Anda di halaman 1dari 14

BAHASA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER GENERASI

MUDA BANGSA

DISUSUN OLEH
Nur Fadila
105331107316
BI 1C
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
Kata pengantar
Segala puji bagi Allah Swt yang telah membantu saya untuk menyelesaikan paper ini.
Tanpa pertolongan dari Allah SWT mungkin saya tidak akan sanggup menyelesaikan
dengan baik.
Paper ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Pengaruh Global
Teknologi terhadap Perkembangan Kosa Kata Bahasa”, yang saya sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber yaiyu buku, artikel-artikel dan internet.

Makalah ini memuat tentang “Globalisasi Perkembangan Bahasa dalam Menghadapi


Kemajuan Teknologi” yang menjelaskan tentang “Pengaruh Global Teknologi terhadap
Perkembangan Kosa Kata Bahasa”. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
dosen yang telah membimbing saya agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembacanya.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

ii
Daftar Isi
Cover …………………………………………………………………………………………………....……….. ………..i.

Kata pengantar………...…………………………………………………………...........................………… …………ii

Daftar Isi……..……………………………………………………………..........………................................................. iii

Abstrack……………………………………………………………………….........…......................................................iv

Bab I Pendahuluan …………………………………………………………….………..…..........…..……. ………….. .1

A. Latar Belakan…………………………………………........………………………………..………………. 1

B. Rumusan Masalah…….……………………........………………………………………………………… 2

C. Tujuan Pembahasa…..…………………......…………………… …………………………………………2

Bab 2 Isi …………………………………………………………………………..........……… …………………………… 3

A. Karakter generasi muda …………………………………………………………………………..…………3


B. Pengaruh bahasa Indonesia terhadap pembentukan generasi muda……………………. 5

Bab 3 Penutup ……………………………………………………………………………………………………………..9

Kesimpulan ……………………………………………………...…….......…….… ………………………….. 9

Daftar Pustaka ………………………………………………………........…………… ………………………………... 10

iii
ABSTRAK
Makalah saya buat agar pembaca dapat bisa membantu mengembangkan kembali bahasa
Indonesia yang telah merosot seiring perkembangan zaman. Sumber-sumber makalah ini
saya dapat dari beberapa artikel-artikel dan salah satu referensi dari dosen saya yaitu
bapak Muh. Arief muhsin. Sehingga makalah ini bisa selesai .

Perkembangan teknologi dan kebudayaan di zaman modern telah ikut serta menyebabkan
tergesernya suatu nilai-nilai yang berkaitan dengan suatu bangsa. Salah satunya yaitu
bahasa atau kebih tepatnya dalam bahasa Indonesia. Apalagi dengan munculnya fenomena
bahasa gaul yang sekarang ini sudah banyak digunakan oleh hampir seluruh orang
Indonesia. Tidak hanya karena adanya bahasa gaul, kebanyakan dari mereka juga
terpengaruh oleh budaya luar dan penggunaan bahasa yang sifatnya universal. Sehingga
dengan sendirinya bahasa Indonesia dapat tersingkirkan. Globalisasi secara tidak langsung
memberikan pengaruh positif dan negative terhadap perkembangan bahasa Indonesia.
Salah satu pengaruh positif yang terjadi adalah pemuda-pemudi sekarang jadi lebih pandai
dalam menggunakan bahasa yang asing. Mereka dapat berkomunikasi dengan warga
negaara lain yang bahasanya tidak sama dengan bahasa Indonesia melalui bbahasa
internasional. Karenanya, mereka jadi lebih berpeluang untuk dapat sukses. Selain dari segi
bahasa, pengaruh positif juga dating dari teknologi yang semakin canggih. Kompetisi di era
globalisasi ini mengharuskan setiap orang ahli atau setidakya bias dalam hal
pengaplikasian computer serta segala yang berhubungan dengan hal tersebut diatas.
Sedangkan pengaruh negative yang ditimbulkan yaitu eksistensi bahasa Indonesia yang
semakin terancam terpinggirkan, dan menurunnya derajat bahasa Indonesia.

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
GENERASI muda/pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam
perkembangan pembangunan bagi bangsa dan bernegara. Baik buruknya suatu
Negara, dapat dilihat dari kualitas pemudanya, karena mereka adalah generasi
penerus yang harus mempunyai karakter kuat untuk membangun negaranya,
memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, mampu memahami
pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda juga perlu
memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai kekuatan moral, kontrol
sosial dan agent perubahan sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi
masyarakat. Pemuda harus berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial,
dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional. Peran aktif
pemuda sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek
etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan,
memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental-spiritual, dan meningkatkan
kesadaran hukum.

