Tak Halusinasi
Tak Halusinasi
PERSEPSI HALUSINASI
Disusun oleh:
1. Nissa Nur Kholifah
2. Nurlaili Mahpuzoh
3. Prima Widyastuti
4. Ratikasari Owagay
5. Ridho Hafiurrahman
6. Rina Rizky Hasibuan
7. Sabila Khoirujannah
8. Shania Descha RI
9. Syahriani Fitri S
10. Windy Jessi Hani
A. Latar belakang
Pada pasien gangguan jiwa dengan dengan kasus skizofrenia selalu diikuti dengan
gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien
menjadi menarik diri terhadap lingkngan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan
halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah
mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien yang sudah mampu
mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat berkerja sama dan
tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.
B. Tujuan
1. Klien memahami pentingnya bercakap cakap dengan orang lain untuk mencegah
munculnya halusinasi
2. Klien dapat bercakap cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi
D. Metode
1. Diskusi kelompok
1
E. Media dan alat
F. Setting tempat
L CL
P P
F F
P P
F F
P P
F F
P P
P P O
F
2
G. Pembagian tugas
1. Leader
a. Memimpin jalannya TAK
2. CO leader
a. Membuka acara
b. mendapingi leader
3. Fasilitator
a. memberikan stimulus dan memotivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti
jalan terapi
4. Observer
b. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien selama kegiatan
berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
H. Pasien
1. Kriteria pasien
3
2. Proses seleksi
I. Susuna pelaksanaan
a. Leader
b. CO leader
c. Fasilitator
d. Observer
4
J. Tata tertib dan antisipasi masalah
e. Jika ingin mengajukan atau menjaab pertanyaan, pserta mengangkat tangan kanan dan
berbicara setelang dipersilahkan oleh pembimbing
f. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai
g. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum selesai, maka
pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK
a. Apabila ada klien yang sudah bersedia mengikuti TAK, namun pada saat pelaksanaan
TAK tidak bersedia, maka langkah yang di ambil adalah: mempersiapkan klien
cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan criteria dan telah disepakati oleh anggota
kelompok lainnya
b. Apabila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan
kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan
c. Apabila dalam pelaksaan dalam anggota kelompok ada yng tidak mentaati tata tertib
yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu, dan bila
masih tidak kooperatif maka dikeluarkan dari kegiatan.
K. Rencana Keperawatan
1. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi.
2) Terapis membuat kontrak dengan klien.
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
5
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Klien dan terapis memakai papan nama
2) Evaluasi/ validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan du acara yang telah
dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah) untuk
mencegah halusinasi.
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol hlusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain.
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Tahap Kerja
1) Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrol dan mencegah halusinasi.
6
2) Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak
bercakap-cakap.
3) Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa
dilakukan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi, yaitu
menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakap-cakap.
7
c. Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasinya dengan patuh minum obat.
Terapis menyepakati waktu dan tempat
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulasi
persepsi halusinasi sesi 4, kemampuan dengan yang diharapkan adalah mencegah
halusinasi dengan bercakap-cakap. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 4 : TAK
2. Memperagakan percakapan
8
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak
bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan, menyebutkan tiga
cara mencegah halusinasi. Beri tanda (√) jika klien mampu, dan tanda (-) jika klien
tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang di miliki klien saat TAK pada catatann proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulais persepsi halusinasi sesi
4. Klien belum mampu secara lancar bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien
bercakap-cakap dengan perawat klien lain di ruang.