Anda di halaman 1dari 5

Materi Inisiasi 1

Biologi dan Metoda Ilmiah

Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode ilmiah. Biologi
termasuk dalam golongan ilmu pengetahuan karena kebenarannya dapat diuji oleh siapapun dengan
menggunakan metode ilmiah. Objek yang dipelajari nya adalah semua jenis makhluk hidup yang meliputi
tumbuhan,hewan dan manusia serta mikroorganisme. Dalam mendalami bagian tertentu dari makhluk
hidup akhirnya biologi berkembang menjadi beberapa cabang ilmu seperti botani, zoologi, anatomi ,
fisiologi, ekologi, parasitologi dsb. Dalam perkembangan selanjutnya ternyata biologi tidak dapat
berkembang sendiri tapi senantiasa berhubungan dengan ilmu-ilmu yang lain baik ilmu pengetahuan
alam misalnya fisika kimia, maupun ilmu pengetahuan sosial misalnya ekonomi, psikologi dsb. Hasil
penelitian dalam biologi sudah banyak dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
misalnya penemuan vitamin, hormon, obat-obatan, bibit unggul dsb. Namun penemuan dalam biologi ada
juga yang membahayakan kehidupan manusia dan menurunkan keanekaragaman ekosistem misalnya
kemajuan dalam bidang bioteknologi yakni “ cloning,, yang mengarah pada prinsip “ replikasi ,,
induknya.

Dalam pemecahan masalah, manusia ingin memperoleh jawaban dari permasalahan tersebut dengan
jawaban yang benar. Kebenaran diperoleh dari dua pendekatan yaitu pendekatan non ilmiah dan
pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah diperlukan langkah-langkah yang disebut dengan metode ilmiah.
Minimal ada tiga langkah utama dalam metode ilmiah yaitu obsevasi,hipotesis, dan pengujian hipoteis
melalui eksperimen atau observasi lebih lanjut. Hipotesis dalam metode ilmiah bisa batal atau gugur
atau dapat diperbaiki bila ditemukan hiopotesis yang baru. Sikap ilmiah harus dilandasi dengan
kejujuran, objektif, rendah hati, teliti dsb. Penerapan sikap ilmiah ditandai sampai sejauh mana seorang
peneliti mampu menerapkan dan berusaha bersikap jujur dan objektif pada saat ia mengumpulkan ,
menyusun dan menganalisis data. Peroduk yang dihasilkan dalam penelitian ilmiah dapat berupa fakta,
konsep, prinsip, teori dan hukum.

Materi Inisiasi 2

Sel Sebagai Dasar Kehidupan

Struktur sel pada umumnya sama yaitu terdiri atas sitoplasma dan nucleus yang kesemuanya dilapisi oleh
dua lapis membrane lipoprotein. Di dalam sitoplasma terdapat badan sel atau organel. Badan sel atau
organel yang ada pada tumbuhan pada hakikatnya sama yang ada pada hewan. Badan sel tersebut meliputi
mitokondria, badan golgi, ribosom dan peoksison.

Retikulum endoplasma merupakan perpanjangan dari membrane nucleus dapat dijumpai pada hewan dan
tumbuhan. Retikulum endoplasma ada dua macam yaitu yang dilekati ribosom diberi nama reticulum
endoplasma kasar dan yang tidak dilekati ribosom disebut reticulum endoplasma halus. Retikulum
endoplasma menghubungkan nucleus dengan sitoplasma dan menjadi sarana komunikasi antara
keduanya. Dinding sel yang tebal dan kaku hanya dapat kita temukan pada sel tumbuhan seperti plastid.
Dinding sel tumbuhan dibagi menjadi lamella tengah, dinding pertama dan dinding kedua. Bagian
sel yang hanya terdapat pada sel hewan yaitu sentriol yang tersusun dari mikrotubula dan lisosom.
Sentriol ini berfungsi dalam proses pembelahan sel. Badan golgi yang ada pada sel hewan sebenarnya
juga ada pada sel tumbuhan tetapi namanya dictyosom.

