Anda di halaman 1dari 30

KARTOGRAFI

DASAR
http://www.cartographicperspectives.org/index.php/journal/article/viewFile/1344/1454/6874

Sadewa Purba Sejati, S.Si., M.Sc.


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PERKULIAHAN 10
UNIVERSITAS AMIKOM JUMAT, 7 Desember 2018
YOGYAKARTA
Generalisasi Peta
• Definisi Generalisasi Peta
• Faktor- faktor Generalisasi Peta
• Klasifikasi dan Contoh Generalisasi Peta
Foto Udara Kampus Amikom dan Sekitarnya
(Sumber: Google Earth 2017, 1:280)

Apa yang terlihat?


Foto Udara Kampus Amikom dan Sekitarnya
(Sumber: Google Earth 2017, 1:700)

Apa yang terlihat?


Foto Udara Kampus Amikom dan Sekitarnya
(Sumber: Google Earth 2017, 1:1400)

Apa yang terlihat?


Rupabumi Digital Area Yogyakarta dan Sekitarnya
(Sumber: Ina Geoportal)

Apa yang terlihat?


Rupabumi Digital Area Yogyakarta dan Sekitarnya
(Sumber: Ina Geoportal Zoom Out Level 1)

Apa yang terlihat?


Rupabumi Digital Area Yogyakarta dan Sekitarnya
(Sumber: Ina Geoportal Zoom Out Level 2)

Apa yang terlihat?


Rupabumi Digital Area Yogyakarta dan Sekitarnya
(Sumber: Ina Geoportal Zoom Out Level 3)

Apa yang terlihat?


Rupabumi Digital Area Yogyakarta dan Sekitarnya
(Sumber: Ina Geoportal Zoom Out Level 4)

Apa yang terlihat?


Potongan Peta RBI Lembar Padang Skala 1: 10.000
Potongan Peta RBI Lembar Padang Skala 1: 250000
BERDASARKAN TAYANGAN BEBERAPA GAMBAR TADI APA
YANG DAPAT DISIMPULKAN ?

KEDETILAN INFORMASI AKAN SEMAKIN BERKURANG SEJALAN DENGAN


PENGECILAN SKALA

KEDETILAN INFORMASI AKAN SEMAKIN BERTAMBAH SEJALAN DENGAN


PERBESARAN SKALA
GENERALISASI PETA

Generalisasi peta adalah suatu pemilihan dan penyederhanaan


dalam penyajian unsur- unsur di muka peta (Subagio, Pengetahuan Peta)

Generalisasi peta adalah proses mereduksi jumlah detail sebuah


peta dengan cara yang masih penuh arti (meaningfull way)
(Menno Jan Kraak dan Ferjan Ormelling, Kartografi : Visualisasi Data Geospasial)

Generalisasi berkaitan dengan proses simbologi dalam penyajian


peta (Danang Budi Prasetyo, dalam paper yang berjudul Generalisasi Kartografis Pada Peta Rupabumi RBI Skala
1:25000 Menjadi 1:50000)
MENGAPA PERLU GENERALISASI?

Ingat..Pengertian Peta
Objek atau Fenomena Geosfer

Diperkecil Dengan Skala

Digambarkan Pada Bidang Datar

Peta

Menyebabkan segala obyek atau


fenomena yang dipetakan selalu Menjadi Dasar Secara Umum
memiliki ukuran yang lebih kecil Pentingnya Generalisasi Peta
daripada ukuran sebenarnya
Secara Rinci, Penyebab Pentingnya Generalisasi Peta Adalah Sebagai Berikut

Bertambah padatnya isi peta dikarenakan reduksi skala

Apabila isi peta tidak dikurangi maka pada peta skala kecil
penyajian detail akan menjadi sangat padat dan sulit dibaca

Terbatasnya pandangan mata

0.2 hingga 0.4 mm pada jarak 30 cm dari mata

Sehingga, generalisasi peta dilakukan supaya cakupan dan


penyajian unsur-unsur muka bumi dapat lebih mudah dimengerti
serta digunakan dengan baik dan jelas oleh pengguna peta (Hadwi
Soendjojo, Kartografi)
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Generalisasi Peta
Skala Peta
Skala menentukan kedetailan objek yang disajikan dari sisi kartografi.
Perubahan skala peta akan menyebabkan perubahan informasi atau data yang
ditampilkan. Semakin besar skala suatu peta akan semakin rinci dan semakin
akurat data atau informasi yang ditampilkan, sebaliknya semakin skala peta,
akan semakin kurang rinci dan kurang akurat informasi atau data yang dapat
ditampilkan.

