Anda di halaman 1dari 5

PRATIKUM

Dosen Pengampu :

Dra. Dalifa, M.Pd

Disusun Oleh :

Agung Wahyu A1G016002

Sony Handika R A1G016011

Sri Rizky Budi Muliana A1G016043

Fitria Komalasari A1G016079

Asri Nurjanah A1G016081

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
Dampak Pencemaran Air Terhadap Makhluk Hidup
Ekosistem
Tujuan
Menjelaskan dampak berbagai bahan Kimia dalam ekosistem air terhadap hewan (ikan kecil)

Alat dan Bahan


1. 3 buah botol plastik bening ukuran 600 ml
2. Air bening 500 ml
3. Beker glass
4. Pinset
5. Detergen cair 20 ml
6. Oli bekas 20 ml
7. Cairan pembersih porselin
8. Shampoo cair 20 ml
9. Sabun cair 20 ml
10. Minuman segar yang bersifat masam 20 ml
11. Pengaduk kaca
12. 6 ekor ikan kecil (lele)

Langkah Kerja
1. Siapkan 3 botol plastik bening ukuran 600 ml
2. Isi masing-masing botol dengan air bening sebanyak 500 ml
3. Kemudian masukan masing-masing botol yang berisikan air bening dengan cairan
detergen cair, detergen bubuk, oli bekas, shampoo cair, sabun cair, dan minuman
segar yang bersifat masam (torpedo) sebanyang 20 ml.
4. Setelah itu gunakan pengaduk untuk mengaduk semua cairan yang telah dimasukan
kedalam air.
5. Terakhir masukan satu ekor ikan lele ke dalam botol yang telah diisi dengan air dan
air yang telah dicampur dengan cairan detergen cair, detergen bubuk, oli bekas,
shampoo cair, sabun cair, dan minuman segar yang bersifat masam.
6. Amati apa yang terjadi dengan kondisi ikan lele.
Hasil Pengamatan
No. Perlakuan Pengamatan
10 detik 30 detik 1 menit
1. Ikan dalam detergen Kejan-kejang di dasar Diam dipermukaan Mati dipermukaan
cair (Botol A) gelas gelas gelas
2. Ikan dalam detergen Diam di permukaan Kejang-kejang di Mati dipermukaan
bubuk (Botol B) air gelas dasar gelas gelas
3. Ikan dalam minuman
bersifat asam Normal Normal Normal
(Botol C)
4. Ikan dalam shampoo Diam di permukaan Kejang-kejang di Mati dipermukaan
cair (Botol D) air gelas dasar gelas gelas
5. Ikan dalam sabun Kejang-kejang di Kejang-kejang di Mati di permukaan
cair (Botol E) permukaan air gelas dasar gelas gelas
6. Ikan dalam oli bekas Normal Normal Normal
(Botolo F)

Pembahasan
Ikan lele yang dimasukkan kedalam botol yang berisi air dan telah dicampurkan dengan
cairan seperti detergen cair, detergen bubuk, shampoo cair, sabun cair, oli bekas, dan
minuman yang bersifat asam, memiliki warna hitam dan pada saat pertama kali dimasukkan
ikan lele melompat, kemudian mengeluarkan lendir dan lemas. Tidak lama dari itu ikan lele
mati dan mengeluarkan darah, warnanya berubah pudar dan ikan lele yang mengeluarkan
lendir yang banyak.

Reaksi pertama yang dilakukan ikan ketika dimasukkan kedalam air detergen, sabun
cair dan shampoo adalah meronta-ronta atau gelisah. Semua jenis ikan ketika dimasukkan ke
dalam air tercemar (air detergen, sabun cair dan shampoo) cenderung naik ke permukaan air
untuk mencapai oksigen, karena didalam air tercemar, kadar oksigen sangat rendah dan
hampir tidak ada. Organisme perairan, misalnya ikan, lebih aman hidup di air besih. Faktor-
faktor yang memepengaruhi cepat lambatnya ikan mati setelah penambahan detergen adalah:
habitat, konsentrasi larutan usia ikan, ukuran ikan.