Peran penting pemuda telah tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa


Indonesia yang dimulai dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908, Sumpah Pemuda
tahun 1928, proklamasi kemerdekaan tahun 1945, pergerakan pemuda, pelajar, dan
mahasiswa tahun 1966, sampai dengan pergerakan mahasiswa pada tahun 1998
yang meruntuhkan kekuasaan Orde Baru sekaligus membawa bangsa Indonesia
memasuki masa reformasi. Fakta historis ini menjadi salah satu bukti bahwa
pemuda selama ini mampu berperan aktif sebagai pionir dalam proses perjuangan,
pembaruan, dan pembangunan bangsa.
Tantangan pembentukan karakter nasional melalui bahasa di Indonesia
terdiri dari tantangan internal dan eksternal.Secara internal, bahasa persatuan ini
harus menghadapi realita bahwa Indonesia terdiri dari berbagai bahasa dan budaya
sehingga dalam proses sosialisasinya bahasa Indonesia harus menuntaskan
kegamangan antara menampilkan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang dapat
digunakan seluruh masyarakat tanpa melenyapkan bahasa daerah.

1
Hal ini dipersulit dengan suatu kondisi dimana beberapa bahasa daerah terancam
punah diakibatkan sosialisasi bahasa Indonesia yang tidak mengindahkan
perawatan bahasa daerah sebagai bahasa ibu yang harus dilestarikansehingga pada
daerah yang masih tertinggal, bahasa ibu ditinggalkan karena tidak
lebih prestise dibandingkan bahasa Indonesia. Di satu sisi bahasa Indonesia juga
harus menghadapi realita bahwa penuturnya sendiri sangat sedikit yang mau
mempelajari kaidah bahasa yang baik dan benar.

B. Rumusan masalah
1.apa pengaruh bahasa indonesiaterhadap pembentukan karakter bangsa ?
2.Bagaimana karakter generasi muda bangsa dalam era globalisasi ?

C. Tujuan pembahasan
1. Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana karakter bangsa dalam era
globalisasi
2. Untuk mengetahui pengaruh bahasa indonesia terhadap karakter bangsa
3. Lebih mengenal perubahan-perubahan bahasa Indonesia dalam era globalisasi

2
Bab II
PEMBAHASAN

A. Karakter Generasi Muda

perkembangan pembangunan bagi bangsa dan bernegara. Baik buruknya suatu Negara,
dapat dilihat dari kualitas pemudanya, karena mereka adalah generasi penerus yang harus
mempunyai karakter kuat untuk membangun negaranya, memiliki kepribadian tinggi,
semangat nasionalisme, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing
secara global. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi
sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agent perubahan sehingga fungsi tersebut
dapat berguna bagi masyarakat. Pemuda harus berperan aktif sebagai kekuatan moral,
kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional. Peran aktif
pemuda sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek etik
dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan, memperkuat
iman dan takwa serta ketahanan mental-spiritual, dan meningkatkan kesadaran hukum.

Sebagai kontrol sosial diwujudkan dengan memperkuat wawasan kebangsaan,


membangkitkan kesadaran atas tanggungjawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara.
Sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan pendidikan politik dan
demokratisasi, sumberdaya ekonomi, kepedulian terhadap masyarakat, ilmu pengetahuan
dan teknologi, olahraga, seni, dan budaya, kepedulian terhadap lingkungan hidup,
pendidikan kewirausahaan, serta kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.

Peran penting pemuda telah tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang
dimulai dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, proklamasi
kemerdekaan tahun 1945, pergerakan pemuda, pelajar, dan mahasiswa tahun 1966,
sampai dengan pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang meruntuhkan kekuasaan
Orde Baru sekaligus membawa bangsa Indonesia memasuki masa reformasi.

3
Fakta historis ini menjadi salah satu bukti bahwa pemuda selama ini mampu berperan
aktif sebagai pionir dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, mengatakan semangat para pemuda
jangan sampai luntur tergerus globalisasi. Pemuda harus dapat mengobarkan semangat
cinta negeri sesuai cita-cita Bung Karno. Pemuda Indonesia harus bangkit, pemerintah Joko
Widodo memberi kesempatan kepada pemuda untuk menunjukkan potensinya, seperti
tertuang dalam program Nawa Cita. Melalui Nawa Cita pemerintah mengakomodasi
kepentingan pemuda untuk lebih kritis dan mengubah mental korupsi yang ada di
Indonesia.

