akan dapat menyumbat arteri.
 Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti pil kontrasepsi, obat terapi hormon, maupun berbagai jenis obat
kanker payudara.
 Deep vein thrombosis, merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh pembekuan darah yang terjadi pada
satu atau lebih pembuluh darah dalam tubuh. Biasanya hal ini terjadi pada bagian kaki yang dapat
menyebabkan rasa sakit maupun pembengkakan pada daerah yang terkena.
 Faktor V Leiden, merupakan mutasi dari salah satu faktor pembekuan dalam darah yang disebut faktor V.
Mutasi ini dapat meningkatkan resiko pembekuan darah abnormal (trombofilia) dalam pembuluh darah.
 Faktor genetik, Seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat gangguan ini dapat
menurunkan resiko penyakit yang sama pada salah satu keturunannya.
 Aritmia jantung, merupakan gangguan yang terjadi akibat denyut jantung yang terjadi tidak seperti
biasanya, yaitu semakin melambat atau sebaliknya, dentut jantung terjadi dengan sangat cepat.
 Serangan jantung (infark miokardial), merupakan kondisi dimana aliran darah yang menuju jantung
terhenti meskipun hanya sesaat dan menyebabkan sebagian sel jantung mati.
 Gagal jantung, merupakan kondisi dimana organ jantung gagal dalam melakukan fungsinya untuk
memompa darah yang memadai untuk proses metabolisme tubuh.
 Kegemukan, Obesitas merupakan suatu kondisi dimana tubuh mengalami kelebihan lemak yang
terakumulasi dari waktu ke waktu yang pada akhirnya dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
 Penyakit arteri perifer, merupakan kondisi medis yang ditandai dengan penyempitan pembuluh darah
arteri. Gangguan ini bisa disebabkan oleh penumpukan plak yang berasal dari akumulasi kolesterol,
kalsium, dan lemak pada dinding arteri.
 Polisitemia vera, merupakan kondisi medis dimana terjadi kelebihan jumlah poduksi sel dalam merah oleh
sumsum tulang. Kondisi ini dapat menyebabkan pengentalan darah serta meningkatkan risiko terbentuknya
bekuan darah. Hal ini dapat meningkatkan potensi penyumbatan aliran darah pada organ-organ vital.
 Kehamilan, lebih dari 17% keguguran yang terjadi pada masa kehamilan disebabkan oleh timbulnya
sindrom antikardiolipin yang dapat mengakibatkan terjadinya pembekuan darah yang dapat menyebabkan
terhalangnya aliran oksigen dan nutrisi pada plasenta.
 Lama duduk atau istirahat di tempat tidur, pada saat tubuh atau beberapa organ tubuh tidak melakukan
gerakan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan terhambatnya sirkulasi darah. Jika darah telah
terakumulasi atau terkumpul pada satu tempat di kaki, maka trombosit cenderung menempel satu sama lain
dan dapat membentuk bekuan darah.
 Emboli paru, merupakan penyumbatan arteri utama di paru-paru atau salah satu cabang paru-paru oleh zat-
zat yang telah melakukan perjalanan dari organ tubuh lain melalui aliran darah.
 Merokok, Pada saat seseorang sedang merokok, banyak zat beracun yang terkandung dalam bahaya
merokok akan mengalir dalam darah. Pada akhirnya dapat menyebabkan zat-zat penting dalam darah
menjadi terkontaminasi, yang pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya penggumpalan dalam
pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi tidak lancar dan tersumbat.
 Operasi, Operasi yang dilakukan untuk transplantasi organ dapat merusak dinding pembuluh darah yang
pada gilirannya dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah.

Penting bagi kita untuk mengetahui gejala darah kental ini. Hal ini karena dengan mengetahui gejalanya maka kita
akan cepat mengambil tindakan demi kebaikan kesehatan. Apa saja gejalanya? Gejala yang timbul akibat
terjadinya pembekuan darah tergantung pada lokasi dimana gangguan tersebut terjadi.

Dalam beberapa kasus, pembekuan darah tidak memiliki gejala apapun. Berikut ini beberapa gejala dari gangguan
pembekuan darah atau darah kental :

1. Sakit kepala atau Migrain

Sindrom darah kental merupakan salah satu gejala akibat terjadinya kekentalan darah yang berlebihan. Jika darah
terlalu kental, hal tersebut akan mengakibatkan aliran darah yang membawa oksigen keseluruh tubuh, termasuk ke
otak akan terhambat. Salah satu akibat yang ditimbulkan oleh hal tersebut adalah timbulnya sakit kepala atau
migrain.