Ikan lele termasuk jenis ikan yang tidak bersisik, sedangkan ikan yang lainnya
bersisik. Sisik digunakan untuk melindungi kulit bagian dalam. Akibatnya lele mudah
terluka, yang ditandai dengan sangat mudah terjadi pengeluaran lendir yang
berlebihan. Habitat ikan lele adalah air tawar, namun air comberan masih dapat digunakan
untuk memelihara ikan lele, asal tidak mengandung sabun atau detergen dan zat beracun
lainnya.
Ikan lele berenang di air yang telah tercemari detergen cairan detergen cair, detergen
bubuk, shampoo cair, sabun cair, oli bekas, dan minuman yang bersifat asam sebanyak 20 ml,
sehingga ikan lele mengalami gangguan pada organnya, terutama insang. Insangnya sampai
membengkak, berdarah dan mengeluarkan lendir. Ikan lele pun akhirnya mengambang dan
mati.
Penyebab ikan lele membengkak, berdarah lalu mengeluarkan lendir adalah
difusi. Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Konsentrasi larutan detergen, shampoo dan sabun lebih tinggi dari sitoplasma sehingga
partikel detergen, sabun, dan shampoo berdifusi dari larutan ke sel-sel pada insang ikan.
Larutan detergen, sabun cair dan shampoo terus-menerus berdifusi ke sel-sel insang dan
insang pun akhirnya membengkak. Lama kelamaan sel-sel insang mengalami plasmolisis
(pecahnya sel) karena partikel detergen, sabun cair dan shampoo terus berdifusi. Karena
selnya pecah, sitoplasma pun keluar, sehingga insang ikan terlihat mengeluarkan lendir.
Setelah sel-sel insangnya pecah, tentu saja ikan kehilangan organ untuk bernapas sehingga
akhirnya ikan lele pada larutan detergen, sabun cair dan shampoo lemas dan kemudian mati.
Selain difusi, Ikan berlendir karena tekanan didalam tubuh ikan (tekanan osmotik) lebih
hipertonis daripada tekanan larutan air detergen.
Cepat lambatnya insang ikan tersebut membengkak lalu mati dipengaruhi oleh
konsentrasi detergen, sabun cair dan shampoo pada air. Semakin tinggi konsentrasi detergen,
sabun cair dan shampoo pada air, semakin cepat ikan itu akan mati.
Pada hasil percobaan kami ada di dua cairan ikan lele lama mati, yaitu di cairan
minuman yang bersifat asam, dan oli bekas. Menurut kami ikan lele tidak mati dalam waktu
hitungan menit pada larutan tersebut karena cairan minuman bersifat asam dan oli bekas tidak
mempengaruhi atau kurangnya dampak pencemaran air. Tetapi pada percobaan tersebut yang
kami lakukan, ikan lele yang belum mati pada larutan tersebut kami tinggalkan di dalam
kelas dan besoknya kami lihat ikan lele yang berada di dalam kedua larutan tersebut sudah
mati di dasar permukaan gelas.

Pertanyaan
1. Sebutkan macam-macam polutan yang dapat menyebabkan pencemaran air!
Jawab :
a. Logam berat dan senyawa kimia dari limbah pabrik yang dibuang ke sungai,
kolam, dan perairanlainnya.2. Detergen, kaleng, plastik, sisa-sisa makanan,
dan sebagainya dari limbah rumah tangga atau limbahdomestik.c. Pestisida, pupuk
buatan, dan sisa sampahpertanian dan kegiatan pertanian.
b. Lumpur-lumpur hasil erosi dan tanah longsor.Zat asam dari hujan asam.
c. Tumpahan minyak.
2. Jelaskan dampak pencemaran air terhadap ekosistem air!
Jawab :
a. Timbulnya Endapan, Koloid dan Bahan Terlarut : Endapan, koloid dan bahan
terlarut berasal dari bahan-bahan buangan industri, obat-obatan, dan pupuk
pertanian.
b. Perubahan Tingkat Keasaman (pH) : Tingkat keasaman (pH) optimal untuk
kehidupan organisme antara 6,5-7,5. Limbah industri, rumah tangga, dan pertanian
di perairan akan memengaruhi konsentrasi ion-ion hidrogen sehingga pH air akan
berubah.
c. Perubahan Warna, Bau, dan Rasa : Syarat air yang dapat dimanfaatkan manusia
adalah tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
d. Eutrofikasi : Limbah pertanian (pupuk) dan peternakan (kotoran hewan) dapat
mengakibatkan pengayaan nutrien di lingkungan perairan (misalnya sungai dan
danau) yang disebut eutrofikasi.

Saran
Sebaiknya kita menggunakan detergen atau semacamnya dengan sebijaksana
mungkin, jangan buang limbah keperairan yang banyak organisme yang hidup didalamnya,
karena dapat merusak ekosistem dan organisme tersebut akan mati. Dan kita sebagai manusia
dapat lebih mengenal prilaku dari makhluk hidup agar kita dapat menjaga organisme yang
hidup di sekitar kita.

Anda mungkin juga menyukai