Sementara, Ketua Umum DPP KNPI, Rifai Darus mengatakan, pemuda memiliki peran yang
sangat penting dalam sejarah Indonesia dan turut serta dalam merebut kemerdekaan
Indonesia. Peran pemuda dalam sejarah Indonesia jangan dilupakan, pemuda turut dalam
menyukseskan kebangkitan nasional. KNPI harus menjadi garda terdepan untuk
menyambung silaturahmi antara pemuda dengan pemerintah. KNPI harus tetap netral dan
tidak memihak ke satu partai tertentu.

Akademisi Universitas Indonesia/ Ketua Kajian Timur Tengah dan Islam Pascasarjana UI,
Dr Muhammad Luthfi Zuhdi, mengatakan, di dalam Pancasila terdapat nilai-nilai luhur
untuk mewujudkan kehidupan bernegara yang damai dan tenteram. Di antara nilai-nilai
Pancasila itu adalah mendorong terwujudnya civil society yang kuat.

Kondisi pemuda Indonesia saat ini, mengalami degradasi moral, terlena dengan
kesenangan dan lupa akan tanggung jawab sebagai seorang pemuda. Tataran moral, sosial
dan akademik, pemuda tidak lagi memberi contoh dan keteladanan baik kepada
masyarakat sebagai kaum terpelajar, lebih banyak yang berorientasi pada kesenangan
semata/hura-hura, tidak banyak pemuda yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat
saat ini.

4
Masalah lain yang menghinggapi pemuda adalah lemahnya pengawasan orang tua,
keluarga, serta orang terdekat termasuk pula lemahnya pemahaman pemuda terhadap
agama, melanggar tatanan hukum yang berlaku, yang mengakibatkan mereka banyak
terjerumus dalam pusaran pergaulan yang mengantarkannya pada titik kehancuran,
misalnya seks bebas, penyalahgunaan narkoba, perbuatan teror/terorisme dan lainnya.

Tantangan pembentukan karakter nasional melalui bahasa di Indonesia terdiri dari


tantangan internal dan eksternal.Secara internal, bahasa persatuan ini harus menghadapi
realita bahwa Indonesia terdiri dari berbagai bahasa dan budaya sehingga dalam proses
sosialisasinya bahasa Indonesia harus menuntaskan kegamangan antara menampilkan
bahasa Indonesia sebagai bahasa yang dapat digunakan seluruh masyarakat tanpa
melenyapkan bahasa daerah. Hal ini dipersulit dengan suatu kondisi dimana beberapa
bahasa daerah terancam punah diakibatkan sosialisasi bahasa Indonesia yang tidak
mengindahkan perawatan bahasa daerah sebagai bahasa ibu yang harus
dilestarikansehingga pada daerah yang masih tertinggal, bahasa ibu ditinggalkan karena
tidak lebih prestise dibandingkan bahasa Indonesia. Di satu sisi bahasa Indonesia juga
harus menghadapi realita bahwa penuturnya sendiri sangat sedikit yang mau mempelajari
kaidah bahasa yang baik dan benar.

B. Pengaruh Bahasa Indonesia terhadap Pembentukan Karakter


Generasi Muda

Bahasa Indonesia diatur dalam UUD 1945 pada pasal 36, yaitu “Bahasa Negara ialah
Bahasa Indonesia”. Berdasarkan fungsinya bahasa Indonesia dibagi menjadi lima fungsi,
yaitu ekspresif, komunikasi, kontrol sosial, adaptasi, dan integrasi/pemersatu. Kedudukan
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional diikrarkan pada 28 oktober 1928 yaitu hari
“Sumpah Pemuda” yang memilki fungsisebagai lambang identitas nasional, lambang
kebanggaan kebangsaan, alat komunikasi, dan alat pemersatu bangsayang
berbeda suku, agama,ras,adat istiadat dan budaya.

5
Didalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Didalam
hubungan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita
membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia
memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari kebudayaan daerah.
Pada waktu yang sama, bahasa Indonesia dipergunakan sebagai alat untuk menyatakan
nilai-nilai sosial budaya nasional kita. (Halim, 1979:4—56)
Disamping itu, setiap bangsa memiliki karakternya masing-masing.Karakter itulah
yang menjadi trayek kemajuannya.Karakter itu adalah suatu cetakan yang menjadi dasar
kepribadian negara. Karakter inilah yang membedakan, satu negara dengan negara lain.
Jika suatu bangsa sudah kehilangan karakter makanegara tersebut sudah kehilangan
segala-galanya.

Fungsi dari karakter bangsa adalah untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa
lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat
sedangkan tujuan karakter bangsa adalah menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung
jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa dan mengembangkan kemampuan
peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan.

Bangsa memiliki karakternya sendiri-sendiri. Karakter itulah yang menjadi trayek


kemajuannya sendiri-sendiri. Jalan kemajuan suatu bangsa itu adalah jalan karakternya.
Karakter itu adalah suatu cetakan, dan itu menjadi dasar kepribadiannya. Karakter inilah
yang membedakan, satu Negara dengan Negara lain. Jika suatu bangsa sudah kehilangan
karakter, maka itu adalah kehilangan segala-galanya.

Fungsi dari karakter bangsa untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya
bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya, karakter bangsa yang bermartabat.
Sedangkan tujuan karakter bangsa adalah menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung
jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa; mengembangkan kemampuan
peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan.

Ciri-ciri Karakter dan moral Bangsa indonesia sejak tahun 1965 pelan-pelan
berubah. Kapitalisme-liberalisme pelan-pelan mengikis karakter dan perilaku bangsa
Indonesia.

6
Jiwa dengan semangat Pancasila pelan-pelan dibuat luntur, kemudian semangat dagang,
yang efisien, kreatif, dan kompetitif dipompakan di jiwa raga bangsa Indonesia.

Jiwa dan semangat merebut kemerdekaan yang dulu dimiliki bangsa ini punah secara
pelan tapi pasti, berubah kearah opportunik, berebut (hasil) kemerdekaan. Melewati tahun
1970 karakter dan moral yang populis dan sosialis berubah kearah karakter materialistis-
individualistis. Perubahan sistem politik-ekonomi yang kapitalis-liberalis terus merambah
ke berbagai jiwa birokrasi pemerintahan dan dunia usaha. Singkat kata, investasi
melahirkan regulasi. Regulasi melahirkan privatisasi. Maka lahir privatisasi, efisiensi,
peningakatan produksi, bermuara ke pertumbuhan ekonomi. Tetapi bersamaan dengan itu
lahir pula penyakit birokrasi dan korupsi. Maka tahun-tahun selanjutnya korupsi dan
demoralisasi merajalela dan membudaya. Akibatnya bisa kita lihat sekarang ini.

Untuk mengubah karakter Bangsa Indonesia yang telah berubah menjadi karakter yang
diangkap buruk, maka bahasa-lah yang merupakan salah satu caranya, karena bahasa
merupakan cerminan dari watak, sifat, perangai, dan budi pekerti penggunanya.

Bahasa Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi yang penting. Bahasa Indonesia
berdiri sebagai lambang kebanggan dan sebagai lambang identitas dari bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia menunjukan, identitas, latar belakang dan budaya dari bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia merupakan pembentuk karakter nasional. Namun dalam pembentukan
ini terdapat tantangan-tantangan.

Tantangan pembentukan karakter nasional melalui bahasa di Indonesia terdiri dari


tantangan internal dan eksternal. Secara internal bahasa persatuan ini harus menghadapi
realita bahwa Indonesia terdiri dari berbagai bahasa dan budaya. Sehingga dalam proses
sosialisasinya bahasa Indonesia harus menuntaskan kegamangan antara menampilkan
bahasa Indonesia sebagai bahasa yang dapat digunakan seluruh masyarakat tanpa
melenyapkan bahasa daerah. Hal ini diperumit dengan suatu kondisi dimana beberapa
bahasa daerah terancam punah diakibatkan sosialisasi bahasa Indonesia yang tidak
mengindahkan perawatan bahasa daerah sebagai bahasa ibu yang harus dilestarikan.
Sehingga pada daerah yang masih tertinggal, bahasa ibu ditinggalkan karena tidak
lebih prestise dibandingkan bahasa Indonesia. Di satu sisi bahasa Indonesia juga harus
menghadapi realita bahwa penuturnya sendiri sangat sedikit yang mau mempelajari
kaidah bahasa yang baik dan benar.

Disisi lain, kesadaran dari pemerintah, media, dan masyarakat terhadap konsep bahasa
persatuan masih rendah. Usaha para budayawan dan ahli bahasa Indonesia belum
didukung penuh oleh kebijakan strategis dan merakyat dari pemerintah.

7
Ditambah lagi peran media yang semakin luas tidak diimbangi oleh usaha sosialisasi
bahasa Indonesia yang baik dan benar membuat masyarakat kini lebih merespon stimulasi
dari asing serta semakin jauh dari kaidah berbahasa yang benar. Bukannya masyarakat
harus tertutup dari pengaruh asing, namun kemampuan untuk menyaring informasi, gaya
bahasa, dan perilaku inilah yang menjadi pokok masalah terjadinya kegamangan
identitas/karakter yang dimiliki Indonesia.

