Anda di halaman 1dari 4

1.1.

Pengertian Moral

Secara etimologis moral berasal dari bahasa latin ,mores,bentuk jamak dan more,artinya adat atau
kebiasaan. Secara terminologi moral adalah ajaran tentang tindakan seseorang yang dalam hal sifat
,perangai,kehendak,pendapat ,atau perbuatan yang secaya layak dapat dikatakan benar atau salah
baik atau buruk.

Sidi Gazalba mengartikan moral ebagai kesesuaian dengan ide – ide yang umum diterima tentang
tindakan manusia,mana yang baik dan mana yang wajar.Jadi moral adalah tindakan yang umum
sesuai dengan dan diterima oleh lingkungan tertentu atau kesataun sosial tertentu.

Jika kita perhatikan lebih mendalam defisini tentang moral,kita bisa memahami bahwa moral adalah
tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang mempunyai nilai baik atau buruk ,salah atau benar
,layak atau tidak layak.Ketika seseorang mengatakan bahwa ia moralnya buruk.Artinya adalah bahwa
apa yang dilakukannya itu mempunyai sifat buruk atau tidak layak atau tidak sesuai dengan apa
yang seharusnya.Sebaliknya kalau dikatakan ia moralnya baik berarti apa yang dilakukannya itu
mempunyai nilai baik karena sesuai dengan ketentuan umum dan layak untuk dilakukan.

Selanjutnya terkait dengan masalah moral adalah kesadaran yang disebut denagn kesadaran
moral.Kesadaran moral adalah penegetahuan bahwa ada yang baik dan ada yang buruk yang dengan
pengetahuannya ia memilih untuk melakukan suatu perbuatan tanpa ada paksaan dari siapa pun.

Kesadaran moral ini menjadi penting ,karena satu – satunya mahkluk Tuhan yang diberi kesadaran
adalah manusia.Denag kesadaran itu manusia diberi kebebasan untuk memilih mana yang baik
dan mana yang buruk .

2.Pengertian budi pekerti

Budi pekerti merupakan kata majemuk dari kata budi dan pekerti .Kata budi berasal dari bahasa
sanskerta yang berarti dsadar,yang menyadarkan ,alat kesadaran .Budi secara istilah adalah yang
ada pada manusia yang berubungan dengan kesadaran yang didorong oleh akal. Sementara
,pekerti apa yang terlihat pada manusia karena didorong oleh perasaan

3.Pengertian Akhlak

Akhlak adalah suatu keadaan yang tertanam dalam jiwa berupa keinginan kuat yang melahirkan
perbuatan – perbuatan secara langsung dan berturut – turut tanpa memikirkan pemikiran lebih
lanjut.Keadaan jiwa itu,adakalanya merupakan sifat alami yang di dorong oleh fitrah manusia untuk
melakukanya,seperti rasa takut dan sebagainya.Selain itu,suasana jiwa,adakalanya juga disebabkan
oleh pengaruh adat istiadat yang berlaku seperti orang yang membiasakan berkata benar secara
terus menerus,maka jadilah suatu bentuk akhlak yang tertanam dalam jiwa atau batin.

4.Pengertian etika

Etika secara etimologis (berdasarkan asal – usul kata) berasal dari bahasa Yunani,ethos yang berarti
watak kesusilaan atau adat.Secara istilah etika adalah ilmu yang membicarakan tentang tingkah laku
manusia.Sebagian ahli yang lain mengemukakan definisi etika sebagai teori tentang laku perbuatan
manusia dipandang dari segi nilai baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan akal.
5.Hubungan moral,budi pekerti,akhlak,dan etika

Jika kita perhatikan semua uraian tentang moral,budi pekerti,akhlak ,dan etika maka kita bisa
menyimpulkan bahwa dari segi fungsinya, semuanya berfungsi sebagai pengarah atau petunjuk
agar seseorang mengetahui mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk.Dengan itu manusia
diharapkan senantiasa melakukan perbuatan – perbuatan yang baik agar tercipta sebuah
masyarakat dengan warganya yang baik,sopan.

Kemudian dari sisi sumber ,etika bersumber pada rasio sedangkan akhlak bersumber pada Al-Quran
dan hadist sementara rasio hanya pendukung terhadap apa yang telah dikemukakan oleh Al-Quran
dan hadist.Sementara moral dan budi pekerti umunya berdasarkan pada ketentuan atau kebiasaan
umum yang berlaku di masyarakat.

Selain itu,etika (ilmu akhlak) bersifat teoretis sementara moral,budi pekerti,akhlak lebih bersifat
praktis.Artinya moral itu berbicara soal mana yang baik dan mana yang mana buruk,budi pekerti
berbicara mana yang tabu dan mana yang tidak tabu,akhlak berbicara soal baik buruk ,benar salah
,layak tisak layak .Sementara etika lebih berbicara kenapa perbuatan itu dikatakan baik atau kenapa
perbuatan itu dikatakan buruk.Etika menyelidiki ,memikirkan dan mempertimbangkan tentang yang
tidak baik dan buruk, moral menyatakan ukuran yang baik tentang tindakan itu dalam kesatuan
sosial tertentu.

2.1.Pengertian tasamuh

a. Secara bahasa, tasamuh artinya toleransi, tenggang rasa atau saling mengharagai.
b. Secara istilah, tasamuh artinya suatu sikap yang senantiasa saling menghargai antar sesama
manusia.
Firman Allah SWT dalam QS. Al hujurat ayat 12 dan 13 memberikan penjelasan secara
gamblang bahwa sikap toleransi tidak memandang suku, bangsa, dan ras. Di hadapan Allah
semuanya adalah sama, si kaya, si miskin, si hitam, si putih, yang membedakan mereka di
hadapan Allah adalah prestasi takwa.
Toleransi ini terdiri dai 2 macam yaitu:
1. Toleransi terhadap sesama muslim.
2. Toleransi terhadap nonmuslim.
Toleransi terhadap sesama muslim adalah kewajiban yang harus dilakukan sebagai
wujud persaudaraan yang diikat oleh tali akidah yang sama.
‫اليؤمن احدكم حتى يحب الخيه ما يحب لنفسه‬
Artinya: "Tidaklah beriman seseorang diantara kamu hingga ia mencintai saudaranya
sebagaimana ia mencintai saudaranya sendiri." (HR. Bukhari)
Adapun toleransi dengan nanmuslim ada batasnya, yaitu selama mereka juga mau
menghargai kita, tidak menyerang dan tidak menggusur dari kampong halaman.
Dalil Naqli sikap Tasamuh
Firman Allah:
...‫هللا ربن وربكم لنا اعملنا ولكم اعملكم الحجة بيننا وبينكم هللا يجمع بيننا واليه المصير‬
Artinya: " Allahlah Tuhan kami dan Tuhan kamu, bagi kami amal-amal kami, dan bagi kamu
amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu . Allah mengumpulkan
antara kita, dan kepada Allahlah kita kembali " (QS. Asyura: 15)

2.Pengertian taawun
Ta’awun menurut bahasa yang artinya Saling menolong maksudnya setiap orang hendaknya
berusaha untuk menolong orang lain yang memerlukan pertolongan untuk meringankan
beban atau penderitaan orang lain tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhannya dalam
menolong merupakan kewajiban bagi setiap manusia, dengan tolong menolong kita akan
dapat membantu orang lain dan jika kita perlu bantuan tentunya orangpun akan menolong
kita. Al-Qur’an menganjurkan untuk melakukan Ta’awun . Hal ini ditegaskan dalam QS. Al-
Maidah: 2
ِّ ‫ان َواتَّقُوا‬
ِّ ‫ّللاَ ِإ َّن‬
َ‫ّللا‬ ِ ‫بر َوالتَّق َوى َوالَ تَ َع َاونُوا َعلَى‬
ِ ‫اإلث ِم َوالعُد َو‬ ِّ ِ ‫…… َوتَ َع َاونُوا َعلَى ال‬

ِ ‫شدِيد ُ ال ِعقَا‬
‫ب‬ َ
Artinya:“ tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertaqwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksaNya.”
Melalui ayat ini allah swt, menyuruh umat manusia untuk saling membantu, tolong menolong
dalam mengerjakan kebaikan/kebajikan dan ketaqwaan. Sebaliknya Allah melarang kita
untuk saling menolong dalam melakukan perbuatan dosa atau pelanggaran

‫صر‬ُ ‫ظا ِل ًما أَخَاكََ ْن‬


َ ‫ل يَا قَالُوا ًما َمظلُو أ َ َْو‬
ََ ‫سو‬ َِّ ‫ص ًرُُ َهُ َهذَا‬
ُ ‫َللا َر‬ ْ ‫ْف َم‬
ُ ‫ظلُو ًما نَن‬ ََ ‫ص ُرَهُ فَ َكي‬ُ ‫ظا ِل ًما َن ْن‬ َ
ْ
َََُ‫يَ َد ْي َِه فَ ْوقََ ت َأ ُخ َذُ قَال‬
Artinya : “Bantulah saudaramu, baik dlm keadaan sedang berbuat zhalim atau sedang
teraniaya. Ada nan bertanya: “Wahai Rasulullah, kami akan menolong orang nan teraniaya.
Bagaimana menolong orang nan sedang berbuat zhalim?” Beliau menjawab: “Dengan
menghalanginya melakukan kezhaliman. Itulah bentuk bantuanmu kepadanya. ” [HR. al-
Bukhari)

