Anda di halaman 1dari 3

Hematemesis Melena

Wednesday, November 13, 2019 11:23 PM

Penyebab hematemesis-melena berdasarkan tingkat keseringan:


• Varises esofagus
• Gastritis erosif
• Tukak peptik
• Gastropati kongestif
• Sindroma Mallory-Weiss
• Keganasan
• Erosif esophagitis

PVO -> karena portal hypertension karena sirosis

Langkah awal pada semua perdarahan SCBA adalah fokus pada status hemodinamik.
Lakukan pemeriksaan:
1. Tekanan darah dan nadi posisi baring --> TD <90/60, MAP < 70, N >100
2. Perubahan ortostatik tekanan darah dan nadi
3. Ada tidaknya vasokonstriksi perifer (akral dingin)
4. Kelayakan napas
5. Tingkat kesadaran
6. Produksi urin

Pemberian transfusi darah dipertimbangkan, jika:


1. Perdarahan dalam kondisi hemodinamik tidak stabil
2. Perdarahan baru atau masih berlangsung dan diperkirakan jumlahnya 1 liter atau lebih
3. Perdarahan baru atau masih berlangsung dengan hemoglobin <10g% atau hematokrit <30%
4. Terdapat tanda-tanda oksigenasi jaringan yang menurun
5. Kondisi stabil dengan Hb <9 (high-risk), Hb <7 (low-risk)
Jangan transfusi sampai Hb >10
Aturannya 3:1 antara kristaloid dan produk darah
Hilang darah > 1500 - 2000 -> kristaloid +darah

Anamnesis:
• Sejak kapan dan berapa perkiraan darah yang keluar
• Riwayat perdarahan sebelumnya
• Muntah warna apa, volume nya
• Riwayat perdarahan dalam keluarga
• Ada tidaknya perdarah di bagian tubuh lain
• Penggunaan obat teruatam OAINS dan anti-koagulan (sakit jantung/stroke) dan jamu
• Kebiasaan minum alkohol, rokok
• Mencari kemungkinan penyakit hati kronik, demam berdarah, demam tifoid, gagal ginjal
kronik, DM, HT, alergi obat
• Riwayat transfusi sebelumnya
• BAB hitam kayak semen
• Riwayat kuning sebelumnya
• Riwayat infeksi
• Hemorhhoid
• Bengkak-bengkak (CKD)
• Gejala anemia

Pemeriksaan fisik:
• Stigmata penyakit hati kronik
• Suhu badan dan perdarahan di tempat lain
• Tanda-tanda kulit dan mukosa penyakit sistemik yang bisa disertai perdarahan saluran makan,
misal pigmentasi mukokutaneus pada sindrom Peutz-Jegher

IPD Page 1
misal pigmentasi mukokutaneus pada sindrom Peutz-Jegher
• Ascites, spider naevi, palmar erythema, kuning,
• NTE
• JVP + hepatojugular reflex
• Rectal touche

Lab:
• CBC
• Elektrolit
• SGOT/PT
• Ur/Cr
• Marker hepatitis
• PT/aPTT
• Bilirubin
• Urinalisis
• X-ray thorax
• Endoskopi

Tatalaksana:
• NGT -> dipertahankan sampai tidak ada produksi
• O2
• IV line
• Catheter -> urine output
• ABCDE
• Kehilangan darah >30% (1500 - 2000)
• INR >1,5 -> FFP
• Konsul Sp.An, Sp.PD-KGEH -> rawat icu

Medikamentosa:
• Non-variceal
○ Sucralfat syrup 500 mg/5 ml (4 dd cth 2)
○ Omeprazole IV 40 mg OD
○ Stop antiplatelet dan anticoagulant
○ Tranexamic acid
• Variceal
○ Antibiotic -> ciprofloxacin 500 mg / 2 dd inj I untuk 5 hari
○ Somatostatin analog (octreotide) 250 mcg No. II /s.u.c bolus 250, 50 mcg/hari selama 5
hari, kalau 24 - 48 jam membaik boleh stop. -> vasodilator GI

Edukasi:
- Perdarahan dapat berulang -> tangani faktor resiko
- Kontrol risk factor
- Rencana endoskopi ligasi

IPD Page 2
IPD Page 3

Anda mungkin juga menyukai