Sel pada umum mempunyai siklus hidup yang terdiri atas 3 fase yaitu interfase, mitosis dan
sitokinesis. Fase interfase terbagi 3 sub fase yaitu fase G1, fase S, dan fase G2. Fase G1 berarti sel anak
yang baru tumbuh menjadi besar siap memasuki fase S (sintesis). Pada fase ini sel mengalami duplikasi
DNA. Setelah fase S, sel memasuki fase G2, yaitu periode pertumbuhan yang kedua yaitu untuk
mempersiapkan sel memasuki masa miosis.

Unsur-unsur yang ada dalam sel berada dalam ikatan yang beranekaragam, mulai dai ikatan ion,ikatan
kovalen, dan ikatan hydrogen. Ikatan hydrogen dtemukan pada molekul protein dan asam nukleat.
Substansi yang dapat kita jumpai dalam sel ada berupa molekul kecil diantaranya CH4, CO2, O2 dan
NH3. dan molekul besar meliputi karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat. Molekul besar
berfungsisebagai sumber energy, pembangun, dan pengatur molekul.

Asam lemak yang membentuk lipid dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan tak jenuh. Asam lemak tak
jenuh yang mempunyai ikatan rangkap lebih dari satu dikenal sebagai asam lemak esensial. Komponen
protei n yang terkecil yaitu asam amino yang terdiri asam amino esensial dan non-esensial. Bedasarkan
kandungan asam amino esensialnya ada dikenal sebagai protein sempurna dan protei tidak sempurna.
Asam nukleat tersusun dari nukleotida yang terdiri dari tiga bagian yaitu basa nitrogen, gula dan pospat.

Materi Inisiasi 3

Keanekaragaman Mahluk Hidup


Seluruh warga suatu jenis memiliki kerangka dasar komponen genetic atau kromososm yang sama.
Setiapkebakaan yang disebut gen. Faktor inilah yang mnegatur sifat-sifat yang tampak maupun yang tidak
tampak. Seringkalipun individu-individu suatu jenis memiliki kerangka dasar komponen genetic yang
sama, masing-masing individu ternyata memiliki komponen faktor pengatur kebakaan yang berbeda-beda
tergantung kepada penurunnya. Susunan faktor genetik inilah yang menentukan sifat yang disandang
individu yang bersangkutan. Selain ditentukan oleh factor genetiknya, sifat yang tampak dari luar atau
fenotip, ditentukan pula komponen lingkungan. Lingkungan bersama-sama dengan factor genotif akan
menentukan suatu ekspresi sifat yang tampak dari luar. Secara garis besar, kita dpat membedakan sumber
variasi kedalam dua sumber utama, instrinsik dan ekstrinsik. Sumber variasi instrinsik dikendalikan oleh
factor genotip dari suatu individu yang terbentuk melalui mekanisme mutasi dan rekombinasi seksual,
sedangkan yang menjadi sumber variasi ekstrinsik adalah keragaman lingkungan memberikan andil
terhadap penentuan fenotip suatu individu. Variasi dalam suatu populasi, cenderung akan didistribusikan
dari suatu generasi ke generasi berikutnya melalui suatu mekanisme perkawinan acak atau yang lainnya.
Sehingga akan terbentuk kesetimbangan frekuensi gen didalam suatu populasi.

Ada beberapa factor yang dapat menyebabkan suatu populasi kehilangan variasinya. Hal ini diakibatkan
oleh hanyutan genetic karena sebagian besar anggota populasi hilang, terjadinya perkawinan yang tidak
acak akibat dari seleksi terarah, seleksi alam dan emigrasi. Konsep spesies dapat didefinisikan dari
berbagai sudut pandang. Menurut konsep spesies biologi yang dimaksud dengan spesies adalah kelompok
populasi yang angggota-anggotanya memiliki kemampuan untuk saling mengawani satu sama lain di
alam dan menghasilkan keturunan yang dapat hidup serta pertil. Selain konsep spesies biologi terdapat
konsep spesies yang lain diantaranya: Konsep spesies morfologi, konsep spesies pengenalan, konsep
spesies kohesi, konsep spesies ekologi dan konsep spesies evolusi.