3.Pengertian musawah

Musawah adalah pengungkapan kalimat yang maknanya sesuai dengan banyaknya kata-kata,
dan kata katanya sesuai dengan luasnya makna yang dikehendaki, tidak ada penambahan
ataupun pengurangan.
Contoh-Contoh :
a.Allah Swt.berfirman :
) 110 : ‫(البقرة‬. ْ‫ن َخيْرْ ت َِّجد ُْو ْهُ ِّع ْندَللا‬ ْْ ‫َو َماتُقَ ِّد ُم ْوا أل َ ْنفُ ِّس ُك ْْم ِّم‬
Dan apa-apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat
pahalanya pada sisi Allah.(QS.Al-Baqarah ;110).
b.Allah Swt.berfirman :
) 43:‫(فاطر‬. ‫ْق ْال َم ْك ُرالسَّي ِّ ُءإِّلَّبِّأ َ ْه ِّل ِّْه‬ ُْ ‫لَ يَ ِّحي‬ ْ ‫َو‬
Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa kecuali atas orang yang
merencanakannya.(Fathir :43).
c.An-Nabighah Adz-Dzubyani berkata :
ْ‫ن ْال ُم ْنتَأَى َع ْنكَْ َوا ِّسع‬ َّْ َ ‫ن ِّخ ْلتَْ أ‬ ْْ ِّ‫ َوإ‬# ‫ي‬
ْْ ‫ي ه َُْو ُم ْدْ ِّر ِّك‬ ْْ ‫ل الَّ ِّذ‬ِّْ ‫فَإِّنَّكَْ كَالَّ ْي‬
Sesungguhnya kamu itu seperti malam yang dapat mengejarku sekali pun engkau menduga
bahwa menghindar darimu banyak tempat yang luas.
d.Tharafah bin Abd berkata :
‫ن لَ ْْم تُزَ ِّو ِّْد‬ ِّ ‫ َو َيأ ْ ِّتيْكَْ ِّباأل َ ْخ َب‬# ْ‫ي لَكَْ األَيَّا ُْم َما ُك ْنتَْ َجاهِّل‬
ْْ ‫ار َم‬ ْْ ‫ست ُ ْب ِّْد‬
َ
Hari-hari akan menunjukkan kepadamu apa-apa yang belum engkau ketahui,dan akan
datang kepadamu orang-orang yang belum pernah kauberi bekal dengan membawa aneka
ragam berita.

3.Perwujudan akhlak terhadap alam


Alam adalah ciptaan Allah dan diperuntukkan bagi manusia untuk kebaiakan dan pengabdian
kapada – Nya .Karena itu ,akhlak yang harus di wujudkan terhadap alam ,antara lain:

a) Memperhatikan dan merenungkan penciptaan alam


b) Memanfaatkan alam :
 Tidak mengekspoitasi sumber daya alam secara berlebihan yang berpotensi merusak
tatanan siklus alamiah.
 Tidak membuang limbah secara sembarangan yang dapat merusak lingkungan alam.
 Secara lebih detail dan individual, agama misalnya melarang binatang atau di bawah pohon
yang rindang (karena membuat tidak nyaman orang yang bernaung dibawahnya).

4.Klasifikasi agama dalam berbagai kategori

Klasifikasi Agama

Para sarjana telah membuat berbagai klasifikasi tentang agama .Ahmad Abdullah al-Masdoosi
mengklasifikasi agama ke dalam tiga kategori:

1. Wahyu dan non –wahyu


Yang dimaksud dengan agama wahyu adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan
,kepada para rasul – rasul –Nya dan kepada kitab-kitab –Nya serta pesannya untuk
disebarkan kepada segenap umat manusia .Sebaliknya agama non –wahyu tidak
memandang esensial penyerahan manusia kepada taat aturan illahi diatas.
2. Misionaris dan Non-misionaris
Agama misionaris adalah agama yang diajarnya mengharuskan penganutnya menyebarkan
kepada seluruh manusia.Sedangkan agama non-misionaris tidak memuat tuntutan
tersebut.Menurut Al-Masdoosi agama yang tergolong misionaris hanya Islam.Akan tetapi
pada perkembangan berikutnya,kristen dan Budha menjadi misionaris
3. Rasial dan universal
Ditinjau dari segi rasial dan geografis agama didunia terbagi ke dalam tiga golongan
:semitik,arya,dan mongolia.Yang termasuk agama simitik adalah Yahudi,Kristen,dan
Islam.Sedangakn yang tergolong arya adalah Hindu,Jainisme,Sikhiisme,Zoaterianisme.
Sedangkan yang tegolong mongolia adalah Confusionalime,Taoisme,dan Shintoisme.

5.Fungsi profetik agama

fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju kebahagiaan juga memuat
peraturan-peraturan yang mengondisikan terbentuknya batin manusia yang baik, yang berkualitas,
yaitu manusia yang bermoral (agama sebagai sumber moral) kearifan yg menjiwai langkah hukum
dengan memberikan sanksi hukum secara bertahap sehingga membuat orang bisa memperbaiki
kesalahan (bertaubat kepada Tuhan).

Anda mungkin juga menyukai