Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI

PERSEPSI HALUSINASI

Sesi 4 : Mencegah Halusinas;i dengan Bercakap-Cakap

DISUSUN DALAM RANGKA PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA

DI RSJ. dr. MARZOEKI MAHDI BOGOR

Disusun oleh:
1. Nissa Nur Kholifah
2. Nurlaili Mahpuzoh
3. Prima Widyastuti
4. Ratikasari Owagay
5. Ridho Hafiurrahman
6. Rina Rizky Hasibuan
7. Sabila Khoirujannah
8. Shania Descha RI
9. Syahriani Fitri S
10. Windy Jessi Hani

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


JURUSAN KEPERAWATAN
D-III KEPERAWATAN
2019
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

Sesi 4 : Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-Cakap

A. Latar belakang

Pada pasien gangguan jiwa dengan dengan kasus skizofrenia selalu diikuti dengan
gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien
menjadi menarik diri terhadap lingkngan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan
halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah
mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien yang sudah mampu
mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat berkerja sama dan
tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.

B. Tujuan

1. Klien memahami pentingnya bercakap cakap dengan orang lain untuk mencegah
munculnya halusinasi
2. Klien dapat bercakap cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi

C. Waktu dan tempat

Hari/tanggal : Selasa, 1 November 2019


Jam : 08.00-08.45 WIB
Tempat : Taman belakang Ruangan

D. Metode

1. Diskusi kelompok

2. Bermain peran / simulasi

1
E. Media dan alat

1. Spidol dan white board/ papan tulis


2. Lembar pertanyaan
3. Spiker aktif
4. Pulpen dan lembar Jadwal Kegiatan Harian

F. Setting tempat

1. Terapis dan klien duduk Bersama dalam lingkaran.


2. Lingkungan nyaman dan tenang

L CL

P P

F F

P P

F F

P P

F F

P P

P P O
F

2
G. Pembagian tugas
1. Leader
a. Memimpin jalannya TAK

b. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK

c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK

d. Memimpin diskusi kelompok

2. CO leader
a. Membuka acara

b. mendapingi leader

c. mengambil alih posisi leader jika leader bloking

d. meneyerahkan kembali posisi kepada leader

e. menutup acara diskusi

3. Fasilitator
a. memberikan stimulus dan memotivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti
jalan terapi
4. Observer

a. Mengobservasi jalannya kegiatan

b. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien selama kegiatan
berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)

H. Pasien

1. Kriteria pasien

a. Pasien dengan halusinasi penglihatan dan pendengaran sudah menunjukkan kemauan


untuk menceritakan apa yang dilihat dan apa yang didengar
b. Pasien dengan halusinasi pendengaran, pasien sudah mampu mengatasi jika halusinasi
tersebut muncul

3
2. Proses seleksi

a. Mengidentifikasi pasien yang masuk Kiteria

b. Mengumpulkan pasien yang masuk Kriteria

c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut kegiatan TAK

I. Susuna pelaksanaan

1. Susunan perawat pelaksaan TAK

a. Leader

b. CO leader

c. Fasilitator

d. Observer

2. Pasien peserta TAK sebagai berikut:

No Nama Masalah keperawatan


1. Robiansyah Halusinasi, RPK,
2. Dede Halusinasi, RPK
3. Aris Halusinasi, RPK
4. Usep Halusinasi, RPK
5. Adi Halusinasi, RPK
6. Sulaeman Halusinasi, RPK
7. Hermawan Halusinasi, RPK
8. Indra Halusinasi, RPK
9. Adih Halusinasi, RPK
10. Yadi Halusinasi, RPK

4
J. Tata tertib dan antisipasi masalah

1. Tata tertib pelaksanaan

a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK

b. Peserta wajib hadir lima menit sebelum acara dimulai

c. Peserta berpakaian rapi, bersiha dan sudah mandi

d. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAK

e. Jika ingin mengajukan atau menjaab pertanyaan, pserta mengangkat tangan kanan dan
berbicara setelang dipersilahkan oleh pembimbing
f. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai

g. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum selesai, maka
pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK
a. Apabila ada klien yang sudah bersedia mengikuti TAK, namun pada saat pelaksanaan
TAK tidak bersedia, maka langkah yang di ambil adalah: mempersiapkan klien
cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan criteria dan telah disepakati oleh anggota
kelompok lainnya
b. Apabila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan
kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan
c. Apabila dalam pelaksaan dalam anggota kelompok ada yng tidak mentaati tata tertib
yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu, dan bila
masih tidak kooperatif maka dikeluarkan dari kegiatan.
K. Rencana Keperawatan

1. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi.
2) Terapis membuat kontrak dengan klien.
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

5
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Klien dan terapis memakai papan nama
2) Evaluasi/ validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan du acara yang telah
dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah) untuk
mencegah halusinasi.
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol hlusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain.
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

c. Tahap Kerja
1) Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrol dan mencegah halusinasi.

Halusinasi terjadi karena klien berfokus pada stimulus internal. Bercakap-cakap


dengan orang lain membuat klien terpapar dengan stimulus eksternal sehingga
focus klien stimulus internal terdistraksi. Dengan bercakap-cakap, halusinasi
akan terputus sehingga akan mengembalikan orientasi klien ke realita (isi
percakapan)

6
2) Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak
bercakap-cakap.
3) Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa
dilakukan.

Pokok pembicaraan yang dianjurkan adalah menceritakan bahwa klien mengalami


halusinasi dan meminta orang lain disekitarnya mengajak bercakap-cakap. Orang
di sekitar klien sebaiknya sudah diberikan penyuluhan bagaimana menanggapi
klien dengan meningkatkan cara mengontrol halusinasi yang telah dilatihkan.
Misalnya mengingatkan cara menghardik, atau bercerita tentang kegiatan yang
sudah atau belum dilakukan sesuai jadwal yang telah disusun dalam TAK
sebelumnya.

4) Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasinya muncul “suster, ada


suara ditelinga, saya mau ngobrol saja dengan suster” atau “suster saya mau ngobrol
tentang kegiatan harian saya”.
5) Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di
sebelahnya.

Upayakan semua klien memperagakan percakapan yang dilakukan sehingga dapat


dipastikan semua klien mampu melakukan bercakap-cakap untuk mengontrol
halusinasi.

6) Berikan pujian atas keberhasilan klien.


7) Ulangi e dan f sampai semua klien mendapat giliran.

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
 Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi, yaitu
menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakap-cakap.

7
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasinya dengan patuh minum obat.
 Terapis menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulasi
persepsi halusinasi sesi 4, kemampuan dengan yang diharapkan adalah mencegah
halusinasi dengan bercakap-cakap. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 4 : TAK

Stimulasi Persepsi : Halusinasi

No. Nama Klien

Aspek yang dinilai

1. Menyebutkan orang yang


biasa diajak bercakap - cakap

2. Memperagakan percakapan

3. Menyusun jadwal percakapan

4. Menyebutkan tiga cara


mengontrol dan mencegah
halusinasi

8
Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak
bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan, menyebutkan tiga
cara mencegah halusinasi. Beri tanda (√) jika klien mampu, dan tanda (-) jika klien
tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang di miliki klien saat TAK pada catatann proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulais persepsi halusinasi sesi
4. Klien belum mampu secara lancar bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien
bercakap-cakap dengan perawat klien lain di ruang.

Anda mungkin juga menyukai