2. Sering Kesemutan

Gangguan ini terjadi akibat kurang lancarnya aliran darah yang menyuplai oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini bisa
disebabkan oleh beberapa hal seperti kurang berolah raga maupun melakukan aktivitas duduk yang terlalu lama.

3. Mabuk

Gangguan ini dapat disebabkan karena kurangnya pasokan oksigen ke otak akibat gangguan keseimbangan oleh
pengentalan darah. Hal ini dapat mengakibatkan penderita kurang berkonsentrasi yang pada akhirnya dapat
menimbulkan kecelakaan atau cidera saat melakukan sesuatu. Mabuk bisa disebabkan dari bahaya alkohol.

4. Hilang ingatan

Hal ini juga dapat diakibatkan karena kurangnya pasokan oksigen ke otak akibat tidak lancarnya aliran darah
dalam tubuh. Ingatan mereka akan kembali pulih setelah melakukan kegiatan terapi pengobatan.

5. Gangguan penglihatan
Pandangan menjadi ganda, berbayang, bahkan sama sekali tidak dapat melihat merupakan gejala darah kental. Hal
ini ditimbulkan oleh pasokan darah ke jaringan arteri dan vena mata mengalami hambatan akibat darah mengental.

6. Gangguan pada kulit

Penderita sindrom darah kental seringkali mengeluhkan adanya gangguan pada kulit mereka, yaitu timbulnya
noda disekitar lengan dan kaki (livedo reticularis) berupa bercak merah kebiruan yang disebabkan gangguan
pembuluh darah.

7. Gangguan pada usus

Sindrom gejala darah kental ini dapat mempengaruhi aliran darah pada organ usus. Hal ini dapat mengakibatkan
timbulnya rasa sakit pada bagian perut, demam, maupun timbulnya perdarahan pada anus.

8. Terjadinya keguguran yang berulang

Mengentalnya darah dapat mengganggu sirkulasi nutrisi dan oksigen ke janin sehingga asupan makanan maupun
oksigen ke janin menjadi terhenti. Hal ini bisa menimbulkan bayi meninggal dalam kandungan ataupun
keguguran.

9. Penyumbatan pada paru-paru

Hal ini disebabkan karena penggumpalan darah yang terjadi dapat menghambat aliran darah pada pembuluh darah.
Hal ini dapat menyebabkan timbulnya rasa nyeri di penyebab dada sakit, napas pendek atau tersengal.

10. Kram

Kram otot dapat terjadi karena adanya kontraksi pada otot yang timbul secara tiba-tiba yang dapat membuat
penderitanya tidak bisa bergerak sama sekali sampai kram tersebut hilang. Hal ini bisa disebabkan oleh
tersumbatnya aliran darah dalam tubuh akibat penyempitan pembuluh darah.

Diagnosa Pengentalan Darah

Beberapa langkah dapat dilakukan untuk mendiagnosa pasien yang mengalami sindrom ini, diantaranya adalah :

1. Tes darah, untuk mengukur jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam darah pasien.
2. Tes PT maupun tes PTT, untuk mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga terbentuk
penggumpalan darah.
3. Tes pemeriksaan gen, untuk mengukur mutasi gen yang dapat menyebabkan pembekuan darah yang
berlebihan, tingkat antibodi antifosfolipid yang berhubungan dengan sindrom, serta tingkat homocysteine.

Pengobatan

Pengentalan darah bisa mengakibatkan bahaya yaitu dapat merusak tubuh dan menyebabkan masalah serius,
seperti stroke, serangan jantung, ginjal, trombosis vena dalam, atau emboli paru. Selain itu, pengentalan darah juga
dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, atau masalah yang berhubungan dengan kehamilan.

Pengobatan dilakukan dengan menggunakan obat-obatan yang dapat memecah gumpalan tersebut dengan cepat.
Obat-obatan ini yang disebut trombolitik yang digunakan untuk mengobati pembekuan besar yang menyebabkan
gejala yang parah. Namun, penggunaan obat-obatan ini dapat menyebabkan perdarahan secara tiba-tiba. Adapun
cara pengobatan untuk sindrom ini adalah :

1. Pengobatan dengan menggunakan obat pengencer darah

Penggunaan antikoagulan, atau pengencer darah ditujukan untuk pengobatan rutin terjadinya pembekuan darah
yang berlebihan. Obat-obatan ini juga dapat mencegah pembentukan gumpalan darah. Pemberian antikoagulan
dapat dilakukan secara oral, suntikan di bawah kulit, atau melalui jarum atau tabung dimasukkan ke dalam vena.
Contoh antikoagulan yang diberikan pada pasien adalah warfarin yang diberikan secara oral, serta hepafarin yang
diberikan melalui suntikan.

Efek samping yang paling umum dari penggunaan antikoagulan yang terlalu berlebihan adalah terjadinya
pendarahan yang timbul di dalam tubuh (perdarahan internal) atau bisa juga terjadi di bawah kulit atau dari
permukaan kulit (perdarahan eksternal). Efek samping ini dapat mengancam nyawa.
2. Pengobatan dengan menggunakan antitrombin

Perawatan jangka pendek untuk menangani gejala darah kental adalah pengobatan dengan menggunakan faktor
antitrombin dan protein faktor C. Antithrombin yang bisa membantu pasien yang kekurangan antitrombin.
Perawatan dengan antitrombin digunakan dalam situasi tertentu, seperti sebelum dilakukan prosedur operasi jika
terdapat bekuan darah yang sangat serius atau untuk mengulangi pembekuan darah.

Sedangkan perawatan dengan menggunakan faktor protein C dapat diberikan kepada orang-orang yang memiliki
kekurangan protein C sebelum mereka menerima warfarin yang berguna untuk melindungi mereka dari efek
nekrosis, yaitu efek samping yang serius dari penggunaan warfarin.

Pencegahan

Seseorang tidak dapat mencegah penyebab genetik dari pembekuan darah atau sindrom pengentalan darah yang
berlebihan. Namun, mereka dapat mengambil langkah-langkah untuk mengontrol atau menghindari beberapa
faktor risiko yang diperoleh, seperti :

 Melakukan perawatan terhadap kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya pembekuan darah yang
berlebihan, seperti diabetes, jantung, dan penyakit pembuluh darah.
 Memperbaiki gaya hidup seperti menghindari merokok atau menurunkan berat badan jika diperlukan.
 Menghindari penggunaan obat-obatan yang mengandung hormon estrogen pada wanita. Jika ia memiliki
faktor risiko pembekuan darah yang berlebihan.
 Berusaha untuk tetap aktif, yaitu dengan menggerakkan kaki , maupun melakukan gerakan peregangan
selama perjalanan panjang. Hal ini dapat membantu menjaga aliran darah ke bagian kaki.
 Jika Anda memiliki tingkat homocysteine yang tinggi, sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter
tentang bagaimana cara untuk menurunkan. Anda mungkin memerlukan lebih banyak asupan makanan
yang mengandung vitamin B12, asam makanan yang mengandung asam folat atau vitamin B6.

Gejala dan Penyebab Kekentalan Darah dan


Pencegahannya
October 26, 2015 susan harsono

www.waktunyahidupsehat.com – Gejala dan Penyebab Kekentalan Darah dan Pencegahannya


Kekentalan darah bisa dikatakan sebagai penyakit darah mudah beku atau hiperkoagulasi. Akan tetapi, istilah yang
satu ini terkadang dipakai untuk menyebutkan penyakit polisitemia, yakni kondisi kadar hemoglobin pada darah
berada di atas batas yang normal. Polisitemia sendiri berlawanan dengan penyakit anemia, yakni rendahnya kadar
hemoglobin pada darah. Sementara hiperkoagulasi sendiri merupakan kondisi penyakit yang berbeda dari
polisitemia yakni berhubungan dengan darah mudah beku. Sehingga terbentuklah gumpalan-gumpalan pada cairan
darah membentuk sumbatan pada pembuluh darah halus, seperti contohnya pada jantung atau otak. Namun, dalam
hal ini kita akan membahas kekentalan darah yang merujuk pada kondisi hiperkoagulasi.
Gejala Kekentalan Darah

Kekentalan darah merupakan serangkaian gejala akibat berlebihannya kekentalan darah pada manusia. Umumnya
gejala terjadinya kekentalan darah ini seperti pusing kepala, migrain, sakit kepala dan sebagainya. Pengentalan darah
berlebihan sendiri menjadikan aliran menuju seluruh tubuh akan terhambat sehingga menimbulkan beragam
penyakit. Hal inilah yang membuat kondisi kekentalan darah bisa berbahaya bagi kesehatan, hal ini dikarenakan
aliran darah tubuh terhambat sebab darah yang mengental, sehingga tubuh pun lebih mudah untuk terserang aneka
ragam penyakit, di antaranya anemia, hipertensi, diabetes, kolesterol dan lain sebagainya.