Dalam konteks bahasa Melayu peran bahasa Melayu akan semakin berkembang, baik di
kawasan Asia Tenggara maupun di belahan bumi yang lain. Di luar Asia Tenggara bahasa
Melayu dipelajari di delapan Negara Eropa dan dua Negara di Amerika. Jumlah penutur
bahasa Melayu dalam waktu dekat ini akan terus meningkat. Hal ini akan
meningkatkan prestise di kalangan para penuturnya yang kemudian akan mempengaruhi
sikapnya untuk lebih positif terhadap bahasa Melayu. Namun pengaruh bahasa Inggris
belum begitu jelas di Asia Tenggara pada masa depan.

Pengaruh secara global bahasa Melayu tersebut tentunya akan juga berpengaruh di
Indonesia meskipun akan membutuhkan proses yang sangat lama. Pengaruh tersebut
berkaitan juga tingkat kesadaran pemerintah, media, dan masyarakat Indonesia tentang
pentingnya bahasa Indonesia sebagai pemersatu dan sebagai pembentuk karakter Bangsa
Indonesia. Kesadaran ini tidak hanya pada bagian luar pemahaman saja, namun selayaknya
menjadi penghayatan dan pengidentifikasian seluruh masyarakat sebagai satu bangsa.

Marilah sadar akan pembentukan karakter yang semangat. Semangat Nasionalisme, dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang benar. Satu warga Indonesia harus bersama-sama
membaharui keburukan karakter bangsa. Kebiasaan-kebiasaan buruk perlu dirubah
menjadi kebiasaan yang baik, demi mempersatukan bangsa.

Dengan membina dan menanamkan bahasa yang baik dan benar, maka akan
terwujud karakter bangsa Indonesia yang berkualitas, mampu menyaring budaya dari luar.
Sehingga masyarakat bangsa Indonesia mempunyai karakter Indonesia.

8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bahasa merupakan suatu hal yang dianggap perlu untuk dilaksanakan pada
lingkungan pendidikan, karena pemerolehan bahasa dikaitkan dengan penguasaan
sesuatu bahasa tanpa disadari atau dipelajari secara langsung yaitu tanpa melalui
pendidikan secara formal untuk mempelajarinya, sebaliknya memperolehnya dari
bahasa yang dituturkan oleh ahli masyarakat di sekitarnya. Sebagai 13egara13
13egara diwujudkan dengan memperkuat wawasan kebangsaan, membangkitkan
kesadaran atas tanggungjawab, hak, dan kewajiban sebagai warga 13egara. Sebagai
agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan pendidikan politik dan
demokratisasi, sumberdaya ekonomi, kepedulian terhadap masyarakat, ilmu
pengetahuan dan teknologi, olahraga, seni, dan budaya, kepedulian terhadap
lingkungan hidup, pendidikan kewirausahaan, serta kepemimpinan dan
kepeloporan pemuda. Peran penting generasi muda terhadap bahasa Indonesia
yaitu mencintai bangsa Indonesia sendiri dan mengembangkan jati diri bangsa
Indonesia. Yang dimakasud jadi diri bangsa Indonesia itu adalah bahasa Indonesia.
Generasi muda harus mencintai dan bangga terhadap negera Indonesia.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://matematikaku95.blogspot.co.id/2014/03/makalah-pengaruh-bahasa-
indonesia.html

http://digilib.unimed.ac.id/478/1/Fulltext.pdf

http://batamtoday.com/berita62555-Peran-Generasi-Muda-dalam-Membangun-
Karakter-Bangsa.html

https://www.academia.edu/25824276/KONSERVASI_BAHASA_DAERAH_LAIYOLO_
YANG_HAMPIR_PUNAH_DI

http://skripsiagoes.blogspot.co.id/2014/10/peran-bahasa-indonesia-dalam-
pendidikan.html

http://mettaadnyana.blogspot.co.id/2014/06/makalah-bahasa-indonesia-
pendidikan.html

https://www.academia.edu/26887620/PENDIDIKAN_KARAKTER_UNTUK_GENERA
SI_MUDA_BANGSA_INDONESIA

http://thohamuhammad.blogspot.co.id/2014/08/pembangunan-karakter-bangsa-
indonesia.html

https://rendrasyahputrablog.wordpress.com/2013/03/08/anak-muda-sebagai-
karakter-bangsa/

https://dannybrankhot.wordpress.com/2010/11/22/makalah-pembelajaran-
bahasa-indonesia/

10

Anda mungkin juga menyukai