Sebagai contoh :

Skala Peta 1: 10000 → rumah dan pola jalan dapat disajikan sesuai dengan
aslinya
Skala Peta 1: 100000 → bentuk jalan dan rumah sudah mengalami generalisasi,
pada skala ini beberapa rumah yang terpisah sudah digabung menjadi satu,
sedangkan jalan- jalan yang disajikan hanya merupakan jalan- jalan utama saja
Skala Peta 1: 1.000.000 unsur- unsur permukaan bumi tersebut tidak dapat
digambarkan lagi, bahkan areal kota pun hanya dapat disajikan dalam bentuk
simbol titik (Subagio, Pengetahuan Peta)
Maksud dan tujuan peta
•Ada bermacam- macam peta sesuai dengan maksud dan tujuan.
•Unsur- unsur utama yang berhubungan dengan maksud dan tujuan peta
tadi harus lebih ditonjolkan daripada unsur yang lain.
•Pertama- tama harus ditetapkan unsur apa yang akan diperlihatkan
•Kemudian ditentukan tingkat penyederhanaan yang akan dilakukan untuk
penyajiannya.
• Skala harus dipilih untuk memenuhi maksud dan tujuan peta
•Unsur- unsur atau informasi yang disajikan harus jelas terbaca atau
dimengerti (diambil dari STPN)
Jenis Generalisasi Peta

❑ Generalisasi Grafik/ Geometrik, lebih kepada penyederhanaan bentuk.


❑ Generalisasi Konsepsual, lebih kepada penyederhanan objek yang
dipetakan (dilakukan oleh orang yang mengerti konsep tentang unsur yang
digambarkan)
Generalisasi Konsep Generalisasi Grafik
(Menno Jan Kraak dan Ferjan Ormelling, Kartografi : Visualisasi Data Geospasial)
Generalisasi Peta
Pemilihan (Selection)
Unsur yang akan disajikan sesuai dengan maksud dan tujuan dari pembuatan suatu peta
serta peta yang dikehendaki. Sebagai contoh, pada peta 1:20.000 selang kontur adalah
setiap 10 meter, sedang pada peta skala 1:40.000 selang konturnya adalah setiap 20
meter, ini berarti pada pembuatan peta skala 1:40.000, beberapa kontur pada
peta skala 1:20.000 banyak yang diseleksi atau tidak disajikan; kontur dengan
kelipatan 10 meter tidak digambar lagi, yang disajikan kelipatan 20 meter.
Penyederhanaan (Simplification)
Unsur-unsur yang akan diperlihatkan di peta haruslah jelas, terang dan terbaca dengan tanpa
mengubah karakteristik dari unsur-unsur bersangkutan. Jika terdapat unsur yang terlalu kecil
serta sulit untuk disajikan dengan detil yang cukup, maka unsur-unsur tersebut perlu
disederhanakan. Contoh, pada peta skala 1:5.000 umumnya rumah/gedung
diperlihatkan dalam ukuran sebenarnya, sebaliknya pada peta skala 1:25.000
bentuk rumah/gedung disajikan secara kelompok, bahkan bangunan yang sangat
khas (mesjid, gereja) sudah disederhanakan dalam bentuk simbol.

1: 5000 1: 25000
Penggabungan (Merging)
Jika terjadi perubahan skala peta, karakter
unsur linier yang terdiri dari beberapa
garis tidak mungkin untuk
dipertahankan. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka unsur linier tersebut perlu
digabung (Nickerson dan Freeman, 1986).
Pada sejumlah peta umumnya jalan raya
terbagi dalam beberapa jalur, biasanya
diwakili oleh dua atau lebih jalur yang
berdekatan, dengan jarak pemisah antara
jalur. Adanya perubahan skala peta (dari
peta skala besar menjadi peta skala kecil),
garis-garis yang terpisah
tersebut digabung menjadi satu yang
posisinya sekitar pertengahan antara dua
jalur jalan, dan akan mewakili jalur jalan
tersebut.
Menghilangkan (Smoothing)
Beberapa unsur di muka bumi yang dianggap tidak penting perlu dihilangkan tanpa
merusak kejelasan isi peta dengan pertimbangan faktor skala peta dan keadaan asli
dari muka bumi. Pada saat dibuat peta turunan atau memperkecil skala peta,
banyak unsur muka bumi yang memang tidak diperlukan untuk disajikan sehingga
unsur-unsur tersebut dapat dihilangkan, sebagai contoh, anak sungai pada peta
skala 1:20.000 masih bisa digambarkan, tapi pada peta skala 1:100.00 unsur anak
sungai sudah tidak bisa digambar dan bisa dihilangkan.
Pergeseran (Displacement)
Teknik pergeseran digunakan untuk mengatasi masalah unsur muka bumi yang
diakibatkan adanya dua atau lebih unsur yang saling berdekatan atau tumpang
tindih; lebih khusus dalam hal menerapkan aturan penggunaan suatu simbol unsur
dari lokasi yang bersangkutan. Batas-batas grafis unsur-unsur yang ada di peta perlu
dilakukan pergeseran dari lokasi planimetris yang sebenarnya. Jika setiap unsur dapat
diwakili pada skala peta yang dihasilkan, pergeseran unsur tidak diperlukan. Pada
realitanya, batas unsur di peta mempunyai lebar yang sangat kecil sehingga pada saat
disajikan sebagai simbol garis, unsur tersebut memiliki lebar yang terbatas dan
menempati area yang juga terbatas pada peta.

Permasalahan ini diselesaikan dengan Contoh unsur-unsur yang ‘diutamakan’


cara: dalam hal pergeseran pada peta topografi:
❑ pergeseran unsur dari lokasi yang ❑ sungai menggeser jalan kereta api;
sebenarnya; ❑ jalan kereta api menggeser jalan raya;
❑ jalan raya menggeser bangunan;
❑ memperlakukan unsur dengan
❑ bangunan menggeser batas tumbuhan.
perubahan simbol;
❑ menghilangkan unsur tersebut dari
penyajian peta.
Eksagerasi
Merupakan suatu bentuk generalisasi yang berupa pembesaran suatu objek pada
peta, sehingga ukurannya sudah tidak sesuai lagi dengan sebenarnya. Maksud
eksagerasi adalah untuk memberikan suatu pengertian yang lebih baik tentang suatu
unsur yang penting sehingga mudah dibaca

Contoh : Jalan yang memiliki ukuran lebar sebenarnya 5 meter, dapat digambarkan
pada peta skala 1: 10.000 dengan lebar 0.5 mm. Bila jalan tersebut mengalami
generalisasi, misal akan digambarkan pada peta skala 1: 50.000 seharusnya
ukurannya menjadi 0.1 mm sehingga sulit untuk dibaca. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut maka jalan tetap digambarkan pada peta dengan ukuran 0.5
mm
Cara- Cara Pelaksanaan Generalisasi Peta

1. Langsung dikerjakan pada peta turunan, yaitu peta hasil pengecilan skala
dari peta dasar. Pada cara ini hasil generalisasi dapat langsung diketahui.
Namun cara ini cukup sulit terutama bila skala peta turunannya kecil sekali

2. Dilakukan pada peta dasarnya, mudah dilakukan, namun dengan cara ini
hasilnya tidak dapat langsung terlihat, karena peta dasarnya harus diperkecil
terlebih dahulu

3. Dilakukan pada peta dengan skala perantara, dianggap sebagai cara yang
terbaik. Pada bagian ini terdapat dua pengecilan skala yang diperlukan, yaitu
pada peta asli dan kemudian setelah dilakukan generalisasi sebagai hasil akhir.
Misal, peta 1: 10.000 dikecilkan menjadi 1: 25000 → dilakukan generalisasi →
kemudian dikecilkan lagi menjadi skala 1: 50.000
Teknik Otomatisasi Generalisasi telah dikembangkan, salah satunya oleh ESRI
dalam bentuk toolset generalization di ArcToolbox

Anda mungkin juga menyukai