Ada banyak sekali dampak buruk yang bisa diakibatkan oleh


penyakit kekentalan darah ini, seperti pandangan yang ganda, telinga mengalami tuli secara mendadak, serangan
jantung yang mendadak, hingga sesak nafas di dada sehingga bisa berujung pada kematian. Hal ini disebabkan oleh
ketidaklancaran aliran darah karena penggumpalan darah. Ada beberapa gejala pasti munculnya penyakit kekentalan
darah ini, diantaranya kurang bergerak atau terlalu sering duduk, kurang istirahat, merokok, kurang olahraga, kurang
konsumsi air putih, pola hidup tak sehat, memiliki penyakit dalam, mudah mengantuk, badan lemas, sakit kepala,
sakit mata, pegal-pegal di seluruh tubuh, kekurangan darah, sering migrain dan sebagainya.

Penyebab dan Pencegahan Kekentalan Darah

Ada beberapa penyebab yang bisa memicu timbulnya penyakit yang satu ini di antaranya:

 Mudah stres dan mudah marah, merupakan pola pikir yang dapat menimbulkan kekentalan pada darah.
 Pola makan yang tidak teratur bisa menyebabkan terjadinya pengentalan darah.
 Pola hidup tidak sehat, seperti jarang berolahraga, dan kurang banyak bergerak.
 Polusi udara juga bisa menyebabkan terjadinya pengentalan pada darah.

Pencegahan dan pengobatan penyakit kekentalan darah sendiri sebenarnya bisa diatasi dengan meminimalisir
kemungkinan terjadinya penyakit ini dengan pola hidup sehat. Seorang spesialis jantung mengemukakan program
tujuh langkah yang perlu dilakukan untuk menurunkan kekentalan darah sehingga terhindar dari sakit jantung dan
stroke. Anda cukup melakukan banyak olahraga dan gerak, istirahat yang teratur, mengonsumsi makanan sehat,
menjaga asupan makan, serta menjalankan pola hidup sehat dan mengelola stres dengan baik.

Berhenti merokok akan mengurangi risiko pembentukan gumpalan darah dan serangan jantung. Pola makan dapat
diperbaiki dengan mengurangi asupan lemak. Olahraga akan membantu membuat aliran darah lebih lancar, sehingga
dapat meningkatkan kesehatan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, mengurangi kolesterol, dan berbagai
manfaat lainnya.

Kemudian, tiga langkah selanjutnya yaitu mendonasikan darah, minum air 10-12 gelas per hari, dan mengonsumsi
aspirin dosis rendah untuk menghindari penggumpalan darah. Langkah terakhir, seharusnya melalui konsultasi
dokter.

Selain itu, upayakan untuk mengurangi berat badan, serta mengecek kadar kolesterol dan tekanan darah secara
teratur agar tetap dalam batas normal. Langkah-langkah di atas dapat mengurangi risiko serangan jantung yang
pada dasarnya terkait dengan aliran darah.

Meski demikian, ada sebagian orang yang memiliki kecenderungan pembentukan gumpalan darah lebih tinggi
karena alasan genetik. Untuk kalangan tersebut, perlu bantuan obat atau perawatan khusus untuk menjaga aliran
darah tetap lancar.

Terapkan gaya hidup sehat untuk menjaga kekentalan darah tetap normal agar kesehatan jantung terjaga. Jika
Anda memiliki kecenderungan gangguan kekentalan darah secara genetik, konsultasikan dengan dokter untuk
mencegah risikonya.
Anda bisa mencegah penyakit ini dengan menjauhi berbagai macam faktor penyebab pengentalan darah ini. Caranya
adalah dengan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan agar sistem metabolisme dalam tubuh pun meningkat.

Deskripsi: Gejala dan penyebab kekentalan darah dan pencegahannya. Penyebab kekentalan darah sendiri
diakibatkan oleh faktor kurangnya aktivitas, pola makan dan lingkungan yang tidak sehat

Anda mungkin juga menyukai