Berdasarkan pada bagaimana aliran gen diantara polpulasi diinterupsi, spesiasi dapat dibedakan kedalam
spesiasi alopatrik dan spesiasi simpatrik. Pada spesiasi alopatrik spesies baru terbentuk karena aliran gen
dari suatu populasi ke populasi lain tidak terjadi akibat isolasi geologis. Sedangkan pada spesiasi
simpatrik, aliran gen tidak terjadi karena adanya isolasi genetic. Secara umum ada dua mekanisme isolasi
yang dapat menjadi sawar bagi individu dari dua populasi/spesies yang berbeda tetapi berkerabat dekat
untuk dapat saling mengawini, yaitu isolasi geografi dan isolasi reproduksi. Isolasi geografi terjadi akibat
adanya barrier geologis, sedangkan isolasi reproduksi terjadi akibat adanya barrier reproduksi diantaranya
ketidaksesuaian gamet, prilaku kawin, masa kawin dan yang lainnya.

Kelompok atau takson, merupakan sekumpulan objek yang memiliki persamaan tertentu yang
membedakannya dari kumpulan objek yang lain yang tidak memiliki ciri tersebut. Kelompok-kelompok
terbentuk berdasarkan banyak sedikitnya kesamaan dan perbedaan. Makin banyak kesamaan makin dekat
kekerabatannya dan makin banyak perbedaan makin jauh kekerabatannya. Kelompok terbesar mahluk
hidup dinyatakan dengan dunia (regnum) atau kerajaan (kingdom) kemudian filum/divisi, kelas, ordo,
family, genus, spesies. Walupun para pakar taksonomi menyusun klasifikasi menurut system tingkatan,
tetapi tidak ada persetujuan umum mengenai penempatan mahluk hidup dalam bagan. Klasifikasi bukan
fakta, melainkan interpretasi dan inferensi dari fakta-fakta. Makanya tidak heran kalua ditemukan
beberapa perbedaan antara hasil klasifikasi ahli yang satu dengan ahli yang lainnya.

Berdasarkan pendekatan yang digunakan dalam sistem pengelompokan, klasifikasi mahluk hidup dapat
dibedakan menjadi: Klasifikasi system alami, klasifikasi system buatan, klasifikasi system filogenik dan
klasifikasi bilogi modern (sistem filogenertik). Mengklasifikasi mahluk hidup dapat dilakukan melalui
beberapa tahap, yaitu Pencanderaan ciri-ciri mahluk hidup, pengelompokan berdasarkan ciri-ciri, dan
pemberian nama takson. Dalam klasifikasi diperlukan metode penamaan
(nomenklatur). Penamaan ini bertujuan untuk; (1) membedakan antara
satu kelompok dengan kelompok yang lain, (2) menyusun hubungan kekerabatan antar kelompok, (3)
memudahkan dalam mengenali ciri-ciri kelompok, (4) menunjukkan tingkatan takson dalam
taksonomi, (5) mempermudah mengkomunikasikan suatu objek mahluk hidup yang dimaksudkan

Usaha penertiban kata nama telah dirintis sejak tahun 1867 (untuk tumbuhan) dan tahun 1898 (untuk
hewan) . Telah disepakati dalam system kata nama internasional, untuk nama spesies menggunakan kata
nama yang telah dicetuskan oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1753, yang dikenal dengan binomial
nomenclature. Nama spesies terdiri ndari dua kata nama, nama pertama berupa nama genus dan nama
kedua berupa nama penunjuk jenis (epitheton specificum)

Tugas 1 Biologi Umum (PEBI 4101)


Tugas 1 Biologi Umum PEBI 4101 di jawab mulai 11 s.d 18 September 2017
Sebelum menjawab tugas ini, silakan membaca terlebih dahulu modul Biologi Umum (PEBI
4101).

1. Jelaskan minimal lima contoh penemuan biologi yang bermanfaat bagi manusia
2. Sebutkan organel - organel sel beserta fungsinya masing - masing.
3. Jelaskan tentang siklus hidup sel.
4. Jelaskan perbedaan prinsip kerja ilmuwan berikut; a) sikap ilmiah, b) kerja ilmiah, c)
metode ilmiah.
5. Sebutkan persamaan antara komponen kimiawi karbohidrat dan lipid.
6. Jelaskan senyawa-senyawa kimia yang membangun sebuah sel (ada dalam sistem
kehidupan).
7. Jelaskan peranan evolusi dalam keanekaragaman makhluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai