Anda di halaman 1dari 5

ETIKA & TANGGUNGJAWAB SOSIAL BISNIS

A. DEFINISI
Mrpk suatu keyakinan ttg diterima tidaknya kebiasaan yg dijalankan lembaga
bisnis.
1. Etika menurut Ebert dan Griffin (2011) adalah kepercayaan tentang apa
yang dianggap salah dan benar, baik dan buruk berdasarkan nilai dan norma
yang terbentuk karena lingkungan sekitar.
2. Etika bisnis mrpk studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan
kedalam sistem dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk
memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kpd
orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut, mengaplikasikan ke
beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas, dan usaha bisnis.
B. Masalah etika bisnis
a. Sistemik: sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lain dimana
bisnis beroperasi
b. Korporasi: moralitas aktivitas, kebijakan, praktik, dan struktur organisasi
perush
c. Individu: moralitas keputusan, tindakan, dan karakter individual
C. Kasus
PT Selamat Makmur di Tangerang produsen produk kecantikan dg salah satu
produknya casandra Superior Quality Lipstick No1 s/d 12. tanggal 11 Juni 2009
produk ini dibatalkan izin edarnya oleh BPOM karena mengandung bahan
berbahaya, merah K3 (CI 15585) yg mrpk zat warna sintetis termasuk zat
karsinogenik.
D. Mengukur perilaku etis
1. Utilitarianisme: menimbang biaya dan keuntungan sosial. Tindakan bisnis yg
scr sosial mampu bertanggungjawab adl tindakan yg mampu memberikan
keuntungan terbesar dan biaya paling rendah bagi masyarakat.
2. Utilitarianisme tradisional: tindakan yg mampu memberikan utilitas
terbesar. Kuantiitas keuntungan suatu tindakan dpt diukur, dijumlah, dan
dikurangi kerugian dr tindakan tsb; kmd dibandingkan mana yg paling besar
keuntungannya atau biaya yg paling kecil.
 Hal yg perlu dilakukan utk memastikan yg harus dilakukan:
i. Menentukan tindakan/ kebijakan alternatif yg bs dilakukan
ii. Ditentukan keuntungan dan biaya langsung dan tidak langsung yg akan
diperoleh dr tindakan alternatif bagi semua orang yg terpengaruh dimasa
yad
iii. Alternatif dg jumlah utilitas terbesar wajib dipilih sbg tindakan yg scr
etis tepat
 Hambatan dlm menilai utilitas
i. Bgm nilai utilitas dr berbagai tindakan yg berbeda pd orang-orang yg
berbeda dpt diukur dan diperbandingkan
ii. Sejumlah biaya dan keuntungan tertentu tampak sangat sulit dinilai,
antara lain kesehatan dan nyawa seseorang
iii. Banyak keuntungan dan biaya dari suatu tindakan yg tdk dpt diprediksi
dg baik, mk penilaiannyapun jg tdk dpt dilakukan dg baik
 Hambatan dlm menilai utilitas
i. Sampai saat ini masih belum jelas apa yg dpt dihitung sbg keuntungan
dan apa yg dpt dihitung sbg biaya, terutama terkait masalah sosial
ii. Asumsi utilitarian menyatakan bhw semua barang dapat diukur dan
dinilai, mengimplikasikan bhw semua barang dpt diperdagangkan,
sdgkan ada barang non ekonomi (kesehatan, keindahan, kebebasan, dll)
yg nilainya sedemikian rupa shg tdk ada barang ekonomi yang nilainya
sebanding dengannya
E. Hak dan kewajiban
Konsep hak dalam berbagai argumen dan klaim moral pd berbagai diskusi bisnis:
a. Para pekerja: berhak memperoleh upah sebanding utk pekerjaan yg
sebanding
b. Para manajer: serikat pekerja membatasi hak mereka utk mengatur
perusahaan
c. Para investor: pajak mrpk pelanggaran hak properti
d. Konsumen: hak utk mengetahui

 Keadilan dan kesamaan/ kewajaran


Pertentangan antar individu dlm bisnis sering dikaitkan dengan masalah
keadilan dan kewajaran/ kesamaan
Perbudakan dianggap sbg tindakan tidak adil, mk masyarakat yg menggunakan
sistem ini akan dikecam meskipun perbudakan itu membuat masyarakat tersebut
lebih produktif. Keuntungan lbh besar pada satu pihak bukan merupakan
pembenaran atas ketidakadilan pd pihak lain
 Etika memberi perhatian
Pandangan bahwa seseorang memiliki kewajiban untuk memberi perhatian
khusus kpd individu-individu tertentu yg menjalin hubungan baik dengannya,
khususnya hubungan ketergantungan
F. Prinsip moral alternatif: etika kebaikan
Sebuah tindakan secara moral benar jika dalam pelaksanaannya pelaku
menerapkan, menunjukkan, dan mengembangkan karakater moral yang baik, dan
secara moral salah jika pelaku menerapkan, menunjukkan, atau mengembangkan
karakter moral yang buruk
1. Moralitas dalam konteks bisnis internasional
Sebagian orang menyatakan bhw perusahaan multinasional harus mengikuti
praktik lokal atau melakukan apapun yg diinginkan pemerintah lokal krn
pemerintah mrp representasi warga, namun tidak etis jika praktik lokal dibawah
standar, misal standar lingkungan yg masih rendah yg rawan polusi shg mengganggu
kesehatan dan keselamatan pekerja dan warga sekitar.
2. Moralitas dalam konteks bisnis internasional
Peraturan pemerintah, kebiasaan, tingkat pemahaman budaya lokal harus
dipertimbangkan oleh perusahaan saat mengevaluasi etika kebijakan dan tindakan
bisnis di negara lain.
G. Praktik perusahaan dan etika bisnis
1. Perusahaan Multinasional
Perush multinasional adl perush yg menjlnkn proses pemanufakturan,
pemasaran, jasa dan operasi administratif di banyak negara (modal, bhn mentah,
tenaker, pasar)
a. Manajer perush multinasional memiliki kemamp memindahkan operasi dari
negara yg tdk ramah ke negara yg ramah.
b. Dilema yg dihadapi: memilih kebutuhan dan kepentingan ekonomi bisnis
mereka dg kebutuhan dan kepentingan ekonomi negara setempat.
2. Praktik perusahaan dan etika bisnis
a. Dilema penghindaran pajak dalam rangka mentransfer bahan mentah,
barang, dan modal antar pabrik di negara yg berbeda.
b. Dilema transfer teknologi baru dan produk baru oleh perush
multinasional
c. Perush sering dihadapkan pada keraghuan memutuskan norma dan
standar yg diimplementasikan.
d. Praktik perusahaan dan etika bisnis
e. Penggunaan teknologi dan etika bisnis
f. Revolusi industri membawa bentuk baru, yaitu mesin produksi dengan
pabrik-pabrik raksasa yg memunculkan persoalan etis bisnis, trmsk
kemungkinan eksploitasi pekerja dg mesin baru, dan menghasilkan
kerusakan lingkungan.
g. Revolusi bioteknologi/ IT, perkembangan komputer, internet,
komunikasi nirkabel, digitalisasi, yg memungkinkan semua orang
menangkap, memanipulasi, dan menggerakkan informasi dg cara baru
dan kreatif.
h. Isu etisnya: hak atas properti
3. Etika bisnis dan manajerial
Etika manajerial adl tata cara/ tata krama/ cara bertingkahlaku yg
mengarahkan seorang manajer dlm melaksanakan pekerjaannya.
Etika bisnis/ etika manajerial : etika terhadap pekerja, organisasi, agen ekonomi
lain
a. Social responsibility
Perhatian entitas bisnis bahwa aktivitasnya berdampak pd masyarakat dan
dapat memengaruhi pertimbangan dalam pengambilan keputusan bisnis.
H. Model pertanggungjawaban pemangku kepentingan
1. Konsentrasi awal pada: pelanggan, karyawan, investor, penyedia, dan
komunitas lokal
2. Bidang-bidang pertanggungjawaban social
3. Lingkungan: peningkatan perhatian thd perubahan iklim global
memunculkan tekanan pd bisnis baik dr konsumen maupun pmrth. Perush
melaksn CSR dg kapasitas bervariasi
4. Pelanggan: meningkatkan kepercayaan pelanggan
5. Karyawan: perekrutan, pengangkatan, pelatihan, promosi, dan kompensasi
6. Investor: perilaku tdk bertanggungjawab thd investor trmsk pelanggaran thd
sumber-sumber finansial perush

Anda mungkin juga menyukai